Indeks
saham berjangka Asia menguat pagi ini mengikuti indeks saham global
yang mencapai posisi tertinggi sepanjang masa dan bursa saham AS
melonjak setelah Federal Reserve mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
mengalami rebound dan tingkat suku bunga akan tetap rendah untuk
beberapa waktu kedepan. Dolar tahan penurunan dibandingkan pair-nya
sementara minyak mentah di New York mengalami rebound.
Nikkei
225 Stock Average berjangka naik 0,3 persen di pre-market Osaka setelah
kontrak pada indeks Australia dan Korea Selatan juga mengalami
kenaikan. Standard & Poor 500 berjangka sedikit berubah pada 08:44
pagi di Tokyo setelah indeks tersebut dan MSCI Indeks All-Country World
menguat di atas rekor penutupan sebelumnya. Greenback masih stabil
setelah kehilangan lebih dari 0,2 persen terhadap yen dan euro,
sementara dolar Selandia Baru turun setelah data rilis pertumbuhan
ekonomi yang lambat dari perkiraan. Sementara itu, minyak mentah naik
sebesar 0,3 persen.
The
Fed akhirnya memangkas pembelian obligasi dalam pertemuan kebijakan
kelimanya dengan mengatakan bahwa mereka mengharapkan tingkat suku bunga
tetap mendekati nol untuk "waktu yang dirasakan cukup" setelah akhir
dari program stimulus, yang telah memicu kenaikan ekuitas global dan
membantu S&P 500 melonjak sebesar 189 persen dari posisi terendah di
tahun 2009 lalu. Data terkait klaim pengangguran AS akan dirilis hari
ini sementara Filipina akan melakukan peninjauan terhadap
tingkat suku bunganya. Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan
bahwa perekonomian China akan menghindari Ĺ“hard landing meskipun
otoritas kepemimpinan Negara lebih menargetkan pada opsi regulasi atas
langkah-langkah stimulus yang kuat.(frk)
Sumber: Bloomberg