Sunday, 5 October 2014

Harga Minyak Mentah WTI Anjlok Ke Level Terendah 27 Bulan di Nymex

Harga minyak mentah WTI di bursa NYmex pada penutupan perdagangan pekan lalu, 29 September-3 Oktober 2014, terpantau ditutup melemah signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI di bursa Nymex pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh kekhawatiran akan lemahnya demand global dan pergerakan nilai Dollar Amerika Serikat.
Pergerakan harga minyak mentah WTI pada perdagangan pekan lalu terpantau lebih didominasi oleh trend pergerakan melemah di bursa Nymex. Dari total 5 hari perdagangan pekan lalu, harga minyak mentah WTI ditutup 3 kali mengalami pelemahan dengan puncak pergerakan melemah pada perdagangan Jumat 3 Oktober 2014. Dampak dari pergerakan yang cenderung melemah tersebut, harga minyak mentah WTI anjlok hingga level terendah 27 bulan.
Pada hari pertama perdagangan pekan lalu, pergerakan harga minyak mentah WTI terlihat masih cukup dipengaruhi sentimen positif kuat dari data GDP kuartal 2 AS yang positif. Ekspektasi demand pasar domestik Amerika Serikat yang terangkat sentimen data tersebut, membuat harga minyak mentah WTI masih cukup leluasa untuk bergerak menguat. Bahkan pergerakan pun semakin menguat akibat rilis data personal income yang naik dari 0,2% ke 0,5% dan personal spending yang naik dari 0,0% ke 0,5%. Dampak dari ekspektasi demand yang membaik tersebut, harga minyak mentah pun terangkat menguat.
Namun, pergerakan menguat di hari perdagangan pada minyak mentah WTI tidak dapat kokoh untuk menjadi sentimen positif berkelanjutan pada pergerakan pekan lalu. Memasuki hari ke-2 dan ke-3 perdagangan pekan lalu, ekspektasi demand justru berbalik ke arah yang cenderung negatif. dimulai dengan adanya kekhawatiran penyebaran virus ebola yang berpotensi mengurangi permintaan global, pelemahan diperkuat dengan jatuhnya data manufaktur Amerika Serikat dari level 59 ke 56,6. Dampak dari hal tersebut, harga minyak mentah WTI pun menjadi lesu. Bahkan data EIA yang memberikan sentimen positif pada pertengahan pekan lalu dengan menunjukan penurunan persediaan minyak mentah dan bensin Amerika Serikat masing-masing 1,4juta dan 1,8 juta barrel pun tidak mampu mengangkat harga minyak mentah WTI untuk menguat.
Meskipun demikian, dampak data EIA dan pekerja AS yang positif sempat memberikan dorongan penguatan jelang perdagangan akhir pekan. Data EIA yang memberikan sentimen positif akhirnya mulai cukup memengaruhi pergerakan harga pasca sentimen positif juga terangkat oleh data initial jobless claims Amerika Serikat yang positif. Data initial jobless claims AS yang membaik dari level 295.000 ke level 287.000 cukup mengangkat ekspektasi demand sehingga harga minyak mentah WTI pun dapat bergerak menguat.
Memasuki perdagangan terakhir pekan lalu, akhirnya pergerakan harga minyak mentah WTI mencapai pergerakan puncak dalam sepekan. Membaiknya data-data pekerja Amerika Serikat terpantau menjadi penyebab tidak langsung terhadap anjloknya harga minyak mentah WTI pada perdagangan hari tersebut. Adapun pelemahan harga minyak mentah WTI pada perdagangan Jumat lalu dilandasi oleh melambungnya nilai Dollar AS pasca rilis data tersebut yang membuat harga minyak mentah WTI menjadi relatif bertambah mahal bagi para investor asing sehingga pembelian pun lesu. Dampak dari aksi beli yang lesu tersebut, harga minyak mentah pun anjlok di akhir pekan.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu di bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga minyak mentah WTI untuk kontrak November 2014 ditutup turun hingga 4,06% ke tingkat harga $89,74/barrel atau melemah $3,80/barrel.
Sementara pada penutupan perdagangan minyak mentah brent di Nymex, harga minyak mentah bren juga ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga minyka mentah brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun hingga 4,87% ke tingkat harga $92,88/barrel atau melemah $4,75/barrel.
Analis Vibiz Research Centre memprediksi harga minyak mentah WTI berpotensi untuk mengalami penguatan pada pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh potensi aksi beli yang diperkirakan cukup kuat pasca pergerakan harga yang telah anjlok hingga ke level 27 bulan terendah pada pekan lalu. Namun, pergerakan harga juga masih akan sangat dipengaruhi oleh rilis data EIA. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $86-$96 pada minyak mentah WTI dan $90-$100 pada brent.

Sumber : Vibiznews

Harga Emas LLG Turun ke Level Terendah 10 Bulan, Data Pekerja AS Keruhkan Kilau Emas

Harga emas LLG pada penutupan perdagangan pekan lalu, 29 September-3 Oktober 2014, terpantau ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Pelemahan harga emas LLG pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh rilis data pekerja Amerika Serikat yang positif dan melampaui ekspektasi.
Pergerakan harga emas LLG pada perdagangan pekan lalu, terpantau berada dalam trend yang cenderung untuk bearish. Sepanjang total 5 hari perdagangan pekan lalu, harga emas mengalami pelemahan dalam 3 hari perdagangan. Adapun secara signifikansi pergerakan, anjloknya harga emas pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh pergerakan perdagangan di hari terakhir perdagangan yang membuat emas anjlok ke level terendah 10 bulan.
Pada hari-hari awal perdagangan pekan lalu, pergerakan harga emas terlihat masih sangat dipengaruhi oleh trend rally pada nilai Dollar AS seiring dorongan penguatan faktor psikologis di pasar valuta asing. Ekspektasi akan dipercepatnya peningkatan suku bunga Amerika Serikat terus menjadi pemicu nilai Dollar AS untuk menguat. Dampak dari hal tersebut harga emas pun mengawali pekan dengan pelemahan di dua hari perdagangan awal.
Pola melemah pada emas di dua hari perdagangan awal pekan lalu, akhirnya justru menjadi pemicu harga emas untuk menguat di perdagangan hari ke-3. Dorongan teknikal seiring posisi jenuh teknikal yang mengindikasikan posisi oversold memicu harga emas untuk bangkit di perdagangan hari ke-3 pekan lalu. Bahkan pergerakan pun semakin menguat pasca rilis data ADP employment change Amerika Serikat yang naik dari 202.000 ke 213.000 namun masih ebrada di bawah ekspektasi.
Penguatan pada harga emas di perdagangan tengah pekan lalu pun masih berlanjut pada perdagangan di Kamis pekan lalu. Meskipun secara sentimen perekonomian Amerika Serikat cenderung negatif akibat data initial jobless claims Amerika Serikat yang membaik melebih ekspektasi dari level 295.000 ke level 287.000, namun harga emas masih dapat menguat. Adapun landasan penguatan harga emas pada perdagangan hari tersebut dilandasi oleh kekhawatiran akan meluasnya dampak aksi demonstrasi pro demokrasi di Hong Kong yang ditakutkan akan turut memicu pergerakan serupa di Tiongkok.
Meskipun dapat terangkat pada dua hari perdagangan tengah pekan lalu, harga emas mencapai puncak pergerakan hingga anjlok ke level terendah 10 bulan pada perdagangan hari terakhir pekan lalu. Rilis data-data pekerja Amerika Serikat menjadi landasan kuat harga emas untuk merosot tajam di pasar komoditas. Adapun pelemahan harga emas tersebut dilandasi oleh data non farm payroll yang naik dari level 180.000 ke level 248.000 yang diperkuat dengan membaiknya unemployment rate AS dari level 6,1% ke level 5,9%. Dampak dari data pekerja AS yang positif tersebut investor pun semakin khawatir akan potensi pemercepatan peningkatan suku bunga Amerika Serikat sehingga harga emas tergerus habis-habisan.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu, harga emas LLG terpantau ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga emas LLG ditutup turun hingga 2,10% ke tingkat harga $1.191,95/t oz atau melemah $25,5/t oz.
Sementara pada penutupan perdagangan emas berjangka di Comex pekan lalu, harga emas juga ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun hingga 2,07% ke tingkat harga $1.190,3/t oz atau melemah $25,1/t oz.
Analis Vibiz Research Centre memprediksi harga emas masih akan berada dalam pola yang cukup tertekan akan ekspektasi pemercepatan peningkatan suku bunga Amerika Serikat pada perdagangan pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh rilis data pekerja AS yang sangat positif pada pekan lalu diperkirakan masih akan cukup kokoh memberi dampak terhadap pergerakan ahrga emas. Selain itu, trend bullish Dollar Amerika Serikat juga diduga masih akan menjadi momok kuat. Sementara terkait pergerakan harga emas pada pekan ini, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.170-$1.225 pada emas LLG dan $1.175-$1.235 pada emas berjangka Comex kontrak Desember 2014.

Sumber : Vibiznews

Membaiknya Data Pekerjaan AS, Dollar Tahan Gain

BESTPROFIT FUTURES (6/10) - Indeks Spot Dollar Bloomberg menahan gain dalam 7 pekan terakhir, kenaikan terlama secara berturut-turut dalam 4 tahun terakhir, hal tersebut akibat membaiknya data pekerjaan AS yang memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya.

Euro melemah kurang dari 0.1% dari level 2 tahun terendahnya menjelang rilis data Jerman yang dipekrirakan akan menunjukkan pesanan pabrik turun. Sementara yen dekati level 6 tahun terendahnya akibat tempat lindung  nilai (hedge fund) dan para speculator menaikkan spekulasi bearish terhadap mata uang yen dalam hampir 9 bulan terakhir jelang pengumuman kebijakan Bank of Japan besok. Dollar Selandia Baru melemah setelah Fonterra menyatakan bahwa Sri Lanka menghentikan penjualan beberapa susu bubuk.

Indeks Spot Dollar Bloomberg berada pada level 1,078.25 pukul 8:57 pagi waktu Tokyo dari level 3 Oktober lalu, saat indeks tersebut mencatat gain dalam 7 pekan terakhir, itu merupakan reli terpanjang sejak Juni 2010 lalu.

Euro berada pada level $1.2513 dari level 3 Oktober lalu, ketika mencapai level $1.2501, merupakan level terendah sejak Agustus 2012 lalu. Euro menahan level 137.41 yen, dari level 137.36.

Sementara yen berada pada level 109.80 per dollar dari level 109.76 diakhir pekan lalu, setelah 1 Oktober lalu menyentuh level 110.09, merupakan level terendah sejak Agustus 2008 lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Jepang Menguat; Naiknya Data Pekerjaan AS Bayangi Yen

BESTPROFIT FUTURES (6/10) - Saham-saham Jepang naik untuk hari kedua setelah yen melemah menyusul naiknya perekrutan tenagakerja menghantarkan tingkat pengangguran AS ke level terendah dalam enam tahun, meningkatkan outlook di negara dengan ekonomi terbesar.
Indeks Topix melonjak 1.2 % ke level 1.297.73 pada pukul 9:02 pagi di Tokyo, dengan semua 33 industri dalam group yang menguat. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1 % ke level 15,870.38. Yen turun 1.2 % ke 109.76 per dolar pada 3 Oktober setelah data menunjukkan para pengusaha di Amerika menambahkan lebih banyak pekerja dari yang di perkirakan pada bulan lalu.
Indeks S&P 500 menambahkan 0.2 % hari ini. Indeks acuan ekuitas AS naik 1.1 % pada 3 Oktober setelah tingkat pengangguran turun 5.9 % di bulan September.(frk)
Sumber : Bloomberg

Pengaruh Payroll AS, Dongkrak Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0.3%

BESTPROFIT FUTURES (6/10) - Bursa Saham Asia menguat, indeks acuan regional saham tersebut mencatat penguatan pertamanya dalam 7 hari terakhir, penguatan akibat membaiknya payroll AS dari yang diperkirakan sebelumnya sehingga mendorong kepercayaan pada ekonomi negeri Paman Sama dan melemahkan yen.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 138.46 pukul 9:00 pagi waktu Tokyo. Hingga pekan lalu indek acaun tersebut menurun 7.6% dari level 6 tahun tertingginya yang tercatat Juli lalu ditengah kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi China yang melambat dan Federal Reserve yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya akibat akan mengakhiri pembelian aset. Payroll AS bulan lalu mengalami kenaikan jumlah tenaga kerja sebesar 248,000 pekerja, melampaui angka 215,000 dari prediksi para ekonom.

Para pengunjuk rasa pro-demokrasi memblokade kantor-kantor pemerintah di Hong Kong berkeinginan tidak akan mundur dari tempat yang mereka duduki, sementara memberikan akses bagi beberapa pekerja pemerintahan mengikuti ultimatum dari para pemimpin Hong Kong. Chief Executive Leung Chun-ying menyatakan dihadapan para demonstran melalui televisi pada 4 Oktober lalu bahwa pemerintah akan mengambil Å“langkah apapun guna memulihan ketertiban. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday, 2 October 2014

Dolar Gain Pertama Kalinya VS Yen Dlm 3 Hari Terakhir

BESTPROFIT FUTURES (3/10) - Dolar naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir terhadap yen jelang laporan pemerintah yang mengatakan bahwa ekonom akan menunjukkan pengusaha AS meningkatkan pekerjaan yang tertajam dalam tiga bulan ini, guna mendorong suku bunga yang lebih tinggi.
Indeks Spot Dollar Bloomberg flat setelah pekan lalu menyelesaikan gain terpanjangnya dalam hampir dua tahun terakhir karena pedagang mengkaji apakah kenaikan terbaru telah terlalu cepat di tengah penurunan Treasuri yield AS. Sementara Euro naik kemarin karena European Central Bank gagal untuk memberikan rincian rencana untuk membeli utang swasta. Yen berada di level kenaikan mingguan pertama dalam dua bulan karena para otoritas Jepang menyatakan keprihatinannya terkait lemah mata uang yang merugikan beberapa perusahaan.
Dolar naik 0,2% ke level 108,66 ¥ pada 09:25 pagi di Tokyo setelah jatuh 1,1% dalam dua sesi terakhir. Ini menyentuh level 110,09 pada 1 Oktober kemarin, merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2008.
Indeks Spot Dollar Bloomberg flat pada level 1,068.03 setelah jatuh 0,3%  kemarin, ini meripakan penurnan tertajam sejak 16 September lalu naik selama enam pekan terakhir pada 26 September lalu, yang terpanjang sejak November 2012.
Sementara itu euro flat pada level $ 1,2663 setelah naik 0,4% menjadi $ 1,2669 kemarin. Menyentuh level  $ 1,2571 pada 30 September, merupakan level terendah sejak September 2012.(yds)
Sumber: Bloomberg

Emas Turun Pada Tahun Ini Seiring Meningkatnya Outlook

BESTPROFIT FUTURES (3/10) - Emas berjangka jatuh di New York, memangkas kenaikan tahun ini seiring prospek untuk meningkatkan ekonomi AS dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi meredam permintaan untuk logam sebagai alternatif investasi.
Perekonomian mempercepat para investor menghindari emas bahkan setelah AS memperluas sanksi terhadap Rusia dan menekankan kampanye militernya untuk memerangi Negara Islam di Irak. Kemarin, dolar naik ke level tertingginya sejak Juni 2010 lalu terhadap 10 mata uang utama, menggabungkan dengan prospek emas yang lebih tinggi untuk mengurangi daya tarik logam sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Emas turun sebesar 0,5 persen hari ini. Presiden ECB Mario Draghi tidak mengungkapkan ukuran rencana stimulus moneter setelah mengumumkan bahwa bank sentral akan membeli obligasi tertutup dan aset yang didukung sekuritas selama kurang dari dua tahun.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember turun kurang dari 0,1 persen untuk menetap di level $ 1,215.10 per ons pada pukul 1:51 di Comex New York. Pada 30 September kemarin, emas menyentuh level $ 1,204.30, yang merupakan level terendahnya untuk kontrak teraktif sejak 2 Januari lalu. Sementara logam menetap di level $ 1,202.30 pada 31 Desember. (knc)
Sumber : Bloomberg

Indeks Jasa China Turun pada Bulan September

BESTPROFIT FUTURES (3/10) - Indeks industri non-manufaktur China turun ke level terendah delapan bulan pada bulan September, menambah tekanan pada pemerintah untuk meningkatkan stimulus dalam melawan penurunan di sektor properti.
Indeks Pembelian Menejer (PMI) non-manufaktur turun ke 54.0 dari 54,4 pada bulan Agustus, Biro Statistik Nasional dan Federasi Cina Logistik dan Pembelian mengatakan hari ini di Beijing.
Pembacaan menunjukkan kemerosotan sektor properti menyeret industri jasa, yang berada di antara daerah ekonomi yang berkinerja baik tahun ini. Setelah pertumbuhan produksi industri melambat ke level terendah lima tahun pada bulan Agustus dan pertumbuhan investasi moderat, ekspansi jasa yang melambat menambah rintangan lebih lanjut untuk tujuan produk domestik bruto pemerintah.
Pasar keuangan China ditutup untuk liburan nasional.
Sektor Jasa menyumbang 46,6 % dari produk domestik bruto pada semester pertama tahun 2014, 1,3 % lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, kata biro statistik pada bulan Juli saat merilis data GDP kuartal kedua.
Laporan hari ini dibandingkan dengan data 51.1 untuk PMI manufaktur yang dirilis awal pekan ini.(frk)
Sumber : Bloomberg

Indeks Hang Seng Terkoreksi Terkait Gejolak Aksi Protes

BESTPROFIT FUTURES (3/10) - Saham-saham Hong Kong jatuh, dengan indeks acuan bersiap untuk memasuki koreksi, karena investor melihat ada akhir periode terbesar kota ini dari kerusuhan politik sejak 1960-an.
Indeks Hang Seng turun 1,2% ke level 22,666.24 pada 9:32 pagi di Hong Kong karena pasar saham dibuka kembali dari libur dua hari, memperpanjang kemerosotan dari puncaknya pada 3 September sampai lebih dari 10% dan memenuhi definisi umum dari koreksi. Langkah ini menuju penurunan sebesar 4,3% pekan ini. Indeks MSCI Hong Kong turun 1,5% hari ini, sementara Indeks Hang Seng China Enterprises, atau Indeks H-share, turun 1%. Indeks volatilitas melonjak 7,7%.
Indeks Hang Seng pada bulan September ditutup penurunan bulanan tertajam sejak Mei 2012 ditengah kekhawatiran atas kemungkinan Federal Reserve akan mengakhiri program pembelian obligasi bulan ini, menyeret Indeks valuasi untuk 10,5 kali estimasi laba pada 30 September, dibandingkan dengan 16.1 untuk Standard dan Poor 500 kemarin. Saham Hong Kong turun pasca terjadinya demonstrasi selama akhir pekan untuk pertama kalinya sejak tahun 2005 silam.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Jepang Berfluktuasi, Yen Melemah

BESTPROFIT FUTURES (3/10) - Saham-saham Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian, setelah yen melemah dari level tertinggi dua minggu. Perusahaan migas memimpin penurunan dalam indeks dan maskapai penerbangan naik tajam.
indeks Topix sedikit berubah di level 1,280.48 pada pukul 09:08 pagi di Tokyo, setelah berayun antara keuntungan sebesar 0,1 % dan kehilangan 0,4 %. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,1 % ke level 15,671.07. Yen, yang naik 1,1 % selama dua hari terakhir, melemah 0,2 % hari ini ke 108,65 per dolar.
Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bank sentral akan membeli aset setidaknya selama dua tahun untuk meningkatkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Eropa. Klaim pengangguran AS tak terduga turun pada minggu lalu. Laporan tentang payroll Amerika dijadwalkan akan dirilis hari ini.
Investor menilai kesehatan perekonomian AS, analis memprediksi akan kembali mengalami gain lebih dari 200.000 dalam nonfarm payrolls. Federal Reserve, yang diprediksi akan mengumumkan akhir dari program pembelian obligasi bulan ini, menilai apakah pemulihan di ekonomi terbesar dunia tersebut cukup kuat untuk menahan suku bunga yang lebih tinggi.
Pemimpin pro-demokrasi di Hong Kong mengatakan mereka akan memperbesar aksi protes jika tuntutan mereka tidak didengarkan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Wednesday, 1 October 2014

Demonstran Hong Kong capai jumlah terbesar

BESTPROFIT FUTURES (2/10) - Jumlah demonstran prodemokrasi di Hong Kong diperkirakan akan mencapai jumlah terbesar hari Rabu (01/10) pada awal hari Nasional Cina.

Puluhan ribu orang masih memadati Hong Kong pusat dan memblokir sejumlah tempat dalam beberapa hari terakhir.

Mereka menuntut agar Cina mencabut rencana untuk mengajukan calon bagi pemilihan pemimpin Hong Kong pada 2017.

Pemimpin saat ini CY Leung mendesak para pengunjuk rasa untuk pulang.

Sementara Presiden Cina Xi Jinping dalam komentar pertamanya mengatakan Cina akan menjaga kemakmuran dan stabilitas Hong Kong.

Xi juga mengatakan kepada para pemimpin Partai Komunis Selasa (30/09) bahwa pemerintahnya akan menerapkan garis besar "satu negara, dua sistem."

Leung menolak seruan para demonstran untuk mengundurkan diri.

Ia akan menghadiri upacara menandai Hari Nasional, yang menandai pendirian komunis Cina pada 1949.

Pemerintah Hong Kong membatalkan atraksi kembang api yang sedianya berlangsung Rabu (01/10) malam.

Sumber : BBC

Tembakan Artileri Tewaskan 10 Orang di Ukraina Timur

Sepuluh orang tewas hari Rabu (1/10) ketika tembakan artileri menghantam sasaran di kota Donetsk, Ukraina timur.

Sedikitnya sepuluh orang tewas ketika tembakan artileri menghantam sasaran dekat sebuah sekolah dan minibus di kota Donetsk yang dikuasai oleh pemberontak di Ukraina timur.

Empat orang tewas ketika peluru meledak hanya beberapa meter dari gedung itu, pada hari pertama sekolah dimulai di daerah itu. Tidak ada anak yang terluka dalam serangan artileri itu, tetapi seorang guru dan satu orang tua murid menjadi korban.

Dalam insiden terpisah, sebuah tembakan artileri menghantam minibus umum, menewaskan enam orang.

Di tempat lain, pemberontak mulai mendekati bandara Donetsk yang dikuasai oleh pemerintah.

Kantor berita Associated Press melaporkan seorang komandan pemberontak mengatakan bahwa pemberontak menguasai sebagian besar bandara itu, yang telah menjadi fpusat pertempuran terburuk di kawasan itu selama berminggu-minggu.

Sumber : VOA

Aksi Jual Saham AS, Angkat Emas

BESTPROFIT FUTURES (2/10) - Emas naik di hari Rabu ini waktu New York, rebound dari hari sebelumnya yang menyentuh level 9 bulan terendahnya sebesar $1,200 per ounce, kenaikan hari ini akibat mengecewakannya rilis data manufaktur AS yang memicu aksi jual saham pada Wall Street dan mendorong para investor mencari alternatif pada aset safe haven pada logam mulia tersebut.

Bullion juga mempertegas kestabilan dollar AS ditengah penurunan pada imbal hasil obligasi Treasury AS dan melemahnya saham-saham global. Penurunan tajam pada saham-saham penerbangan dan yang berhubungan dengan transportasi setelah adanya diagnosa pertama Ebola di AS juga telah mengantarkan Indeks S&P 500 turun lebih dari 1%.

Sementara itu, aktivitas manufaktur AS September lalu melambat dari yang diperkirakan sebelumnya meskipun perekrutan tenaga kerja pada sektor swasta naik, pertanda masih adanya pertumbuhan ekonomi yang tidak merata di negeri Paman Sam. Hari Rabu The Institute for Supply Management (ISM) menyatakan bahwa indeks aktivitas manufaktur nasional Agustus lalu turun.

Spot emas naik sebesar 0.5% ke level $1,214.45 per ounce pukul 2:10 siang (16:10 GMT), sebelumnya sempat tergelincir sebesar 10 sen ke level 9 bulan terendahnya di level $1,204.40.

Sementara emas berjangka bulan Desember di COMEX terselesaikan naik $3.90 per ounce ke level $1,215.50.

Pada kuartal ke-3 ini emas mengalami penurunan sebesar 9%, mencatat penurunan bulanan tertajam sejak Juni 2013 lalu dan penurunan kuartalan pertama sepanjang tahun 2014 ini. Penurunan tersebut sebagai akibat dari Federal Reserve AS yang pada bulan lalu mengindikasikan akan menaikkan suku bunga pinjaman lebih cepat dari perkiraan awal. (bgs)

Sumber : Reuters

Saham Jepang Jatuh Hari Ketiga Pasca Penguatan Yen VS Dolar

BESTPROFIT FUTURES (2/10) - Saham Jepang jatuh, menyeret indeks Topix turun untuk hari ketiga setelah yen menguat terhadap dolar, serta melemahnya prospek pendapatan perusahaan eksportir.
Indeks Topix turun 1,5% ke level 1,298.93 pada 09:06 pagi di Tokyo. Indeks tersebut turun 3% di bawah level tertinggi enam tahun yang dicapai bulan lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average merosot 1,3% menjadi 15,876.57 hari ini. Yen tergelincir kurang dari 0,1% ke level 108,96 terhadap dolar. Kemarin mencatat  rebound setelah melemah ke level terendah sejak 2008.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 flat setelah kemarin Indeks AS turun 1,3%  ke terendah tujuh pekan. Indeks Russell 2000 perusahaan lapis kedua telah jatuh lebih dari 10% dari rekor di Maret. Pabrik zona euro menurunkan harga lebih dari setahun terakhir dan manufaktur Jerman menyusut, menegaskan tantangan yang dihadapi para otoritas jelang pertemuan bank sentral hari ini.
Sementara presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi yang berjanji akan memulai program pembelian aset bulan ini seiring pihaknnya yang berusaha untuk menangkal deflasi dan memicu stagnansi perekonomian.(yds)
Sumber: Bloomberg

Sentimen Suku Bunga The Fed Tekan Bursa Asia

BESTPROFIT FUTURES (2/10) - Saham-saham Asia turun, dengan indeks acuan menuju penurunan hari kelima, di tengah keprihatinan atas berakhirnya program stimulasi pembelian obligasi oleh Federal Reserve dan tanda-tanda pelemahan dalam perekonomian di kawasan euro.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1 % ke level 139,64 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo setelah kemarin terkoreksi ke level terendah dalam empat bulan. Indeks tersebut mencatatkan penurunan bulanan terbesar dalam lebih dari dua tahun pada bulan September di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan China dan bahwa Federal Reserve AS dapat meningkatkan suku bunga lebih cepat setelah mengakhiri pembelian aset. Saham AS jatuh kemarin, menghantarkan Indeks Russell 2000 terkoreksi.
Indeks Topix Jepang turun 1,3 %, penurunan terbesar dalam hampir dua bulan. Indeks Kospi Korea Selatan kehilangan 0,5 %. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,4 %, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,3 %. Pasar saham di Hong Kong tetap ditutup hari ini, sementara pasar saham China daratan ditutup sampai 7 Oktober mendatang.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah. Indeks tersebut kehilangan 1,3 % kemarin ke penutupan terendah sejak 12 Agustus. Russell 2000 turun 1,5 %, memperpanjang penurunan lebih dari 10 % dari rekor yang dicapai pada bulan Maret, memenuhi definisi koreksi.
Lebih dari $ 200 miliar aset dihapus dari pasar ekuitas AS selama tiga bulan terakhir, setelah data penguatan ekonomi memicu kekhawatiran The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi. Perekrutan tenaga kerja di AS dipercepat untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, menurut sebuah laporan swasta jelang rilis angka payrolls bulanan yang jatuh tempo besok.
Sumber : Bloomberg

Tuesday, 30 September 2014

Harga Kopi Arabika Terus Menguat, Sentimen Positif Cukup Kokoh

Harga kopi arabika di bursa ICE Futures US pada penutupan perdagangan Selasa 30 September 2014 terpantau ditutup menguat signifikan. Penguatan signifikan pada harga kopi di bursa ICE Futures US dipicu oleh ekspektasi akan penurunan output Brasil untuk panen periode ini.
Kondisi cuaca Brasil yang buruk pada tahun ini, masih menjadi sentimen positif kuat pada pergerakan harga kopi arabika. Cuaca di Brasil yang sempat mengalami suhu panas dan kering di awal tahun, dianggap berpotensi kuat untuk menjadi gangguan kuat terhadap panen kopi Brasil. Dampak dari hal tersebut, harga kopi arabika pun terangkat dari sentimen sisi supply.
Walaupun ekspektasi akan terjadinya gangguan terhadap perkebunan kopi di Brasil cukup potensial, namun sejauh ini ketidakjelasan pada tingkatan output Brasil masih kerap menjadi faktor yang memicu fluktuasi signifikan harga kopi Arabika. Meskipun demikian, sepanjang kuartal 3 tahun ini harga kopi berhasil naik hingga 11,8%.
Pada penutupan perdagangan kopi arabika di bursa ICE Futures US, harga kopi arabika terpantau ditutup menguat signifikan. Harga kopi arabika berjangka ICE Futures US untuk kontrak Desember 2014 ditutup naik 1,10% ke tingkat harga #193,35/ton atau menguat $2,10/ton.
Sementara pada perdagangan kopi robusta di bursa LIFFE, harga kopi robusta juga ditutup menguat signifikan. Harga kopi robusta berjangka LIFFE utnuk kontrak November 2014 ditutup naik hingga 1,48% ke tingkat harga $1.992/ton atau menguat $29/ton.
Analis Vibiz Research Centre memprediksi harga kopi arabika masih akan cenderung berada dalam trend positif. Hal tersebut dilandasi oleh ekspektasi yang cukup tinggi terhadap gangguan tanaman kopi Brasil yang dapat mengurangi output Brasil secara signifikan. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $180-$205 pada arabika dan $1.985-$2025 pada robusta.

Sumber : Vibiznews

Euro Turun Ke Level 2 Thn Terendahnya Ditengah Spekulasi ECB

BESTPROFIT FUTURES (1/10) - Euro turun ke level terendahnya dalam 2 tahun terakhir terhadap dollar akibat melambatnya pertumbuhan inflasi yang mendorong bagi ECB (European Central Bank) guna menambah stimulus moneter lanjutan guna meredam deflasi.

Mata uang 18 negara tersebut berada pada performa kuartalan terburuknya sejak 2010 silam ditengah upaya ECB untuk menghadapi pembengkakan neraca keuangan dan memangkas suku bunga pinjaman guna memicu pertumbuhan ekonomi. Sementara mata uang ruble Russia melemah setelah Bloomberg News melaporkan bahwa bank sentral sedang mempertimbangkan pengendalian modal dan dollar Kanada turun akibat perekonomian negara tersebut stagnan. Pada kuartal ini dollar AS menguat tajam sejak 2008 lalu sebagai pengaruh dari Federal Reserve yang mempertimbangkan menaikkan suku bunga.

Euro melemah sebesar 0.4% ke level $1.2630 pukul 4:36 sore waktu New York dan menyentuh level $1.2571, level terendah sejak September 2012 lalu. Bulan ini mat auang tersebut mengelami penurunan sebesar 3.8% dan merosot 7.8% sejak 30 Juni lalu, penurunan tajam sejak kuartal kedua 2010 lalu. Hari ini Euro turun 0.3% ke level 138.49 yen.

Dollar catat gain sebesar 0.1% ke level 109.65 yen dan mencapai level 109.85, level tertinggi sejak Agustus 2008 lalu. September ini mengalami kenaikan sebesar 5.3%. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas & Perak Jatuh Kelevel 8 Bulan Terendahnya Sejak 2010

BESTPROFIT FUTURES (1/10) - Emas berjangka jatuh ke level terendahnya sejak Januari lalu seiring prospek tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi dan menguatnya dolar untuk memangkas permintaan logam mulia terkait lindung nilai terhadap inflasi. Sementara perak turun ke level 4 tahun terendahnya.
Bullion yang rally pada semester pertama tahun ini di tengah meningkatnya ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah, membukukan penurunan pada kuartalan pertama tahun 2014. Perak anjlok sebesar 12 persen bulan ini, yang merupakan penurunan terbesarnya sejak April 2013 lalu, seiring kedua logam melemah.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 0,6 persen bertahan di level $ 1,211.60 per ons di Comex New York pada pukul 1:43 waktu New York setelah sebelumnya menyentuh level $ 1,204.30, merupakan level terendahnya sejak 2 Januari lalu. Emas merosot sebesar 8,4 persen pada kuartal ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Data Kepercayaan Konsumen AS & Situasi Hong Kong Tekan Bursa Asia

BESTPROFIT FUTURES (1/10) - Saham Asia jatuh, dengan indeks acuan menuju penurunan untuk hari keempat, setelah data consumer confidence di AS secara tak terduga melemah dan Hong Kong bersiap untuk menghadapi protes yang lebih besar bersamaan dengan dimulainya hari libur China.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1 % ke level 140,20 pada pukul 09:02 pagi di Jepang setelah kemarin terkoreksi ke level terendah dalam empat bulan. Indeks tersebut mencatatkanpenurunan bulanan terbesar dalam lebih dari dua tahun pada bulan September di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi China dan bahwa Federal Reserve dapat meningkatkan biaya pinjaman di AS lebih cepat setelah mengakhiri program pembelian aset.
Pimpinan Eksekutif di Hong Kong, Leung Chun-ying menghadapi tenggat waktu untuk merespon tuntutan pengunduran dirinya dan untuk melakukan pemilihan umum yang bebas di kota setelah pengunjuk rasa pro-demokrasi memasuki hari keenam. Memasuki pagi hari, puluhan ribu pengunjuk rasa memadati area utama, tidak terpengaruh oleh hujan lebat semalam. Ratusan demonstran telah pindah ke area di kawasan Wan Chai di mana Leung menghadiri upacara pada pukul 8:00 pagi untuk menandai ulang tahun ke-65 berdirinya Republik Rakyat Cina.
Indeks Topix Jepang tergelincir 0,2 % setelah para investor mengkaji survei sentimen bisnis kuartalan oleh Tankan. Indeks Kospi Korea Selatan tenggelam 0,5 % setelah adanya laporan yang menunjukkan bahwa ekspor naik kurang dari yang diharapkan pada bulan lalu. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,1 %. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,3 %. Bursa Hong Kong ditutup hari ini dan besok untuk libur nasional, sementara bursa China daratan ditutup sampai 7 Oktober mendatang.(frk)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Ditutup Melemah Seiring Saham Global Turun Pada Kuartalan

BESTPROFIT FUTURES (1/10) - Saham-saham AS jatuh, dengan indeks ekuitas global memangkas penurunan pada kuartalan terburuknya sejak 2012 lalu, seiring saham produsen energi dan minyak menurun. Dolar memperpanjang level tertingginya dalam 4 tahun terakhir, sementara perak mengalami penurunan.
Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,2 persen pada pukul 04:00 waktu New York, memangkas kenaikan pada kuartalan ketujuh. Indeks Spot Dolar Bloomberg yang berakhir pada kuartal terbaiknya terjadi kenaikan pada 8 hari berturut-turut dalam 6 tahun terakhir, dan euro melemah dalam 3 bulan terakhir sejak 2010 lalu. Saham Eropa menguat untuk membatasi reli terpanjangnya sejak 2006 lalu pada kuartalan. Sementara perak jatuh ke level terendahnya hari ini, emas merosot sebesar 8,4 persen yang merupakan level terendahnya dalam 3 bulan terakhir. Obligasi pemerintah mengalahkan utang perusahaan dalam tiga tahun terakhir pada kuartal ini.
Produsen energi di Indeks S & P 500 turun sebesar 1,2 persen hari ini seiring minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan minyak mentah Brent menutup penurunan pada kuartalan terbesar dalam lebih dari dua tahun terakhir di tengah cadangan minyak yang cukup. Indeks Russell 2000 merosot sebesar 1,5 persen, sementara saham EBay Inc rally setelah mengatakan akan memisahkan diri unit cara pembayarannya. Inflasi di zona euro naik pada bulan September dengan laju kurang dari seperempat dari target Bank Sentral Eropa, memicu spekulasi pejabat akan meningkatkan stimulus ketika mereka bertemu pada 2 Oktober mendatang. (knc)
Sumber : Bloomberg