Harga emas LLG pada penutupan perdagangan
pekan lalu, 29 September-3 Oktober 2014, terpantau ditutup melemah
signifikan dalam sepekan. Pelemahan harga emas LLG pada perdagangan
pekan lalu dipicu oleh rilis data pekerja Amerika Serikat yang positif
dan melampaui ekspektasi.
Pergerakan harga emas LLG pada
perdagangan pekan lalu, terpantau berada dalam trend yang cenderung
untuk bearish. Sepanjang total 5 hari perdagangan pekan lalu, harga emas
mengalami pelemahan dalam 3 hari perdagangan. Adapun secara
signifikansi pergerakan, anjloknya harga emas pada perdagangan pekan
lalu dipicu oleh pergerakan perdagangan di hari terakhir perdagangan
yang membuat emas anjlok ke level terendah 10 bulan.
Pada hari-hari awal perdagangan pekan
lalu, pergerakan harga emas terlihat masih sangat dipengaruhi oleh trend
rally pada nilai Dollar AS seiring dorongan penguatan faktor psikologis
di pasar valuta asing. Ekspektasi akan dipercepatnya peningkatan suku
bunga Amerika Serikat terus menjadi pemicu nilai Dollar AS untuk
menguat. Dampak dari hal tersebut harga emas pun mengawali pekan dengan
pelemahan di dua hari perdagangan awal.
Pola melemah pada emas di dua hari
perdagangan awal pekan lalu, akhirnya justru menjadi pemicu harga emas
untuk menguat di perdagangan hari ke-3. Dorongan teknikal seiring posisi
jenuh teknikal yang mengindikasikan posisi oversold memicu harga emas
untuk bangkit di perdagangan hari ke-3 pekan lalu. Bahkan pergerakan pun
semakin menguat pasca rilis data ADP employment change Amerika Serikat
yang naik dari 202.000 ke 213.000 namun masih ebrada di bawah
ekspektasi.
Penguatan pada harga emas di perdagangan
tengah pekan lalu pun masih berlanjut pada perdagangan di Kamis pekan
lalu. Meskipun secara sentimen perekonomian Amerika Serikat cenderung
negatif akibat data initial jobless claims Amerika Serikat yang membaik
melebih ekspektasi dari level 295.000 ke level 287.000, namun harga emas
masih dapat menguat. Adapun landasan penguatan harga emas pada
perdagangan hari tersebut dilandasi oleh kekhawatiran akan meluasnya
dampak aksi demonstrasi pro demokrasi di Hong Kong yang ditakutkan akan
turut memicu pergerakan serupa di Tiongkok.
Meskipun dapat terangkat pada dua hari
perdagangan tengah pekan lalu, harga emas mencapai puncak pergerakan
hingga anjlok ke level terendah 10 bulan pada perdagangan hari terakhir
pekan lalu. Rilis data-data pekerja Amerika Serikat menjadi landasan
kuat harga emas untuk merosot tajam di pasar komoditas. Adapun pelemahan
harga emas tersebut dilandasi oleh data non farm payroll yang naik dari
level 180.000 ke level 248.000 yang diperkuat dengan membaiknya
unemployment rate AS dari level 6,1% ke level 5,9%. Dampak dari data
pekerja AS yang positif tersebut investor pun semakin khawatir akan
potensi pemercepatan peningkatan suku bunga Amerika Serikat sehingga
harga emas tergerus habis-habisan.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu,
harga emas LLG terpantau ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga
emas LLG ditutup turun hingga 2,10% ke tingkat harga $1.191,95/t oz
atau melemah $25,5/t oz.
Sementara pada penutupan perdagangan emas
berjangka di Comex pekan lalu, harga emas juga ditutup melemah
signifikan dalam sepekan. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak
Desember 2014 ditutup turun hingga 2,07% ke tingkat harga $1.190,3/t oz
atau melemah $25,1/t oz.
Analis Vibiz Research Centre memprediksi
harga emas masih akan berada dalam pola yang cukup tertekan akan
ekspektasi pemercepatan peningkatan suku bunga Amerika Serikat pada
perdagangan pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh rilis data pekerja AS
yang sangat positif pada pekan lalu diperkirakan masih akan cukup kokoh
memberi dampak terhadap pergerakan ahrga emas. Selain itu, trend
bullish Dollar Amerika Serikat juga diduga masih akan menjadi momok
kuat. Sementara terkait pergerakan harga emas pada pekan ini, range
normal diprediksi akan berada di kisaran $1.170-$1.225 pada emas LLG dan
$1.175-$1.235 pada emas berjangka Comex kontrak Desember 2014.
Sumber : Vibiznews