BESTPROFIT FUTURES (1/10) - Euro turun ke level terendahnya dalam 2
tahun terakhir terhadap dollar akibat melambatnya pertumbuhan inflasi
yang mendorong bagi ECB (European Central Bank) guna menambah stimulus
moneter lanjutan guna meredam deflasi.
Mata uang 18 negara
tersebut berada pada performa kuartalan terburuknya sejak 2010 silam
ditengah upaya ECB untuk menghadapi pembengkakan neraca keuangan dan
memangkas suku bunga pinjaman guna memicu pertumbuhan ekonomi. Sementara
mata uang ruble Russia melemah setelah Bloomberg News melaporkan bahwa
bank sentral sedang mempertimbangkan pengendalian modal dan dollar
Kanada turun akibat perekonomian negara tersebut stagnan. Pada kuartal
ini dollar AS menguat tajam sejak 2008 lalu sebagai pengaruh dari
Federal Reserve yang mempertimbangkan menaikkan suku bunga.
Euro
melemah sebesar 0.4% ke level $1.2630 pukul 4:36 sore waktu New York dan
menyentuh level $1.2571, level terendah sejak September 2012 lalu.
Bulan ini mat auang tersebut mengelami penurunan sebesar 3.8% dan
merosot 7.8% sejak 30 Juni lalu, penurunan tajam sejak kuartal kedua
2010 lalu. Hari ini Euro turun 0.3% ke level 138.49 yen.
Dollar
catat gain sebesar 0.1% ke level 109.65 yen dan mencapai level 109.85,
level tertinggi sejak Agustus 2008 lalu. September ini mengalami
kenaikan sebesar 5.3%. (bgs)
Sumber : Bloomberg