Wednesday, 29 October 2014

The Fed Akhiri QE Sambil Menjaga Ikrar Low-Rate untuk 'Waktu Yang Cukup'

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/10) - Federal Reserve menegaskan bahwa mereka akan mengakhiri program pembelian aset yang telah menambahkan $ 1.66 triliun untuk neraca dan mempertahankan janji mereka untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk "waktu yang cukup."
"Kondisi pasar tenaga kerja mengalami pemulihan, dengan kenaikan pekerjaan yang solid dan tingkat pengangguran yang lebih rendah," kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) hari ini dalam sebuah pernyataan di Washington. "Berbagai indikator pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa penurunan dalam sumber daya tenaga kerja semakin berkurang," kata panel tersebut, memodifikasi bahasa sebelumnya bahwa "masih ada penurunan yang signifikan dalam sumber daya tenaga kerja."
Para pembuat kebijakan mengatakan bahwa sementara ini inflasi dalam waktu dekat mungkin akan ditekan oleh harga energi yang lebih rendah, itu mengulang bahasa dari pernyataan di bulan September lalu bahwa "kemungkinan menjalankan tingkat inflasi di bawah 2% telah berkurang sedikit."
Ketua Janet Yellen sedang menyelesaikan pembelian obligasi selama dua tahun yang dimulai di bawah pendahulunya, Ben S. Bernanke, karena The Fed mendekati tujuannya untuk tenaga kerja penuh. Dia sekarang harus memetakan arah menuju kenaikan suku bunga pertama sejak tahun 2006 ketika menghadapi risiko dari perlambatan ekonomi global dan penurunan inflasi.
FOMC mengulangi akan mempertimbangkan berbagai informasi dalam memutuskan kapan harus menaikkan suku bunga federal fund, yang telah bertahan mendekati nol sejak Desember 2008. Kebanyakan Pejabat The Fed mengharapkan untuk menaikkan suku bunga tahun depan, menurut proyeksi yang dirilis bulan lalu.(frk)
Sumber : Bloomberg

Dolar Meningkat Tajam Dalam Empat Pekan Terkahir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/10) - Dolar naik tajam dalam hampir empat pekan terakhir pasca para otoritas The Fed menegaskan mereka akan mengakhiri program pembelian obligasi ditengah kondisi pasar tenaga kerja yang mengalami pemulihan.
Greenback naik ke level tiga pekan tertinggi terhadap yen, sementara mata uang emerging market menurun, karena para trader mendorong peluang untuk kenaikan suku bunga tahun depan bahkan seiring Federal Open Market Committee (FOMC) berjanji untuk mempertahankan biaya pinjaman rendah untuk "waktu yang cukup." krone Norwegia turun karena Indeks penjualan ritel tak terduga mengalami penurunan.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melnelusuri greenback terhadap 10 mata uang utama, naik 0,6% menjadi 1,069.40 pada 03:45 sore di New York, lonjakan tajam sejak 3 Oktober. Ini sebelumnya turun 0,2%.
Greenback naik 0,7% menjadi 108,89 ¥ dan menyentuh level 108,95, yang tertinggi sejak 7 Oktober . Mencatat reli sebesar 0,7% menjadi $ 1,2641 per euro setelah turun 0,7% dalam tiga hari sebelumnya. Mata uang Jepang naik 0,1% menjadi 137,64 per euro setelah menyentuh level 138,03, yang terlemah sejak 1 Oktober lalu.
Kemungkinan terjadi kenaikan pada biaya pinjaman pada Oktober 2015 mendatang menjadi 61%, dari 51% jelang hasil rapat The Fed, berdasarkan harga kontrak berjangka.(yds)
Sumber: Bloomberg

Harga Emas Menuju Penurunan Tertajam Dlm 3 Pekan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/10) - Harga emas turun karena Federal Reserve mengakhiri program pembelian obligasinya sehingga memangkas permintaan untuk logam sebagai nilai lindung terhadap inflasi.
The Fed tetap mempertahankan suku bunga mendekati nol persen untuk "waktu yang cukup," sambil mengkaji kembali perbaikan dalam pasar tenaga kerja Amerika karena akhir dari pembelian aset pada akhir pertemuan kebijakan dua hari hari ini.
Bullion jatuh ke terendah tahun ini pada 6 Oktober ditengah permintaan untuk penyimpan nilai kehilangan momentumnya. Holdings pada produk yang diperdagangkan di bursa global yang didukung oleh emas berada di level terendah dalam lima tahun, dan langkah-langkah dari volatilitas untuk logam telah memangkas kenaikan baru-baru ini.
Emas untuk pengiriman segera turun 1% menjadi $ 1,215.69 per ons pada 2:16 siang waktu New York, menuju penurunan tertajam sejak 3 Oktober lalu. Harga menyentuh level $ 1,215.47, merupakan yang terendah sejak 8 Oktober.
Bullion naik 70% dari Desember 2008 sampai Juni 2011 karena bank sentral AS membeli utang dan mengadakan biaya pinjaman mendekati nol persen dalam upaya untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Harga emas merosot 28% tahun lalu dikarenakan meningkatnya Indeks harga konsumen investor khawatir pasca gagalnya peningkatan pasokan uang.(yds)
Sumber: Bloomberg

The Fed Mengakhiri Program Pembelian Aset; Bursa AS Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/10) - Saham-saham AS melemah setelah Federal Reserve menegaskan bahwa mereka akan mengakhiri program pembelian aset, yang menunjukkan perekonomian AS berada pada jalur pertumbuhan yang stabil. Saham Facebook Inc. turun setelah meleset dari perkiraan.
Indeks S&P 500 tergelincir 0,1% menjadi 1,982.29 pada pukul 4 sore di New York, memangkas penurunan sebelumnya sebesar 0,8%. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 31,38 poin, atau sekitar 0,2%, ke 16,974.37.
The Fed mempertahankan komitmennya untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk "waktu yang cukup" setelah mereka mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari. Para pejabat mengatakan kondisi pasar tenaga kerja " lebih lanjut menunjukkan perbaikan," dan bahwa beberapa indikator menunjukkan bahwa "penurunan sumber daya tenaga kerja semakin berkurang," memodifikasi bahasa sebelumnya bahwa disebut "penurunan yang signifikan."(frk)
Sumber : Bloomberg

Tuesday, 28 October 2014

Investor Kaji Laba Jelang Keputusan The Fed Akibatkan Saham Jepang Rebound

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/10) - Saham Jepang rebound dari penurunan kemarin karena para investor mengkaji laba jelang keputusan kebijakan bank sentral dan terkait laporan yang  menunjukkan produksi industri naik pada bulan September lalu.
Indeks Topix naik 0,8 persen ke level 1,261.76 pukul 09:01 pagi di Tokyo pasca kemarin turun 0,2 persen. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,7 persen ke level 15,438.80. Pengumuman kebijakan Federal Reserve akan dilaksanakan hari ini sementara Bank of Japan akan melakukan pertemuan 31 Oktober besok.
Indeks Topix diperdagangkan sebesar 1,2 kali sejak kemarin, dibandingkan dengan indeks Standard & Poor 500 sebesar 2,7 untuk dan untuk Indeks Stoxx Europe 600 sebesar 1,8.
Indeks S&P 500 naik 1,2 persen kemarin terkait investor memangkas laba dan data ekonomi. Kontrak berjangka pada acuan ekuitas AS turun 0,2 persen hari ini jelang pengumuman Fed.
Ketua The Fed Janet Yellen dan para rekannya diharapkan untuk fokus pada prospek penguatan perekonomian AS dan mengakhiri program pembelian obligasi mereka seperti yang direncanakan sebelumnya, menurut para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News.  (vck)
Sumber: Bloomberg

Laju IHSG Masih Lesu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/10) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi konsolidasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu dikarenakan pelaku pasar masih mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, pelaku pasar sedang ragu program pemerintah bakal mulus karena imbas kenaikan BBM. Dia mengatakan, pelaku pasar menanti strategi pemerintah untuk menekan angka inflasi dan penyaluran dana subsidi untuk pembangunan infrastruktur seiring harga BBM naik.

"Naiknya BBM membawa kekhawatiran apakah pemerintah mampu memberikan kompensasi yang memadai kepada masyarakat menengah ke bawah yang terkena dampak," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Dia menambahkan, kecenderungan indeks saham untuk turun didorong oleh sentimen regional. Pasar juga menanti keputusan bank sentral dalam FOMC. Selain itu kondisi, perekonomian zona Eropa yang belum membaik.

"Dari stress test perbankan sampai sentimen tingkat kepercayaan bisnis Jerman tidak baik," lanjutnya.

Pada perdagangan kali, Hans memperkirakan IHSG bergerak pada level support 5.000-4.979 dan resistance 5.028-5.060.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG masih bergerak melemah di kisaran 4.987-5.023 pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Sejumlah sentimen yang pengaruhi laju IHSG antara lain Jepang akan merilis data industrial production yang diperkirakan naik ke level 0,43 persen.
Selain itu, Amerika Serikat akan merilis data CB consumer confidence yang diprediksi naik 1 poin ke level 86. "Dari dalam negeri menantikan laporan keuangan emiten kuartal III 2014," tulis laporan tersebut.
Hans merekomendasi beli saat melemah untuk saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

Sumber : Liputan6

Dolar Turun Jelang Rapat The Fed; Krona Swedia Tergelincir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/10) - Indeks Spot Dollar Bloomberg jatuh untuk hari ketiga setelah pesanan untuk barang tahan lama AS secara tak terduga turun dikarenakan Federal Open Market Committee (FOMC) akan memulai pertemuan kebijakan selama dua hari.
Mata uang Krona Swedia jatuh ke level terlemah dalam empat tahun teakhir seiring keputusan bank sentral untuk memangkas suku bunga utamanya samapi nol sehingga permintaan untuk mata uang Nordic. Rubel Rusia jatuh karena spekulasi Negara tersebut akan bergerak lebih dekat untuk mengadopsi free float. Real Brasil membalikan penurunan kemarin. Para trader telah mendorong kembali spekulasi ketika FOMC akan menaikkan suku bunga.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang menelusuri mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, turun 0,3% menjadi 1,063.50 pada 13:56 siang waktu New York dan telah menurun 0,6% dalam tiga hari terakhir. Menyentuh level 1,062.65, merupakan yang terendah sejak 21 Oktober lalu.
Dolar turun 0,4% menjadi $ 1,2743 per euro untuk penurunan ketiga berturut-turut. Naik sebanyak 0,2% menjadi 108,03 ¥. Mata uang Jepang turun 0,6% menjadi 137,66 per euro.(yds)
Sumber: Bloomberg

Emas Berjangka Dekati Level terendah Terkait Spekulasi Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/10) - Emas berjangka diperdagangkan di dekat level terendah dua pekan karena investor menunggu kesimpulan dari pertemuan dua hari Federal Reserve besok.
Logam kuning naik sebanyak 0,5% pada hari ini sebelum menghapus gain setelah sebuah laporan pemerintah menunjukkan pesanan untuk barang tahan lama (durable goods) AS tak terduga turun pada bulan September. Volatilitas 30-hari logam telah naik dalam satu bulan terakhir karena investor mengikuti data ekonomi untuk memprediksi seberapa cepat The Fed akan mulai menaikkan biaya pinjaman.
Bullion rebound sebanyak 6,1 dari terendah tahun ini yang dicapai pada 6 Oktober setelah The Fed mengutip perlambatan ekonomi asing memberikan risiko terhadap AS. Pedagang telah memangkas kemungkinan bank sentral akan menaikkan suku bunga pada bulan Oktober 2015 untuk kesempatan 50% dari 79% peluang pada 30 September. Meningkatnya suku bunga mengurangi daya tarik emas karena logam umumnya hanya menawarkan investor pengembalian melalui kenaikan harga.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik kurang dari 0,1% untuk menetap di $ 1,229.40 per ons pada pukul 1:35 siang di Comex di New York. Harga emas mencapai $ 1,222.20 pada hari ini, merupakan level terendah untuk kontrak teraktif sejak 15 Oktober.
Bullion naik 70% dari Desember 2008 sampai Juni 2011 akibat bank sentral AS membeli utang dan mempertahankan biaya pinjaman mendekati nol persen dalam upaya untuk menopang pertumbuhan. The Fed diperkirakan akan mengakhiri pembelian aset bulanan pada pertemuan minggu ini.
Perak berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,4% menjadi $ 17,226 per ons di bursa Comex.(frk)
Sumber : Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Menguat Jelang Rapat The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/10) - Saham AS ditutup menguat, mengirim indeks Standard & Poor 500 naik 1,5% dari rekor terakhirnya, karena investor mengkaji laba perusahaan dan data ekonomi AS jelang pengumuman kebijakan Federal Reserve besok.
Indeks Standard & Poor 500 naik 1,2% menjadi 1,984.86 pada pukul 4 sore di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 188,42 poin, atau 1,1% ke level 17,006.36. Indeks Russell 2000 melonjak 2,9%, merupakan yang terbesar sejak 2012.
Para otoritas akan memulai pertemuan kebijakan hari ini setelah enam minggu volatilitas di pasar keuangan global. Ketua The Fed Janet Yellen dan rekan-rekannya akan berfokus pada pandangan AS yang kuat dan mengakhiri program pembelian obligasi seperti yang direncanakan sebelumnya, menurut 62 dari 64 ekonom yang disurvei Bloomberg News.(yds)
Sumber: Bloomberg

Monday, 27 October 2014

Sektor Saham Energi Tertekan Picu Bursa Saham AS Mendatar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/10) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) cenderung mendatar di awal pekan setelah indeks saham S&P 500 mencatatkan kenaikan mingguan terbesar sejak Januari 2013. Harga sektor saham energi tertekan karena harga minyak jatuh juga mempengaruhi indeks saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 12,53 poin atau 0,07 persen ke level 16.817,94. Indeks saham S&P 500 melemah tipis 2,95 poin atau 0,15 persen ke level 1.961,63. Sementara itu, indeks saham Nasdaq menguat 2,22 poin atau 0,05 persen ke level 4.485,93.
Volume perdagangan saham tercatat sekitar 6,1 miliar saham di bursa saham AS. Angka ini di bawah rata-rata bulanan sekitar 8 miliar saham.
Harga minyak melemah menyeret sektor saham energi turun 2 persen. Goldman Sachs memangkas perkiraan harga minyak mentah seiring pasokan berlimpah dan permintaan meningkat sehingga membuat harga minyak di bawah US$ 80 per barel.
Selain itu, indeks saham S&P 500 turun tipis setelah menutup minggu terbaik sejak awal Januari 2013. Indeks saham S&P naik 5,3 persen dari level terendah pada 15 Oktober.
"Setelah hampir koreksi 10 persen pada indeks saham S&P, tanda bullish kembali muncul. Sekarang indeks saham berada di jalur untuk menutup di atas level resistance, dan ini merupakan pertanda bullish. Namun kebijakan bank sentral global mesti akomodatif untuk saham," ujar Adam Sarhan, CEO Sarhan Capital, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (28/10/2014).
Di antara saham mencatatkan kenaikan besar, saham Gilead Sciences naik 1,7 persen menjadi US$ 112,59 seiring rencana rilis laporan keuangan. Saham Micro Technology melonjak 4 persen menjadi US$ 32,30 setelah mengumumkan rencana buyback saham sebesar US$ 1 miliar.
Sementara itu, saham Twitter Inc turun 9,6 persen ke level US$ 43,88 setelah melaporkan perkiraan penjualan yang mungkin kehilangan target. Sedangkan di S&P 500, saham turun tajam yaitu saham Nabors Industries melemah 6,7 persen menjadi US$ 17,48. Di bursa saham Nasdaq, saham Tesla Motors melemah 5,8 persen.
Terkait rilis kinerja, mayoritas perusahaan di AS mengalahkan harapan pelaku pasar. Dari 213 perusahaan yang sudah melaporkan kinerja, sekitar 71,4 persen mengalahkan perkiraan analis.

Sumber : Liputan6

Asia Berjangka Turun Ditengah Kemunduran Indeks S&P 500

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/10) - Indeks berjangka Asia melemah di tengah kemunduran dalam indeks Standard & Poor 500, sementara yen mempertahankan gain jelang rilis data penjualan ritel Jepang. Minyak mentah melanjutkan penurunan dan saham Twitter Inc. tergelincir diperpanjang perdagangan AS.
Kontrak pada Nikkei 225 Stock Average turun di Osaka akibat kontrak dalam indeks saham dari Australia hingga Hong Kong turun setidaknya 0,1%. S&P 500 berjangka sedikit berubah pada pukul 07:15 pagi di Tokyo setelah mengalami penurunan 0,2% dalam indeks melanjutkan minggu terbaiknya dalam tahun 2014. Saham Twitter Inc. anjlok setelah selesai perdagangan terkait perlambatan pertumbuhan pengguna. Yen stabil di 107,84 per dolar setelah naik 0,3% pada sesi terakhir. Minyak di New York turun untuk hari ketiga seiring tembaga berjangka juga turun.
Jepang diproyeksikan akan melaporkan pertumbuhan penjualan ritel yang lebih lambat untuk bulan September, dengan China dijadwalkan akan mengirim data laba perusahaan industri hari ini. Di AS, barang-barang tahan lama dan laporan kepercayaan konsumen telah jatuh tempo, dengan Federal Reserve direncanakan akan mengumumkan akhir dari program pembelian obligasi pekan ini. Goldman Sachs Group Inc. memangkas perkiraan harga minyak mentah dan Bank Sentral Eropa merilis rincian pembelian obligasi yang bertujuan menghidupkan kembali ekonomi kawasan Eropa kemarin.(frk)
Sumber : Bloomberg

Spekulasi Suku Bunga The Fed Tekan Dolar Untuk Hari Kedua

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/10) - Dolar jatuh untuk hari kedua terhadap mata uang utama Terkait spekulasi Federal Reserve yang akan mempertahankan suku bunga pada rekor terendah untuk jangka waktu yang panjang pasca memangkas program pembelian obligasi nya.
Mata uang AS memperpanjang penurunan karena data menunjukkan kontrak untuk membeli rumah naik kurang dari perkiraan, sehari sebelum bank sentral memulai rapat kebijakan selama dua hari. Euro naik terhadap mata uang AS karena meredanya hasil stress test European Central Bank  (ECB) pada kekhawatiran bahwa neraca di beberapa perusahaan pemberi pinjaman yang terlalu lemah. Mata uang real Brasil jatuh ke level terendah dalam hampir enam tahun terakhir setelah Presiden Dilma Rousseff menang tipis untuk masa jabatan keduanya. Rubel tergelincir.
Indeks Spot Dollar Bloomberg yang menelusuri greenback terhadap 10 mata uang utama, turun 0,2% menjadi 1,066.03 pada 14:31 siang waktu New York. Mencatat penurunan sebesar 0,5% di bulan ini setelah menyentuh level 1,080.05 pada tanggal 3 Oktober, merupakan yang tertinggi pada penutupan sejak Juni 2010.
Mata uang AS melemah 0,5% menjadi 107,67 ¥, dan turun 0,3% menjadi $ 1,2709 per euro. Yen menguat 0,2% menjadi 136,84 terhadap euro, setelah menyentuh level 137,47 sebelumnya, yang terlemah sejak 9 Oktober.
"Euro-dolar memiliki kapasitas untuk mengakhiri tahun ini di level $ 1,30," Ungkap Borthwick.(yds)
Suber: Bloomberg

Emas Turun; Kepemilikan dalam ETP Perpanjang Penurunan ke Level Terendah 5 Thn

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/10) - Emas berjangka turun untuk ketiga kalinya dalam empat sesi akibat kepemilikan dalam ETP yang berbasis logam turun ke level terendah dalam lebih dari lima tahun.
Pekan lalu, aset di ETPS global turun 0,8% menjadi 1,654.2 metrik ton, terendah sejak September 2009. 30-hari volatilitas historis logam telah naik dalam satu bulan terakhir karena investor mengikuti data ekonomi untuk memprediksi seberapa cepat Federal Reserve akan mulai menaikkan biaya pinjaman. Para pembuat kebijakan akan memulai pertemuan dua hari besok.
Emas berjangka merosot 8,4% pada kuartal ketiga, menyentuh level termurah dalam tahun ini pada 6 Oktober lalu, akibat ekuitas AS melonjak ke rekor di tengah tanda-tanda pemulihan mulai menguat. Harga mengalami rebound sebanyak 6,1 dari level terendah setelah The Fed mengutip perlambatan ekonomi asing sebagai risiko bagi AS. Hal tersebut membuat beberapa investor untuk mendorong kembali perkiraan untuk kenaikan suku bunga.
Di bursa Comex, emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,2% untuk menetap di $ 1,229.30 per ons pada pukul 1:36 siang di New York. Perdagangan adalah 37% di bawah rata-rata 100-hari, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Ditutup Stagnan Pasca Perusahaan Energi Turun Diikuti Minyak Mentah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/10) - Saham AS stagnan, mengikuti reli mingguan terbesar sejak Januari 2013, dikarenakan Saham perusahaan energi memimpin pelemahan pasca harga minyak mentah mengalami penurunan di bawah level $ 80 per barel sementara saham telekomunikasi telepon dan kebutuhan pokok konsumen meningkat.
Indeks Standard & Poor 500 tergelincir kurang dari 0,2% menjadi 1,961.54 pada pukul 4 sore di New York. Indeks saham memangkas penurunan pasca European Central Bank  (ECB) mengatakan menetapkan pembelian obligasi tertutup senilai € 1.704 miliar ($ 2.2 miliar) pada pekan lalu saat dimulainya upaya terbaru untuk menopang kembali perekonomian kawasan. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 12,08 poin di level 16,817.49. Indeks Russell 2000 turun 0,1%.
Pekan lalu Indeks S&P 500 naik 4,1% merupakan performa terbaiknya sejak Januari 2013, menghentikan penurunan empat minggunya.(yds)
Sumber: Bloomberg

Sunday, 26 October 2014

Kinerja Perusahaan Positif, Bursa Saham Asia Menghijau

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/10) - Bursa saham Asia menguat di awal pekan ini didorong sentimen hasil stress test sebagian besar bank Eropa dan tanda-tanda pemulihan di wilayah tersebut.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5 persen menjadi 138,22 pada pukul 09.01 waktu Tokyo, dan ini level intraday tertinggi sejak 10 Oktober. Indeks saham acuan regional ini melonjak 2,9 persen pada pekan lalu setelah hasil kinerja perusahaan Amerika Serikat mengalahkan estimasi dan ukuran manufaktur Eropa yang secara tak terduga menunjukkan ekspansi bulan ini.
Sementara itu, indeks saham Jepang Topix naik 0,6 persen dan indeks saham Australia menguat 0,5 persen. Penguatan indeks saham ini juga diikuti indeks saham Korea Selatan kospi menguat 0,5 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,7 persen ke level 15.404,28.
Sentimen global terutama dari Eropa mempengaruhi laju IHSG. Dalam studi bank sentral Eropa tak satu pun dari bank terbesar di Eropa yang ditemukan kurang.
"Kebanyakan orang mengharapkan pasar melanjutkan aksi ambil untung. Namun pihak berwenang di Eropa telah membuang begitu banyak masalah dan akan terus membanjiri pasar dengan likuiditas. Masalah utama Eropa beberapa tahun terakhir merupakan berita lama," ujar Donald Williams, Chief Investment Officer Platypus Asset Management Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (27/10/2014).
Sementara itu, sentimen lainnya yaitu pertumbuhan ekonomi China. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi China akan melambat menjadi 7,3 persen pada 2015.  Hal itu disampaikan anggota Akademis dari Komite Penasihat Kebijakan Moneter Bank Rakyat China, Song Quoqing.
Pernyataan ini berlawanan dengan prediksi Fan Jiangping, Chief Economist di sebuah lembaga penelitian negara yang menyatakan, pertumbuhan ekonomi China 7 persen kecuali pemerintah pusat memberlakukan langkah-langkah stimulus lebih kuat.
Sejumlah perusahaan di Amerika Serikat (AS) pun melaporkan pendapatan yang melampaui perkiraan analis. Sekitar 79 persen dari S&P 500 telah melaporkan pendapatan kuartalan musim ini. Caterpillar Inc dan Yahoo Inc melonjak pekan lalu setelah membukukan pendapatan kuartal III lebih baik dari perkiraan.

Sumber : Liputan6

Dilma Rousseff Terpilih Lagi!

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/10) - Presiden Brasil Dilma Rousseff kembali terpilih untuk masa jabatan kedua, untuk memimpin bangsa terbesar kelima di dunia itu.
Hasil resmi Pemilu Brasil dirilis pada Minggu (26/10/2014) waktu setempat. Roussef mengalahkan kompetitornya dari kubu oposisi, Aetius Neves.

Dengan 98 persen suara telah dihitung pada Minggu, Rousseff mengantungi 51,5 persen suara. Jumlah suara yang dihitung tak memungkinkan lagi bagi Neves mengejar ketertinggalan dukungan dari Rousseff.

Kemenangan Roussef memperpanjang kekuasaan Partai Pekerja di Brasil, yang sudah menggenggam pemerintahan sejak 2003. Selama rentang waktu itu, pemerintahan partai ini memberlakukan program sosial yang luas, untuk mengangkat warga miskin menjadi kelas menengah. 


Sumber : Kompas

Harga Emas Kian Terpukul Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/10) - Setelah melemah pekan lalu, para partisipan kembali memprediksi harga emas turun pekan ini. Kekuatan dolar AS diprediksi masih akan terus menekan harga emas pekan ini.
Mengutip laman Kitco.com, Senin (27/10/2014), sembilan dari 21 partisipan yakin harga emas akan melemah sementara enam lainnya memprediksi nilai logam mulia tersebut akan menguat.
Sementara enam partisipan lain melihat tak banyak pergerakan harga emas pekan ini. Para partisipan terdiri dari para pedagang, pialang emas, bankir investasi dan sejumlah analis pergerakan harga emas.
Pekan lalu, para partisipan memprediksi harga emas melemah. Benar saja, sepanjang pekan lalu harga emas menurun US$ 9 per ounce.
Para partisipan yang melihat adanya kemungkinan pelemahan mengatakan penguatan dolar akan menekan harga emas.
"Harga emas sempat menguat lantaran pelemahan dolar dan suku bunga AS yang sangat rendah. Tapi sekarang ekonomi Eropa mulai membaik dan kemungkinan suku bunga AS naik akan menekan emas kembeli ke bawah level US$ 1.200 per ounce lagi," terang ahli strategi pasar senior di RJO Futures Philip Streible.
Sementara para partisipan yang melihat harga emas berpotensi menguat mengatakan, pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pekan ini akan membuat para pelaku pasar melakukan aksi wait and see. Pada saat itulah, harga emas dapat mencoba menguat kembali.

Sumber : Liputan6

Bambang Brodjonegoro: Jadi Menkeu Adalah Tugas Berat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/10) -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Bambang Brodjonegoro sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) periode 2014-2019. Sebagai bendahara negara, setumpuk tugas dan tanggung jawab sudah ada di depan mata terutama mengelola fiskal Indonesia.
Lalu bagaimana perasaan mantan Wakil Menteri Keuangan itu saat dirinya tahu diamanahkan menjadi pemimpin di Kementerian Keuangan?
Menjawab pertanyaan ini, Bambang hanya menuliskan kalimat singkat dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com. "Ini tugas berat yang memerlukan kesiapan mental," kata dia di Jakarta, Minggu (26/10/2014) malam.
Dia mengaku memperoleh pesan khusus dari Presiden Jokowi dalam mengembang tanggung jawab ini. "Pesannya amanah, menjaga kebijakan fiskal yang baik dan mensejahterakan rakyat," papar Bambang 
Bambang rencananya akan melakukan Serah Terima Jabatan (Sertijab) hari ini (27/10/2014) pukul 16.00 WIB. "Iya, hari Senin Sertijab jam 4 sore," katanya.
Eks Menkeu di era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Chatib Basri menyebutkan tantangan yang akan menjadi pekerjaan rumah (PR) Bambang Brodjonegoro.
"Tantangan ke depan tidaklah mudah karena ada isu normalisasi kebijakan The Fed, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan stabilitas makro," katanya.
Wakil Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Bambang Brodjonegoro akhirnya naik jabatan. Dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), pria bernama lengkap Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro ini resmi menjadi Menteri Keuangan.

Bambang merupakan anak bungsu dari rektor Universitas Indonesia (UI) periode 1964-1973, Prof. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro. Sejak muda, Pria kelahiran Jakarta, 3 Oktober 1966 ini telah menunjukan ketertarikannya pada bidang ekonomi banyak berkarya saat duduk di bangku kuliah.

Bambang  menyelesaikan studi di FEUI Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan pada 1990. Dia kemudian meraih gelar Master of Urban Planing (1995) dan Ph.D in Regional Planning (1997) dari University of Illinois at Urbana Champaign, Amerika Serikat.

Nama Bambang dikenal baik di dalam maupun di luar kalangan akademik. Dia tercatat menjadi satu-satu Dekan di lingkungan UI yang diangkat saat usianya belum menginjak 40 tahun.

Selain itu, Bambang juga ikut merintis program Pascasarjana Fakultas Ekonomi UI dan menjadikannya program double degree yang bekerja sama dengan Australian National University.

Sebelum menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan, Bambang juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Ketua Penentu Inflasi Regional di Indonesia Bank Indonesia, Ketua Strategi Pengentasan Kemiskinan Kota Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Ketua Pembangunan Regional dan Desentralisasi di Indonesia Bank Mandiri dan lain-lain.


Sumber : Liputan6

Kabinet Kerja Jokowi-JK Picu IHSG Bergerak Variatif

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/10) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal bergerak variatif pada perdagangan saham sepekan.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan gerak indeks saham mendapat tenaga dari pengumuman kabinet Presiden Joko Widodo/Kabinet Jokowi. "Pasar didukung faktor pengumuman kabinet Minggu 26 Oktober 2014 sore," kata dia pada Liputan6.com, Jakarta, Senin (27/10/2014).

Dia mengatakan, nama-nama yang menjadi menteri mendapatkan respons positif karena dinilai pro pada pasar modal.

Namun begitu, tutur dia indeks saham bakal tertahan karena pasar juga menanti kepastian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan nominal jumlah kenaikannya. Seperti diketahui, Presiden Jokowi akan menaikan BBM sebesar Rp 3.000 per liter.

"Kenaikan kalau Rp 3.000 mungkin akan membuat IHSG menyesuaikan 1 sampai 2 bulan," lanjutnya.

Pada perdagangan saham pekan ini, dia memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.048-5.016 dan resistante pada level 5.174-5.200.

Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan bergerak di rentang support 5.000-5.050 dan resistance 5.087-5.115 pada pekan ini. Laju IHSG dinilai dapat bertahan di atas target support 4.910-4.950 dan kembali mampu melampaui target area resistance 5.038-5.065.
"Aksi jual dapat kembali terjadi namun masih dapat ditahan dan diimbangi dengan aksi beli. Untuk itu tetap cermati sentimen yang ada dan diharapkan tidak langsung dimanfaatkan untuk aksi ambil untung," kata Reza.
Ia menambahkan, pelaku pasar juga diharapkan tidak terlalu menjadikan susunan nama menteri menjadi satu-satunya sentimen penggerak pasar dan menjadi keputusan bertindak dalam melakukan trading saham maupun obligasi.
Sejumlah data ekonomi pun akan dirilis pada pekan ini seperti data ekonomi Amerika Serikat (AS) yaitu keputusan suku bunga acuan The Fed, pertumbuhan ekonomi, initial jobless claims, markit composite PMI, markit services PMI, pending home sales.
Lalu ada Dallas Fed Manufacturing index, chain store sales, durable goods orders, redbook, home price index, consumer cofindence, dan richmond fed manufacturing index.
Untuk akumulasi saham, dia memilih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Sumber : Liputan6

Thursday, 23 October 2014

Dollar Melemah dari Level 2 Pekan Tertinggi Terhadap Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/10) - Dollar melemah sebesar 0,2 persen dari level 2 pekan tertingginya terhadap yen jelang Federal Reserve akan bertemu pekan depan dan seiring indeks ekuitas AS naik pada tanda-tanda ekonomi terbesar dunia akan menahan pertumbuhan ekonomi global yang melemah.
Indeks Spot Dollar Bloomberg menguat selama 3 hari terakhir seiring laba dari Caterpillar Inc sebesar 3M Co melampaui perkiraan analis, memacu kenaikan di Indeks Standard & Poor 500. Imbal obligasi tenor 10 tahun naik tajam hampir 6 pekan terakhir. Sementara mata uang yen bersiap untuk merosot terhadap 15 dari 16 mata uang utama pekan ini di tengah meredamnya permintaan untuk aset haven.
Dolar diperdagangkan pada level 108,18 yen pada pukul 08:56 pagi waktu Tokyo setelah kemarin naik sebesar 1,1 persen dan mencapai level 108,35, yang merupakan level tertingginya sejak 8 Oktober lalu. Dollar stagnan pada level $ 1,2652 per euro bertahan untuk kenaikan sebesar 0,9 persen pekan ini. Mata uang yen diperdagangkan di level 136,86 per euro dari level 136,92 kemarin dan level 136,38 pekan lalu.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama, sedikit berubah pada level 1,069.65, meningkat 0,6 persen sejak 17 Oktober lalu dalam 3 pekan terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg