Wednesday, 11 March 2015

Saham Eropa Meningkat Tajam dalam Enam Pekan Akibat Pelemahan Euro

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/3) - Saham Eropa meningkat tajam dalam lebih dari enam pekn terakhir akibat pelemahan euro yang mendorong saham perusahaan eksportir.
Indeks Stoxx Europe 600 naik sebesar 1,5 persen ke level 395,48 pada penutupan perdagangan. Saham produsen mobil memimpin kenaikan seiring mata uang euro ditransaksikan di dekat level 12 tahun terendah dan menuju penurunan kuartalan rekor terendahnya. Indeks CAC 40 Prancis dan Indeks DAX Jerman mencatat kenaikan terbesar dari 18 pasar Eropa barat.
Bank sentral Eropa telah membeli Obliasi Jerman, Belgia, Perancis, Italia dan Spanyol pekan ini, mengirim suku bunga di seluruh Eropa ke rekor terendahnya. Pembelian merupakan bagian dari program pembelian aset oleh Bank Sentral Eropa, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif. Presiden ECB Mario Draghi mengatakan hari ini bahwa mereka akan mendorong laju inflasi di kawasan euro kembali ke tujuannya.
Pelemahan euro membuat barang-barang Eropa menjadi lebih murah mengawasi untuk pembelian, mendorong permintaan dan umumnya lebih banyak melakukan aksi jual.
Indeks Stoxx 600 telah jatuh sebesar 1,2 persen sampai Selasa ini dari level penutupan tujuh tahun tertinggi pada tanggal 6 Maret lalu, akibat merosotnya saham energi, dan tumbuhnya kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menaikan suku bunga lebih cepat. Pertemuan The Fed selanjutnya akan dilakukan pada 17-18 Maret mendatang. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Bergerak Fluktuatif

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/3) - Saham AS berfluktuasi, pasca aksi jual saham besar-besaran dalam lebih dari dua bulan terakhir di tengah penguatan dolar, karena penurunan pada saham perusahaan consumer mengimbangi rebound saham perbankan.
Saham Tyson Foods Inc dan Pilgrim Pride Corp turun lebih dari 4,5 % di tengah laporan dugaan flu burung di Arkansas. Citigroup Inc dan Bank of America Corp naik sebesar 1,6 % setelah saham keuangan pada Selasa kemarin di Indeks Standard & Poor 500 turun tajam sejak April. Saham Intel melakukan reli terbesar sejak November lalu pasca penurunan terbesar dalam lebih dari sebulan terakhir.
Indeks S&P 500 naik kurang dari 0,1 % ke level 2,045.05 pukul 12:33 siang di New York. Indeks tersebut diperdagangkan mendekati harga RSI 100 hari terakhir. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 30,85 poin, atau 0,2 %, ke level 17,693.79. Sedangkan Indeks Nasdaq Composite stagnan.
Penguatan dolar ke level tertinggi dalam 12-tahun terakhir terhadap mata uang euro mengirim saham AS turun kemarin, sehingga menghapus keuntungan untuk tahun ini terkait perhatian pendapatan dalam bentuk yang lebih buruk dari yang diakui investor. Indeks S&P 500 turun 0,6 % pada tahun ini, diikuti indeks tersebut membuntuti semua kenaikan pasar saham 24 negara kecuali satu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Tuesday, 10 March 2015

Dolar Menguat Ke Level 12 Tahun Tertinggi Ditengah Pembelian Obligasi Eropa

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/03) - Dolar menguat ke level tertinggi dalam hampir 12 tahun terakhir karena momok kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi dan percepatan program pembelian obligasi oleh Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengalir melalui pasar keuangan global.
Dolar menguat terhadap 14 dari 16 mata uang utama karena bank sentral nasional di zona euro menyatakan telah membeli utang untuk hari kedua dalam program pelonggaran kuantitatif mereka. Dolar menyentuh level tertinggi dalam 7 1/2 tahun terhadap yen dan naik ke rekornya terhadap peso Meksiko.
Dolar menguat 1,4 % ke level $ 1,0698 per euro pada pukul 5 sore di New York dan mencapai level $ 1,0693, merupakan level tertinggi sejak April 2003 lalu. Dolar menyentuh level ¥ 122,03, merupakan level terendah sejak Juli 2007 lalu, sebelum diperdagangkan stagnan pada level 121,13 ¥.
Greenback naik diikuti Swiss franc untuk pertama kalinya sejak Swiss National Bank (SNB) menghapus pencatatan mata uang terhadap euro pada bulan Januari lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Emas Tembus Level 3 Bulan Terendah Akibat Penguatan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/03) - Emas turun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir pada hari Selasa, akibat tertekan oleh kenaikan mata uang dolar ke level tertinggi dalam hampir 12 tahun terakhir dan juga ekspektasi kenaikan suku bunga AS pada pertengahan tahun ini.

Spot emas turun ke level terendah sejak 1 Desember ke level $ 1,155.60 per ounce pada awal perdagangan dan turun 0,4 persen ke level $ 1,161.55 pukul 02:09 siang, sementara emas untuk pengiriman April menetap di level $ 6,40 per ounce ke level $ 1,160.10.

Platinum turun ke level terendah sejak Juli 2009 ke level $ 1.124 per ounce. Logam ini telah turun sebesar 6,3 % sejak awal tahun ini di tengah ekspektasi permintaan yang lebih rendah dari sektor otomotif dan perlengkapan tambang yang lebih tinggi.

Dolar naik ke level tertinggi sejak September 2003 lalu terhadap sekumpulan mata uang utama, sehingga membuat emas melemah dibandingkan mata uang lainnya.

Posisi investor menunjukkan outlook bearish. Sementara kepemilikan emas di SPDR Gold Trust, turun 0,43 % ke level 753,04 ton pada hari Senin kemarin. (vck)

Sumber: Reuters

Penguatan Dolar Kirim Saham AS ke Penurunan Terbesar dalam Dua Bulan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/03) - Dolar berada pada level terkuat dalam hampir 12 tahun terakhir terhadap euro dan momok kenaikan suku bunga AS memicu aksi jual di pasar saham global yang mengirim indeks Standard & Poor 500 anjlok tajam sejak 5 Januari lalu. Minyak dan tembaga menurun.
Indeks S&P 500 turun sebesar 1,7 persen pukul 16:00 di New York, merosot di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir dan menghapus keuntungan pada 2015 ini. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 328 poin, penurunan terbesar sejak 5 Januari lalu. Indeks Stoxx Europe 600 terkoreksi sebesar 0,9 persen. Euro melemah 1,4 persen ke level $1,0704 dan merupakan ukuran dari 20 mata uang emerging market yang jatuh untuk hari kesembilan. Obligasi Imbal hasil Jerman 10-tahun turun menjadi rekor terendahnya, seiring perbedaan imbal hasil tenor 10-tahun dan obligasi terluas sejak 1989 lalu. Minyak mentah AS turun di bawah $49 per barel sementara tembaga turun terbesar sejak Januari lalu.
Presiden Federal Reserve Bank of Dallas Richard Fisher mengatakan bank sentral harus mulai menaikkan suku seiring membaiknya pasar tenaga kerja. Sementara pembuat kebijakan dari Sydney hingga Wellington, Tokyo, Zurich dan Frankfurt memotong suku bunga dan membeli obligasi pemerintah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi negaranya, the Fed menonjol dalam menerima suku bunga nilai tukar yang lebih tinggi seiring tanda-tanda menguatnya perekonomian. Dolar telah rally tahun ini terhadap 14 dari 16 mata uang utama. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Turun Ditengah Kekhawatiran Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/03) - Saham Eropa turun untuk hari kedua karena pelemahan saham minyak dan gas dan meningkatnya kekhawatiran terhadap Federal Reserve yang semakin dekat dalam menaikan tingkat suku bunga.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,9 % ke level 389,66 pada penutupan perdagangan hari ini. Indeks tersebut sebelumnya naik sebesar 0,2 %. Mayoritas saham dari 19 kelompok industri turun, diikuti penurunan tajam saham energi. Royal Dutch Shell Plc, BG Group Plc dan BP Plc turun lebih dari 3 % seiring pelemahan minyak mentah untuk hari kelima di tengah tanda-tanda melimpahnya pasokan global yang terus bertahan.
Indeks Stoxx 600 naik pada hari Jumat ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir karena Bank Sentral Eropa (ECB) akan menetapkan tanggal mulai untuk program pembelian obligasi pemerintah tersebut. Sehingga membuat indeks tersebut menguat 14 % di tahun ini.
Di AS, Indeks Standard & Poor 500 menghapus keuntungan untuk tahun ini, sementara dolar menguat mendekati level 12 tahun tertingginya terhadap euro, di tengah spekulasi tentang kenaikan suku bunga. Dalam pidato terakhirnya Presiden Fed Bank of Dallas, Richard Fisher mengatakan bank sentral harus mulai secara bertahap dalam menaikkan tingkat suku bunga. The Fed selanjutnya akan melakukan pertemuan pada 17-18 Maret mendatang. (vck)
Sumber: Bloomberg

Deutsche Bank : S&P 500 Akan Turun Sebesar 9% Akibat Membaiknya Pasar Tenaga Kerja

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/3) - Indeks S&P 500 dalam lima pekan terakhir berada diatas kisaran level 2000 mungkin cukup lama, kata David Bianco dari Deutsche Bank AG.
Pasca rilis laporan ketenagakerjaan AS pekan lalu, investor semakin yakin Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada pertengahan tahun ini, kata Bianco. Itu bisa mengakibatkan penurunan pada indeks acuan hingga 9 persen, menurut Bianco. Level terkuat dolar terhadap euro sejak 2003 mengancam pertumbuhan laba AS, katanya.
Saham AS menghapuskan keuntungan untuk tahun ini, mendorong turun indeks S&P 500 sebesar 1,4 persen ke level 2,050.42 pukul 12:04 di New York. Dolar juga memberikan tekanan karena rally terhadap semua mata uang utama hari ini, melonjak hampir ke level 12 tahun tertingginya terhadap euro dan tertinggi di level 7 1/2 tahun terhadap yen.
Indeks S&P 500 anjlok tajam dalam dua bulan terakhir pada hari Jumat kemarin di tengah pengusaha melaporkan telah menambahkan lapangan pekerjaan lebih dari perkiraan pada bulan Februari dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,5 persen, terendah dalam hampir tujuh tahun terakhir, menunjukkan pasar tenaga kerja tengah mempertahankan kemajuan pasca mencatat kinerja tahunan terbaiknya dalam 15 tahun terakhir. (izr)
Sumber: Bloomberg

Monday, 9 March 2015

Saham Jepang Dibuka Menguat Terkait Pelemahan Yen Terhadap Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Saham Jepang dibuka menguat terkait pelemahan yen ke level terendahnya terhadap dolar dalam tiga bulan terakhir, meningkatkan prospek laba untuk sektor eksportir.
Indeks Topix naik 0,5% menjadi 1,539.88 pada 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali satu dari 33 kelompok industri yang meningkat. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,6% menjadi 18,902.55. Yen turun 0,2% menjadi 121,42 per dolar, turun untuk hari keempat ke level terlemah sejak awal Desember lalu.
Sementara mengenai kebijakan moneter The Fed pada tanggal 18 Maret, para pelaku pasar menunggu apakah para otoritas mempertahankan janji mereka "bersabar" untuk menaikkan biaya pinjaman.
Kontrak pada indeks S&P 500 tergelincir 0,1% Indeks tersebut naik 0,4% kemarin karena ekuitas AS memasuki tahun ketujuh dari bull run.(yds)
Sumber: Bloomberg

Kecemasan Terhadap Yunani Dorong Harga Emas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Emas berjangka naik dari level terendah dalam tiga bulan terakhir di tengah kekhawatiran bahwa kesepakatan sementara untuk memberikan bantuan ke Yunani akan terurai, mendorong permintaan untuk aset haven.
Ketua Eurogroup Jeroen Dijsselbloem mengatakan pada hari Minggu bahwa daftar langkah-langkah yang pemerintah Yunani diusulkan sebagai bagian bail out selama empat bulan yang "jauh" dari lengkap, dan Yunani mungkin tidak akan menerima pencairan bantuan bulan ini. Emas hentikan penurunan terpanjang dalam 11 pekan terakhir.
Logam ini turun sebesar 5,2 persen pada Februari lalu seiring menteri keuangan kawasan euro menyetujui paket ekonomi Yunani untuk memperpanjang kesepakatan bailout. Pada hari Jumat, emas anjlok terbesar sejak Desember 2013 lalu untuk menghapus keuntungan 2015 pasca laporan menunjukkan tingkat pengangguran AS turun ke level terendah dalam hampir tujuh tahun terakhir, meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dengan segera.
Emas berjangka untuk pengiriman April naik 0,2 persen untuk menetap di level $1.166,50 per ons pada pukul 1:39 di Comex di New York. Logam turun dalam lima sesi sebelumnya, kemerosotan terpanjang sejak pertengahan Desember lalu. Pada hari Jumat, harga emas menyentuh $1,162.90, terendah untuk kontrak teraktif sejak 1 Desember lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Aktifitas Merger Dorong Saham AS ditutup Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Saham AS naik di tengah transaksi akuisisi perusahaan pasca indeks Standard & Poor 500 anjlok tajam dalam dua bulan terakhir pada hari Jumat kemarin.
Indeks S&P 500 menguat 0,4 persen ke level 2,079.43 pada penutupan di New York, seiring ekuitas memasuki bull run tahun ketujuh. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 138,94 poin, atau 0,8 persen, ke level 17,995.72. Sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, 11 persen di bawah moving average tiga bulan.
Kekhawatiran Federal Reserve yang mungkin akan menaikkan suku bunga tahun ini di tengah penguatan ekonomi telah menyeret ekuitas terkoreksi tajam. Indeks S&P 500 turun 1,6 persen pekan lalu, terbesar sejak Januari, pasca data menunjukkan tingkat pengangguran mencapai kisaran full employment bagi bank sentral. Para pembuat kebijakan bertemu berikutnya pada 17-18 Maret mendatang. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Turun Dari Level 7-Tahun Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Penurunan saham Yunani mendorong ekuitas Eropa turun lebih rendah pasca reli dalam lima pekan terakhir.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,3 % ke level 393,19 pada penutupan perdagangan di London hari ini setelah turun sebesar 0,9 %. Indeks ASE Yunani turun tajam di antara 18 pasar saham Eropa karena menteri keuangan zona euro mengatakan negara harus bergerak lebih cepat untuk memenuhi komitmen penyelamatan untuk membuka dana talangan lebih.
Menteri Keuangan Belanda Jeroen Dijsselbloem, yang memimpin kelompok menteri keuangan di kawasan itu, mengatakan pembicaraan dengan Yunani telah meluncur mundur sejak kesepakatan bulan lalu seiring negara tersebut tidak menawarkan langkah-langkah rinci yang diperlukan. Sehingga mengirim Indeks ASE turun 4,2 %, merupakan penurunan terbesar dalam sebulan terakhir. Eurobank Ergasias SA dan Piraeus Bank SA melemah lebih dari 11 %.
Indeks Stoxx 600 yang ditutup pada Jumat lalu catat kenaikan beruntun terpanjang mingguan sejak Juni lalu, ditutup pada level tertinggi sejak Juli 2007, karena Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan akan memulai program pembelian aset. Sehingga akan membeli obligasi Belgia, Prancis, Jerman, Italia dan Spanyol pada hari Senin. (vck).
Sumber: Bloomberg

Saham AS Catat Kenaikan 0,4% Pada Sesi Siang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Saham AS naik di tengah transaksi perusahaan pasca indeks Standard & Poor 500 turun tajam dalam dua bulan terakhir pada hari Jumat lalu.

Saham Macerich Co naik 6,1 % setelah tawaran pembelian saham dari Simon Property Group Inc senilai sekitar $ 22.4 miliar, termasuk utang. RTI International Metals Inc. menguat 37 % setelah Alcoa Inc setuju untuk mengakuisisi saham mereka sekitar $ 1.26 miliar. General Motors Co naik setelah mengumumkan program pembelian kembali sahamnya sebesar $ 5 miliar.

Indeks S&P 500 naik 0,4 % ke level 2,078.62 pukul 12:58 siang di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 131,04 poin, atau 0,7 %, ke level 17,987.82 seiring ekuitas memasuki tahun ketujuh dari bullish run. Perdagangan saham perusahaan di S&P 500 sebesar 15 % di bawah RSI 30-hari.

Kekhawatiran Federal Reserve mungkin mulai menaikkan suku bunga tahun ini di tengah penguatan ekonomi telah menyeret ekuitas ke level yang lebih rendah. Indeks S&P 500 turun 1,6 % pekan lalu, merupakan penurunan terbesar sejak Januari lalu, karena data menunjukkan tingkat pengangguran mencapai kisaran bank sentral untuk apa yang dianggap full employment. Para pembuat kebijakan akan melakukan pertemuan berikutnya pada 17-18 Maret mendatang. (vck)

Sumber: Bloomberg

Sunday, 8 March 2015

Laju IHSG Dibayangi Aksi Ambil Untung

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ada potensi melemah di awal pekan kedua Maret 2015 seiring pelaku pasar akan merealisasikan keuntungan usai indeks saham cetak rekor baru.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus level tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. IHSG naik 1,17 persen menjadi 5.514,78 pada penutupan perdagangan saham Jumat 6 Maret 2015.

Analis PT Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul menuturkan, investor asing melakukan aksi beli bersih ketimbang investor lokal telah mengangkat IHSG. Investor asing melakukan aksi beli ini didukung ada harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi beli investor asing mencapai Rp 11 triliun sepanjang awal 2015.

"Selain itu, tren suku bunga turun juga membuat investor asing tertarik karena laba bersih per saham perusahaan naik," kata Jemmy, saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Senin (9/3/2015).

Meski demikian, Jemmy memprediksi, IHSG rawan koreksi di awal pekan ini. Hal itu mengingat bursa saham Amerika Serikat melemah pada penutupan perdagangan saham Jumat pekan lalu seiring spekulasi kenaikan suku bunga The Federal Reserve. Indeks Dow Jones turun 226,21 atau 1,25 persen menjadi 17.909,51, indeks S&P 500 telah kehilangan 23,35 poin atau 1,11 persen menjadi 2.077,69.

Ia menambahkan, di awal pekan ini juga belum ada rilis data ekonomi yang akan keluar sehingga pergerakan IHSG tidak terlalu banyak. Pelaku pasar akan cenderung menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) soal suku bunga acuan/BI Rate. Ada harapan kalau BI akan kembali menurunkan suku bunga.

Jemmy mengatakan, meski ada koreksi di IHSG tapi selama investor asing masih masuk ke pasar modal Indonesia maka mendorong kenaikan IHSG ke depan. Hingga akhir 2015, IHSG akan berada di kisaran 6.000-6.300.

Dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan, IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat di kisaran 5.475-5.525 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Analis teknikal PT BNI Securities, Andri Zakarias Siregar menuturkan, IHSG ditutup di atas 5.409-5.463 dapat mendorong kenaikan indeks ke target 5.480-5.550 di awal pekan ini.

Untuk rekomendasi saham, Andri memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sedangkan riset PT Bahana Securities menyebutkan, saham yang dapat diperhatikan yaitu saham BRMI, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). (Ahm/)


Sumber : Liputan6

Rebound Jepang dari Resesi Lebih Lemah dari Perkiraan Pertama

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Rebound ekonomi Jepang dari resesi merupakan yang terlemah dari perkiraan pertama oleh Pemerintah mengikuti penurunan tak terduga dalam investasi usaha.
Produk domestik bruto Jepang diperluas menjadi 1,5% secara tahunan dalam tiga bulan sampai dengan bulan Desember dari kuartal sebelumnya, kurang dari data awal sebesar 2,2%, menurut data revisi yang dirilis pada hari Senin oleh Kantor Kabinet. Ekspansi mengikuti kontraksi dalam dua kuartal berturut-turut yang disebabkan oleh peningkatan pajak penjualan pada bulan April tahun lalu.
Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda mengandalkan kenaikan pertumbuhan untuk mengurangi penurunan dalam perekonomian dan meningkatkan tekanan inflasi. Sementara itu ia mengatakan pelemahan harga minyak akan menguntungkan negaranya dalam jangka panjang, energi yang lebih murah mengancam akan memicu penurunan harga konsumen dalam beberapa bulan mendatang yang menantang target inflasiyang dicanangkannya sebesar 2%.
Belanja modal swasta turun 0,1% dari kuartal sebelumnya, pasca pembacaan awal naik 0,1%. Belanja konsumen naik 0,5%. Data awal menunjukkan penguatan dari 0,3%.
Yen menguat 0,1% menjadi 120,74 per dolar pada pukul 08:58 pagi di Tokyo.(frk)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Turun Terkait Spekulasi Meningkatnya Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Saham Jepang turun pasca rilid data pekerjaan AS sehingga memicu spekulasi kenaikan suku bunga AS, sementara laporan menunjukkan Jepang keluar dari resesi lebih lemah dari yang dilaporkan sebelumnya.
Indeks Topix turun 0,4% menjadi 1,534.69 pada 09:01 pagi di Tokyo, setelah naik 1,1% pekan lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,5% menjadi 18,868.51. Yen diperdagangkan pada level 120,75 pasca melemah 0,6% pada hari Jumat karena saham AS merosot tajam dalam dua bulan terakhir setelah meningkatnya nonfarm payrolls lebih dari yang diproyeksikan dan tingkat pengangguran merosot ke level terendah tujuh tahun.
Sebuah laporan pemerintah yang dirilis Senin pagi ini menunjukkan GDP Jepang pada kuartal keempat diperluas menjadi 1,5% pada kuartal keempat, kurang dari 2,2% yang dilaporkan dalam laporan awal bulan lalu.
Obligasi AS turun tajam dalam sebulan terakhir, sedangkan kontrak berjangka menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan Juni naik menjadi 22% dari 17% pada hari Kamis. Bulan yang paling mungkin untuk kenaikan suku bunga adalah September, dimana keyakinan para trader sebesar 60%.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 tergelincir 0,1% Indeks saham turun 1,4% pada hari Jumat lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg

Harga Emas Bisa Terpuruk ke US$ 1.000 per Ounce

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Akhir pekan lalu, harga emas tercatat turun lebih dari US$ 30 per ounce setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) meningkat dan membuat nilai tukar dolar melonjak. Dengan kondisi tersebut, Chairman of Sprott Asset Management, Rick Rule mengatakan, harga emas dapat dengan mudah jatuh ke level US$ 1.000 per ounce.

"Harga emas dapat dengan mudah jatuh ke harga US$ 1.000 per ounce. Saya bukan analis teknis tapi pergerakan emas tampak lemah dan kepercayaan para konsumen terhadap dolar AS masih sangat tinggi," kata Rule seperti dikutip dari Mining.com, Senin (9/3/2014).

Dia menjelaskan, sebelum aksi jual pada akhir pekan lalu, harga emas banyak bergerak di kisaran US$ 1.200 per ounce. Ini mendorong para spekulator bahwa harga emas dapat menuju level terendah tahun ini.

Harga emas untuk pengiriman April jatuh US$ 32,33 per ounce atau 2,7 persen pada perdagangan Kamis ke level terendah di harga US$ 1.163,87 per ounce. Itu menjadi salah satu perdagangan terburuk sepanjang tahun.

Harga emas kini berada di harga terendah sejak pertengahan November tahun lalu dan lebih rendah US$ 140 dari level tertinggi pada 2015.

Naiknya harga emas tahun ini sebelumnya diterjemahkan sebagai nilai lindung investasi di tengah melemahnya mata uang, lelemahan ekonomi global, kekhawatiran geopolitik, dan jatuhnya harga minyak dunia.

Namun dengan isu kenaikkan suku bunga AS dalam lebih dari enam tahun terakhir yang rencananya akan dilakukan pada Juni, para pelaku pasar mengalihkan fokusnya pada faktor yang lebih fundamental. Suku bunga yang lebih tinggi juga mendorong naik nilai tukar dolar ke level tertinggi sepanjang tahun.

Dolar AS telah menguat lebih dari 20 persen dalam setahun terakhir.

"Emas selalu bereaksi negatif pada kepercayaan para pelaku pasar dan saat ini kepercayaan diri para pelaku pasar berada pada dolar AS. Harga emas akan bergerak bertentangan dengan nilai tukar dolar AS," tuturnya.

Rule menegaskan, saat ini nilai tukar dolar bergerak jauh lebih positif dibandingkan mata uang lain. (Sis/Ndw)

Sumber : Liputan6

Laporan Keuangan Warnai IHSG Sepekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kurang menggembirakan pada perdagangan saham sepekan. Setelah menembus rekor di level 5.5514,78, IHSG bakal terkoreksi.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, pasar akan memanfaatkan penguatan tersebut dengan aksi ambil untung.

"Saya melihat  terbuka peluang koreksi lebih dahulu," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (9/3/2015).

Dia menerangkan, IHSG tembus rekor dipengaruhi oleh sentimen bank sentral Eropa yang akan merealisasikan stimulus. Dana asing masuk ke negara emerging market, tak terkecuali Indonesia.

"Sebenarnya yang ada ECB untuk memutuskan bulan Maret  stimulus mereka di pasar. Itu sentimen yang positif pasar modal, tetapi dengan rencana tersebut membuat nilai tukar langsung melemah," lanjutnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan sentimen positif yang membayangi IHSG saat ini berasal dari dua faktor, yakni laporan keuangan serta rencana pembagian deviden.

"Sentimen yang ada cuma laporan keuangan. Setelah itu  melihat ke dividen. Cuma dua faktor itu, kalau laporan keuangan bagus," paparnya.
Hans memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.500-5.435. Kemudian resistance pada level 5.520-5.555 selama sepekan.

Sementara itu, Analis PT NH Koorindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG telah empat kali menyentuh level tertinggi terbarunya. Oleh karena itu, pelaku pasar perlu mewaspadai potensi pembalikan arah jika ada aksi ambil untung. Namun, IHSG masih ada peluang untuk bertahan di zona hijau.

"IHSG akan berada di rentang support 5.428-5.470 dan resistance di kisaran 5.528-5.542 selama pekan ini," kata Reza.

Adapun data ekonomi yang keluar antara lain dari China ada rilis neraca perdagangna, pinjaman, penjualan ritel, fixed asset investment, dan produksi industri. Lalu dari Korea Selatan ada rilis suku bunga, dan Jepang akan merilis neraca transaksi berjalan, produk domestik bruto, dan kepercayaan konsumen.

Untuk saham, Hans merekomendasikan akumulasi saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Modernland Realty Tbk (MDLN). (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Thursday, 5 March 2015

Euro Turun Dibawah Level $ 1,10 Pertama Kali Sejak 2003

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/3) - Mata uang euro turun di bawah level $ 1,10 untuk pertama kalinya dalam lebih dari 11 tahun terakhir pasca Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengungkapkan rincian pembelian utang yang direncanakan untuk meningkatkan inflasi dan mengembalikan pertumbuhan ekonomi.
Mata uang euro turun untuk hari keenam, merupakan penurunan terpanjang lebih dari satu tahun terakhir, Draghi mengatakan ECB akan mulai membeli obligasi pekan depan dan termasuk utang dengan hasil negatif. Dolar menguat ke level tertinggi dalam lebih dari 10 tahun terakhir  karena investor menunggu laporan tenaga kerja Jumat besok yang mungkin mendukung Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak tahun 2006 lalu.
Mata uang euro turun sebesar 0,8 % ke level $ 1,0988 sebelumnya diperdagangkan pada level $ 1,1030 pukul 05:00 sore di New York, turun 0,4 %. Mata uang euro turun di bawah level $ 1,10 pada September 2003 lalu. Euro stagnan pada level 132,50 ¥.
Indeks Dollar Spot Bloomberg, yang memantau dolar AS terhadap 10 mata uang utama, naik 0,5 % ke level 1,185.15, merupakan penutupan tertinggi dalam data sejak 2004 silam.
ECB akan mulai membeli obligasi pada tanggal 9 Maret, Draghi mengatakan kepada wartawan di Nicosia, Siprus, setelah pertemuan kebijakan. Dia menegaskan bahwa pembelian sebesar 60 miliar euro ($ 66 miliar) setiap bulan dan dijalankan pada September 2016 mendatang. (vck)
Sumber: Bloomberg

Emas Melemah Setelah Volatilitas Turun ke 4 Bulan Terendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/3) - Volatilitas historis 30 hari logam turun ke level terendah sejak awal bulan November pada hari Kamis, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Bahkan Mario Draghi berencana untuk membeli lebih banyak obligasi yang mengirim euro ke level terendah dalam 11-tahun terhadap dolar tidak cukup untuk memacu beberapa gerakan untuk emas, dengan perdagangan berjangka sedikit berubah untuk sebagian besar hari ini di New York.
Harga naik 1% pada tahun 2015, memangkas gain sebanyak 10% sampai pertengahan bulan Januari. Emas turun 1,5% pada tahun 2014, dan pada tahun lalu logam adalah yang paling volatile dari 22 komponen yang dilacak oleh Bloomberg Commodity Index. Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data pekerjaan pada tanggal 6 Maret yang diprediksi akan menunjukkan lebih banyak perbaikan bagi perekonomian, yang memungkinkan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih cepat.
Emas berjangka untuk pengiriman April turun 0,4% untuk menetap di level $ 1,196.20 pada pukul 1:46 siang di Comex New York. Perdagangan adalah sekitar 11% lebih rendah dari rata-rata 100-hari untuk hari ini, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Ditutup Naik Jelang Laporan Tenaga Kerja Bulan Februari

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/3) - Saham AS catat kenaikan, pasca ekuitas membukukan penurunan terbesar mereka selama dua hari lebih dari sebulan terakhir, di tengah transaksi perusahaan jelang rilis laporan tenaga kerja pemerintah Jumat besok.
Saham Pharmacyclics Inc menguat 10 % setelah AbbVie Inc setuju untuk membeli saham produsen obat tersebut dalam kesepakatan sebesar $ 21 miliar. Saham Mallinckrodt Plc naik 4,8 % setelah membeli saham Ikaria Inc. sebesar $ 2,3 miliar.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 % ke level 2,101.09 pukul 16:00 sore di New York.
Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi mengisyaratkan para investor bersiap untuk pertama kalinya dalam pembelian obligasi bank sentral saat ia mengisyaratkan para pejabat yakin Indeks acuan akan berhasil dari ancaman deflasi. (vck)
Sumber: Bloomberg