BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/03) - Dolar
berada pada level terkuat dalam hampir 12 tahun terakhir terhadap euro
dan momok kenaikan suku bunga AS memicu aksi jual di pasar saham global
yang mengirim indeks Standard & Poor 500 anjlok tajam sejak 5
Januari lalu. Minyak dan tembaga menurun.
Indeks
S&P 500 turun sebesar 1,7 persen pukul 16:00 di New York, merosot
di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir dan menghapus
keuntungan pada 2015 ini. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan
328 poin, penurunan terbesar sejak 5 Januari lalu. Indeks Stoxx Europe
600 terkoreksi sebesar 0,9 persen. Euro melemah 1,4 persen ke level
$1,0704 dan merupakan ukuran dari 20 mata uang emerging market yang
jatuh untuk hari kesembilan. Obligasi Imbal hasil Jerman 10-tahun turun
menjadi rekor terendahnya, seiring perbedaan imbal hasil tenor 10-tahun
dan obligasi terluas sejak 1989 lalu. Minyak mentah AS turun di bawah
$49 per barel sementara tembaga turun terbesar sejak Januari lalu.
Presiden
Federal Reserve Bank of Dallas Richard Fisher mengatakan bank sentral
harus mulai menaikkan suku seiring membaiknya pasar tenaga kerja.
Sementara pembuat kebijakan dari Sydney hingga Wellington, Tokyo, Zurich
dan Frankfurt memotong suku bunga dan membeli obligasi pemerintah untuk
merangsang pertumbuhan ekonomi negaranya, the Fed menonjol dalam
menerima suku bunga nilai tukar yang lebih tinggi seiring tanda-tanda
menguatnya perekonomian. Dolar telah rally tahun ini terhadap 14 dari 16
mata uang utama. (izr)
Sumber: Bloomberg