Sunday, 4 October 2015

IHSG Sepekan Dibayangi Laporan Kinerja Emiten Kuartal III

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/10) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham sepekan. Indeks saham tertekan oleh laporan keuangan kuartal III yang diperkirakan tidak sesuai ekspektasi pelaku pasar.

Analis PT Investa Saran, Mandiri Hans Kwee mengatakan buruknya laporan keuangan kuartal III imbas dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Kuatal III  kurang baik karena nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, perlambatan ekonomi, komoditas rendah dan ekspor impor turun," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (5/10/2015).

Di samping itu, belum pulihnya perekonomian Amerika Serikat (AS) membuat The Federal Reserve (The Fed) masih menunda kenaikan suku bunga acuan. Hal tersebut menjadi kekhawatiran pelaku pasar.

"Data Jumat yang keluar, data pengangguran yang tetap, tetapi penyerapan tenaga kerja rendah dan kenaikan upah tetap di AS , plus data order pabrik yang turun membuat peluang penundaan kenaikan Fed rate," jelas Hans.

Selama sepekan, Hans mengatakan  IHSG akan bergerak pada level support 4.200-4.168. Kemudian resistance pada level 4.270-4.308.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG berpeluang menguat pada perdagangan saham sepekan. Penguatan indeks saham ditopang oleh aksi beli investor asing.

"Masih adanya aksi jual membuat IHSG masih berada di zona merahnya. Tren pelemahan pun di pekan kemarin masih berlanjut. Akan tetapi, di sisi lain adanya dorongan beli dari investor lainnya dapat membuat laju IHSG tertahan dari pelemahannya. Peluang kenaikan IHSG dapat muncul di pekan depan jika pelaku pasar dapat kembali melanjutkan aksi belinya," jelas dia dalam risetnya.

Dia menuturkan, indeks saham akan bergerak pada level support 4.000-4.012, kemudian resistance pada level 4.245-4.300.

Untuk pekan ini Hans merekomendasikan jual ketika menguat untuk saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Kemudian pembelian spekulatif untuk saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

.Pada penutupan Jumat, 2 Oktober 2015 indeks saham ditutup melemah 47,07 poin atau 1,11 persen ke level 4.207,79. Selama pekan lalu, investor asing mencatatkan aksi jual sekitar Rp 682,96 miliar. (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Thursday, 1 October 2015

Indeks saham Berjangka Asia Turun Menjelang Data Payrol AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/10) - Indeks berjangka Asia turun karena pemulihan dalam ekuitas global setelah aksi jual kuartal ketiga untuk mendapatkan traksi menjelang data ketenagakerjaan AS.
Kontrak pada Indeks saham di Jepang dan Australia lebih rendah di perdagangan terakhir, karena saham Eropa kembali turun dan ekuitas di AS turun lebih dari 1% sebelum mengakhiri sesi Kamis naik 0,2%.
Kontrak pada Nikkei 225 Stock Average turun 0,5% menjadi 17.610 di pre-market Osaka, setelah kontrak pada indeks Topix tergelincir 0,8%. Indeks Berjangka berdenominasi yen pada Nikkei 225 diperdagangkan di Chicago sedikit berubah pada 17.630 setelah naik 0,8% pada sesi sebelumnya.
Indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru, Indeks saham utama yang pertama untuk memulai trading setiap hari di kawasan Asia, naik 0,1% setelah tiga hari mengalami penurunan. Kontrak pada indeks Australia S & P / ASX 200 turun 0,4%, sedangkan indeks Kospi di Seoul turun 0,1%.
Pasar di Hong Kong dibuka kembali Jumat setelah libur, sementara perdagangan di daratan China tidak akan dibuka hingga Kamis depan karena istirahat Hari Nasional. Pasar India juga ditutup untuk liburan hari Jumat.(yds)
Sumber: Bloomberg

Indeks S&P 500, Nasdaq Ditutup Menguat Jelang Rilis Data Pekerjaan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/10) - Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup megnuat pada hari Kamis di awal perdagangan fluktuatif untuk kuartal keempat karena investor menunggu laporan pekerjaan bulanan AS dan awal musim laba.
Berdasarkan data terbaru yang tersedia, indeks Dow Jones industrial average turun 12,89 poin, atau 0,08 persen, ke level 16,271.81, indeks S&P 500 naik 3,75 poin, atau sebesar 0,2 persen, ke level 1,923.78 dan indeks Nasdaq Composite menguat 6,92 poin, atau sebesar 0,15 persen, ke level 4,627.08. (izr)
Sumber: Reuters

Saham AS Turun ditengah Investor Waspada Pasca Penurunan Kuartalan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/10) - Saham AS terkoreksi karena para investor berhati-hati pasca ekuitas catat rally terkuat dalam tiga pekan terakhi kemarin menutup kuartalan terburuk sejak 2011.
Ekuitas gagal mempertahankan momentum dari kenaikan Rabu, pola umum seiring indeks Standard & Poor 500 mencatat penguatan selama tiga sesi hanya sekali sejak Juli lalu. Investor tetap berhati-hati jelang rilis laporan pekerjaan pemerintah pada hari Jumat besok, diperkirakan menunjukkan perekonomian menambahkan 200.000 pekerja bulan lalu, dan masukan ke depan keputusan suku bunga Federal Reserve pada 28 Oktober lalu
Indeks S&P 500 turun sebesar 0,9 persen ke level 1,903.71 pukul 12:15 siang di New York, pasca indeks melonjak sebesar 1,9 persen pada Rabu. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 189,20 poin, atau sebesar 1,2 persen, ke level 16,095.50. Indeks Nasdaq Composite merosot sebesar 1,1 persen seiring penurunan saham biotechs dan Apple Inc sebesar 1,9 persen untuk menghapus penguatan sebesar 1,1 persen kemarin. Indeks Russell 200 turun sebesar 1,4 persen, membalikkan sebagian besar keuntungan pada hari Rabu.
Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia, bersama dengan beragam pesan kebijakan Federal Reserve terkait suku bunga, mengirim indeks S&P 500 catat penurunan bulanan berturut-turut dan mendorong gejolak pasar. Rilis data hari ini menunjukkan indeks sektor manufaktur China berada di dekat level terendah dalam tiga tahun terakhir karena langkah-langkah stimulus pemerintah China yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan di sektor manufaktur semakin mendalam.
Ekuitas acuan AS naik terbesar sejak 8 September kemarin karena investor tersentak penguatan saham beberapa perusahaan pada kuartal ketiga, didukung penguatan saham disektor energi, material dan saham perawatan kesehatan. Indeks S&P 500 ditutup turun 9,9 persen pada hari Rabu dari rekor tertingginya pada bulan Mei, dan kurang lima poin dari level penutupan pada hari Selasa 2015, level penutupan terendah sejak pada bulan Agustus lalu.
Sementara indeks 1.9 persen di atas level penutupan terburuk tahun ini, hampir 35 persen saham anggota indeks ini telah tergelincir kembali di bawah harga mereka pada 25 Agustus lalu. Saham perangkat keras seperti Apple Inc, Microsoft Corp dan Exxon Mobil Corp, tiga perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar, anjlok sebesar 10 persen akibat aksi jual selama empat hari.
Ketiga saham blue chip terkoreksi hari ini, turun sebesar 0,9 persen karena semua saham indeks S&P 500 mengalami koreksi. Saham Utilitas turun sebesar 1,5 persen pasca mencatat kenaikan pada kuartal ketiga sebesar 4,4 persen.
Aksi jual saham bioteknologi kembali berlanjut pasca terhenti selama satu hari, saham Bioteknologi Indeks Nasdaq kehilangan 1,3 persen. Saham Gilead Sciences Inc dan Biogen Inc turun setidaknya 1,2 persen. Saham Semikonduktor, salah satu pemimpin penguatan indeks kemarin, juga berbalik arah hari ini di antara perusahaan teknologi. Intel Corp turun sebesar 2 persen.
Sementara itu, investor terus memantau data untuk indikasi pada lintasan suku bunga, dengan pejabat The Fed menjaga bahwa ekonomi cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga tahun ini. Pedagang harga melihat sekitar 43 persen peluang The Fed akan menaikkan suku bunga tahun ini, dan 51 persen peluang pada peningkatan Januari mendatang.
Data yang dirilis hari ini menunjukkan sektor manufaktur mengalami stagnasi pada bulan September akibat penguatan dolar dan gejolak pasar luar negeri menyebabkan melambatnya pesanan pada laju paling lambat sejak November 2012 lalu. Sebuah laporan terpisah hari ini menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan aplikasi untuk tunjangan pengangguran naik pekan lalu, mempertahankan pola keuntungan dan kerugian pad kisaran level terendah dalam satu dekade terakhir menandakan angkat pemecatan tetap rendah.
Laporan yang akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja besok diperkirakan akan menunjukkan ekonomi menambahkan 200.000 pekerjaan pada bulan September dengan tingkat pengangguran bertahan sebesar 5,1 persen, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Ini akan menjadi laporan pekerjaan terakhir sebelum The Fed membuat keputusan terkait suku bunga berikutnya pada 28 Oktober mendatang. (izr)
Sumber: Bloomberg

Minyak Berada di Dekat $ 45 Seiring Investor Timbang Sinyal Permintaan dari China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/10) - Minyak terjebak di dekat $ 45 per barel menyusul investor menimbang data yang bertentangan tentang ekonomi di China, yang merupakan konsumen terbesar kedua di dunia, sementara indeks volatilitas harga melemah sampai ke level enam minggu terendah.
Berjangka di New York naik sebanyak 1,2 persen setelah ditutup turun 0,8 persen pada hari Kamis. Data minggu ini menunjukkan keuntungan industri-perusahaan China turun ke level terendah setidaknya dalam empat tahun, sementara dua indeks output pabrik mengalahkan ekspektasi. Indeks Chicago Board Options Exchange Crude Oil Volatilite ditutup pada level $44,61 pada hari Kamis, atau yang terendah sejak 20 Agustus
Minyak telah merosot lebih dari 25 persen dari puncak penutupannya tahun ini pada bulan Juni di tengah spekulasi melimpahnya stok global yang mendorong harga ke level terendah dalam enam tahun akan berkepanjangan. Stok minyak mentah AS sekitar 100 juta barel di atas lima tahun rata-rata musiman untuk kali ini di tahun ini sementara OPEC telah menghasilkan produksi di atas target produksi untuk 16 bulan.
West Texas Intermediate untuk pengiriman November naik sebanyak 53 sen ke level $ 45,27 per barel di New York Mercantile Exchange, dan berada di level $ 45,26 pada pukul 09:21 pagi waktu Seoul. Kontrak turun 35 sen ke level  $ 44,74 pada hari Kamis. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 64 persen di bawah rata-rata 100-hari. Harga turun 15 persen tahun ini.
Brent untuk pengiriman November menambahkan 43 sen, atau 0,9 persen, ke level $ 48,12 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah patokan Eropa ini diperdagangkan pada premium dari $ 2,89 untuk WTI. (sdm)
Sumber: Bloomberg

AUD/USD Menunggu Rilis Data Penjualan Retail Jelang Rilis Data Nonfarm Payrolls

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/10) - Pasangan mata uang AUD/USD saat ini ditransaksikan pada level 0,7032 dengan level tinggi 0,7034 pada awal perdagangan Asia dan terendah 0,7025.
Support AUD/USD SMA 50 chart 4 jam downtrend dari level tertinggi dari level 0,7080 bahwa pasangan tidak mampu menembus dalam kesempatan kedua di London semalam. pasangan mata uang menemukan permintaan berdasarkan data China yang mengalahkan ekspektasi.
Indeks PMI China berada di level 49,8. Indeks Non manufaktur untuk September berada di level 53,4 terhadap 53,4. Indeks Caixin/Markit PMI dirilis dan mengalahkan pembacaan awal di level 47,0 dan dirilis pada level 47,2.
Pasar financial China masih libur hari ini dan tidak ada dorongan lebih lanjut di sana, tapi kami masih memiliki datat penjualan ritel Australia untuk bersaing dengan sebelum rilis data nonfarm payrolls hari ini. Ritel penjualan diharapkan naik 0,4% sementara nonfarm payrolls diharapkan menunjukan peningkatan 200.000 pekerja menandakan positifnya rilis data ADP sebelumnya pekan ini dan akan mendorong The Fed segera untuk menaikkan suku sebelum pergantian tahun. (izr)
Sumber: FXstreet

Wednesday, 30 September 2015

Investor Tunggu Rilis Data Cina, Saham Asia Ikuti Kenaikan Saham AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/10) - Saham Asia mengikuti kenaikan saham AS, setelah indeks patokan regional ini memposting kuartal terburuk sejak 2011, seiring investor menunggu data manufaktur Cina.
MSCI Asia Pacific Index naik 0,2 persen ke level 124,09 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo. Indeks itu merosot 15 persen dalam tiga bulan yang berakhir pada September. Indeks Standard & Poor 500 naik 1,9 persen di New York hari Rabu, rally terbaik dalam tiga minggu, mengupas penurunan kuartalan untuk 6,9 persen.
Dengan hampir $ 11 miliar terhapus dari saham global dalam tiga bulan terakhir, investor beralih ke laporan manufaktur China pada hari ini untuk petunjuk sejauh mana perlambatan di nergara ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Pasar yangbberisiko telah terjual di tengah perlambatan pertumbuhan di Cina, penurunan komoditas berkepanjangan dan eksodus dari aset negara berkembang menyusul Amerika Serikat mempersiapkan untuk menaikkan suku bunga mereka sesegera mungkin tahun ini. Dengan liburan selama seminggu di Cina yang dimulai hari ini, manajer keuangan  akan menilai laporan payrolls AS Jumat sebagai indikasi apakah pasar kerja cukup kuat untuk menahan pengetatan. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Euro Jatuh Pasca Data Inflasi Dorong Spekulasi Penambahan Stimulus ECB

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/10) - Euro melemah untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir karena laju inflasi di kawasan euro tiba-tiba berbalik negatif untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir, menambah tekanan pada Bank Sentral Eropa untuk memperluas stimulus moneter.
Euro melemah terhadap semua mata uang utama seiring harga konsumen di zona euro turun 0,1 persen pada September dari tahun sebelumnya, menurut laporan dari kantor statistik Uni Eropa. Ekonom dalam survei Bloomberg memperkirakan tingkat inflasi nol persen.
Euro jatuh sebesar 0,6 persen ke level $1,1177 pada pukul 5 sore waktu New York, memangkas keuntungan sejak akhir Juni menjadi 0,3 persen. Dolar menguat 0,1 persen ke level 119,88 yen pada hari Rabu.
Sementara program pelonggaran kuantitatif ECB mendorong euro ke level terendah dalam 12-tahun terakhir dari level $1,0458 pada bulan Maret, mata uang euro telah rebounded. Penurunan euro menjadi tantangan bagi para pembuat kebijakan, karena penguatan euro mungkin meredam ekspor dan mengancam upaya mereka untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi di blok tersebut.
Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pada 23 September lalu bahwa itu terlalu dini untuk mengatakan risiko terhadap prospek ekonomi dibenarkan untuk menambah stimulus. Bank sentral, memulai rencana pembelian aset pada bulan Maret senilai 1,1 triliun euro ($1.23 triliun), bertujuan menahan laju inflasi hanya di bawah 2 persen.
Setiap dorongan untuk program ini, baik melalui memperpanjang durasi atau skala pembelian yang ada, akan datang karena Federal Reserve bergerak lebih dekat menaikkan suku bunga AS dari rekor terendahnya, yang dapat melemahkan euro lebih jauh terhadap dolar.
Estimasi analis euro jatuh ke level $ 1,08 pada akhir tahun ini, menurut survei Bloomberg. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Mencatat Penurunan Triwulan Terpanjang Sejak 1997

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/10) - Emas mengalami penurunan kuartalan kelima, yang merupakan penurunan terpanjang sejak tahun 1997, seiring data perekrutan AS yang kuat menambah tanda-tanda kekuatan ekonomi yang terlihat Federal Reserve bergerak mendekati kenaikan suku bunga.
Payrol Perusahaan naik 200.000 pada bulan September, angka dari ADP Research Institute menunjukkan, mengalahkan 000 perkiraan rata-rata ekonom yang disurvei oleh Bloomberg sebesar 190. Ketika pejabat The Fed membiarkan suku bunga untuk tidak berubah pada pertemuan pada September lalu,
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 1% untuk menetap di level $ 1,115.20 per ons pada 1:41 siang di Comex New York, setelah menyentuh level $ 1,110.80, yang terendah sejak 16 September. Harga turun sebanyak 4,8% di kuartal ini, yang tertajam dalam setahun terakhir.
Perak juga menurun di Comex. Platinum dan paladium turun di New York Mercantile Exchange.(yds)
Sumber: Bloomberg

GBP/USD Berada pada Level Terendahnya Sejak Mei

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/10) - GBP/USD anjlok di bawah level 1,5125 dan turun ke level 1,5105 menyentuh level terendahnya sejak 5 Mei lalu. Greenback menguat terhadap mata uang Eropa pada paruh perdagangan pertama sesi Amerika, pada hari terakhir pada perdagangan akhir bulan dan kuartal ketiga.
Dari level terendah pasangan mata uang GBP/USD sedikit rebound dan ditransaksikan pada level 1,5125/30, hampir seratus pips di bawah level harian tertinggi. Pada perdagangan Eropa GBP/USD naik ke level 1,5214 tapi kemudian beralih ke zona merah. GBP/USD terus melemah selama lima jam terakhir. Pound juga melemah terhadap yen mendorong GBP/JPY ke level terendah dalam tiga pekan terakhir di bawah level 181,00 yen. (izr)
Sumber: FXstreet

Emas Menuju Penurunan Kuartalan Terbesar Dalam Setahun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/10) - Emas turun 1 persen pada Rabu, menuju penurunan terbesar kuartalannya dalam setahun karena dolar terkait menguatnya dolar dan pasar yang masih menunggu kejelasan tentang waktu kenaikan suku bunga AS yang hangat untuk diantisipasi.
Platinum tetap berada di jalur untuk penurunan kuartalan terbesarnya dalam tujuh tahun terakhir setelah melemah ke level terendahnya sejak Desember 2008 pada Selasa kemarin di tengah kekhawatiran akan menurunnya permintaan untuk mobil diesel yang dipicu oleh skandal emisi Volkswagen.
Emas melemah hampir 5 persen sejak Juli lalu dalam penurunan kuartalan kelima berturut-turut, yang merupakan penurunan kuartalan terpanjang nya sejak tahun 1997.
Spot emas turun 1,2 persen pada $ 1,113.22 per ons, sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun $ 13,60 per ons pada $ 1,113.20.
Emas turun 1 persen pada hari ini, menuju penurunan terbesar kuartalan dalam setahun karena dolar menguat dan pasar menunggu kejelasan tentang waktu kenaikan suku bunga AS hangat diantisipasi.
Logam telah berada di bawah tekanan dari ekspektasi bahwa The Fed bersiap untuk menaikkan suku bunga AS tahun ini, berpotensi meninggikan kesempatan untuk biaya imbal balik pemegang non-bullion sementara meningkatkan dolar, yang dimana hal tersebut dinilai berharga.
Emas berada di dekat dua minggu terendahnya pada hari Rabu setelah sebuah laporan menunjukkan sektor swasta AS menambahkan lebih banyak pekerja dari yang diharapkan pada bulan September. Pedagang juga akan mengamati pidato Ketua The Fed Janet Yellen pada hari ini sebagai petunjuk tentang ekonomi dan waktu kenaikan suku bunga.
Spot platinum turun 0,1 persen pada $ 911,00 per ons, dan telah menurun hampir 15 persen pada kuartal ini.
Sumber: CNBC

Tuesday, 29 September 2015

Saham Asia Menguat, Pangkas Kuartalan Terendah Sejak Krisis Keuangan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/9) - Saham Asia menguat pada hari terakhir kuartal, mengikuti rally saham AS di sesi akhir perdagangan, seiring indeks acuan regional pangkas kuartalan terendah sejak krisis keuangan.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3 % ke level 121,40 pada pukul 09:00 pagi waktu Tokyo. Indeks telah anjlok 17 % sejak akhir Juni lalu, berada di jalur penurunan terbesar sejak kuartal yang berakhir September 2008. Turun 6,6 % pada bulan yang sama.
Saham telah stabil dalam beberapa pekan terakhir di tengah kebingungan atas posisi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga dan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi China yang akan menghambat permintaan untuk komoditas dan berdampak pada pertumbuhan global. China mulai liburan pada hari Kamis selama 5 hari.
Indeks Topix Jepang naik 1,5 % setelah kemarin jatuh 4,4 %. Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,4 % pada hari ini karena telah dibuka kembali dari liburan selama 2 hari. Indeks Australia S&P / ASX 200 menguat 0,1 %, dan Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0,4 %.
Kontrak pada Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,7 % di sebagian besar akhir perdagangan, sementara di Indeks Hang Seng China Enterprises menguat 0,9 %. Indeks saham H kemarin melemah 3 %, yang merupakan penurunan terbesar dalam sebulan terakhir, sedangkan Indeks Hang Seng merosot 3 % ke level 2 tahun terendah. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Naik dari 8 Bulan Terendah Seiring Selloff Global Berkurang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/9) - Saham Jepang menguat, dengan indeks Topix mendaki dari delapan bulan terendah, seiring meredanya gejolak di ekuitas global. Produsen ban dan perusahaan asuransi memimpin kenaikan.
Topix naik 1,5 persen ke level 1,396.63 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, setelah jatuh 4,4 persen pada hari Selasa ke penutupan terendah sejak Januari. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,5 persen ke level 17,191.71. Indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 persen kemarin, menghentikan penurunan lima hari mereka.
E-mini futures S & P 500 naik 0,1 persen. Ekuitas di pasar saham terbesar di dunia itu berfuluktuasi menyusul rebound perusahaan perawatan kesehatan, sementara saham bioteknologi menghapus reli awal mereka dan Apple Inc menyeret perusahaan teknologi ke level yang lebih rendah. Glencore Plc naik 17 persen di London, sehari setelah rekor penurunan pedagang dan penambang meningkatkan kekhawatiran tentang bagaimana perusahaan material dapat bertahan seiring anjloknya harga komoditas.
Topix berada di jalur untuk penurunan 14 persen dalam tiga bulan, hanya penurunan kuartalan kedua sejak Perdana Menteri Shinzo Abe berkuasa. Indeks telah merosot 9,2 persen pada September menyusul kekhawatiran tentang perlambatan di China dan rencana tingkat-kenaikan suku bunga Federal Reserve mendorong gejolak pasar keuangan global. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Berjangka Menguat ditengah Reli Saham AS Pada Akhir Perdagangan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/9) - Para investor Asia mengambil keuntungan dari reli saham AS pada akhir jam perdagangan kemarin, dengan saham berjangka pada indeks dari Jepang hingga Australia sinyal keuntungan seiring mendekati penutupan kuartalan terburuk untuk ekuitas global sejak 2011.
Indeks Nikkei 225 Stock Average berjangka meramalkan rebound sebesar 1,7 persen, yang meluncur ke level terendah sejak Januari lalu Selasa kemarin di tengah aksi jual ekuitas Asia melebar karena kekhawatiran perlambatan China menahan di pasar sekali lagi. Tembaga berjangka rally, sementara minyak mentah turun karena para pedagang melihat ke depan terkait data persediaan AS yang akan dirilis hari ini waktu New York. Yen menguat jelang rilis laporan perdagangan ritel Jepang dan output pabrik.
Dengan saham di Asia menuju kuartal terburuk sejak runtuhnya Lehman Brothers Holdings Inc, liburan selama lima hari yang dimulai hari Kamis di China akan menahan penurunan dari negara yang telah terkena dampak dari krisis global sejak mendevaluasi mata uangnya Agustus lalu. Sementara lonjakan kepercayaan konsumen membantu saham AS menghapus kerugian, volatilitas tersirat tetap hampir dua kali lipat rata-rata selama tahun lalu karena ketidakpastian atas China dan langkah selanjutnya Federal Reserve membuat para investor gelisah.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,1 persen pukul 8:02 pagi waktu Tokyo. Saham acuan AS membalikan penurunan sebanyak 0,5 persen pada akhir perdagangan Selasa naik 0,1 persen. Yen sedikit berubah pada level 119,80 per dolar pasca naik 0,7 persen dalam dua hari terakhir, membantu mata uang Jepang menjadi pemain terbaik di antara sebagian besar mata uang utama dalam tiga bulan terakhir. Tembaga berjangka naik 0,3 persen, minyak AS jatuh 0,7 persen pasca naik Selasa.
Aksi jual saham bioteknologi dan saham teknologi terus di AS, mengirimkan Indeks Russell 2000 merosot terpanjang sejak 2006 lalu dan menekan Indeks Nasdaq Composite pada bulan Agustus. Obligasi imbal hasil tenor Sepuluh tahun naik, obligasi imbal hasil tenggelam ke terendah dalam satu bulan terendah.
Kontrak pada indeks Australia S & P / ASX 200 naik 0,9 persen di sebagian besar perdagangan terakhir, sementara kontrak pada indeks Hong Kong Hang Seng dan indeks Hang Seng China Enterprises naik setidaknya 0,7 persen. Indeks FTSE A50 China berjangka naik sebesar 0,6 persen menyusul penurunan 2 persen pada indeks Shanghai Composite pada hari Selasa. Pasar saham Korea Selatan kembali melanjutkan perdagangannya hari ini pasca liburan selama dua hari. (izr)
Sumber: Bloomberg

Indeks S&P 500 Pangkas Penurunan Kuartalan Sementara Apple Bebani Nasdaq

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/9) - Indeks Standard & Poor 500 memangkass penurunan kuartalan terburuknya sejak 2011, karena saham-kesehatan rebound sejak penurunannya dalam empat tahun terakhir.
Indeks S & P 500 naik 0,1% menjadi 1,884.03, di 04:03 sore di New York, dan turun 4,5% pada September, setelah bulan Agustus turun sebanyak 6,3%. Indeks Nasdaq Composite turun 0,6% karena Apple Inc anjlok sebanyak 3%.
Indeks saham telah stabil dalam beberapa pekan terakhir di tengah kebingungan atas kebijakan suku bunga Federal Reserve sementara kekhawatiran tetap ada bahwa perlambatan ekonomi di Asia akan menghambat permintaan untuk komoditas serta mengganggu pertumbuhan global. S & P 500 siap untuk kuartal terburuk sejak 2011, turun 9%. Indeks acuan adalah 12% di bawah level tertinggi sepanjang masa pada bulan Mei.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Berfluktuatif Seiring Penurunan Saham Consumer Imbangi Saham Biotech

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/9) - Saham AS berfluktuasi akibat penurunan saham konsumen diimbangi rebound saham perusahaan bioteknologi, karena investor berjuang untuk mendamaikan prospek kenaikan suku bunga dengan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global.
Indeks Standard & Poor 500 naik kurang dari 0,1 persen ke level 1,882.09 pukul 12:21 di New York, pasca naik sebanyak 0,9 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 13,82 poin, atau 0,1 persen, ke level 15,988.07. Indeks Nasdaq Composite stagnan, dan indeks Russell 2000 melemah sebesar 0,2 persen pasca merosot ke level terendahnya dalam 11 bulan terakhir kemarin.
Saham bergerak stabil dalam beberapa pekan terakhir di tengah kebingungan tentang kebijakan pengetatan suku bunga Federal Reserve sementara kekhawatiran tetap membayangi bahwa perlambatan ekonomi di Asia akan menghambat permintaan untuk komoditas dan menghambat pertumbuhan global. Indeks S&P 500 bersiap catat kuartal terburuk sejak 2011, turun sebesar 8,6 persen. Indeks acuan turun 11 persen di bawah level tertingginya pada bulan Mei lalu.
Indeks Chicago Board Options Exchange Volatility telah ditutup di atas level 20 untuk 26 sesi terakhir, beruntun terpanjang sejak Januari 2012 lalu. Indeks gejolak pasar yang dikenal sebagai VIX turun 1,8 persen pada Selasa ke level 27,14 pasca mencapai level tertingginya dalam tiga pekan terakhir kemarin.
Sebuah laporan yang dirilis hari ini menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen secara tak terduga naik bulan ini seiring peningkatan lapangan pekerjaan membantu Amerika menyingkirkan efek dari penurunan harga saham. Laporan lainnya menunjukkan harga rumah di 20 kota AS naik sebesar 5 persen pada Juli dari bulan yang sama tahun sebelumnya, didorong oleh peningkatan permintaan dan persediaan terbatas. (izr)
Sumber: Bloomberg

Monday, 28 September 2015

Emas Menurun Tajam di Dua Pekan Terakhir; Platinum Anjlok

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/9) - Emas mencatat penurunan tertajamnya dalam lebih dari dua pekan terakhir dan platinum jatuh ke posisi terendah enam tahun pada kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi AS bergerak mendekati keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember tergelincir 1,2% untuk menetap di level $ 1,131.70 per ons pada 1:57 di Comex New York. Penurunan terbesar sejak 9 September. Logam jatuh ini 0,7% pada hari Jumat.
Aset emas ETF naik 4,6 metrik ton pada hari Jumat untuk 1,526.9 ton, yang tertinggi sejak 31 Agustus, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg pada Jumat. Kepemilikan berada di enam tahun terendah bulan lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Asia Melemah Diiringi Penurunan Saham Material

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/9) - Saham Asia turun, dengan indeks acuan menuju penutupan terendah sejak November 2012, seiring aksi jual di pasar AS dan Eropa diperluas ke wilayah dan saham material memimpin penurunan.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,4 % ke level 122,96 pada pukul 09:10 pagi waktu Tokyo, merosot sebesar 16 % pada kuartal ini. Indeks Standard & Poor 500 melemah 2,6 % pada hari Senin di tengah kemerosotan harga komoditas dan saham bioteknologi, sementara ekuitas global turun ke level 2 tahun terendah. Saham Glencore Plc anjlok 29 %, menyeret Indeks World Mining Bloomberg ke level terendah dalam hampir 7 tahun terakhir.
Pasar telah whipsaw terkait ekonomi China mulai terhambat meskipun upaya stimulus. Laba indutri China merosot tajam dalam setidaknya 4 tahun terakhir, menurut laporan hari Senin, menjelang data manufaktur minggu ini guna memberikan petunjuk lebih lanjut tentang pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia. Dampak kenaikan suku bunga di AS juga dapat membebani sentimen, dengan para pejabat Federal Reserve mendukung dalam kenaikan suku bunga pada tahun 2015. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Gabung Selloff Global Seiring Topix Menuju Level Terendah Sejak Februari

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/9) - Aksi jual ekuitas global menyebar ke Jepang, mengirim indeks Topix menuju penutupan terendah sejak Februari.
Topix turun 2,4 persen ke level 1,404.83 pada pukul 09:03 pagi waktu Tokyo, dengan kerugian perusahaan ekspedisi dan pembuat baja memimpin penurunan. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 2,1 persen ke level 17,270.23. Yen menguat 0,1 persen ke level 119,75 per dolar setelah penguatan 0,6 persen pada hari Senin seiring investor melarikan aset berisiko. Indeks Standard & Poor 500 jatuh 2,6 persen ke posisi terendah dalam satu bulan imbas jatuhnya saham komoditas setelah data ekonomi yang lemah dari China dan penurunan saham bioteknologi.
E-mini futures S & P 500 naik 0,2 persen. Indeks saham bioteknologi AS jatuh 6 persen pada Senin setelah tenggelam ke bear market pekan lalu. Saham Valeant Pharmaceuticals International Inc merosot ke level terendah dalam empat tahun setelah partai Demokrat di DPR AS meminta untuk memanggil perusahaan untuk dokumen yang berkaitan dengan kenaikan harga obat, langkah terbaru oleh politisi yang berusaha untuk mengekang kenaikan harga pada obat.
Glencore Plc anjlok 29 persen di London pada Senin di tengah kekhawatiran bahwa pedagang komoditas dan penambang tidak memotong beban utang mereka dengan cukup cepat. Saham perusahaan juga terdaftar di Hong Kong, di mana pasar ditutup kemarin karena hari libur. Keuntungan industri China jatuh 8,8 persen pada Agustus dari tahun sebelumnya, laporan menunjukkan hari Senin. Keuntungan di sektor pertambangan batubara anjlok 64,9 persen dalam delapan bulan pertama tahun ini dari bagian yang sama dari 2014. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Berjangka Mengindikasikan Melanjutkan Penurunannya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/9) - Aksi jual menyapu melalui pasar ekuitas global terlihat bersiap untuk melanjutkan di Asia, diikuti indeks berjangka mengindikasi melanjutkan penurunan di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dampak dari perlambatan China. Obligasi Australia naik dan yen menguat karena peningkatan volatilitas memicu permintaan untuk aset haven.
Kontrak pada indeks pengukur dari Jepang hingga Australia merosot seiring indeks saham global jatuh ke level dua tahun terendah, menempatkan di jalur untuk kuartalan terburuk sejak 2011. Indeks berjangka AS rally di tengah tingginya perubahan harga yang diharapkan untuk ekuitas Amerika sejak awal September, pasca saham lapis kedua dan saham perusahaan bioteknologi pimpin aksi jual pada hari Senin. Dolar gelar penguatan terhadap mata uang seiring lebih pejabat Federal Reserve mendukung kenaikan suku bunga 2015, sementara tembaga berjangka memperpanjang kemerosotan.
Indeks Nikkei 225 Stock Average berjangka di transaksikan di level 17.400 di pre-market Osaka, pasca ditutup pada level 17.690 di Jepang, Senin. Kontrak pada indeks Australia S&P/ASX 200 turun 2 persen di tengah penurunan komoditas, sementara indeks berjangka pada FTSE China A50 merosot 1,4 persen di sebagian besar perdagangan baru-baru ini. Pasar financial di Hong Kong dan Taiwan melanjutkan perdagangannya pada hari ini pasca libur, sementara indeks Korea Selatan ditutup hingga Rabu.
Indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru, indeks saham utama pertama untuk memulai trading setiap hari di kawasan Asia, turun sebessar 0,9 persen pukul 12:04 di Wellington. (izr)
Sumber: Bloomberg