BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/9) - Para
investor Asia mengambil keuntungan dari reli saham AS pada akhir jam
perdagangan kemarin, dengan saham berjangka pada indeks dari Jepang
hingga Australia sinyal keuntungan seiring mendekati penutupan kuartalan
terburuk untuk ekuitas global sejak 2011.
Indeks
Nikkei 225 Stock Average berjangka meramalkan rebound sebesar 1,7
persen, yang meluncur ke level terendah sejak Januari lalu Selasa
kemarin di tengah aksi jual ekuitas Asia melebar karena kekhawatiran
perlambatan China menahan di pasar sekali lagi. Tembaga berjangka rally,
sementara minyak mentah turun karena para pedagang melihat ke depan
terkait data persediaan AS yang akan dirilis hari ini waktu New York.
Yen menguat jelang rilis laporan perdagangan ritel Jepang dan output
pabrik.
Dengan
saham di Asia menuju kuartal terburuk sejak runtuhnya Lehman Brothers
Holdings Inc, liburan selama lima hari yang dimulai hari Kamis di China
akan menahan penurunan dari negara yang telah terkena dampak dari krisis
global sejak mendevaluasi mata uangnya Agustus lalu. Sementara lonjakan
kepercayaan konsumen membantu saham AS menghapus kerugian, volatilitas
tersirat tetap hampir dua kali lipat rata-rata selama tahun lalu karena
ketidakpastian atas China dan langkah selanjutnya Federal Reserve
membuat para investor gelisah.
Kontrak
pada indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,1 persen pukul 8:02
pagi waktu Tokyo. Saham acuan AS membalikan penurunan sebanyak 0,5
persen pada akhir perdagangan Selasa naik 0,1 persen. Yen sedikit
berubah pada level 119,80 per dolar pasca naik 0,7 persen dalam dua hari
terakhir, membantu mata uang Jepang menjadi pemain terbaik di antara
sebagian besar mata uang utama dalam tiga bulan terakhir. Tembaga
berjangka naik 0,3 persen, minyak AS jatuh 0,7 persen pasca naik Selasa.
Aksi
jual saham bioteknologi dan saham teknologi terus di AS, mengirimkan
Indeks Russell 2000 merosot terpanjang sejak 2006 lalu dan menekan
Indeks Nasdaq Composite pada bulan Agustus. Obligasi imbal hasil tenor
Sepuluh tahun naik, obligasi imbal hasil tenggelam ke terendah dalam
satu bulan terendah.
Kontrak
pada indeks Australia S & P / ASX 200 naik 0,9 persen di sebagian
besar perdagangan terakhir, sementara kontrak pada indeks Hong Kong Hang
Seng dan indeks Hang Seng China Enterprises naik setidaknya 0,7 persen.
Indeks FTSE A50 China berjangka naik sebesar 0,6 persen menyusul
penurunan 2 persen pada indeks Shanghai Composite pada hari Selasa.
Pasar saham Korea Selatan kembali melanjutkan perdagangannya hari ini
pasca liburan selama dua hari. (izr)
Sumber: Bloomberg