Best Profit (29/5) - Harga minyak mentah berjangka AS naik hampir 1
persen pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta).
Pendorong utama kenaikan harga minyak tersebut adalah banjir yang
melanda seluruh wilayah Midwest, AS sehingga menghambat aliran minyak
mentah dari pusat penyimpanan utama AS di Cushing, Oklahoma.
Mengutip
Reuters, Rabu (29/5/2019), harga minyak berjangka West Texas
Intermediate (WTI) AS menetap di USD 59,14 per barel, naik 51 sen, atau
0,9 persen dari penutupan pada hari Jumat sebelum libur panjang.
Sementara
itu, harga minyak berjangka Brent bergerak mendatar di USD 70,11 per
barel, setelah berulang kali tertekan di bawah tanda USD 70 per barel. best profit
"Banjir
tampaknya telah berdampak ke pusat distribusi di seluruh AS.
Memperlambat aliran yang keluar dari Cushing dan menciptakan penawaran
yang lebih tinggi ke WTI," kata Phillip Streible, analis senior di RJO
Futures, Chicago.
Daerah yang dilanda banjir di Arkansas dan
Oklahoma terus meluas karena luapan dari sungai Arkansas. Hijan lebat
yang tak berhenti selama beberapa hari membuat sungai tersebut meluap.
Diperkirakan hujan masih belum akan mereda sehingga luapan air tersebut
akan semakin meluas. best profit
Harga minyak sebelumnya
terus masuk dalam perangkap dan terombang-ambing antara kekhawatiran
perlambatan pertumbuhan ekonomi dan ekspektasi bahwa Organisasi
Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya akan memperpanjang
kesepakatan.
OPEC dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal
sebagai OPEC +, akan bertemu pada 25-26 Juni untuk membahas kebijakan
pemangkasan produksi, tetapi masih belum jelas apakah pakta produksi
mereka akan diperpanjang. best profit
"Arab Saudi
tampaknya mendukung untuk memperpanjang pengurangan produksi karena
output AS naik," kata Gene McGillian, wakil presiden riset pasar di
Tradition Energy.
Harga minyak berjangka Brent pada pekan lalu
mencatat penurunan 4,5 persen dan WTI turun 6,4 persen yang merupakan
kerugian mingguan terbesar sejak Desember.
Penurunan harga minyak
pekan lalu terjadi setelah pemerintah melaporkan persediaan minyak
mentah AS naik menjadi 476,8 juta barel, tertinggi sejak Juli 2017. best profit
Data inventaris mingguan minggu ini telah tertunda sehari karena liburan Hari Peringatan Senin.
Sedangkan
pasokan global telah memperketat karena pemangkasan OPEC + tahun ini,
dengan ketegangan politik di Timur Tengah menambah tekanan harga.
Sanksi AS juga sebagian besar telah megurangi pasokan minyak mentah Iran dan Venezuela dari pasar global.
"Ada premi geopolitik yang membantu mendukung harga minyak," kata John Kilduff, analis di Again Capital LLC. best profit
Sumber : Liputan6