Best Profit (3/7) - Harga minyak turun lebih dari 4 persen pada
penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta), bahkan setelah
organisasi negara-negara eksportir minyak (OPEC) sepakat untuk
memperpanjang kesepakatan pengendalian pasokan hingga maret mendatang.
Pendorong
penurunan harga minyak ini adalah data manufaktur AS yang melemah
sehingga mendongkrak kekhawatiran investor bahwa perlambatan ekonomi
global sudah terasa.
Mengutip Reuters, Rabu (3/7/2019), harga
minyak mentah berjangka Brent turun USD 2,66, atau 4,1 persen menjadi
USD 62,40 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas
Intermediate (WTI) AS turun USD 2,84 atau 4,8 persen menjadi USD 56,25
per barel. best profit
Pada perdagangan sebelumnya atau
pada perdagangan Senin, harga minyak mentah berjangka AS menyentuh level
tertinggi dalam lebih dari lima minggu.
Organisasi negara
Pengekspor minyak dan beberapa produsen lain seperti Rusia, atau dikenal
dengan kelompok OPEC +, sepakat untuk memperpanjang pengurangan pasokan
minyak hingga Maret 2020. Langkah ini untuk mendorong agar harga minyak
tidak anjlok.
Perpanjangan kesepakatan ini terjadi setelah
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia telah
setuju dengan Arab Saudi untuk memperpanjang pakta dan terus memotong
produksi gabungan sebesar 1,2 juta barel per hari, atau 1,2 persen dari
permintaan dunia. best profit
"Itu langkah minimum yang bisa disepakati oleh OPEC untuk mencegah penurunan harga yang besar," jelas analis PVM Tamas Varga.
Negara-negara
anggota OPEC mencatat bahwa pertumbuhan permintaan minyak global untuk
tahun ini telah turun menjadi 1,14 juta barel per hari sementara pasokan
non-OPEC diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,14 barel per hari.
Amerika
Serikat dan Cina sepakat dalam pertemuan KTT G20 untuk memulai kembali
perundingan perdagangan. Namun hal tersebut tak mampu mendorong harga
minyak karena aktivitas pabrik pada Juni di sebagian besar Eropa dan
Asia menyusut. Sementara aktivitas manufaktur AS melambat mendekati
level terendah tiga tahun. best profit
"Meningkatnya
indikasi perlambatan ekonomi global tetap sebagai pertimbangan penetapan
harga negatif yang lebih besar untuk kompleks energi dan kebutuhan OPEC
untuk memperpanjang pengurangan produksi lebih jauh akan terlihat
membuktikan perlambatan jalur pertumbuhan ekonomi," kata Jim Ritterbusch
dari Ritterbusch and Associates dalam sebuah catatan.
Sementara
itu, berdasarkan data American Petroleum Institute, persediaan minyak
mentah AS turun 5 juta barel dalam pekan hingga 28 Juni menjadi 469,5
juta. Lebih besar dari prediksi dari para analis yang memperkirakan
penurunan 3 juta barel. best profit
Sumber : Liputan6