Best Profit (21/8) - Kenaikan harga emas masih kuat pada musim panas
ini, namun pasar harus siap untuk konsolidasi yang sehat pada minggu ini
dengan harga kemungkinan tetap tinggal di dekat level $1,500 per ons,
menurut para analis.
Metal kuning naik sekitar 1% dengan basis
mingguan pada hari Jumat minggu lalu, menandakan kenaikan selama tiga
minggu berturut-turut dengan emas Comex bulan Desember ditradingkan di
$1,523.60. Minggu lalu menandakan batu loncatan dengan harga emas
memanjat ke ketinggian enam tahun yang baru dan hampir menyentuh $1,545
pada hari Selasa.
Hampir semua di pasar bekerja mendukung emas,
termasuk keprihatinan perdagangan AS-Cina, eskalasi protes di Hong Kong,
volatilitas pasar saham, membengkaknya secara negatif imbal hasil
hutang dan terbaliknya grafik surat berharga Treasury AS 2 tahun dan 10
tahun. best profit
Ross Strachan, ekonom komoditi senior
dari Capital Economics memberitahukan Kitco News bahwa meningkatnya
imbal hasil hutang secara negatif sangat mengubah dinamika. Banyak
investor melihat kurangnya imbal hasil sebagai daya tarik bagi emas,
namun sekarang mereka melihat kurangnya imbal hasil sebagai hal yang
positip.”
Para analis mengatakan kepada Kitco News bahwa setelah
badai minggu lalu, sentimen “risk-on” sewajarnya mulai kembali ke pasar,
yang berarti konsolidasi bagi emas. best profit
Analis
tehnikal senior di Kitco, Jim Wyckoff mengatakan,”Permintaan safe-haven
telah meredup sedikit dengan pasar saham AS dan dunia mengalami rally
sampai akhir minggu perdagangan Jumat lalu. Meskipun demikian, dari
perspektif tehnikal dan trader, pergerakan harga emas pada hari Jumat
lalu adalah hal yang normal.”
Event utama minggu ini adalah kata
sambutan dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole
Symposium pada hari Jumat.
Daniel Ghali, ahli strategi komoditi
dari TD Securities mengatakan,”Powell mendapatkan sorotan pada minggu
ini. Setiap global asset manager sedang memperhatikan untuk mendengar
suatu signal dari dia mengenai apakah the Fed rela memangkas kembali
tingkat suku bunganya setelah apa yang dia sebut sebagai penyesuaian
pertengahan siklus sebelumnya.” best profit
Namun, para
analis yakin bahwa Powell akan kedengaran “hawkish” dibandingkan dengan
apa yang pasar sedang perkirakan disebabkan data makro ekonomi AS yang
kuat.
Andrew Hunter, ekonom dari Capital Economics AS
mengatakan,”Dengan apa yang terjadi di pasar selama beberapa hari yang
lalu, dengan pasti ada tekanan yang memuncak terhadap Powell untuk
memberikan signal yang kuat bahwa the Fed sedang merencanakan memangkas
tingkat suku bunga kembali pada bulan depan. Ada potensi resiko dimana
pasar akan kecewa karena selain kelemahan di pasar saham dan kekuatiran
sehubungan dengan kurva imbal hasil yang terbali, kita juga mempelajari
bahwa belanja konsumen masih kuat secara luarbiasa dan bahwa inflasi
inti mulai naik.” best profit
Skenario yang lainnya
adalah Powell bahkan tidak menyebut kebijakan moneter samasekali, yang
bisa mengirim signal yang sangat “hawkish” ke pasar, tambah Ghali.
Hunter
menambahkan juga penting untuk ditunjukkan bahwa jika the Fed berakhir
mengecewakan pasar pada bulan September, reaksi saham itu sendiri yang
buruk bisa berakhir dengan memberikan keyakinan kepada the Fed bahwa
mereka memang perlu untuk memangkas tingkat suku bunga lebih banyak.
Risalah pertemuan FOMC bulan Juli yang akan keluar pada hari Rabu, bisa kedengaran basi dan berperan di panggung belakang. best profit
Ghali
menyatakan,”Risalah FOMC akan sedikit basi. Dan alasannya adalah isinya
akan merefleksikan pemikiran dari the Fed sebelum pengumuman Donald
Trump mengenai tambahan tarif atas Cina. Mereka akan sedikit bernada
hawkish. Namun, pasar akan dengan cepat melewatinya karena mereka akan
mengenalinya bahwa itu adalah informasi yang basi.”
Sekarang ini,
partisipan pasar memperhitungkan dalam harga kemungkinan 78.8%
pemangkasan 25 basis poin pada bulan September dan 21.2% kemungkinan
pemangkasan 50 basis poin, menurut CME FedWatch Tool. best profit
Sumber : Vibiznews