Sunday, 28 September 2025

Bestprofit | Emas Menguat, Pasar Nantikan Fed

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-3.jpeg

Bestprofit (29/9) – Harga emas kembali menunjukkan penguatan pada awal perdagangan Asia. Kenaikan ini terjadi seiring dengan meningkatnya harapan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga acuannya. Harapan ini memberikan dorongan pada daya tarik emas, yang dikenal sebagai logam mulia tanpa bunga (non-yielding asset).

Kondisi ini dipertegas oleh data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis pada Jumat lalu, menunjukkan bahwa pengukur inflasi pilihan The Fed—yaitu indeks harga PCE (Personal Consumption Expenditures)—berada sesuai dengan ekspektasi pasar. Reaksi pasar atas data ini pun cukup signifikan, dengan harga emas spot naik sebesar 0,3% menjadi $3.769,37 per ounce.

Stabilitas Inflasi AS Jadi Sinyal Pelonggaran

Data PCE bulan Agustus menunjukkan bahwa inflasi tahunan naik menjadi 2,7% dari sebelumnya 2,6%, sementara inflasi inti (core PCE) tetap stabil di angka 2,9%. Core PCE sendiri tidak memasukkan harga makanan dan energi yang cenderung fluktuatif, dan merupakan indikator inflasi yang paling diperhatikan oleh The Fed.

Menurut tim riset dari Sucden Financial, data ini memberikan gambaran bahwa tekanan inflasi di Amerika Serikat cukup terkendali. “Data menunjukkan gambaran inflasi yang stabil,” ungkap tim tersebut dalam laporannya. Mereka juga menambahkan bahwa situasi ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed dapat melonggarkan kebijakan moneternya dalam waktu dekat.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Mengapa Suku Bunga Penting bagi Emas?

Emas adalah aset yang tidak menghasilkan bunga atau imbal hasil. Oleh karena itu, ketika suku bunga tinggi, investor cenderung lebih memilih instrumen investasi seperti obligasi atau deposito yang memberikan return tetap. Sebaliknya, saat suku bunga turun atau ekspektasi terhadap suku bunga melemah, emas menjadi lebih menarik karena opportunity cost untuk memegang emas menjadi lebih rendah.

Dalam konteks saat ini, jika The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan, maka hal ini akan menjadi katalis kuat bagi harga emas untuk terus menguat. Investor global cenderung melakukan rotasi aset dari instrumen pendapatan tetap ke aset lindung nilai (safe haven) seperti emas.

Prospek The Fed dan Sikap Pasar

Pasar saat ini sedang memantau dengan cermat setiap pernyataan dari pejabat The Fed. Beberapa pernyataan dovish (bernuansa pelonggaran) dari anggota Federal Reserve selama dua pekan terakhir telah memicu spekulasi bahwa suku bunga bisa dipangkas lebih awal dari perkiraan sebelumnya, bahkan mungkin pada kuartal pertama tahun depan.

Menurut FedWatch Tool dari CME Group, probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan Maret kini telah naik menjadi lebih dari 40%. Ekspektasi ini tentu akan memengaruhi keputusan investor dalam memilih alokasi aset mereka.

Faktor Global yang Mendukung Kenaikan Harga Emas

Selain faktor suku bunga AS, sejumlah kondisi global juga berperan dalam mendukung kenaikan harga emas:

  1. Ketidakpastian Geopolitik: Konflik yang masih berlangsung di beberapa wilayah seperti Timur Tengah, serta tensi antara AS dan Tiongkok, membuat emas tetap menarik sebagai aset safe haven.

  2. Kondisi Ekonomi Global yang Rentan: Meskipun beberapa negara telah menunjukkan pemulihan pasca pandemi, ketidakpastian ekonomi global tetap tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang melambat di Eropa dan Asia meningkatkan permintaan terhadap aset aman.

  3. Meningkatnya Cadangan Emas oleh Bank Sentral: Dalam beberapa tahun terakhir, banyak bank sentral dunia, terutama dari negara berkembang, terus menambah cadangan emas mereka sebagai langkah diversifikasi.

Sentimen Pasar terhadap Emas: Masih Positif

Meski telah mengalami reli yang cukup panjang sejak awal tahun, sentimen terhadap emas di kalangan investor institusi maupun ritel masih relatif positif. Banyak analis memperkirakan bahwa jika The Fed benar-benar mulai memangkas suku bunga, maka harga emas bisa menembus level resistance berikutnya.

Beberapa analis bahkan memprediksi bahwa emas dapat mencapai level $3.800/oz atau lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang, dengan asumsi bahwa tekanan inflasi tetap terkendali dan The Fed memulai siklus pelonggaran moneter.

Perbandingan dengan Aset Lain

Di tengah ketidakpastian pasar, emas mulai kembali bersaing dengan aset lainnya seperti dolar AS dan obligasi pemerintah. Biasanya, dolar AS dan emas memiliki hubungan yang berlawanan. Ketika dolar menguat, emas cenderung melemah karena harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Namun, dalam beberapa kasus seperti saat ini, keduanya bisa bergerak searah jika pelonggaran kebijakan moneter menjadi narasi dominan.

Obligasi pemerintah AS juga mengalami tekanan karena ekspektasi penurunan suku bunga. Yield obligasi 10 tahun yang sebelumnya sempat mendekati 5% kini mulai menurun, seiring dengan turunnya permintaan terhadap aset pendapatan tetap dan meningkatnya ekspektasi suku bunga rendah.

Tantangan yang Bisa Membatasi Penguatan Emas

Meskipun prospek jangka pendek terlihat positif, penguatan harga emas tetap menghadapi beberapa tantangan, di antaranya:

  • Kebijakan The Fed yang Bisa Berubah Cepat: Jika data inflasi atau tenaga kerja di bulan-bulan mendatang menunjukkan kenaikan tajam, The Fed bisa saja membatalkan rencana pelonggaran.

  • Kuatnya Dolar AS: Jika dolar kembali menguat akibat aliran modal masuk ke AS, maka harga emas bisa kembali mengalami tekanan.

  • Volatilitas Pasar Saham: Jika pasar saham kembali mencatat reli, sebagian investor bisa keluar dari emas untuk mencari keuntungan di pasar ekuitas.

Kesimpulan: Emas Masih Jadi Pilihan Menarik

Dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed, harga emas mendapatkan dukungan kuat sebagai aset lindung nilai. Data inflasi yang stabil di AS memberikan sinyal positif bahwa The Fed memiliki ruang untuk melakukan pelonggaran kebijakan tanpa khawatir memicu lonjakan inflasi.

Namun, investor perlu tetap waspada terhadap perkembangan data ekonomi selanjutnya, karena arah kebijakan The Fed sangat bergantung pada dinamika inflasi dan pasar tenaga kerja.

Dalam jangka pendek hingga menengah, selama ketidakpastian global tetap tinggi dan suku bunga berada dalam tekanan turun, emas diperkirakan masih akan mempertahankan daya tariknya di mata investor global.


Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!
bestprofit futures