Monday, 22 September 2025

Bestprofit | Emas Stabil, The Fed Dukung Kenaikan

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-5.jpeg

Bestprofit (23/9) – Harga emas menunjukkan stabilitas pada perdagangan awal sesi Asia, Senin (23/9), seiring dengan harapan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve (The Fed). Dalam situasi yang dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global, harga emas terus mendapat dorongan dari ekspektasi pasar akan kebijakan moneter yang lebih longgar dari bank sentral AS. Kenaikan harga emas ini juga didorong oleh kebijakan pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed pada pekan sebelumnya, yang membuat logam mulia ini semakin menarik bagi para investor.

Ketua The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan untuk menyampaikan komentarnya mengenai perekonomian AS pada hari ini, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan bank sentral tersebut. Harga emas spot, yang mencatatkan rekor tertinggi semalam, bertahan stabil dengan hanya mengalami sedikit perubahan di angka $3.747,22 per ons.

Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas, pandangan analis mengenai kebijakan The Fed, serta dampaknya terhadap perekonomian global.

1. Pemangkasan Suku Bunga Federal Reserve Mendorong Harga Emas

Pada pekan sebelumnya, The Fed melakukan pemangkasan suku bunga, yang merupakan langkah penting dalam merespons penurunan pertumbuhan ekonomi dan melemahnya pasar tenaga kerja di AS. Keputusan tersebut memberi sinyal kepada pasar bahwa The Fed siap untuk mendukung perekonomian lebih lanjut dengan menurunkan biaya pinjaman. Hal ini cenderung memperburuk daya tarik aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil tetap, seperti emas, yang sering kali menjadi alternatif investasi ketika suku bunga rendah.

Pemangkasan suku bunga ini juga diiringi dengan panduan dari The Fed bahwa pelonggaran moneter lebih lanjut kemungkinan akan dilakukan jika ekonomi AS tetap tertekan. Ini menambah ekspektasi bahwa harga emas akan terus meningkat karena permintaan untuk logam mulia tersebut diperkirakan akan tetap tinggi.

Fadi Al Kurdi, pendiri sekaligus CEO FFA Kings, dalam sebuah email menjelaskan bahwa pelonggaran moneter lebih lanjut semakin memperkuat permintaan terhadap aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti emas. Hal ini berarti para investor cenderung beralih ke emas sebagai tempat penyimpanan nilai, mengingat rendahnya suku bunga dan ketidakpastian ekonomi yang sedang berlangsung.


Kunjungi juga : bestprofit futures

2. Emas sebagai Aset Aman di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Emas sudah lama dikenal sebagai salah satu aset yang dapat bertindak sebagai pelindung nilai (safe haven) dalam situasi ketidakpastian ekonomi. Ketika perekonomian global mengalami gejolak, seperti resesi atau ketegangan geopolitik, investor cenderung beralih ke emas sebagai sarana untuk melindungi kekayaan mereka.

Pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed adalah salah satu faktor yang meningkatkan daya tarik emas sebagai investasi. Hal ini terjadi karena suku bunga rendah menyebabkan investor kurang tertarik untuk menempatkan dana mereka pada instrumen investasi yang memberikan bunga tetap, seperti obligasi. Sebagai alternatif, mereka lebih memilih aset seperti emas yang tidak memberikan imbal hasil tetapi dianggap lebih aman dari fluktuasi nilai mata uang dan inflasi.

Selain itu, ketegangan geopolitik, perang dagang, dan ketidakpastian politik global juga turut mendukung permintaan emas. Di tengah volatilitas pasar dan kekhawatiran tentang masa depan ekonomi global, emas tetap menjadi pilihan bagi banyak investor sebagai aset yang memiliki nilai jangka panjang dan cenderung tidak terpengaruh oleh perubahan politik atau kebijakan ekonomi di negara tertentu.

3. Kebijakan Moneter dan Implikasinya bagi Pasar Global

Kebijakan moneter yang lebih longgar, seperti pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed, memiliki dampak signifikan tidak hanya pada ekonomi AS tetapi juga pada pasar global. Negara-negara dengan ketergantungan pada dolar AS, termasuk negara berkembang, sering kali terpengaruh oleh perubahan kebijakan The Fed, karena dolar AS berperan penting dalam perdagangan internasional dan aliran modal global.

Ketika The Fed menurunkan suku bunga, ini dapat menyebabkan pelemahan nilai dolar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya tarik emas. Emas diperdagangkan dalam dolar AS, dan ketika dolar melemah, harga emas cenderung naik, membuatnya lebih terjangkau bagi pembeli di luar AS. Oleh karena itu, kebijakan moneter The Fed dapat memicu kenaikan harga emas di pasar internasional.

Namun, kebijakan ini juga memiliki dampak yang lebih luas terhadap ekonomi global. Negara-negara yang bergantung pada utang dalam dolar AS dapat menghadapi kesulitan akibat kenaikan biaya utang yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar dolar. Sebaliknya, negara-negara yang memiliki cadangan emas yang besar akan merasa lebih aman karena logam mulia tersebut cenderung mempertahankan nilainya bahkan ketika mata uang dunia lainnya berfluktuasi.

4. Ekspektasi Kebijakan The Fed dan Dampaknya terhadap Harga Emas

Pernyataan Jerome Powell, Ketua The Fed, yang dijadwalkan pada hari Senin (23/9), dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter AS ke depan. Pasar akan mencerna setiap kata-kata Powell untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih lanjut di masa depan.

Jika Powell mengisyaratkan bahwa The Fed akan terus melonggarkan kebijakan moneternya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, maka ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut dapat mendorong harga emas ke level yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika Powell mengindikasikan bahwa The Fed akan berhati-hati dalam kebijakan suku bunganya, hal ini bisa mempengaruhi pergerakan harga emas yang mungkin terkoreksi.

Dengan ketidakpastian yang terus melanda pasar global, investor akan terus memantau setiap perkembangan terkait kebijakan moneter AS, karena ini akan sangat memengaruhi arah harga emas di masa mendatang.

5. Prospek Harga Emas ke Depan

Melihat kondisi saat ini, prospek harga emas dalam jangka pendek hingga menengah terlihat cukup optimistis. Pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang kemungkinan akan berlanjut dapat memberikan dukungan lebih lanjut terhadap harga emas. Selain itu, ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global juga dapat berperan dalam mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset aman.

Namun, ada beberapa faktor yang bisa menjadi tantangan bagi pergerakan harga emas, salah satunya adalah perubahan kebijakan moneter dari negara-negara besar lainnya, seperti Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan (BOJ). Jika bank sentral negara-negara tersebut juga mengadopsi kebijakan pelonggaran moneter lebih lanjut, maka fluktuasi pasar bisa memperburuk kondisi pasar global dan mengurangi daya tarik emas.

Kesimpulan

Harga emas tetap stabil di awal sesi Asia pada Senin (23/9) dan diperkirakan akan terus mendapat dorongan dari harapan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve. Keputusan The Fed untuk menurunkan suku bunga pada pekan lalu, disertai dengan indikasi bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar akan terus berlanjut, memberikan optimisme bagi harga emas. Seiring dengan ketidakpastian ekonomi global yang terus berlanjut, permintaan terhadap emas sebagai aset aman kemungkinan akan tetap tinggi, mendorong harga emas untuk terus meningkat.


Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!


bestprofit futures