Sunday, 14 September 2025

Bestprofit | Emas Terkoreksi Tipis

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2024/07/c1_20240630_04500512-768x383-1.jpeg

Bestprofit (15/9) – Harga emas mengalami pelemahan tipis pada perdagangan sesi Asia di hari Senin, 15 September 2025. Pergerakan ini diperkirakan sebagai hasil dari koreksi teknis setelah sebelumnya mencatatkan reli terpanjang sejak 28 Maret 2025 pada kontrak berjangka emas Comex bulan depan.

Reli yang cukup kuat dalam beberapa pekan terakhir membuat pasar emas berada dalam posisi rawan koreksi. Saat ini, investor tengah menanti keputusan penting dari Federal Open Market Committee (FOMC) serta rilis data ekonomi Amerika Serikat yang diprediksi dapat memengaruhi arah pergerakan logam mulia, termasuk emas.

Koreksi Teknis Setelah Reli yang Panjang

Pada pekan lalu, emas mencatatkan kenaikan beruntun yang menjadi rekor tertinggi dalam enam bulan terakhir. Kenaikan tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global serta ekspektasi terhadap arah kebijakan suku bunga AS.

Namun, seperti yang dijelaskan oleh Frank Walbaum, analis pasar dari Naga, dalam sebuah email:

“Pasar berpotensi menghadapi risiko koreksi harga jangka pendek setelah kenaikan yang cukup kuat.”

Pelemahan harga emas ini dianggap sebagai bagian dari konsolidasi harga alami di pasar komoditas. Dengan kata lain, harga yang terlalu cepat naik tanpa dukungan fundamental yang cukup kuat cenderung akan mengalami penyesuaian atau koreksi jangka pendek.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Harga Spot dan Kontrak Berjangka Emas Menurun

Hingga sesi awal Senin pagi, harga emas spot tercatat turun 0,1% menjadi $3.637,95 per ons. Penurunan ini memang tergolong kecil, namun cukup untuk menunjukkan adanya tekanan teknikal di pasar.

Sementara itu, kontrak berjangka emas Comex juga menunjukkan pelemahan ringan, menyusul reli panjang yang tercatat selama beberapa hari terakhir. Reli tersebut didorong oleh ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan menahan suku bunga atau bahkan mulai melonggarkan kebijakan moneternya dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, tanpa adanya data ekonomi baru yang memperkuat sentimen tersebut, banyak pelaku pasar yang mulai merealisasikan keuntungan (profit taking), yang akhirnya memicu penurunan harga.

Menanti Keputusan FOMC dan Rilis Data Ekonomi AS

Fokus utama para pelaku pasar saat ini adalah pada pertemuan Federal Reserve (FOMC) yang dijadwalkan berlangsung minggu ini. Pertemuan ini sangat dinantikan karena akan memberikan sinyal yang lebih jelas tentang arah kebijakan suku bunga di masa depan.

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung menekan harga emas karena emas tidak memberikan imbal hasil (yield). Sebaliknya, jika The Fed memberikan sinyal akan menahan atau bahkan menurunkan suku bunga, maka emas bisa kembali mendapatkan dukungan sebagai alternatif investasi yang menarik.

Selain FOMC, investor juga menantikan sejumlah data ekonomi penting AS seperti inflasi (CPI), penjualan ritel, serta klaim pengangguran mingguan. Semua data ini akan menjadi bahan pertimbangan utama bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya.

Faktor-Faktor yang Masih Mendukung Harga Emas

Meskipun saat ini harga emas melemah, beberapa faktor fundamental tetap memberikan dukungan jangka menengah hingga panjang terhadap harga logam mulia ini:

1. Ketidakpastian Ekonomi Global

Situasi geopolitik yang masih memanas di berbagai belahan dunia, termasuk ketegangan di Timur Tengah dan konflik dagang antara negara-negara besar, tetap menjadi faktor pendukung utama permintaan emas sebagai aset safe haven.

2. Kondisi Pasar Obligasi dan Dolar AS

Dolar AS yang cenderung stabil atau melemah juga memberi ruang bagi harga emas untuk naik. Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury yield) yang relatif rendah menjadikan emas lebih menarik dibandingkan aset berbunga rendah lainnya.

Prospek Harga Emas: Konsolidasi atau Lanjut Naik?

Dengan pelemahan tipis ini, muncul pertanyaan penting di kalangan investor: Apakah emas sedang memasuki fase konsolidasi sebelum kembali naik, atau justru bersiap turun lebih dalam?

Jawabannya bergantung pada beberapa faktor:

  • Sikap The Fed: Jika The Fed memberi sinyal dovish, harga emas bisa kembali menguat.

  • Data Ekonomi AS: Jika inflasi lebih rendah dari perkiraan, emas bisa mendapat dorongan naik.

  • Tekanan Jual Teknis: Jika koreksi saat ini terus berlanjut dan menembus level support kunci, bisa jadi harga emas turun ke level yang lebih rendah untuk sementara waktu.

Analisis Teknis: Level Penting yang Perlu Diperhatikan

Dari sudut pandang teknikal, berikut beberapa level harga yang perlu diperhatikan oleh para trader dan investor:

  • Resistance terdekat: $3.660 – jika harga menembus level ini, reli bisa berlanjut ke $3.700.

  • Support terdekat: $3.620 – jika harga turun di bawah level ini, potensi koreksi lebih dalam terbuka.

  • Support kunci jangka menengah: $3.580 – level ini harus dipertahankan untuk mempertahankan tren naik jangka menengah.

Indikator RSI (Relative Strength Index) saat ini berada di area netral, mengindikasikan bahwa pasar belum berada di wilayah jenuh beli atau jenuh jual. Ini membuka peluang pergerakan ke dua arah tergantung perkembangan berita fundamental.

Kesimpulan: Waspadai Volatilitas di Tengah Ketidakpastian

Pelemahan tipis harga emas pada awal sesi Asia hari Senin, 15 September 2025, menjadi pengingat bahwa pasar logam mulia tetap sangat sensitif terhadap dinamika global, baik dari sisi fundamental maupun teknikal.

Koreksi teknis ini wajar terjadi setelah reli yang kuat, dan bukan berarti tren bullish emas telah berakhir. Namun, investor perlu tetap waspada terhadap potensi volatilitas, khususnya menjelang keputusan FOMC dan rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat.

 


Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!


bestprofit futures