Thursday, 3 July 2014

Impor Di Bulan Mei Mengalami Penurunan

Dalam publikasinya yang terbaru, BPS melaporkan bahwa nilai impor Indonesia Mei 2014 mencapai US$14,76 miliar atau turun 9,23 persen dibanding April 2014. Demikian pula jika dibanding Mei 2013 turun 11,43 persen.
Impor nonmigas Mei 2014 mencapai US$11,05 miliar atau turun 12,05 persen dibanding April 2014, sementara bila dibanding Mei 2013 turun 16,46 persen. Impor migas Mei 2014 mencapai US$3,71 miliar atau naik 0,38 persen dibanding April 2014, demikian pula apabila dibanding impor Mei 2013 naik 7,89 persen.
Secara kumulatif nilai impor Januari–Mei 2014 mencapai US$74,24 miliar atau turun 5,76 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun 2013. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas sebesar US$18,40 miliar (turun 0,94 persen) dan impor nonmigas sebesar US$55,84 miliar (turun 7,24 persen).
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar Amerika Serikat terpantau bergerak terangkat sekitar 3.69 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal Mei sampai dengan pekan ini.

Sumber : Vibiznews

Bursa AS Menguat, US 5Y T-Notes Turun Cukup Tajam

Perdagangan US 5Y T-Notes pada dini hari ini ( 04 Juli ) bergerak melemah. Harga pembukaan berada pada 119.04 di awal perdagangan (00.00 GMT), instrumen obligasi berjangka tersebut telah turun sekitar -19 pips atau sekitar -0.15 % dan nilai bergulir terpantau berada di 118.85.
Sementara itu kinerja perdagangan saham di bursa AS menunjukkan perkembangan positif dimana indeks saham Dow Jones Industrial Average pada hari ini terpantau ditutup meningkat sekitar + 0.54 % pada 17068.26, dan juga indeks S&P 500 Index yang ditutup meningkat sekitar + 0.55 % pada 1985.44. Indeks saham unggulan NASDAQ Composite Index pada hari ini terpantau ditutup naik sekitar + 0.63 % pada 4485.93.
Bursa saham AS menerima sentimen positif terkait dengan laporan dari Bureau of Labor Statistics yang menyampaikan kepada publik bahwa sektor ketenagakerjaan di Amerika Serikat mengalami peningkatan performa.
Perkembangan itu ditunjukkan dengan turunnya indikator fundamental ekonomi Unemployment Rate ke angka 6.1% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 6.3%. Pengumuman positif tersebut menunjukkan kinerja yang lebih baik dari harapan sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan berada tetap di angka 6.3%.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa range normal US 5Y T-Notes pergerakan pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 118.87 dan level resistance pada kisaran 119.32.

Sumber : Vibiznews

Emas Mengalami Penurunan Tajam Sejak Bulan Mei Pasca Meningkatnya Data Pekerjaan AS

BESTPROFIT FUTURES (04/07) - Emas berjangka turun tajam dalam hampir lima minggu setelah pemerintah AS menambahkan lebih banyak lapangan kerja bulan lalu melebihi perkiraan, membatasi permintaan sebagai aset haven.

Penambahan 288.000 pekerjaan mengikuti kenaikan 224.000 pekerja di bulan sebelumnya, menurut angka dari Departemen Tenaga Kerja hari ini. Perkiraan rata-rata dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom menyerukan kenaikan 215.000 pekerja. Ekuitas AS naik ke rekornya.

Emas telah naik 9,8 persen dalam tahun ini terkait pernyataan dari Federal Reserve yang akan mempertahankan suku bunga rendah untuk waktu yang dirasa cukup setelah mengakhiri pembelian obligasi, sementara itu kerusuhan di Irak dan Ukraina mendorong permintaan safe haven. Logam tersebut turun 28 persen pada tahun 2013, tertinggi dalam tiga dekade terakhir, setelah ekonomi AS meningkatkan daya tarik.

Di Comex New York, emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 0,8 persen untuk menetap di level $ 1,320.60 per ons pada pukul 1:40 siang, penurunan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 30 Mei. Pada tanggal 1 Juli, logam kuning mencapai level $ 1,334.90, yang merupakan level tertinggi sejak 24 Maret.(frk)

Sumber: Bloomberg

Wednesday, 2 July 2014

Kebanyakan Indeks Berjangka Asia Naik Jelang Data Payrolls

BESTPROFIT FUTURES (03/07) - Kebanyakan indeks berjangka Asia menguat setelah indeks saham AS memperpanjang rekor dan dolar rebound setelah data pekerjaan sektor swasta memicu optimisme pemulihan ekonomi Amerika meningkatkan daya tarik. Tembaga berjangka turun.

Nikkei 225 Stock Average naik 0,1 persen di Osaka pasca kontrak pada indeks acuan Hang Seng dan Australia naik. Standard & Poor 500 sedikit berubah pada pukul 07:35 pagi di Tokyo setelah indeks tersebut mencapai rekor di AS. Dolar berada di 101,79 yen setelah naik 0,2 persen kemarin, saat indeks greenback versus 10 pair-nya naik dari level terendah dua bulan, sementara Treasuries turun. Tembaga berjangka turun setelah logam melonjak kemarin.

Angka resmi payrolls bulanan AS akan dirilis hari ini, setelah angka dari ADP Research Institute menunjukkan tenaga kerja mengalami kenaikan terbesar pada bulan Juni sejak 2012, dengan lebih banyak pekerja yang dipekerjakan dari yang ekonom proyeksikan. Ketua Federal Reserve Janet Yellen kemarin mengatakan belum perlu untuk mengubah kebijakan moneter saat ini untuk mengatasi kekhawatiran atas stabilitas keuangan. Bank Sentral Eropa(ECB) akan bertemu hari ini setelah kebijakan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya pada bulan lalu, sementara itu di Asia, data industri jasa akan dirilis hari ini.(frk)

Sumber: Bloomberg

Ekspor Alas Kaki Mengalami Peningkatan

Data terkini dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa nilai ekspor nonmigas dengan golongan barang HS 2 Dijit yaitu Alas kaki (64) , mengalami peningkatan di bulan April dan mencapai angka 358.7 juta Dollar AS (FOB).
Pada bulan sebelumnya yaitu bulan Maret ekspor golongan barang ini hanya mencapai sekitar 277 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian telah naik sekitar 81.7 juta Dollar AS, atau naik sekitar 29.49 %.
Sedangkan secara kumulatif dari awal tahun ini, kinerja ekspor golongan barang ini telah mencapai angka sekitar 1272.5 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 2.65% terhadap ekspor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.
Kinerja ekspor kumulatif golongan barang ini pada tahun lalu menunjukkan angka 1224.5 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya kenaikan sekitar 48 juta Dollar AS atau sekitar 3.91 %.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa kinerja perdagangan saham untuk sektor terkait di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk satu bulan ini nampak menunjukkan kinerja yang negatif dimana indeks saham untuk sektor MISC-IND mengalami penurunan sekitar -3.59 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 0.35 % dalam 3 bulan terakhir.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45 mengalami kenaikan sekitar 0.19% dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar -0.03% dalam 3 bulan terakhir.

Sumber : Vibiznews

Impor Sisa Industri Makanan Dilaporkan Meningkat

Badan Pusat Statistik dalam publikasinya yang terkini melaporkan bahwa nilai impor nonmigas dengan golongan barang HS 2 Dijit yaitu Sisa Industri Makanan (23) , mengalami peningkatan di bulan April dan mencapai angka 278.8 juta Dollar AS (CIF).
Pada bulan sebelumnya yaitu bulan Maret impor golongan barang ini hanya mencapai sekitar 144.7 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian telah naik sekitar 134.1 juta Dollar AS, atau naik sekitar 92.67 %.
Sedangkan secara kumulatif dari awal tahun ini, kinerja impor golongan barang ini telah mencapai angka sekitar 820.7 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 1.83% terhadap impor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.
Kinerja impor kumulatif golongan barang ini pada tahun lalu menunjukkan angka 841.9 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya penurunan sekitar -21 juta Dollar AS atau sekitar -2.51 %.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa kinerja perdagangan saham untuk sektor terkait di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk satu bulan ini nampak menunjukkan kinerja yang negatif dimana indeks saham untuk sektor MISC-IND mengalami penurunan sekitar -3.59 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 0.35 % dalam 3 bulan terakhir.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45 mengalami kenaikan sekitar 0.19% dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar -0.03% dalam 3 bulan terakhir.

Sumber : Vibiznews

Saham AS Ditutup Stagnan Pasca Rilis Data Payroll

BESTPROFIT FUTURES (03/07) - Bursa saham AS sedikit berubah, setelah indeks acuan ditutup pada rekornya kemarin, setelah data sektor swasta menunjukkan perusahaan AS menambahkan lebih banyak pekerja dari yang diperkirakan pada bulan Juni sebelum laporan pekerjaan oleh pemerintah besok.

Indeks Standard & Poor 500 naik kurang dari 0,1 persen ke level 1,974.56 pada pukul 4 sore di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 20,01 poin, atau 0,1 persen, ke 16,976.08. Pasar ekuitas AS ditutup pada pukul 1:00 siang besok menjelang libur Hari Kemerdekaan.

Indeks S&P 500 bergerak di kisaran 0,21 persen hari ini dari titik tertinggi dan terendah, fluktuasi terkecil kedua sejak tahun 1993 setelah pembacaan 0,20 poin di bulan Desember, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Indeks acuan mencapai rekor kemarin, dengan 30-anggota Dow mengalami kenaikan dengan dua poin dari 17.000. Indeks Dow Jones Transportation Average juga melonjak ke tertinggi sepanjang masa, sementara indeks Russell 2000 sempat menyentuh rekor. Gain secara simultan dalam sektor industri yang berbeda kadang-kadang dikutip oleh analis grafik sebagai bukti pertumbuhan ekonomi yang cukup luas untuk meningkatkan gain tambahan. (frk)

Sumber: Bloomberg

Yellen Menegaskan Pandangan Tingkat Suku Bunga, Emas Meningkat untuk Hari Keempat

BESTPROFIT FUTURES (03/07) - Emas berjangka naik untuk sesi keempat berturut-turut pasca ketua Federal Reserve Janet Yellen Chair menegaskan biaya pinjaman AS akan tetap rendah, peningkatan permintaan untuk logam mulia sebagai alternatif investasi.
Tidak perlu untuk mengubah kebijakan The Fed saat ini, Yellen mengatakan hari ini di Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington. Bank sentral telah mempertahankan tingkat suku bunga pinjaman acuan mendekati nol persen sejak Desember 2008 lalu dan membeli surat utang obligasi jangka panjang dan aset agunan.
Dalam dua hari terakhir, kepemilikan emas ETF Aset di SPDR Gold Trust naik tajam sejak November 2011 lalu. Pada tanggal 19 Juni, emas berjangka melonjak tajam dalam sembilan bulan terakhir pasca The Fed menegaskan tingkat suku bunga akan tetap rendah untuk "waktu yang cukup," meningkatkan kekhawatiran inflasi. Hari ini, perak naik ke level tertingginya dalam 15-pekan terakhir, dan paladium mencatat reli terpanjangnya dalam 33 bulan terakhir.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik sebesar 0,3 persen untuk menetap di level $1,330.90 per ons pada pukul 1:47 siang di Comex New York. Kemarin, harga emas mencapai $1,334.90, level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 24 Maret lalu. Logam naik untuk 10 kali dalam 11 sesi terakhir. (izr)
Sumber: Bloomberg

Tuesday, 1 July 2014

Harga Gula Terus Melemah, Demand Terindikasi Lesu

Harga gula di Bursa ICE US terpantau kembali ditutup melemah signifikan pada perdagangan Selasa 1 Juli 2014. Pelemahan harga gula di Bursa ICE dipicu oleh adanya indikasi pelemahan demand gula pasca penurunan pembelian oleh dua perusahaan gula di Bursa ICE US.
Permintaan gula yang terindikasi melemah, memperburuk trend pelemahan harga gula di Bursa ICE US. Indikasi yang didasari oleh penurunan pembelian gula di Bursa ICE US oleh CSC Sugar LLC dan Louis Dreyfus Commodities hingga level terendah dalam 15 tahun tersebut, memicu harga gula untuk kembali anjlok di bursa.
Sebelumnya, harga gula telah berada dalam trend lemah sejak pekan lalu akibat lonjakan output tebu Brasil. Output tebu Brasil yang berada di level 2,33 juta ton melebih ekspektasi awal di level 2,2 juta ton. Imbas dari lonjakan output tersebut, sepanjang pekan lalu harga gula terus tergerus akibat ekspektasi tekanan lonjakan supply gula global.
Pada perdagangan Selasa 1 Juli 2014, harga gula di Bursa ICE US terpantau ditutup melemah signifikan. Harga gula berjangka ICE US untuk kontrak Oktober 2014 turun hingga 1,17% ke tingkat harga $17,8/ton atau melemah $0,21/ton.
Sedangkan dari Bursa LIFFE, harga gula putih juga terpantau ditutup melemah signifikan. Harga gula putih berjangka LIFFE untuk kontrak Agustus 2014 turun 1,29% ke tingkat harga $466,10/ton atau melemah $6,10/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga gula masih akan melanjutkan trend melemah pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh tekanan posisi supply dan juga demand gula saat ini yang terpantau cukup kuat untuk mendorong pergerakan harga gula ke arah pelemahan. Terkait pergerakan harga gula, range normal diprediksi akan berada di kisaran $17,5-18,25 pada gula ICE US dan $460,5-$474,5 pada gula putih LIFFE.

Sumber : Vibiznews

Harga Emas Spot Comex Turun Tipis

Harga emas spot di Bursa Comex pada perdagangan Selasa 1 Juli 2014 terpantau ditutup melemah tipis dini hari tadi. Pelemahan harga emas di Bursa Comex dipicu oleh sentimen data manufaktur Tiongkok yang berhasil mengangkat pergerakan bursa global.
Pengaruh data manufaktur Tiongkok yang menguat ke level 51 atau naik 0,2 poin terpantau memicu pelemahan harga emas spot di Bursa Comex. Dampak dari penguatan sektor manufaktur Tiongkok tersebut berpengaruh pada pergerakan bursa saham global yang positif dan secara tidak langsung berimbas pada penurunan minat terhadap emas di Bursa Comex.
Walaupun melemah akibat dorongan penguatan bursa saham pada Selasa lalu, secara fundamental emas masih berpotensi untuk menguat. Hal tersebut dapat terlihat dari pergerakan harga emas berjangka yang masih dapat menguat di Bursa Comex. Kisruh antara pemerintah Irak dengan kelompok ISIS, macetnya negosiasi perdamaian Ukraina-Rusia, serta ekspektasi tingkat suku bunga rendah yang masih akan dipertahankan di AS masih cukup kokoh menggerakan harga emas untuk cenderung menguat.
Namun, pergerakan harga emas yang secara teknikal terpantau mulai lesu akibat lonjakan signifikan sejak dua pekan lalu, sedikit menjadi faktor penahan penguatan signifikan harga emas. Selain itu, penurunan demand emas oleh Tiongkok serta kasus investasi emas bodong di negara tersebut turut berpengaruh terhadap tekanan ke arah pelemahan pada perdagangan emas di Asia.
Pada perdagangan Selasa 1 Juli 2014 di Bursa Comex, harga emas spot terpantau ditutup melemah tipis dini hari tadi. Harga emas spot Comex turun 0,07% ke tingkat harga $1.326,1/t oz atau melemah $0,9/t oz.
Sedangkan dari perdagangan emas berjangka di Bursa Comex, emas berjangka masih dapat ditutup menguat dini hari tadi. Harga emas berjangka COmex untuk kontrak Agustus 2014 naik 0,35% ke tingkat harga $1.326,6/t oz atau menguat $4,6/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi pergerakan harga emas pada hari ini di Bursa Comex akan bergerak flat cenderung melemah akibat aksi tunggu sentimen data GDP kawasan EURO dan pidato Janet Yellen. Kedua faktor tersebut, diprediksi akan sangat signifikan mempengaruhi pergerakan harga emas pada perdagangan hari ini. Terkait pergerakan harga emas pada hari ini di Bursa Comex, range normal diperkirakan akan ada di kisaran $1.318-$1.340 pada emas berjangka kontrak Agustus 2014 dan $1.319-$1.336 pada emas spot Comex.

Sumber : Vibiznews

Yen Melemah, Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat Pada Hari Ke-3

BESTPROFIT FUTURES (02/07) - Indeks Topix Jepang menguat pada hari ke-3, setelah kemarin mencapai level 5 bulan tertingginya, akibat melemahnya yen dan data AS yang mendorong kepercayaan pada ekonomi AS.

Indeks Topix menguat 0.5% ke level 1,282.76 pukul 9:00 pagi waktu Tokyo, menuju level penutupan tertingginya sejak 23 Januari lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average catat gain 0.5% ke level 15,399.59. Sementara Yen berada pada posisi 101.56 per dollar setelah sebelumnya melemah 0.2%.

Manufaktur PMI (purchasing manager index) China Juni lalu berada pada angka 51.0. Angka tersebut sesuai dengan perkiraan rata-rata dari survei para ekonom oleh Bloomberg dan menandai kenaikan jika dibanding bulan Mei lalu sebesar 50.8.

Hingga kemarin Indeks Topix mengalami keanikan sebesar 11% dari level terendahnya 21 Mei lalu, memangkas penurunan sepanjang tahun 2014 ini sebesar 2%, yang mana masih berada pada penurunan tertajam diantara 24 bursa saham di negara maju menurut Bloomberg. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Asia Perpanjang Gain Setelah Indeks S&P 500 Catat Rekor

BESTPROFIT FUTURES (02/07) - Bursa Saham Asia menguat, indeks acuan regional tersebut memperpanjnag gain dari level 6 tahun tertingginya, setelah rilis laporan menunjukkan bahwa kenaikan manufaktur China mengantarkan acuan ekuitas AS capai rekor penutupan baru.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 146.69 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, menguat pada hari ke-3. Saham bahan bangunan dan konsumen pimpin gain. Hari ini Bursa Saham Hong Kong akan kembali dibuka setelah libur kemarin.

Indeks Topix Jepang menguat 0.5%, membawa gain selama 3 hari sebesar 2.3%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.5%. Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0.3%, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0.1%.

Manufaktur China Juni lalu naik pada laju tertingginya sepanjang tahun 2014 ini, menurut PMI (purchasing manager index) yang dirilis pemerintah kemarin.

Indeks manufaktur AS dari The Institute for Supply Management Juni lalu berada pada angka 55.3 dibanding 55.4 di bulan sebelumnya, menurut rilis laporan kemarin dari Tempe yang merupakan grup berbasis di Arizona. Angka pembacaan diatas 50 mengindikasikan kenaikan. Sementara perkiraan rata-rata dari survey para ekonom oleh Bloomberg menyatakan 55.9.

Rilis data pekan ini akan memberikan petunjuk berlanjut pada kekuatan ekonomi AS. Sebuah rilis laporan dari swasta hari ini diperkirakan akan menunjukkan jumlah tenaga kerja di AS Juni lalu naik dibandingkan Mei lalu. Sementara data pekerjaan dari pemerintah akan dirilis besok, sehari menjelang hari libur guna memperingati U.S. Independence Day. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Jelang Pidato Yellen, Dollar Dekati Level 6 Pekan Terendahnya Terhadap Euro

BESTPROFIT FUTURES (02/07) - Dollar diperdagangkan mendekati level 6 pekan terendahnya terhadap euro menjelang Pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen hari ini, setelah bulan lalu menyatakan bahwa suku bunga AS akan tetap rendah dalam waktu yang cukup lama.

Kemarin Dollar turun pada hari ke-5 setelah indeks manufaktur AS naik kurang dari perkiraan ekonom sebelumnya. Dollar Australia mendekati level tertingginya sejak November tahun lalu jelang perdagangan hari ini. Mata uang Selandia Baru turun dari level 3 tahun tertingginya setelah harga susu bubuk merosot pada sebuah pelelangan. Sementara ECB (European Central Bank) besok akan mengumukan kebijakan.

Sejak kemarin dollar berada pada level $1.3680 per euro pukul 8:20 pagi ini waktu Tokyo, saat menyentuh level $1.3700, merupakan level tertinggi sejak 21 Mei lalu. Dollar berada pada level 101.54 yen dari level 101.53 di New York. Sementara Euro berada pada level 138.90 yen dari level 138.88.

Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang mencatat mata uang dollar terhadap 10 mata uang lainnya, berada pada level 1,002.75 dari level kemarin 1,002.67, level penutupan terendah sejak 6 Mei lalu.

Hari ini di Washington Yellen akan memberikan testimoninya dihadapan IMF (International Monetary Fund).

Dollar Australia tergelincir 0.1% ke level 94.89 sen AS setelah kemarin menyentuh level 95.05, level yang tak terlihat sejak 7 November tahun lalu.

Dollar Selandia Baru melemah 0.1% ke level 87.67 sen AS dari level tertingginya kemarin 87.91. Pekan lalu dollar Selandia Baru mencatat level 87.94, level tertinggi sejak mencapai level tertingginya 88.43 di Agustus 2011 lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Monday, 30 June 2014

Harga Kopi Arabika Rebound Signifikan di Bursa ICE US

Harga kopi varian Arabika di Bursa ICE US terpantau ditutup menguat pada perdagangan Senin 30 Juni 2014 setelah anjlok pada Jumat lalu. Penguatan harga kopi Arabika di Bursa ICE US dipicu oleh fluktuasi harga kopi seiring belum jelasnya panen kopi Brasil.
Belum jelasnya dampak kekeringan Brasil terhadap kopi siap panen di negara tersebut, masih terus berimbas pada fluktuasi harga kopi varian Arabika. Walaupun, telah beredar isu terkait kerusakan cukup signifikan pada salah satu perkebunan kopi di kawasan Minas Gerais, akan tetapi investor masih belum yakin untuk menjadikan hal tersebut sebagai tolak ukur terhadap panen keseluruhan Brasil.
Walaupun demikian, harga kopi varian Arabika pada perdagangan Senin lalu cukup terangkat oleh anjloknya harga kopi Arabika pada perdagangan hari Jumat. Harga kopi varian Arabika yang anjlok hingga 4,6% pada Jumat lalu, membuat harga kontrak kopi Arabika di Bursa ICE menjadi relatif murah sehingga memicu aksi beli pada awal perdagangan pekan ini.
Pada perdagangan Senin 30 Juni 2014 di Bursa ICE US, harga kopi Arabika ditutup menguat. Harga kopi Arabika berjangka ICE US untuk kontrak September 2014 naik 1,48% ke tingkat harga $175,10/ton atau menguat $2,55/ton.
Sedangkan dari perdagangan di Bursa LIFFE, harga kopi varian Robusta terpantau justru ditutup melemah. Harga kopi Robusta berjangka LIFFE untuk kontrak September 2014 turun 0,88% ke tingkat harga $2.016/ton atau melemah $18/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga kopi Arabika akan cenderung untuk kembali bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh potensi aksi beli menjelang masa panen Brasil dengan landasan adanya isu kerusakan kopi di kawasan Minas Gerais. Terkait pergerakan harga kopi pada perdagangan hari ini, range normal diprediksi akan berada di kisaran $168-$179 pada Arabika dan $1.950-$2.056 pada Robusta.

Sumber : Vibiznews

Ekspor Kayu Dan Barang Dari Kayu Meningkat

Laporan terkini dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa nilai ekspor nonmigas dengan golongan barang HS 2 Dijit yaitu Kayu, barang dari kayu (44) , mengalami peningkatan di bulan April dan mencapai angka 368.4 juta Dollar AS (FOB). Pada bulan sebelumnya yaitu bulan Maret ekspor golongan barang ini hanya mencapai sekitar 345.1 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian telah naik sekitar 23.3 juta Dollar AS, atau naik sekitar 6.75 %.
Sedangkan secara kumulatif dari awal tahun ini, kinerja ekspor golongan barang ini telah mencapai angka sekitar 1360.2 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 2.83% terhadap ekspor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.
Kinerja ekspor kumulatif golongan barang ini pada tahun lalu menunjukkan angka 1152 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya kenaikan sekitar 208.2 juta Dollar AS atau sekitar 18.07 %.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa kinerja saham untuk sektor terkait di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tiga bulan ini nampak menunjukkan kinerja yang positif dimana indeks saham untuk sektor MISC-IND mengalami kenaikan sekitar + 0.18 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 1.89 % dalam 3 bulan terakhir.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45 mengalami kenaikan sekitar 2.48% dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar 2.06% dalam 3 bulan terakhir.

Sumber : Vibiznews

Uji Terbang Pesawat Pendarat Baru NASA Berhasil

BESTPROFIT FUTURES (07/01) - Badan Antariksa Nasional Amerika NASA menyatakan, uji terbang yang dilakukan atas pesawat pendarat baru planet Mars telah berhasil baik meskipun payungnya tidak membuka sepenuhnya.

NASA berharap menggunakan pesawat itu dalam penerbangan berawak di masa depan ke planet merah itu.

Balon yang digerakkan motor dan helium hari Sabtu membawa pesawat berbentuk piring besar itu dari landasan luncur di Hawaii ke lokasi pada ketinggian lebih dari 36 ribu meter di atas Samudera Pasifik yang atmosfirnya setipis atmosfir Mars.

Namun, payung selebar 34 meter yang direncanakan membimbing pesawat itu terjun ke laut tidak membuka sepenuhnya.

Walaupun demikian, NASA mengatakan merasa puas dengan hasilnya. Dan ujicoba itu menjadi pengalaman yang lebih berharga daripada sekiranya segalanya berjalan sempurna.

Sumber : VOA Indonesia

Indeks S&P 500 Berakhir Mendatar ditengah Reli Kuartalan

BESTPROFIT FUTURES (01/07) - Indeks Standard & Poor 500 stagnan catat kenaikan kuartalan terpanjang sejak tahun 1998 lalu, seiring naiknya tingkat penjualan rumah yang tertunda mengimbangi data manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan.
Indeks S & P 500 turun kurang dari 0,1 persen ke level 1,960.03 pada pukul 4 sore di New York. Indeks acuan naik sebesar 4,7 persen untuk kuartal ini, Kenaikan keenam berturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 27,19 poin, atau sebesar 0,2 persen, ke level 16,824.65 hari ini. Indeks Nasdaq Composite naik sebesar 0,2 persen.
Indeks S & P 500 diperdagangkan di 16,6 kali proyeksi laba anggotanya, mendekati valuasi tertinggi dalam empat tahun terakhir. Indeks telah gagal untuk catat keuntungan atau kerugian melebihi 1 persen untuk 51 hari berturut-turut, terpanjang sejak 1995 lalu.
Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange naik sebesar 4,2 persen ke level 11,68. Indeks, yang dikenal sebagai VIX, mendekati level terendahnya sejak Februari 2007 lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Catat Kenaikan Bulanan Terbesar Sejak Februari

BESTPROFIT FUTURES (01/07) - Emas berjangka pada Senin menetap dengan kenaikan bulanan terbesar sejak Februari, setelah para pedagang menunggu kemungkinan pasar katalis berikutnya, yang kemungkinan akan datang dalam bentuk data bulanan ketenagakerjaan AS dan pertemuan Bank Sentral Eropa pada akhir pekan ini.  

Emas untuk pengiriman Agustus naik $ 2, atau 0,2%, untuk sesi ini dan menetap di level $ 1.322 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Harga logam kuning tersebut, pelacakan kontrak teraktif, telihat mengalami keuntungan 6,1% untuk bulanan dan 3% untuk kuartalan.

Emas memperlihatkan sedikit reaksinya terhadap laporan AS yang dirilis hari ini (Senin 30/6/14), menunjukkan bahwa PMI Chicago mengalami pelemahan pada bulan Juni dan penjualan rumah yang tertunda pada bulan Mei naik 6,1%.

Di Eropa, inflasi di zona euro tetap stabil di 0,5% pada bulan Juni, meleset dari perkiraan pembacaan 0,6% menjelang pertemuan ECB pada hari Kamis mendatang.

Sementara itu di Comex, perak untuk pengiriman September turun hampir 8 sen, atau 0,4%, untuk menetap di level $ 21,06 per ons setelah mengikuti gain pekan lalu sekitar 0,6%. Untuk bulan ini, harga perak naik hampir 13% dalam sebulan dan mencatat gain kuartalan sebesar 6,6%. (frk)

Sumber: MarketWatch

Sunday, 29 June 2014

Saham Industri dan Teknologi Naik, Antarkan Bursa Saham Asia Menguat

BESTPROFIT FUTURES (30/06) - Bursa Saham Asia menguat, indeks acuan saham regional tersebut memperpanjang gain mingguan ke-7, akibat saham teknologi informasi dan industri yang menguat.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.2% ke level 145.32 pukul 9:02 pagi waktu Tokyo. Pekan lalu acuan saham tersebut mengalami kenaikan sebesar 0.3%. Sementara Bursa Saham Hong Kong dan China belum membuka jam perdagangan sahamnya. Indeks Topix Jepang menguat 0.3% setelah yen diperdagangkan mendekati level tertingginya dalam lebih dari 5 pekan terakhir terhadap dollar. Data manufaktur China dan survei Bank of Japan terkait sentiment bisnis akan dirilis besok.

Pekan lalu Indeks MSCI Asia Pacific mengalami kenaikan 5.1% sepanjang kuartal ini, kenaikan tertinggi sejak 3 bulan terakhir hingga 30 September  2013 lalu dan naik 2.4% pada Juni lalu, kenaikan pada bulan ke-2 secara berturut-turut.

Produksi industri Jepang Mei lalu naik sebesar 0.5% dibanding April, sementara rilis hari ini menunjukkan penurunan sebesar 2.8%.

Sumber : Bloomberg

Ketegangan Irak Dinilai Tak Pengaruhi Produksi Minyak, WTI & Brent Turun

BESTPROFIT FUTURES (30/06) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) turun pada hari ke-3 dan Brent merosot ditengah adanya spekulasi yang menyatakan bahwa produksi minyak Irak tidak akan dipengaruhi oleh ketegangan pada penghasil minyak terbesar ke-2 OPEC tersebut.

Kontrak berjangka turun sebesar 0.3% di New York, perpanjang penurunan pekan lalu sebesar 1.4%. Militer Rusia sedang membantu guna mempersiapkan angkatan udara Irak untuk merebut kembali wilayah Irak Utara yang diduduki oleh para milisi Islam. Pertempuran belum menyebar hingga Irak Selatan, yang merupakan rumah bagi lebih dari sepertiga produksi minyak Irak.

WTI untuk pengiriman bulan Agustus turun sebesar 34 sen ke level $105.40 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $105.48 pukul 9:44 pagi waktu Sydney. Kontrak tergelincir sebesar 10 sen ke level $105.74 pada 27 Juni lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 41% dibawah 100 hari rata-rata. Bulan ini harga telah mengalami kenaikan sebesar 2.7% dan 3.8% pada kuartal ke-2.

Brent untuk penyelesaian bulan Agustus turun sebesar 26 sen atau 0.2% ke level $113.04 per barel di ICE Futures Europe exchange, London. Acuan minyak mentah Eropa diperdagangkan lebih tinggi sebesar $7.62 dibanding WTI. (bgs)

Sumber : Bloomberg