Laporan terkini dari Badan Pusat
Statistik menunjukkan bahwa nilai ekspor nonmigas dengan golongan barang
HS 2 Dijit yaitu Kayu, barang dari kayu (44) , mengalami peningkatan di
bulan April dan mencapai angka 368.4 juta Dollar AS (FOB). Pada bulan
sebelumnya yaitu bulan Maret ekspor golongan barang ini hanya mencapai
sekitar 345.1 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian telah naik
sekitar 23.3 juta Dollar AS, atau naik sekitar 6.75 %.
Sedangkan secara kumulatif dari awal
tahun ini, kinerja ekspor golongan barang ini telah mencapai angka
sekitar 1360.2 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 2.83% terhadap
ekspor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.
Kinerja ekspor kumulatif golongan barang
ini pada tahun lalu menunjukkan angka 1152 juta Dollar AS, sehingga
dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya
kenaikan sekitar 208.2 juta Dollar AS atau sekitar 18.07 %.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa kinerja saham untuk sektor terkait di
Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tiga bulan ini nampak menunjukkan
kinerja yang positif dimana indeks saham untuk sektor MISC-IND mengalami
kenaikan sekitar + 0.18 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu indeks
komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode
yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 1.89 % dalam 3 bulan terakhir.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang
terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria
yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45
mengalami kenaikan sekitar 2.48% dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII)
yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari
saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang
diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar
dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar 2.06% dalam 3 bulan
terakhir.
Sumber : Vibiznews