Tuesday, 2 December 2014

Saham Asia Ikuti Ekuitas AS Ke Level Tertinggi Seiring Pelemahan Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Saham Asia catat penguatan untuk hari kedua, pasca ekuitas AS yang naik lebih tinggi, sementara indeks Topix Jepang reli karena pelemahan mata uang yen dan juga para investor mengkaji dampak pelemahan harga minyak terkait prospek perekonomian global.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 persen ke level 140,25 pukul 09:01 pagi di Tokyo, bersamaan dengan dua kali lebih banyak saham yang meningkat dan sebagian lagi melemah. Indeks Topix naik 0,4 persen karena mata uang Jepang turun 0,7 persen kemarin. Sementara saham AS melakukan reli bersama dengan mata uang dolar kemarin terkait laporan yang menunjukkan pembelanjaan konstruksi yang meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Oktober lalu.
Indeks Kospi Korea Selatan stagnan. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,7 persen, sementara Index NZX 50 Selandia Baru menguat 0,3 persen. Sedangkan Singapore Exchange Ltd menunda dimulainya perdagangan di pasar surat berharga negara tersebut 3 1/2 jam hari ini, karena terdapat kesalahan software.
Minyak kembali menurun kemarin, bersama dengan West Texas Intermediate berjangka yang melemah sebesar 3,1 persen, pasca  pemerintah dan Kurdi di Irak mencapai kesepakatan untuk membuka jalan bagi meningkatnya ekspor minyak. Sementara WTI rebound 1,1 persen hari ini ke level $ 67,62 per barel.
Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan. Sementara indeks acuan naik 0,6 persen kemarin karena saham bioteknologi dan energi perusahaan melakukan reli dan data belanja konstruksi mendorong kepercayaan dalam perekonomian. Laporan tenaga kerja pemerintah akhir pekan ini mungkin menunjukkan perusahaan meningkatkan gaji sebesar 230.000 pada bulan November lalu, sedangkan tingkat pengangguran sebesar 5,8 persen, menurut perkiraan konsensus para ekonom.
Kontrak berjangka pada indeks Hang Seng Hong Kong catat kenaikan 0,1 persen pada sesi perdagangan terbaru mereka, dan kontrak pada Indeks Hang Seng China Enterprises menguat 0,3 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Dibuka Naik Untuk Hari Ke-4

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Saham Jepang naik hari keempat, dengan indeks Topix bersiap untuk memperpanjang penutupan tertinggi sejak 2007, karena sektor eksportir menguat setelah pelemahan yen serta perusahaan sekuritas yang memimpin gain.
Topix naik 0,4% menjadi 1,433.98 pada 09:07 pagi di Tokyo, menuju penutupan tertinggi sejak 28 Desember 2007. Dengan semua kecuali lima dari 33 sub industri yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average meningkat 0,6% menjadi 17,760.39. Yen berada di level 119,19 per dolar setelah jatuh 0,7% kemarin. Saham AS naik kemarin karena data Menunjukkan belanja konstruksi dan penjualan mobil yang kuat. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate rebound 1,1% hari ini setelah turun sebesar 3,1% kemarin.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,6% kemarin. Kontrak pada Indeks sedikit berubah hari ini.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Ditutup Menguat Seiring Saham Perusahaan Bioteknologi & Energi Rally

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Saham AS naik, mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 menguat kembali sejak bulan Oktober lalu mengalami penurunan , penguatan ini akibatkan saham perusahaan bioteknologi dan energi rally dan rilis data terkait belanja konstruksi mendorong kepercayaan pada perekonomian.
Saham Biogen Idec Inc memimpin kenaikan pasca obat yang Alzheimer menunjukkan menjanjikan hasil awal. Saham energi naik 1,3 % seiring minyak kembali naik. Saham Genworth Financial Inc anjlok sebesar 5,8 % terkait JPMorgan Chase & Co memangkas target harga pada saham.
Indeks S & P 500 naik 0,6 % ke level 2,066.50 pada pukul 04:00 sore waktu New York. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 100,95 poin, atau 0,6 %, ke semua waktu tertinggi dari level 17,877.75. Indeks Russell 2000 pada perusahaan kecil melonjak 1,3 %, setelah kemarin merosot 1,6 %.
Indeks S & P 500 kemarin turun 0,7 %, penurunan terbesarnya sejak 22 Oktober lalu, seiring data menunjukan melemahnya penjualan Black Friday dan manufaktur China dibayangi rebound harga minyak dan perluasan di pabrik-pabrik Amerika. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday, 1 December 2014

Dolar Turun Dari Level 5 Tahun Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Dolar turun dari level tertingginya dalam lebih dari 5 tahun terakhir di tengah spekulasi mata uang mungkin telah mendongkrak mata uang dolar.
Dolar AS tergelincir terhadap sebagian besar dari 16 mata uang utama setelah RSI Indeks Spot Dolar Bloomberg melebihi angka 70 pada 28 November kemarin. Mata uang Rubel Rusia memimpin penurunan dengan mata uang beberapa negara penghasil komoditas 'minyak mencapai level 5 tahun terendahnya. Yen menguat setelah sebelumnya melemah ke level 7 tahun terendahnya terkait Moody Investors Service memangkas peringkat kredit Jepang.
Indeks Spot Dolar Bloomberg, yang melacak Dolar AS terhadap mata uang dari 10 mitra dagang, turun 0,3 % ke level 1,103.69 pukul 4:11 waktu New York. Ditutup pada 28 November kemarin di level 1,106.90, yang merupakan level tertingginya sejak Maret 2009 silam.
Dolar turun 0,2 % ke level 118,36 yen, setelah sebelumnya menyentuh level 119,14 yen, level tertingginya sejak Agustus 2007. Mata uang AS menyusut 0,2 % ke level $ 1,2473 per euro. Mata uang 18 negara sedikit berubah pada level 147,64 yen. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Naik Tajam Dalam 14 Bulan Terakhir Seiring Minyak Rebound

BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Emas dan perak berjangka mengalami kenaikan terbesarnya sejak September 2013 lalu seiring harga minyak reli meningkatkan kembali permintaan untuk logam sebagai simpanan nilai.
Minyak mentah berjangka di New York melonjak sebesar 4,8 %, rebound dari level 5 tahun terendahnya. Emas sebelumnya jatuh ke level 3 pekan terendah setelah para pemilih Swiss menolak tindakan yang pasti sudah diperlukan bank sentral untuk menarik sebagian aset bullion. Emas menghapus penurunan tahun ini terkait Moody Investors Service memangkas rating kredit belanja Jepang melambat dan pasca liburan AS, memicu kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global akan goyah.
Bullion turun ke level terendah sejak 2010 pada bulan lalu, terkait mengurangnya permintaan untuk lindung nilai terhadap inflasi. Pejabat Federal Reserve telah memperingatkan bahwa energi yang lebih rendah bisa menekan biaya konsumen dalam waktu dekat. Minyak mentah mengalami kenaikan pertama dalam lebih dari sepekan terakhir.
Di bursa Comex, emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari menguat sebesar 3,6 % untuk menetap di level $ 1,218.10 per ons pada pukul 1:58 waktu New York, kenaikan terbesarnya sejak 19 September 2013 lalu. Harga emas naik 1,3 % pada tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Lebih Banyak Warga AS Beralih ke ECommerce

BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Musim belanja liburan AS dibuka dengan lemah hari Kamis (27/11) lalu, karena jumlah orang-orang yang mencari barang-barang murah di toko dan online turun dibandingkan tahun lalu.

Jumat setelah Hari Thanksgiving secara tradisional adalah hari belanja terbesar sepanjang tahun, dan waktu di mana banyak pedagang atau toko mendapatkan laba besar. Para pencatat pemasukan mencatat kerugian dengan tinta merah dan laba dengan tinta hitam, dan mempopulerkan periode tersebut dengan "Black Friday" karena pentingnya periode ini untuk dunia bisnis sepanjang satu tahun.

National Retail Federation mengatakan lebih dari 133 juta warga Amerika berbelanja langsung di toko atau online sejak hari Kamis. Angka tersebut menurun lebih dari 5 persen dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun lalu.

Para peritel memperhatikan penjualan online pada hari Senin dengan cermat karena "Cyber Monday" telah menjadi waktu puncak bagi orang-orang untuk berbelanja karena mereka menghindari kerumunan orang di toko dan lebih memilih berbelanja online.

ComScore, yang memonitor perdagangan online, mengatakan minggu pertama bulan November menunjukkan penjualan online yang lebih tinggi daripada waktu sama tahun lalu.

Sumber : VOA

Saham Jepang Catat Penurunan Pasca Pemangkasan Utang; Yen Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Saham Jepang mencatatkan penurunan, bersamaan dengan indeks Topix yang melemah dari enam tahun tingginya, karena mata uang yen menguat pasca Moody Investors Service memangkas rating kredit negara itu dalam downgrade pertama pada rezim Perdana Menteri Shinzo Abe.
Indeks Topix melemah sebesar 0,5 % ke level 1,414.76 pukul 09:05 pagi di Tokyo. Semua kecuali lima dari 33 kelompok industri mencatat pelemahan. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,6 % ke level 17,488.50. Mata uang yen turun ke level 119,14 per dolar pasca pengumuman Moody Investors Service kemarin jelang membalikkan kursus dan mendapatkan sebesar 0,2 persen. Hal tersebut naik 0,1 % ke level 118,28 hari ini pasca bulan lalu turun tajam sejak Januari 2013 lalu. Sedangkan West Texas Intermediate minyak mentah berjangka mencatatkan kenaikan tertingginya dalam dua tahun terakhir kemarin pasca turun 10 % pada 28 November lalu
Moody Investors Service memangkas rating satu tingkat ke level A1 pasca Abe memutuskan untuk menunda kenaikan pajak penjualan dalam 18 bulan terakhir karena perkiraan awal dari produk domestik bruto yang menunjukkan perekonomian mengalami kontraksi pada kuartal September lalu, sehingga mengirimkan Jepang kembali ke resesi.
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Melemah 0.7% Ditengah Pelemahan Manufaktur China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Bursa Saham AS melemah akibat melemahnya hasil rilis data terkait penjualan pada Black Friday dan manufaktur China yang membayangi rebound minyak mentah dan kenaikan pada manufaktur Amerika.

Indeks S&P 500 melemah 0.7% ke level 2,053.5 pukul 4 sore waktu New York. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average turun 48.75 poin atau 0.3% ke level 17,779.49. Indeks Nasdaq 100 turun 1.2%. Saat ini perdagangan saham pada Indeks S&P 500 sebesar 18% diatas 30 hari rata-rata.

Indeks S&P 500 selama setengah jam pertama sesi perdagangan melemah sebesar 0.8% setelah saham Apple turun 6.4%, penurunan tajam sejak Januari lalu. Ekuitas sempat memangkas penurunan setelah saham Apple memangkas penurunannya dan rilis data dari Institute for Supply Management menunjukkan manufaktur AS bulan November tumbuh pada jauh tertingginya dari yang diperkirakan sebelumnya. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Sunday, 30 November 2014

Jadi Pengusaha Super Kaya, Pria Ini Malah Tak Bahagia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/12) - Ungkapan uang tak menjamin kebahagiaan kini tampak dibenarkan banyak orang kaya. Salah satunya adalah pengusaha super kaya Chamath Palihapitiya yang merasa kekayaan tak membuatnya hidup bahagia.

Mengutip laman Business Insider, Senin (1/12/2014), dulunya, pendiri Social+Capital Partnership ini merupakan imigran asal Kanada ini hidup jauh dari kekayaan dan tinggal bersama ayahnya yang tidak memiliki pekerjaan. Merasa diabaikan oleh teman-temannya yang kaya, sejak kecil Palihapitiya hanya mengejar satu impian.

Mimpinya hanya satu, mencoba sebisa mungkin untuk tidak hidup miskin. Dia juga pernah terobsesi untuk menjadi salah satu miliarder ternama di dunia.

"Saya hidup sangat miskin. Saya pernah sangat-sangat ingin menjadi kaya. Tapi itu dulu, saat saya ingin dunia berkembang seperti yang saya inginkan," kisahnya.

Mungkin karena obsesinya, Palihapitiya dengan cepat menjadi salah satu pengusaha teknologi paling sukses dalam usia sangat muda. Saat baru menginjak 26 tahun, dia menjadi Vice President termuda sepanjang sejarah AOL.

Dia juga pernah bekerja di Facebook pada 2007 dan menjadi eksekutif senior terlama yang bekerja di perusahaan tersebut.

Selama menjalani karirnya, dia benar-benar menjauh dari kemiskinan dengan harta hampir bernilai US$ 1 miliar.

Tapi saat dia berhasil menjadi kaya raya Palihapitiya justru merasa seluruh hartanya tak membuat dia bahagia. Padahal dulu dia berpikir, kekayaan dapat membuatnya merasa sangat bahagia.

Dia menjelaskan, jika dengan hartanya dia tidak bisa melakukan sesuatu yang lebih bermakna, maka dia tak akan pernah merasakan kebahagiaan sesungguhnya.

"Yang paling penting, saya sadar, bahwa saya perlu melakukan hal yang lebih berguna setelah menjadi kaya. Kaya hanyalah jembatan untuk melakukan sesuatu yang lebih besar dan dapat membantu orang lain," tandasnya.


Sumber : Liputan6

Harga Emas Tumbang Lagi Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (01/12) - Pekan lalu harga emas yang diprediksi bakal menguat ternyata justru menurun. Kali ini, sebagian besar partisipan Kitco News Gold Survey memprediksi harga emas akan turun lebih jauh dari pekan sebelumnya.

Referendum emas Swiss yang diperkirakan gagal dan penguatan dolar serta harga minyak mentah yang terus menurun dapat membuat harga emas semakin tertekan.

Mengutip laman Forbes, Senin (1/12/2014), sebanyak 11 partisipan melihat harga emas akan merosot sementara lima lainnya memprediksi harga emas akan naik.

Tiga responden lain memperkirakan harga emas bergerak stagnan. Partisipan yang terlibat terdiri dari bank investasi, pedagang emas, pialang emas, dan analis teknis pergerakan emas.

Pekan lalu, partisipan survei melihat harga emas akan naik. Faktanya kontrak emas untuk Februari justru turun US$ 18,6 per ounce pada akhir pekan lalu.

Memprediksi pergerakan emas pekan ini akan lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Pasalnya, referendum kepemilikan emas oleh Bank Sentral Swiss akan dirilis pekan ini. Sejauh ini pemungutan suara di Bank Sentral Swiss menunjukkan peningkatan pembelia emas akan batal dilakukan.

Presiden dan CEO Adrian Day Asset Management Adrian Day mengatakan, harga emas akan sangat mudah bergerak naik dan turun.

"Penentu terbesar pekan ini adalah referendum emas Swiss dan tentu saja kami tidak tahu hasilnya. Kalau hasilnya positif, tentu akan memperkuat harga emas dan akan berlaku sebaliknya," ungkap dia.

Sementara itu, pakar strategi pasar senior di CMC Markets, Colin Cieszynski mengatakan harga emas akan melemah. Penurunan harga minyak dunia usai pertemuan OPEC pekan lalu akan berpengaruh negatif pada harga emas.

"Penurunan harga minyak berarti inflasi yang lebih rendah dan mengurangi pemesanan untuk emas. Harga emas dapat terus turun ke level US$ 1.130-US$ 1.150 per ounce beberapa waktu di awal Desember," tandasnya.


Sumber : Liputan6

Tak Banyak Sentimen, IHSG Dibuka Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (01/12) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melemah pada pembukaan hari Jumat (28/11/2014). Tak ada sentimen baik dari dalam negeri dan regional yang bisa membuat IHSG menghijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun 5,767 poin atau 0,11 persen ke level 5.139,64. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,16 persen menjadi 885,84. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah pada pagi ini kecuali indeks DBX dan Pefindo25.

Laju IHSG terus tertekan. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG tetap melemah yaitu sebesar 5,75 poin (0,06 persen) ke level 5.142,81. dari 10 indeks acuan, hanya dua yang bergerak di zona hijau yaitu DBX dan Pefindo25.

Pada pagi ini 73 saham menghijau dan 35 saham melemah. Sedangkan 69 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 6.123 kali dengan volume perdagangan saham 279,98 juta saham. Nilai transaksi harian saham sebesar Rp 172 miliar.

Pada awal perdagangan saham, IHSG sentuh level tertinggi di 5.146,47 dan terendah 5.138,53.

Secara sektoral, 7 sektor berada di zona merah. terdapat tiga sektor yang mampu menghijau yaitu sektor industri dasar yang menguat 0,08 persen, sektor konstruksi yang menguat 0,43  persen dan sektor keuangan yang menguat 0,23 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 5 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 5 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan top gainer pada hari ini antara lain saham BrAM naik 24,73 persen ke level Rp 5.675 per saham, saham ERTX menguat 8 persen ke level Rp 540 per saham, dan saham WICO naik 6,45 persen ke level Rp 85 per saham.

Analis PT Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri menuturkan, penguatan Bursa Asia sangat terbatas pada hari ini akibat minimnya sentimen.

Satu-satunya sentimen yang bisa menggerakkan bursa Asia adalah saham-saham di Jepang yang mengalami penguatan cukup besar karena sebagian besar investor melihat bahwa Jepang cukup mampu menggerakkan ekonominya.

"Bursa dalam negeri sendiri kami perkirakan akan bergerak terbatas juga seiring dengan pergerakan regional," jelasnya.

Selain itu, Tiesha juga memperkirakan investor global tidak akan banyak melakukan transaksi kali ini karena mengantisipasi libur thanksgiving.


Sumber : Liputan6

Topix Jepang Perpanjang Level Enam Tahun Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (01/12) - Saham Jepang naik, dengan indeks Topix memperpanjang ke level tertinggi enam tahun, dikarenakan pelamahan yen sehingga mendorong sektor eksportir sementara perusahaan maskapai penerbangan dan perusahaan pengiriman barang naik terkait penuranan harga minyak.
Indeks Topix naik 0,4% menjadi 1,415.57 pada 09:05 pagi di Tokyo setelah pekan lalu ditutup di level tertingginya sejak Juni 2008. Indeks tersebut naik 5,8% pada November, yang merupakan kenaikan bulanan terbesar sejak September 2013. Dengan semua kecuali tujuh dari 33 sub industri mencatat kenaikan pada hari ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,1% menjadi 17,481.47. Yen turun 0,2% menjadi 118,84 per dolar setelah turun 0,8% pada 28 November.
Minyak mentah memperpanjang penurunannya hari ini, dengan kontrak West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari di New York Mercantile Exchange jatuh sebanyak 3,1% menjadi $ 64,10 per barel setelah OPEC tidak memangkas pasokan minyak di pekan lalu.
Tingkat belanja modal Jepang naik 5,5% dalam tiga bulan yang berakhir September dari tahun sebelumnya, kementerian keuangan mengatakan hari ini di Tokyo. Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan naik sebesar 1,8%.
Indeks berjangka Standard & Poor 500 turun 0,3% hari ini. Ekuitas turun 0,3% pada 28 November karena perusahaan small-cap dan produsen energi merosot pada anjloknya harga minyak.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Asia Turun Untuk Hari Ketiga

BESTPROFIT FUTURES (01/12) - Saham Asia jatuh untuk hari ketiga dan Indeks berjangka AS turun seiring harga minyak masih mengalami penurunan.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% menjadi 140,25 pada 09:01 pagi di Tokyo, sebelum pasar saham di China dan Hong Kong dibuka. Produsen energi mencatat penurunan tertajam pekan lalu minyak Brent memperpanjang penurunan di 2014 menjadi 37% ditengah melimpahnya pasokan. Minyak West Texas Intermediate (WTI) hari ini turun di bawah haraga $ 65 per barel untuk pertama kalinya sejak Mei 2010. Indeks manufaktur China dan zona euro yang jatuh tempo hari ini.
Sektor manufaktur dalam perekonomian terbesar di Asia itu tumbuh pada laju paling lambat sejak April, menurut ekonom yang disurvei menjelang rilis data pemerintah yang dijadwalkan hari ini. Indeks Shanghai Composite naik 7,9% pekan lalu ditengah optimisme rendahnya harga minyak mentah yang akan menguntungkan perusahaan transportasi serta bank sentral yang akan terus melonggarkan kebijakan moneternya.
Indeks Australia S&P / ASX 200 turun 0,8%, dengan BHP Billiton Ltd dan Woodside Petroleum Ltd yang menyeret penurunan terbesar . Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,6%. Indeks Topix Jepang naik 0,4% karena yen melemah 0,2% menjadi 118,85 per dolar. Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,1%.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 melemah 0,4R. Indeks yang mendasari turun 0,3% pada 28 November seiring lantai bursa ditutup lebih awal pasca hari libur Thanksgiving.(yds)
Sumber: Bloomberg

Thursday, 27 November 2014

Dolar Menuju Kenaikan Mingguan Ke-6; Aussie Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/11) - Dolar menuju kenaikan mingguan keenam karena para trader berspekulasi atas pemulihan ekonomi AS yang akan melebihi performa Eropa dan Jepang.
Euro berada pada level penurunan pertama dalam empat hari terakhir jelang data hari ini yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi di zona terebut yang sesuai dengan laju paling lambat sejak 2009 lalu, menambah tekanan pada BOE untuk meningkatkan stimulus. Yen melemah setelah laporan menunjukkan belanja rumah tangga di Jepang turun untuk bulan ketujuhnya. Aussie jatuh, sedangkan Norwegia krone dan dolar Kanada memperpanjang penurunan setelah anggota OPEC mempertahankan target output minyak mereka untuk tidak berubah.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang menelusuri mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, naik 0,2% menjadi 1,101.96 pada 09:19 pagi di Tokyo, berada pada jalur penutupan tertinggi sejak Maret 2009. Naik 0,2% pekan ini.
Dolar naik 0,3% menjadi 118,10 ¥. Naik 0,1% menjadi $ 1,2455 per euro. Yen tergelincir 0,2% ke level 147,09 per euro.
Dolar Australia turun 0,4% menjadi 85,12 sen AS. Krone melemah 0,4% menjadi 6,9550 per dolar, setelah jatuh 1,4% kemarin. Kanada loonie turun 0,2% menjadi C $ 1,1348 per dolar AS, menambahkan penurunan sebanyak 0,7% sampai kemarin.(yds)
Sumber: Bloomberg

Inflasi Jepang Oktober Melambat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/11) - Pertumbuhan harga konsumen Jepang melambat pada bulan ke-3 secara berturut-turut, memberikan tantangan bagi upaya Gubernur BOJ (Bank of Japan) Haruhiko Kuroda guna memicu naiknya inflasi.

Harga konsumen diluar makanan segar pada bulan Oktober tumbuh sebesar 2.95 dari awal tahun ini, menurut rilis data dari biro statistik hari ini di Tokyo, angka tersebut sesuai dengan proyeksi rata-rata pada survey Bloomberg News dari para ekonom. Mengabaikan dampak kenaikan pajak penjualan pada April lalu, inflasi inti (core) -- dari BOJ sebesar 0.9%.

Turunnya harga minyak mempersulit upaya kenaikan inflasi pada perekonomian yang kuartal lalu jatuh ke zona resesi. Angka inflasi merupakan data terakhir yang menunjukkan perubahan harga konsumen menjelang pemilu bulan depan, dengan Perdana Menteri Shinzo Abe mencari mandate baru bagi strategi pertumbuhan ekonomi.

Kuroda menyatakan bahwa tidak ada pembatasan guna mendorong BOJ mencapai target inflasi sebesar 2% setelah dia pada bulan lalu memimpin dewan terpisah guna menaikkan stimulus.

Sementara itu yen melemah 0.25 terhadap dollar ke level 117.93 pukul 8:34 pagi waktu Tokyo. (bgs)

Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Meningkat Terkait Investor Kaji Data Ekonomi, Minyak Makin Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/11) - Saham jepang naik dikarenakan para investor mengkaji data ekonomi serta penurunan harga minyak pasca OPEC tidak mengambil langkah untuk mengurangi produksi minyak dunia.
Indeks Topix naik sebesar 0.5% ke level 1.389 pada 09.01 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali 3 dari 33 sub industri naik. Indeks tersebut menuju penurunan sebesar 0.2% pekan ini dan naik 4.8% di November. Nikkei 225 Stock Average naik 0.5% ke level 17,330.84 hari ini. Sementara yen turun 0.1% ke level 1117.88 per dolar..
Laporan di Tokyo kemarin menunjukkan harga konsumen Jepang naik 2,9% dari tahun sebelumnya pada bulan Oktober, sementara pengeluaran rumah tangga turun 4%. Tingkat pengangguran turun sampai 3,5% dari 3,6% sedangkan penjualan ritel tiba-tiba menurun 1,4% dari September dan produksi industri naik 0,2% dalam sebulan terakhir, mengalahkan perkiraan untuk kontraksi sebesar 0,6%.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) jatuh 6,3% menjadi $69.05 per barel dalam perdagangan elektronik, dan Brent jatuh ke terendah sejak 2010. OPEC mempertahankan produksi minyak sebanyak 30 juta barel sehari pada pertemuan di Wina, menolak permintaaan Venezuela yang memangkas pasokan diperlukan untuk membendung penurunan harga minyak menuju bear market di tahun ini.
Sampai kemarin, Indeks Topix naik sebesar 18% pada 17 Oktober dari level terendahnya setelah bank sentral meningkatkan pelonggaran kuantitatif dan dana pensiun Jepang senilai $1.1 triliun untuk membeli lebih banyak unit saham.(yds)

Sebagian Besar Saham Asia Meningkat ditopang oleh Penguatan Saham Jepang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/11) - Sebagian besar saham Asia menguat seiring ekuitas Jepang menguat karena para investor menimbang rilis data ekonomi termasuk data inflasi. Saham energi pimpin kerugian pasca harga minyak anjlok.
Hampir dua saham naik untuk setiap saham yang jatuh pada indeks MSCI Asia Pacific, yang naik kurang dari 0,1 persen ke level 140,84 pukul 09:05 pagi di Tokyo. Indeks menuju penguatan mingguan sebesar 0,6 persen, pengupas penurunan bulanan menjadi 0,7 persen. Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,8 persen karena yen melemah untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir. Pasar financial AS ditutup kemarin untuk libur Thanksgiving.
Indeks Asia-Pacific rebound sebesar 5,3 persen dari level terendahnya pada 17 Oktober lalu melalui kemarin pasca Bank of Japan (BoJ) memperluas pembelian obligasi, China memangkas suku bunga dan tumbuhnya spekulasi Bank Sentral Eropa (BOE) akan mengambil langkah-langkah untuk menambah stimulus. Presiden ECB Mario Draghi mengatakan kemarin bank terbuka untuk membeli berbagai aset untuk memperluas kebijakan pelonggaran.
Indeks harga konsumen Jepang melambat untuk bulan ketiga berturut-turut di tengah penurunan harga minyak, menantang upaya BOJ untuk meningkatkan laju inflasi. Pertumbuhan CPI tidak termasuk makanan jatuh pada bulan Oktober menjadi 2,9 persen dari tahun sebelumnya dari 3 persen pada bulan sebelumnya. Penjualan ritel naik sebesar 1,4 persen dari tahun sebelumnya pasca meningkat sebesar 2,3 persen pada September. Ekonomi Jepang jatuh ke dalam resesi pada kuartal terakhir setelah kenaikan pajak penjualan April lalu sehingga meredam belanja konsumen. Produksi industri secara tidak terduga meningkat. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Menguat Terkait Indeks DAX Naik Untuk Hari Ke-11

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/11) - Saham Eropa catat kenaikan dalam dua bulan terakhir, terkait Indeks DAX naik untuk hari ke-11 pasca tingkat pengangguran Jerman mencapai rekor terendahnya. Sementara saham energi mengalami penurunan tajam dalam delapan pekan terakhir pasca OPEC memutuskan untuk mempertahankan target output minyak.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,4 persen ke level 347,49 pada penutupan perdagangan hari ini. Indeks DAX naik 0,6 persen, merupakan reli terpanjangnya sejak Mei 2013 lalu, karena sebuah laporan yang  menunjukkan bahwa jumlah klaim pengangguran di Jerman turun lebih dari perkiraan analis. Sementara tingkat pengangguran sebesar 6,6 persen, yang disesuaikan pada nomor revisi pada bulan sebelumnya. Laporan lembaga Ifo pada 24 November lalu menunjukkan kepercayaan bisnis negara tersebut telah pulih. Sebuah rilis data terpisah hari ini menunjukkan sentimen perekonomian di zona euro secara tidak terduga meningkat pada bulan ini.
Optimisme bahwa eksportir akan mendapatkan keuntungan dari melemahnya euro telah membantu meningkatkan saham Jerman, bersamaan dengan Indeks DAX yang naik ke level tertinggi sejak Juli lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Wednesday, 26 November 2014

Minyak Perpanjang Penurunan Jelang Pertemuan OPEC

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/11) - Minyak jatuh untuk hari keempat, memperpanjang penurunan level terendahnya dalam empat tahun terakhir jelang pertemuan OPEC hari ini. Saham Jepang turun sementara ekuitas Korea dan won menguat pasca Samsung Electronics Co mengatakan akan buy back saham.
Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) turun sebesar 0,2 persen ke level $73,51 per barel pukul 09:23 di Tokyo, menuju penutupan terendah sejak Agustus 2010 lalu. Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,3 persen, penurunan hari kedua. Indeks Kospi naik sebesar 0,5 persen di Seoul, dipimpin oleh lonjakan sebesar 7 persen saham Samsung Electronics, anggota bursa terbesarnya. Won menguat sebesar 0,3 persen, sementara dolar Australia melemah. Indeks MSCI Asia Pacific stagnan dengan Indeks Standard & Poor 500 berjangka. Bursa saham AS ditutup untuk liburan Thanksgiving hari ini.
Perwakilan dari 12 Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak bertemu hari ini di Wina, dengan harga minyak memasuki fase bearish di tengah kekhawatiran atas melimpahnya cadangan global. Menteri Perminyakan Arab Saudi mengatakan kemarin bahwa penurunan harga akan stabil, sementara Venezuela, Arab Saudi, Meksiko dan Rusia pekan ini gagal menyepakati pemotongan pasokan. China akan melaporkan keuntungan perusahaan industri hari ini, sementara update produk domestik bruto kuartal ketiga Filipina.
Harga minyak mentah telah jatuh tahun ini di tengah produksi minyak AS berada pada level tertinggi dalam tiga dekade terakhir dan tanda-tanda melambatnya permintaan global. Sebuah survei Bloomberg News terhadap 20 analis menunjukkan mereka terbagi pada apakah OPEC akan mengurangi pasokan untuk mendukung harga. Negara anggota OPEC, yang memompa sekitar 40 persen dari minyak dunia, akan membahas target produksi resminya sebesar 30 juta barel per hari pada pertemuan di Austria. (izr)
Sumber: Bloomberg

Ekuitas AS Akibatkan Emas Berjangka Mencatatkan Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/11) - Emas berjangka catat penurunan di New York karena ekuitas AS diperdagangkan mendekati rekor tertinggi, sehingga memangkas permintaan terhadap logam sebagai aset alternatif.
Indeks ekuitas Standard & Poor 500 dari naik ke rekornya kemarin. Sementara hari ini saham AS berfluktuasi, karena laporan menunjukkan jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran naik pekan lalu ke level tertinggi sejak awal September dan pesanan untuk peralatan bisnis AS secara tak terduga turun pada bulan Oktober lalu.
Emas, yang catat penurunan 9,4 persen sejak akhir Juni lalu di tengah bursa saham yang naik dan mata uang dolar yang menguat, sehingga diperdagangkan stagnan sepanjang hari ini. Sementara laporan ekonomi mungkin dapat membantu kemudahan terhadap kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan segera menaikkan tingkat suku bunga, kata David Meger, direktur perdagangan logam di Vision Financial Markets.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun kurang dari 0,1 persen ke level $ 1,197.50 per ounce pada pukul 1:48 siang di Comex New York, merupakan penurunan kedua dalam tiga hari terakhir. (vck)
Sumber: Bloomberg