BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Saham
Asia catat penguatan untuk hari kedua, pasca ekuitas AS yang naik lebih
tinggi, sementara indeks Topix Jepang reli karena pelemahan mata uang
yen dan juga para investor mengkaji dampak pelemahan harga minyak
terkait prospek perekonomian global.
Indeks
MSCI Asia Pacific naik 0,2 persen ke level 140,25 pukul 09:01 pagi di
Tokyo, bersamaan dengan dua kali lebih banyak saham yang meningkat dan
sebagian lagi melemah. Indeks Topix naik 0,4 persen karena mata uang
Jepang turun 0,7 persen kemarin. Sementara saham AS melakukan reli
bersama dengan mata uang dolar kemarin terkait laporan yang menunjukkan
pembelanjaan konstruksi yang meningkat lebih dari perkiraan pada bulan
Oktober lalu.
Indeks
Kospi Korea Selatan stagnan. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,7
persen, sementara Index NZX 50 Selandia Baru menguat 0,3 persen.
Sedangkan Singapore Exchange Ltd menunda dimulainya perdagangan di pasar
surat berharga negara tersebut 3 1/2 jam hari ini, karena terdapat
kesalahan software.
Minyak kembali menurun kemarin, bersama dengan West Texas Intermediate berjangka yang melemah sebesar 3,1 persen, pasca  pemerintah
dan Kurdi di Irak mencapai kesepakatan untuk membuka jalan bagi
meningkatnya ekspor minyak. Sementara WTI rebound 1,1 persen hari ini ke
level $ 67,62 per barel.
Kontrak
berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan. Sementara indeks
acuan naik 0,6 persen kemarin karena saham bioteknologi dan energi
perusahaan melakukan reli dan data belanja konstruksi mendorong
kepercayaan dalam perekonomian. Laporan tenaga kerja pemerintah akhir
pekan ini mungkin menunjukkan perusahaan meningkatkan gaji sebesar
230.000 pada bulan November lalu, sedangkan tingkat pengangguran sebesar
5,8 persen, menurut perkiraan konsensus para ekonom.
Kontrak
berjangka pada indeks Hang Seng Hong Kong catat kenaikan 0,1 persen
pada sesi perdagangan terbaru mereka, dan kontrak pada Indeks Hang Seng
China Enterprises menguat 0,3 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg