Monday, 8 December 2014

Laju IHSG Dibayangi Rupiah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan belum menggembirakan pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pelemahan nilai rupiah membuat indeks saham akan kembali jatuh.

Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, dengan nilai tukar rupiah melemah bahkan sampai tembus pada level Rp 12.400 per dollar Amerika membuat pelaku pasar berpikir ulang untuk akumulasi saham.

"Jadi kami lihat, memang saat ini dengan dolar sampai Rp 12.400 membuat tekanan investor real sudah melihatnya kondisi ini berisiko ke emiten kita dan melakukan pelepasan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Dia memaparkan, hal ini juga ditambah pelaku pasar telah jenuh untuk melakukan aksi beli karena beberapa sektor seperti konstruksi telah mengalami kenaikan cukup tinggi.

Peluang menguat pun semakin menipis lantaran dari dalam negeri pun tak ada berita yang positif. Untuk perdagangan saham kali ini, Reza memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.090 dan resistance pada level 5.170.


Sumber : Liputan6

Rupiah Merosot, Cermati Delapan Saham Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan saham Selasa (9/12/2014). Pergerakan nilai tukar rupiah masih mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, saat ini IHSG sedang menguji level support 5.121 sedangkan target resistance di level 5.229. IHSG masih dalam berada di jalur uptren untuk jangka menengah.

"IHSG mengalami koreksi sehat di dalam perjalan uptren jangka pendeknya. Level support 5.121 sedang diuji kekuatannya. Aliran dana investor asing yang keluar masih dalam batasan normal di kala terjadinya tekanan terhadap nilai tukar rupiah," ujar William dalam ulasannya, Selasa (9/12/2014).

William memperkirakan, IHSG masih berpeluang kembali positif untuk melakukan technical rebound pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan melemah di kisaran 5.110-5.160. Sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG antara lain dari pasar Eropa dipengaruhi oleh pertimbangan akan penambahan stimulus moneter oleh bank sentral Eropa.

Sedangkan dari dalam negeri, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan saham Senin pekan ini. Rupiah melemah diperkirakan dapat mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur WIdjanarko mengingatkan keadaan IHSG yang jenuh beli dan penguatan dolar berdampak terhadap potensi rupiah yang melemah. Dua faktor tersebut patut diwaspadai karena memicu kelanjutan koreksi di IHSG. Yuganur merekomendasikan akumulasi beli saham bila terjadi koreksi IHSG.


Sumber : Liputan6

Harga Minyak Tertekan, Bursa Saham AS Merosot

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah mengawali perdagangan saham di awal pekan ini didorong aksi jual di sektor saham energi seiring harga minyak makin tertekan.

Indeks saham Dow Jones turun 106,31 poin (0,59 persen) ke level 17.852,48. Hal itu diikuti indeks saham S&P 500 tergelincir 15,04 poin (0,72 persen) menjadi 2.060,33. Penurunan indeks saham S&P 500 ini terbesar sejak Oktober.

Sementara itu, indeks saham Nasdaq melemah 40,06 poin (0,84 persen) ke level 4.740,69. Indeks saham acuan di bursa saham AS ini melemah karena aksi jual di sektor saham energi. Hal itu didorong dari harga minyak berada di level terendah dalam lima tahun ini.

Saham energi di indeks saham S&P 500 diperdagangkan ke level terendah dalam 17 bulan. Harga minyak yang tertekan tahun ini karena persediaan minyak melimpah dan negara pengekspor minyak (OPEC) tidak menurunkan target produksinya.

Selain itu, data neraca perdagangan China yang tak sesuai prediksi meski surplus neraca perdagangan meningkat pada November juga mempengaruhi laju indeks saham.

"Harga minyak menurun memimpin sentimen, dan banyak pelaku pasar bertransaksi di perdagangan minyak. Begitu banyak sentimen mengganggu, dan pelaku pasar belum mengambil langkah apapun," ujar Frank Ingarra, Head Trader Greenwich NorthCoast Asset Management, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (Selasa pagi WIB).

Adapun saham-saham melemah antara lain saham Exxon Mobil Corp turun 2,1 persen. Saham Chevron Corp melemah 3,8 persen. Sementara itu, saham McDonald's Corp merosot 3,7 persen didorong rilis data penjualan perseroan.


Sumber : Liputan6

Sunday, 7 December 2014

Aktifitas Pengeboran AS Meningkat, Minyak Perpanjang Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) dan Brent memperpanjang penurunan dari level penutupan terendah dalam 5 tahun terakhir akibat aktifitas produksi di AS yang meningkat setelah naiknya operasi pengeboran minyak.

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.8% di New York dan 1.9% di London. Beroperasinya pengeboran di AS sebagai konsumen minyak terbesar di AS, meningkat tajam sejak pertengahan November lalu, menurut Baker Hughes Inc. pada 5 Desember. Pasar minyak bersiap memburuk sebelum mendapatkan momen baiknya,” menurut Morgan Stanley.

Minyak mentah sedang diperdagangkan pada situasi pasar yang bearish setelah kenaikan produksi di AS meski setelah OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) mempertahankan kuota outputnya. Turunnya harga minyak akan memberikan “tekanan jangka pendek” terhadap anggaran negara  Iran, hal itu menurut Hassan Rouhani, presiden dari anggota terbesar kelima OPEC saat pidato kemarin di hadapan parlemen Iran di Tehran, informasi tersebut diperoleh dari Iranian Student News Agency.

WTI untuk pengiriman Januari turun sebesar $1.21 di level $64.63 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan pada level $64.71 pukul 10:44 pagi waktu Sydney. Kontrak berjangka WTI turun 97 sen ke level $65.84 pada 5 Desember lalu, level penutupan terendah sejak Juli 2009 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdangkan sebesar 21% dibawah 100 hari rata-rata. Harga kontrak WTI telah mengalami penurunan 34% sepanjang tahun 2014 ini.

Brent untuk penyelesaian Januari turun sebesar $1.34 di level $67.73 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Harga telah turun 57 sen ke level $69.07 pada 5 Desemebr lalu, level terendah sejak Oktober 2009 silam. Acuan minyak mentah Eropa tersebut lebih tinggi sebesar $3.14 dibanding WTI, dibandingkan dengan $3.54 pada sepekan lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Perpanjang Penurunan Seiring Penguatan Dolar, Outlook Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Emas mencatat penurunan untuk hari ketiga secara berturut-turut karena data tenaga kerja AS yang mengalahkan perkiraan sehingga memperkuat mata uang dolar dan mendukung terjadinya biaya pinjaman yang lebih tinggi dalam perekonomian terbesar di dunia tersebut. Sementara perak turun sedangkan palladium catat kenaikan.
Bullion untuk pengiriman segera turun sebesar 0,4 % ke level $ 1,187.27 per ounce, dan diperdagangkan di level $ 1,189.84 pukul 8:49 pagi di Singapura, menurut harga Bloomberg. Sementara logam pada 1 Desember melemah dalam tiga pekan terendah ke level $ 1,142.88 terkait pelemahan minyak.
Indeks Bloomberg Dollar Spot menuju penutupan tertinggi sejak 2009 lalu jelang rilis data pekan ini yang mungkin menunjukkan acuan kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Sementara itu pada 5 Desember lalu laporan menunjukkan para pengusaha di AS menambahkan 321.000 pekerjaan untuk bulan lalu, sehingga mendukung Federal Reserve yang akan menaikkan tingkat  suku bunga karena Eropa, Jepang dan China meningkatkan stimulus untuk memacu pertumbuhan perekonomian mereka.
Emas berada di angka sebesar 1 % lebih rendah tahun ini, terkait The Fed mengakhiri program pembelian aset yang gagal untuk memicu inflasi. Sementara harga minyak mentah di New York dan London berada di posisi terendah dalam lima tahun terakhir karena AS meningkatkan produksi dan OPEC tidak mengambil tindakan untuk meringankan melebihnya pasokan minyak. (vck)
Sumber: Bloomberg

Kenaikan Payroll AS, Antarkan Dollar Perpanjang Gain

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Dollar memperpanjang gain terhadap mayoritas mata uang lainnya, naik ke level tertingginya sejak Juli 2007 lalu terhadap yen setelah lonjakan payroll mendorong outlook akan kenaikan suku bunga AS. Sementara itu Bursa Saham Australia dan Indeks Berjangka Jepang menguat, di lain pihak minyak dan emas melemah.

Dollar naik 0.3% di level 121.76 yen pukul 8:27 pagi waktu Tokyo, setelah sempat mencapai level 121.85. Indeks S&P/ASX 200 naik 0.8% di Sydney, kenaikan dipimpin oleh saham-saham perusahaan finansial, Indeks Berjangka Nikkei 225 Stock Average naik 0.7% diatas level penutupan pada 5 Desember lalu. Emas turun 0.4% ke level $1,187.62 per ounce. Sementara minyak di AS dan London memperpanjang penurunan dari level 5 tahun terendahnya, merosot sebesar 1.5%.

Jumlah tenaga kerja di AS bulan lalu menambah kenaikan nonfarm payroll sebesar 321,000 pekerja, melampaui semua proyeksi pada survei Bloomberg dari para ekonom ditengah kenaikan perekrutan tenaga kerja. Sementara itu, pemulihan ekonomi di Amerika sedang berada pada momentumnya, merupakan tanda-tanda pelambatan pertumbuhan ekonomi teredam. Rilis data pada 5 Desember lalu menunjukkan investasi zona Eropa kuartal lalu turun dan rilis data hari ini dipekrirakan akan mengkonfirmasi perekonomian Jepang kuartal lalu mempertahankan penurunan. China hari ini juga dijadwalkan merilis data perdagangan bulan November lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Topix Jepang Memperpanjang Kenaikan Sejak 2007

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Saham Jepang memperpanjang kenaikan dalam tujuh tahun terakhir pasca laporan pekerjaan AS memicu penurunan harian tertajam mata uang yen dalam sebulan. Saham Tiremakers dan broker memimpin kenaikan, sementara saham energi catat pelemahan.

Indeks Topix naik 0,5 % ke level 1,452.79 pukul 09:16 pagi di Tokyo, setelah pekan lalu naik 2,5 % ke level penutupan tertinggi sejak Desember 2007 silam. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,5 % ke level 18,014.72 hari ini. Â Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 121,59 per dolar setelah melemah 1,4 % pada 5 Desember lalu. Saham AS ditutup pada rekornya pekan lalu sedangkan saham Eropa rebound dari penurunan tajamnya dalam tujuh pekan terakhir.

Para pengusaha di AS menambahkan sebanyak 321.000 pekerja pada bulan lalu, menandai 10 bulan secara berturut-bahwa pekerjaan meningkat setidaknya 200.000, merupakan yang terbanyak sejak tahun 1995 silam. Hasilnya melebihi perkiraan paling optimis dalam survei Bloomberg terhadap para para ekonom, sementara tingkat pengangguran berada pada enam level terendah sebesar 5,8 %. The Federal Reserve mengkaji pertumbuhan pekan depan dalam memutuskan kapan ekonomi akan cukup kuat untuk menahan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. (vck)

Sumber: Bloomberg

Kenaikan Payroll AS, Bayangi Penguatan Bursa Saham Asia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Bursa Saham Asia menguat setelah secara mengejutkan payroll AS mengalami lonjakan sehingga memberikan optimisme mengenai perekonomian terbesar di dunia tersebut dan mengantarkan yen turun dan mendongkrak naiknya Bursa Saham Jepang.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.1% ke level 140.14 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo setelah pekan lalu mengalami penurunan 0.5%. Indeks Topix Jepang catat gain 0.5% setelah yen merosot 1.4% pada 5 Desember lalu seiring jumlah tenaga kerja di AS bulan November naik sebesar 321,000, kenaikan tajam sejak Januari 2012 lalu. Sehingga mengantarkan Bursa Saham AS mencapai rekor penutupan.

Hari ini ekuitas Jepang menguat meskipun perekonomian kuartal ketiga turun 1.9%, lebih rendah dari perkiraan awal yang menyatakan terkontraksi sebesar 1.6%. Survei para ekonom oleh Bloomberg telah memperkirakan turun 0.5%. Perdana Menteri Shinzo Abe akan bergabung pada pemilu 14 Desember mendatang setelah angka pembacaan awal menekan negara Jepang kedalam resesi dan dia menunda kenaikan pajak penjualan.

Lonjakan payroll yang mematahkan proyeksi yang sangat optimis pada survei Bloomberg dari para ekonom dan mengikuti kenaikan 243,000 pada Oktober lalu yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Sementara tingkat pengangguran bertahan pada level 6 tahun terendah sebesar 5.8%.

Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.1%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0.9%, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0.1%. Bursa Saham China dan Hong Kong belum memulai aktivitas perdagangan saham. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday, 4 December 2014

Diskon Arab Saudi Bikin Harga Minyak Menyusut

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) jatuh pada Kamis karena perdebatan tingkat harga terus terjadi setelah Arab Saudi mengumumkan diskon besar untuk minyak mentah yang dijualnya kepada pembeli Asia dan AS dalam upaya nyata mempertahankan pangsa pasarnya.

Harga minyak mentah AS menetap 57 sen lebih rendah menjadi US$ 66,81 per barel. Sementara itu, patokan minyak mentah Laut Utara Brent terakhir turun sekitar 30 sen menjadi US$ 69,75 per barel, melansir laman CNBC.

Berita bahwa ladang minyak El Sharara Libya, salah satu produsen minyak terbesar anggota OPEC, siap melanjutkan produksi setelah adanya pembersihan penyumbatan yang menekan sentimen di pasar akan kembali adanya kelebihan pasokan.
El Sharara menghasilkan 300 ribu barel minyak per hari sebelum ditutup bulan lalu karena bentrokan antara kelompok-kelompok bersenjata.

Kerugian dalam minyak dan komoditas denominasi dolar lainnya menutup. Namun, dengan pelemahan dolar AS terhadap euro di tengah ketidakpastian tentang apakah Bank Sentral Eropa akan memperkenalkan stimulus baru ke dalam ekonomi zona euro.


Sumber : Liputan6

IHSG Menghijau, Lirik Delapan Saham Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG sedang berusaha melanjutkan pola penguatan jangka pendeknya. Target resistance indeks saham terdekat di level 5.202 dan support di level 5.143. Adapun penguatan indeks saham ini ditunjang dari gerak IHSG secara teknikal mengingat IHSG bertahan di atas support hingga akhir perdagangan Kamis 4 Desember 2014.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan menguat di kisaran level 5.158-5.217 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.
Sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG antara lain rilis data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) seperti data initial jobless claims yang diperkirakan naik 22 ribu ke 335 ribu.

Selain itu, Eropa juga akan merilis keputusan bank sentral Eropa soal suku bunga acuan yang diperkirakan tetap di level 0,5 persen. Data pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan naik 0,1 persen ke 0,2 persen kuartal per kuartal.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menilai, rupiah melemah akibat penguatan dolar secara global membatasi kenaikan IHSG walaupun ada sentimen positif dari harga minyak yang melemah selama ini.

Ia pun merekomendasikan akumulasi saham pilihan berkapitalisasi besar dan lapis kedua secara selektif untuk rebound bila terjadi koreksi minor. "IHSG akan berada di level support 5.156-5.105-5.070 dan resistance 5.215-5.251," kata Yuganur dalam ulasannya, Jumat (5/12/2014).
IHSG ditutup naik 11,11 poin (0,21 persen) ke level 5.177,16 pada perdagangan saham Kamis 4 Desember 2014.


Sumber : Liputan6

Emas Turun Seiring Bank Sentral Eropa Tolak Pembelian Bullion

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Emas berjangka turun pasca Bank Sentral Eropa mengatakan mereka tidak akan mempertimbangkan menambah pembelian bullion.
ECB membahas akan membeli semua aset kecuali logam yang sesuai rencana akan menilai kembali stimulus pada kuartal berikutnya, menurut Presiden Mario Draghi hari ini. Komentar datang setelah anggota Dewan Eksekutif Yves Mersch mengatakan bahwa pada bulan lalu bank bisa "secara teoritis" membeli emas batangan.
Emas rebound sebesar 6,8 % sejak menyentuh level 4 tahun terendahnya pada 7 November lalu di tengah spekulasi bahwa harga emas melemah akan meningkatkan pembelian fisik, termasuk dari bank sentral. Permintaan para investor untuk logam mulia telah berkurang di tengah mata uang dolar mengalami reli dan inflasi tetap rendah.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari melemah 0,1 % untuk menetap di level $ 1,207.70 per ons pada pukul 1:43 siang di bursa Comex New York, turun untuk kedua kalinya dalam 3 hari terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Turun Dari Level 7-Thn Tertinggi Pasca Komentar Draghi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Indeks Topix Jepang turun untuk pertama kalinya dalam enam hari terakhir, turun dari level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, pasca Mario Draghi mengatakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan menunggu sampai kuartal berikutnya untuk mengkaji untuk stimulus yang lebih lanjut.
Indeks Topix turun 0,2 persen ke level 1,438.25 pukul 09:02 pagi di Tokyo, setelah kemarin ditutup pada level tertinggi sejak Desember 2007 silam. Indeks tersebut bersiap untuk kenaikan sebesar 2 persen pekan ini. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,4 persen ke level 17,818.32 hari ini. Sedangkan mata uang  yen stagnan pada level 119,80 per dolar setelah sempat melemah ke level 120 menyusul komentar Draghi. Saham AS turun dari rekornya, sementara saham Eropa turun tajam dalam tujuh pekan terakhir.
Yen mencatatkan penurunan ke level 120,25 pasca komentar Draghi. Yen melemah 12 persen terhadap dolar tahun ini, merupakan penurunan terpanjangnya pasca Bank of Japan (BOJ) mendorong stimulus pada 31 Oktober lalu.
Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan jelang laporan pasar tenaga kerja AS. Sementara Indeks acuan melemah 0,1 persen kemarin, dan saham perusahaan kecil yang di perdagangkan di Indeks Russell 2000 turun 0,5 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Stagnan Jelang Laporan Bulanan Pekerjaan AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Indeks acuan regional Asia stagnan menjelang laporan pekerjaan bulanan AS.  Saham material memimpin penurunan, sementara saham perusahaan konsumen naik.
Indeks MSCI Asia Pacific mencatat penurunan kurang dari 0,1 persen ke level 140,68 pukul 09:01 pagi di Tokyo, jelang bursa di Hong Kong dan China dibuka. Sementara saham Fortescue Metals Group Ltd turun 4 persen di Sydney. Sedangkan Indeks saham Asia flat pekan ini, karena para investor yang ingin mengetahui data payrolls AS hari ini untuk mengkonfirmasi bahwa pemulihan perekonomian AS pada pijakan yang kuat.
Laporan payrolls hari ini mungkin menunjukkan para pengusaha AS menambahkan sebesar 200.000 pekerjaan pada bulan November lalu untuk bulan ke-10, sementara tingkat pengangguran berada di tingkat terendah sejak Juli 2008 silam.
Indeks Topix Jepang melemah  0,1 persen dan Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2 persen. Sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru dan indeks Kospi Korea Selatan stagnan.
Kontrak berjangka pada Indeks Hang Seng China Enterprises dari perusahaan China yang terdaftar di Hong Kong naik 0,5 persen. Sementara Indeks tersebut telah naik 3 persen pekan ini dan kemarin ditutup pada level tertinggi dalam setahun terakhir.
Indeks Shanghai Composite naik 4,3 persen kemarin, memperpanjang kenaikan sampai 19 persen selama bulan lalu, merupakan level tertinggi di antara 93 indeks ekuitas global. Indeks tersebut melakukan reli, yang bertepatan dengan peningkatan penggunaan leverage, memacu investor daratan untuk membuka rekening saham di laju tercepat dalam tiga tahun terakhir dan mengirim nilai perdagangan ke rekor tertinggi. (vck)
Sumber: Bloomberg

Wednesday, 3 December 2014

Dolar Dekati Level 120 Yen Pada Outlook AS; Euro Melemah Jelang Rapat ECB

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Dolar naik menjadi 0,1% menjadi 120 yen, level yang tidak terlihat sejak Juli 2007 lalu, seiring perkiraan ekonomi AS bahwa pertumbuhan pekerjaan mempertahankan momentum kontras dengan resesi di Jepang.
Kemarin Euro mendekati level terendah dua tahun jelang pertemuan ECB hari ini karena investor berspekulasi mengenai waktu stimulus tambahan. Dolar Australia jatuh ke level terendah empat tahun, memperpanjang penurunan untuk hari keenam, setelah data kemarin menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara tak terduga melambat.
Dolar naik 0,1% menjadi 119,87 ¥ pada 09:04 pagi di Tokyo dari kemarin, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi tujuh tahun 119.90. Euro stagnan pada level $ 1,2312 setelah jatuh ke level $ 1,2301 kemarin, merupakan yang terendah sejak Agustus 2012. Mata uang tunggal ditransaksikan di level  ¥ 147,60 dari level 147,48 di New York.
Aussie turun 0,1%  menjadi 83,95 sen AS setelah turun serendah 83,86, level yang tidak terlihat sejak Juli 2010 lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg

Emas Ditutup Naik Seiring Melonjaknya Harga Minyak Mentah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Emas naik seiring meningkatnya harga energy yang mempengaruhi kekhawatiran bahwa inflasi akan masih rendah dan memulihkan permintaan akan logam mulia sebagai tempat lindung nilai.

Kontrak berjangka minyak mentah di New York naik untuk kedua kalinya dalam 3 hari terakhir. Korelasi antara emas dan minyak mentah hari ini ditutup naik 0.4, korelasi tertinggi sejak Juli 2013 lalu. Angka pembacaan 1 mengartikan bahwa harga bergerak sejalan.

Pergerakan harga minyak mentah memicu ayunan harga tertinggi pada emas dalam hampir 9 bulan terakhir. Para trader komoditas sering melacak harga energy dan dampaknya terhadap biaya-biaya konsumen. Pada bulan November lalu, emas turun ke level 4 tahun terendah akibat dollar reli dan surutnya permintaan akan tempat lindung inflasi pasca penurunan minyak mentah.

Emas berjangka untuk bulan Februari naik 0.8% ditutup di level $1,208.70 per ounce pukul 1:47 siang waktu Comex di New York. Volatilitas selama 60 hari naik ke level tertingginya sejak Maret lalu.

Minyak mentah telah turun dengan memasuki situasi pasar bearish setelah output AS naik ke level tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir ditengah tanda-tanda penurunan pertumbuhan ekonomi yang terkait permintaan minyak di dunia. Hingga kemarin, minyak mentah Brent mengalami penurunan 36% sepanjang tahun 2014 ini, penurunan tertajam diantara 22 bahan mentah pada Bloomberg Commodity Index. Federal Reserve secara resmi telah menyatakan bahwa turunnya harga energi kemungkinan akan menekan biaya-biaya konsumen pada jangka waktu terdekat. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Topix Jepang Menuju Level 7 Tahun Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Saham Jepang naik untuk hari kelima, dengan indeks Topix menuju level tertinggi tujuh tahun setelah data menunjukkan momentum terbaru dalam pemulihan ekonomi AS dan yen menyentuh terlemahnya sejak 2007.
Indeks Topix naik 0,8% menjadi 1,441.41, siap untuk penutupan tertinggi sejak Desember 2007. Nikkei 225 Stock Average naik 1% menjadi 17,901.74 hari ini. Yen jatuh ke level 119,88 per dolar setelah tergelincir 0,5% kemarin. Saham AS ditutup pada rekornya terkait tanda-tanda kemajuan dalam pasar tenaga kerja dan layanan industri, sementara saham Eropa naik menjelang keputusan bank sentral terkait kebijakan moneter saat ini. Harga minyak rebound 0,8% kemarin setelah jatuh 3,1% pada 2 Desember.
Mata uang Jepang turun 12% terhadap dolar tahun ini, dengan memeperpanjang penurunan setelah Bank of Japan mendorong stimulus pada 31 Oktober. Sebaliknya, Federal Reserve mengakhiri putaran ketiga pembelian obligasi di engah pemulihan ekonomi di AS.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Catat Kenaikan Seiring Optimisme Pertumbuhan Ekonomi AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Saham Asia mencatatkan kenaikan pasca ekuitas AS naik ke rekornya terkait optimisme pada ekonomi terbesar dunia tersebut dan karena mata uang yen mendekati level 120 per dolar, merupakan level tertinggi sejak Juli 2007 silam
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3 persen ke level 140,13 pukul 09:01 pagi di Tokyo, jelang bursa di Hong Kong dan China dibuka. Sementara Indeks Topix Jepang menguat 0,9 persen karena mata uang yen diperdagangkan di level 119.90 per dolar setelah melemah 1,2 persen selama dua hari terakhir.
Kemarin sebuah laporan swasta menunjukkan jumlah pekerja di AS sebanyak 200.000 pekerja untuk ketujuh kalinya dalam delapan bulan terakhir menurut data payrolls pemerintah besok, sementara Federal Reserve Beige Book menunjukkan tingginya perekrutan. Industri jasa di AS meningkat pada bulan lalu di laju kedua tercepat lebih dari sembilan bulan terakhir.
Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,4 persen. Sementara Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,7 persen. Sedangkan Index NZX 50 Selandia Baru naik 0,1 persen.
Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,4 persen pada sesi perdagangan terbaru mereka, sementara Indeks Hang Seng China Enterprises naik 0,8 persen. Sementara nilai saham yang diperdagangkan di Shanghai kemarin meningkat ke rekor tertinggi sebesar 529.4 miliar yuan ($ 86.1 miliar), lebih dari dua kali lipat RSI 30-hari, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Departemen Tenaga Kerja merilis data pekerjaan besok. Sementara laporan pemerintah dapat menunjukkan perusahaan menambah sebanyak 230.000 nonfarm payrolls pada bulan November, sedangkan tingkat pengangguran bertahan di angka sebesar 5,8 persen, menurut konsensus perkiraan para ekonom. Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengulas tingkat suku bunga hari ini di tengah spekulasi pembuat kebijakan akan meningkatkan stimulus langkah-langkah untuk mencegah deflasi. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Komoditas Naik Antarkan Bursa AS Ditutup Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Saham AS naik, mengirim Indeks Standard & Poor 500 ke semua waktu tinggi, seiring saham industri dan komoditas rally sedangkan rilis data mendorong kepercayaan pada perekonomian jelang laporan data tenaga kerja pada hari Jumat mendatang.
Indeks S & P 500 naik 0,4 % ke level 2,074.18 pukul 04:00 sore waktu New York. Indeks Dow Jones Industrial Average memperpanjang catatan, menguat 31,27 poin, atau 0,2 %, ke level 17,910.82. Indeks Russell 2000 melonjak 0,9 %.
Indeks S & P 500 naik ke rekornya dari level 2,072.83 yang dicapai pada 28 November kemarin, pasca penjualan Black Friday melemah dan harga minyak telah menyeret saham yang lebih rendah. Indeks tersebut telah pulih sebesar 11 % dari level terendahnya pada Oktober lalu di tengah optimisme pertumbuhan ekonomi cukup kuat untuk menahan penurunan di luar negeri dan kebijakan moneter yang lebih ketat setelah Federal Reserve mengakhiri program pembelian aset. (knc)
Sumber : Bloomberg

Tuesday, 2 December 2014

Minyak Mentah Naik Akibatkan Emas Memperpanjang Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Emas turun untuk ketiga kalinya dalam 4 sesi seiring harga minyak mentah meningkat akibatkan emas menjadi berayun.
Logam kemarin mengalami kenaikan terbesarnya sejak September lalu setelah minyak mentah berjangka rebound dari level 5 tahun terendahnya. Rally minyak berakhir begitu saja saat ini, dan mata uang dolar naik ke level tertingginya sejak Maret 2009 lalu terhadap 10 mata uang utama. Volatilitas 60-hari emas melonjak ke level tertinggi sejak bulan Maret.
Pedagang emas melacak harga minyak karena dampaknya terhadap biaya konsumen. Ekspektasi inflasi AS, Treasury break-even diukur dengan laju 5 tahun, melemah sebesar 24 % tahun ini, ditetapkan penurunan terbesarnya sejak tahun 2008. Harga logam mulia tersebut turun ke level 4 tahun terendahnya pada bulan lalu terkait para investor melihat berkurangnya sebagai menyimpan nilai.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari merosot sebesar 1,5 % untuk menetap di level $ 1,199.40 pukul 1:54 di bursa Comex New York. Harga emas kemarin melonjak sebesar 3,9 %, dan kontrak volume perdagangan naik sekitar 370.132, kenaikan tertingginya sejak 20 Juni 2013 lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Ekonomi Rusia Diperkirakan akan Tergelincir dalam Resesi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Ekonomi Rusia diperkirakan menyusut 0,8 persen pada tahun 2015, akibat merosotnya pendapatan dari ekspor minyak dan sanksi-sanksi Barat.

Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia Selasa (2/12) menyatakan memprediksi ekonomi Rusia akan menyusut 0,8 persen pada tahun 2015, turun dari proyeksi terdahulu, 1,2 persen.

Kemajuan ekonomi Rusia terhambat oleh merosotnya pendapatan dari ekspor minyak, tulang punggung anggaran negara, dan sanksi-sanksi negara Barat terkait intervensi Rusia di Ukraina.

Sanksi-sanksi tersebut merugikan bank-bank Rusia dan investasi di negara tersebut berkurang, sementara itu nilai mata uang Rusia, rubel, terhadap dolar Amerika merosot lebih dari 40 persen tahun ini.

Kementerian ekonomi menyatakan sebelumnya, prediksi yang lebih baik memperkirakan sanksi-sanksi yang diterapkan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa akan dicabut tahun depan, tetapi proyeksi baru memperkirakan “berlanjutnya risiko-risiko geopolitik yang kuat.

Menurut perkiraan tersebut, akan terjadi lebih banyak lagi pelarian modal dari Rusia, suatu kemerosotan 125 miliar dolar investasi, lebih banyak daripada 100 miliar dolar perkiraan sebelumnya

Ekonomi Rusia sangat terpukul terutama oleh merosotnya pendapatan dari minyak. Harga minyak mentah di pasar dunia turun hingga sepertiga sejak Juni menjadi 70 dolar atau lebih rendah lagi per barel.

Dengan jatuhnya nilai rubel, inflasi di Rusia meningkat, dan dapat mencapai 9 persen dalam beberapa pekan mendatang. Kementerian ekonomi memperkirakan bahwa penghasilan riil warga Rusia akan berkurang 2,8 persen tahun depan, bukannya pertambahan 0,4 persen yang diprediksi sebelumnya.

Kemunduran dalam ekonomi Rusia sejalan dengan prospek suram di berbagai penjuru dunia, kecuali di Amerika Serikat, di mana ekonomi terbesar dunia itu menunjukkan perbaikan yang berarti. Blok mata uang euro yang beranggotakan 18 negara, yang secara kolektik merupakan ekonomi terbesar dunia, di ambang resesi, sedangkan ekonomi Tiongkok melamban dan ekonomi Jepang kini telah mengalami resesi.

Sumber : VOA