Wednesday, 20 April 2016

Gold Market Update - 21apr2016 Morning

Laju IHSG Konsolidasi Menanti Laporan Keuangan Emiten

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak mendatar pada perdagangan saham Kamis (21/4/2016). Gerak IHSG menanti laporan keuangan emiten kuartal I 2016.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo mengatakan, perilaku pasar tidak agresif lantaran mengantisipasi kinerja emiten. Dia menambahkan, pelaku pasar saat ini tengah menunggu emiten terutama sektor perbankan.

"Sebenarnya sudah keluar Bank BNI bagus, sepertinya memang menanti yang gede-gede,  BRI, Mandiri dan BCA‎," kata dia saat dihubungi Liputan6.com seperti ditulis Kamis pekan ini.

Satrio menuturkan, pelaku pasar juga sedang memperhatikan kinerja bank dalam melakukan efisiensi yang berimbas pada penurunan net interest margin (NIM)."Orang khawatir pengaruhnya NIM seperti apa," kata dia.

Sementara itu, dia menjelaskan pelemahan IHSG kemarin karena tertekan oleh saham-saham sektor konsumer. "IHSG terkoreksi konsumer, rokok turun banyak banget, Sampoerna, Gudang Garam, Unilever," ujar dia.

Satrio memperkirakan IHSG bergerak pada support 4.850-4.860 dan resistance 4.900 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Satrio merekomendasikan saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA).

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan tertekan. IHSG diperkirakan bergerak pada level support 4.835 dan resistance 4.910.

Lanjar menerangkan, pada perdagangan saham kemarin 20 April 2016 IHSG turun tipis 5,33 poin ke level 4.876. IHSG tertekan penjualan dari emiten rokok tak sesuai dengan ekspektasi pasar.

"IHSG bergerak cenderung moderate setelah awal sesi emiten rokok berkapitalisasi dan pemberat besar membukukan penjualan dan bottom line mengecewakan sehingga diterpa aksi jual investor," kata dia dalam ulasannya.

Meski begitu, laju IHSG tertahan oleh oleh penguatan sektor properti dan perbankan.  Lanjar menuturkan, pelaku pasar optimistis kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan kredit dan penjualan properti.

"Terlihat investor masih cenderung antusias pada sentimen kebijakan pemerintah yang lebih pro pada pertumbuhan kredit dan penjualan properti," tutur dia. (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Jelang Rapat Bank Sentral Eropa, Harga Emas Stabil

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Harga emas berjuang untuk terus berada di zona hijau pada perdagangan Rabu. Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan aksi ambil untung membebani gerak emas.

Mengutip Wall Street Journal, Kamis (21/4/2016), harga emas untuk pengiriman Juni bergerak mendatar di kisaran US$ 1.254,40 per troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange. Sepanjang perdagangan Rabu, harga emas bergerak di dua zona yaitu positif dan negatif. Harga emas sempat menyentuh level tertinggi di US$ 1.258,10 per troy ounce.

The Wall Street Journal Dollar Index yang merupakan indeks yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap 16 mata uang lain naik 0,2 persen ke 85,85. Penguatan dolar AS memang memberikan tekanan kepada harga emas karena keuntungan para pelaku pasar yang bertransaksi dengan mata uang lainnya menjadi berkurang jika dolar AS menguat.

Senior Market Atrategist RJO Futures Bob Haberkorn menjelaskan, nilai tukar dolar AS terus menjadi perhatian pelaku pasar. "Hal tersebut membuat orang dengan mudah keluar atau masuk ke investasi emas," tutur dia.

Harga emas telah menguat 18 persen sepanjang tahun ini. Penguatan harga emas terjadi karena investor mencari instrumen save haven di saat perekonomian global sedang tidak menentu. Emas menjadi pilihan karena harga yang stabil dan cenderung menguat.

Selain ekonomi yang belum cukup membaik, langkah Bank Sentral AS untuk berhati-hati menaikkan suku bunga juga menjadi pendorong penguatan harga emas.

Saat ini, pelaku pasar sedang menunggu Bank Sentral Eropa yang akan menggelar rapat. Hasil keputusan dari Bank Sentral Eropa akan sangat mempengaruhi harga emas ke depannya. (Gdn/Zul)


Sumber : Liputan6

Minyak Berjangka Raih Penetapan Dilevel Tertinggi untuk tahun ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Minyak berjangka rally pada Rabu ini, dengan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menandakan penutupan tertinggi pada tahun ini. Harga minyak mendapat dorongan setelah data pemerintah AS menunjukkan penurunan mingguan keenam dalam produksi minyak dalam negeri. Pada hari yang berakhir persetujuan, minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan Mei naik $ 1,55 atau 3,8 %, untuk menetap di level $ 42,63 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah WTI untuk bulan Juni yang sekarang kontrak bulan depan, menguat $ 1,71 atau 4 %, ke level $ 44,18 per barel. (knc)
Sumber : Market Watch

Emas Hampir Tidak Berubah ; Perak Berakhir di Level Tertinggi Sejak Mei

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Perak berjangka ditutup pada level tertingginya dalam lebih dari 11 bulan terakhir pada Rabu ini, didukung oleh ekspektasi dari permintaan industri yang lebih tinggi, namun harga emas hampir tidak berubah karena investor menunggu isyarat kunci dari pertemuan bank sentral dalam beberapa hari mendatang.

Perak untuk pengiriman Mei naik 16,3 sen, atau sebesar 1%, untuk berakhir di $ 17,135 per ons di Comex. Harga berakhir pada level tertingginya sejak pertengahan Mei dan siap untuk kenaikan mingguan lebih dari 5%, menurut FactSet.

Sementara itu, emas Juni naik tipis dan berakhir pada $ 1,254.40 per ons. Angka ini telah menyentuh sesi terendahnya di  $ 1,247.10. SPDR Gold Trust naik sebesar 0,1%.(mrv)

Sumber: MarketWatch

Saham AS Berakhir Naik dengan S & P 500 Menyentuh 4 Bulan Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Saham AS menguat diikuti rally pada minyak, dengan Indeks Standard & Poor 500 raih empat bulan tertinggi, sementara para investor fokus pada rilis laba perusahaan yang lebih baik dari perkiraan.
Reli pada perdagangan sore hari kehilangan momentum di jam terakhir perdagangan, dengan Indeks S&P 500 memangkas sebagian besar keuntungan setelah minyak ditutup di atas level $ 42 per barel. Rebound pada minyak mentah mendorong saham energi dan ekuitas tertekan akibat lesunya perdagangan setelah Menteri Perminyakan Irak mengatakan anggota utama OPEC dan produsen minyak lainnya akan bertemu kemungkinan pada bulan depan guna membahas pembekuan output. Sementara itu, laba yang lebih baik dari perkiraan pada perusahaan Discover Financial Services membantu mengimbangi laba pada Coca-Cola Co.
Indeks S&P 500 naik 0,1 % ke level 2,102.40 pada pukul 16:00 sore waktu New York, setelah menyentuh level tertingginya sejak Juli lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Tuesday, 19 April 2016

Gold Market Update - 20apr2016 Morning

Emas Berakhir di Satu Minggu Tertingginya , Perak Naik 4,4%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Perak berjangka mengalami reli Selasa ini ke level tertingginya dalam 11 bulan terakhir dan emas berakhir pada satu minggu tertingginya, dengan logam-denominasi dolar didukung oleh lemahnya greenback.
Perak Mei naik 71,9 sen, atau 4,4%, untuk menetap di $ 16,972 per ons. Harga belum pernah berakhir pada level setinggi itu sejak 22 Mei tahun lalu.
Emas untuk pengiriman Juni naik $ 19,30, atau 1,6%, menjadi berakhir pada $ 1,254.30 per ons, atau merupakan yang tertinggi sejak 12 April lalu.(mrv)
Sumber: MarketWatch

Indeks S&P 500 Berakhir di Zona Hijau Ditengah Laba yang Bervariasi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Indeks Standard & Poor 500 naik pada Selasa ini, memperpanjang kenaikan dalam empat bulan terakhir karena rally pada produsen komoditas di tengah laba perusahaan yang bervariasi.
Perusahaan material melonjak ke level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, sedangkan saham energi menguat pada kenaikan untuk pertama kalinya pada minyak mentah dalam lima hari. Saham Johnson & Johnson, Goldman Sachs Group Inc dan UnitedHealth Group Inc naik setidaknya 1,5 % di tengah laba yang lebih baik dari estimasi, menahan penurunan terbesar pada saham Netflix Inc sejak tahun 2014 dan penurunan tajam pada saham International Business Machines Corp sejak bulan Oktober seiring laba yang mengecewakan. Saham Illumina Inc anjlok 23 % setelah laba pada perusahaan gen-sequencing yang tidak sesuai dengan prediksi.
Indeks S&P 500 naik 0,3 % ke level 2,100.78 pada pukul 16:00 sore waktu New York, penutupan di atas level 2.100 tanda-tanda untuk pertama kalinya sejak 1 Desember. Indeks Nasdaq Composite turun 0,4 % menyeret saham Netflix dan Illumina.
Indeks S&P 500 telah kembali pulih 14 % sejak menyentuh level terendah pada bulan Februari, dibantu oleh reboundnya harga minyak, tanda-tanda stabilisasi dalam melambatnya kebijakan bank sentral dan optimisme China akan tetap mendukung pertumbuhan perekonomian. Setelah menghapus kerugian di tahun 2016, indeks acuan kurang dari 2 % dari rekornya yang dicapai pada Mei lalu. Indeks Russell 2000, pada hari Senin menghentikan penurunan untuk tahun ini, menghapus kemerosotan sebanyak 16 %. (knc)
Sumber : Bloomberg

Laporan Kuartalan Bikin Bursa AS Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) dengan indeks S&P 500 naik mendekati rekor tertinggi. Indeks terangkat kenaikan saham energi dan laporan kuartalan Johnson & Johnson yang meningkat.
Melansir laman Reuters, setelah sempat masuk ke wilayah negatif dan kemudian pulih, indeks S&P 500 berakhir naik kurang dari 2 persen, mendekati rekor penutupan tertinggi pada Mei, dengan investor tengah fokus pada perkembangan laporan kuartalan perusahaan.
Pada penutupan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,27 persen menjadi 18.053,6 poin dan  indeks S&P 500 naik 0,31 persen menjadi 2.100,8 poin.

Sementara indeks Nasdaq Composite turun 0,4 persen menjadi 4.940,33 poin. Penurunan terpicu saham Illumina yang susut sebesar 23,16 persen setelah muncul hasil laporan kinerja awal yang jauh dari harapan.


Saham Chevron dan perusahaan energi lainnya mendapat tumpangan dari laju harga minyak mentah, setelah adanya pemogokan pekerja minyak di Kuwait membuat output negara OPEC berkurang.

Rebound harga minyak dan tanda-tanda ekonomi AS yang membaik, secara perlahan mendorong bursa saham dan membantu menjaganya dari aksi jual tajam di awal tahun ini, yang mendorong indeks S&P 500 turun sebanyak 10,5 persen.

Laba perusahaan yang masuk dalam indeks S&P 500, rata-rata jatuh 7,6 persen dan pendapatan turun 1,3 persen, yang dipimpin sektor energi, menurut Thomson Reuters I / B / E / S.

"Investor sangat fokus pada pendapatan. Setelah semua biaya pemotongan selama lima tahun terakhir, sekarang kita harus mulai melihat pertumbuhan pendapatan," jelas Chuck Shelf, Chief Investment Officer iSectors di Appleton, Wisconsin.

Perusahaan teknologi IBM membukukan penurunan 5,59 persen setelah melaporkan pendapatan terburuk secara kuartalan dalam 14 tahun, dan ini merupakan penggerak terbesar di Dow dan S& P 500.

Saham Netflix turun 12,97 persen setelah perkiraan pelanggan layanan video streaming ini meleset dari perkiraan.

Setelah bel, Yahoo membukukan hasil kuartal pertama dan kenaikan saham sebesar 1 persen. Saham Intel turun 2,4 persen usai mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerja global sebesar 11 persen.

Selama sesi, delapan dari 10 besar sektor S&P naik, dipimpin kenaikan di sektor material sebesar 2,13 persen.  Sedangkan saham energi naik 1,88 persen.

Saham Johnson & Johnson naik 1,57 persen setelah melaporkan pertumbuhan marjinal penjualan kuartalan. Saham itu memberikan pengaruh positif terbesar pada S&P 500. Saham Goldman Sachs menambahkan 2,28 persen setelah melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

Sekitar 7,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas 6,7 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.(Nrm/Gdn)


Sumber : Liputan6

OPEC Gagal Sepakati Pembekuan Picu Harga Minyak Naik

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Harga minyak mentah dunia melonjak pada Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) dipicu kegagalan kelompok negara penghasil minyak (OPEC) untuk menyepakati pembekuan produksi, dan fokus pada pengurangan pasokan yang bisa membatasi kekenyangan stok minyak mentah dunia.

Melansir laman Wall Street Journal, kontrak minyak mentah AS naik 3,3 persen menjadi US$ 41,08 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara kontrak minyak Brent, patokan global, naik 2,6 persen menjadi US$ 44,03 per barel di bursa ICE Futures Europe.

Kegagalan perjanjian pembatasan produksi di Doha, Qatar, memiliki dampak negatif pada sentimen pasar, yang mendasari kondisi pasokan dan permintaan meningkat sedikit. Sebab, pembekuan produksi diharapkan bisa mengurangi output hingga sekitar 2 juta barel per hari, tingkat di mana kelebihan pasokan global akan terjadi.


Di sisi lain, pemogokan minyak pekerja di Kuwait di hari ketiga juga telah mendorong penurunan ke pasar hingga 1,3 juta barel per hari. Demikian pula masalah pipa di Nigeria membuat stok berkurang 440 ribu, meskipun beberapa pipa sudah kembali normal pada Selasa.

Sementara sekitar 150 ribu barel per hari minyak mentah dari Irak tak masuk ke pasar karena adanya perselisihan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Kurdi soal masalah pipa. Dan pemeliharaan produksi di Laut Utara diharapkan mengurang pasokan hingga 160 ribu barel.

Perusahaan konsultan Energy Aspect yang berbasis di London mengatakan dalam sebuah catatan, bahwa saldo minyak membaik dengan atau tanpa pembekuan produksi dari produsen utama. Meski untuk menemukan keseimbangan pasar akan memakan waktu.

"Kami tidak berpikir kelebihan pasokan besar akan membuat defisit besar pada minyak dalam semalam. Ini hanya mungkin terjadi di akhir tahun atau awal 2017, " menurut perusahaan tersebut.

Runtuhnya pembicaraan Doha sudah mulai memudar karena kekhawatiran atas meningkatnya pemadaman di seluruh dunia mulai mendominasi sentimen.

Melemahnya produksi di Amerika Latin dan AS juga mempercepat penurunan. Data Departemen Energi AS pekan lalu menunjukkan produksi AS turun di bawah 9 juta barel per hari untuk pertama kalinya sejak 2014.(Nrm/Gdn)


Sumber : Liputan6

Harga Minyak Mentah Naik Terpicu Pemogokan Kuwait

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Harga minyak mentah naik signifikan pada akhir perdagangan hari Selasa setelah pemogokan oleh pekerja di Kuwait mengurangi hampir setengah produksi minyak mentah anggota OPEC, mengatasi sentimen bearish setelah kegagalan kesepakatan pembekuan produksi oleh produsen utama minyak mentah pada hari Minggu kemarin.
Ribuan pekerja minyak Kuwait mogok untuk hari ketiga pada hari Selasa untuk memprotes reformasi gaji sektor publik yang direncanakan, memotong produksi minyak mentah 1,5 juta barel per hari (bph), menurut juru bicara minyak yang dikutip oleh kantor berita KUNA. Jumlah ini sedikit lebih dari setengah dari output rata-rata Kuwait dari 2,8 juta barel per hari pada bulan Maret.
Harga minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Mei naik 3,27 persen lebih tinggi, atau $ 1,30, pada $ 41,08, posisi baru 2.016 yang tinggi, tapi masih dibawah dari sesi tertinggi $ 41,53
Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan global Brent, naik $ 1,13, atau 2,63 persen, pada $ 44,04 per barel, setelah sebelumnya naik setinggi $ 44,50.
Laporan dari pemadaman listrik akibat penurunan produksi sekitar 200.000 barel per hari di Venezuela dan api pipa di Nigeria yang mungkin telah mengurangi produksi 400.000 barel per hari, bersama dengan musim pemeliharaan kilang yang akan datang mendorong rebalancing pasar dan mendukung harga, kata para pedagang.
Rally minyak mentah juga digerakkan oleh indeks S & P 500 yang naik menembus level kunci yang memicu pembelian minyak dan komoditas.
Namun Analis mengatakan gangguan Kuwait kemungkinan akan singkat dan investor akan segera fokus kembali pada kelebihan pasokan pasar mengingat kegagalan eksportir utama pada hari Minggu untuk menyetujui pembekuan produksi untuk menghindari semakin memburuknya kekenyangan global.
Harga minyak mentah sempat mundur setelah data API melaporkan kenaikan dari 3,1 juta barel. Para analis telah memperkirakan kenaikan sebesar 640.000 barel, menurut StreetAccount.
Kesepakatan untuk membekukan produksi minyak oleh OPEC dan produsen non-OPEC runtuh pada pertemuan akhir pekan di Doha setelah Arab Saudi menuntut Iran bergabung. Iran telah berulang kali mengatakan akan memprioritaskan mendapatkan kembali tingkat pra-sanksi produksi minyak mentah mereka dan tidak mau berpartisipasi dalam pembekuan produksi .
Ekspor minyak mentah Iran telah meningkat menjadi sekitar 1,75 juta barel per hari di April, menurut sumber industri dan data pengiriman. Ekspor rata-rata sekitar 1,6 juta barel per hari pada Maret
Eksportir lainnya yang berpartisipasi dalam pembicaraan Doha yang gagal sudah mengalihkan perhatian kembali ke kepentingan mereka sendiri. Rusia dan Venezuela telah mengindikasikan bahwa mereka berharap meningkatkan produksi tahun ini.

Sumber : Vibiznews

Gold Market Update - 19apr2016 Midday

Monday, 18 April 2016

Pedagang Pertimbangkan Turunnya Minyak dan Naiknya Ekuitas, Emas Berayun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/4) - Emas berayun antara keuntungan dan kerugian Senin terkait aksi jual minyak dan penguatan dalam ekuitas membuat investor mempertimbangkan daya tarik logam sebagai aset alternatif.
Negosiasi di Doha antara anggota OPEC dan produsen minyak lainnya berakhir tanpa kesepakatan untuk membatasi pasokan, kegagalan diplomatik yang menjadi ancaman untuk memperbaharui gejolak pada harga dan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven. Ekuitas naik di tengah pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dari Morgan Stanley dan Hasbro Inc
Emas telah mengalami kenaikan sebesar 16 persen tahun ini di tengah kekacauan pasar keuangan dan kekhawatiran atas prospek pertumbuhan ekonomi global. Pengelola keuangan meningkatkan spekulasi mereka pada reli harga ke level tertinggi sejak 2012, menempatkan optimisme mereka ke tingkat yang terakhir terlihat sebelum dimulainya Bear Market tiga tahun lalu.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni naik kurang dari 0,1 persen untuk berakhir di $ 1.235 per ons pada 1:45 siang di Comex, New York, menuju hari kedua kenaikannya.
Posisi net-long di emas berjangka dan opsi melonjak 13 persen menjadi 184.218 kontrak pada pekan yang berakhir 12 April menurut data Commodity Futures Trading Commission yang dirilis tiga hari setelahnya.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Gold Market Update - 19apr2016 Morning

Bursa Asia Naik Akibat Rebound Minyak, Pelemahan Yen Angkat Bursa Jepang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/4) - Bursa saham Asia menguat, mengikuti saham AS yang lebih tinggi karena harga minyak mentah menguat untuk pertama kalinya dalam lima hari terakhir. Saham-saham Jepang mengalami rebound dari penurunan terbesar dalam dua minggu akibat pelemahan yen.
MSCI Asia Pacific Index menguat 1,4 persen menjadi 132,04 pada pukul 09:10 pagi di Tokyo. Saham-saham AS menguat, dengan penutupan Dow Jones Industrial Average berada di atas level 18.000 untuk pertama kalinya sejak bulan Juli, karena investor menepis kerugian minyak terhadap gagalnya pembicaraan pembekuan produksi dan berpaling ke arah serangkaian pendapatan perusahaan minggu ini. Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,8 persen pada awal perdagangan Selasa.
Indeks Topix Jepang naik 2,9 persen setelah merosot 3 persen pada Senin karena yen melemah ke 109,10 per dolar AS. Investor terus menimbang dampak ekonomi dari gempa hari Kamis lalu dan gempa susulan berikutnya di barat daya Jepang yang menewaskan 44 orang dan menyebabkan ratusan orang terluka. Gempa memaksa penutupan pabrik di perusahaan seperti Sony Corp. dan Toyota Motor Corp.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Jepang Rebound Dari Kerugian Terburuk Dalam Dua Minggu Terkait Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/4) - Bursa saham Jepang dibuka menguat, rebound dari penurunan terbesar dalam dua minggu terakhir, minyak mentah menguat untuk pertama kalinya dalam lima hari dan ekuitas AS mengesampingkan kegaduhan yang mengguncang pasar Asia pada Senin kemarin.
Indeks Topix naik 2,6 persen menjadi 1,354.56 pada pukul 09:03 pagi di Tokyo, pulih pasca penurunan 3 persen pada hari Senin, 30 saham naik untuk setiap saham yang turun. Indeks Nikkei 225 Stock Average menambahkan 2,9 persen menjadi 16,746.23. Indeks Dow Jones Industrial Average di New York ditutup pada level tertinggi sejak 20 Juli karena investor menepis kerugian minyak terhadap gagal pembicaraan pembekuan produksi yang memicu penurunan 1,5 persen dalam indeks MSCI Asia Pacific pada hari Senin.
Investor terus menimbang dampak ekonomi dari gempa hari Kamis lalu dan gempa susulan berikutnya di barat daya Jepang yang menewaskan 44 orang dan menyebabkan lebih dari seribu orang luka-luka. Gempa juga memaksa penutupan pabrik di perusahaan seperti Sony Corp. dan Toyota Motor Corp., dengan satu laporan memperkirakan laba operasional produsen mobil itu kemungkinan turun sebanyak 30 miliar yen ($ 274 juta). Sektor pariwisata merupakan yang terpukul akibat gempa di saat puncak musim perjalanan musim semi di Jepang.(frk)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Ditutup Menguat Seiring Investor Menunggu Laba Perusahaan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/4) - Saham AS menguat, dengan Indeks Dow Jones Industrial Average naik di atas level 18.000 untuk pertama kalinya sejak bulan Juli, seiring para investor menepis kerugian minyak terkait gagalnya pembicaraan output dan melihat rilis laba perusahaan pada minggu ini.
Saham Hasbro Inc melonjak hampir 6 % menuju rekornya, meningkatkan sentimen setelah laba perusahaan melebihi ekspektasi, sebagian karena permintaan untuk Walt Disney Co permainan "Star Wars" berlisensi tersebut. Laba Disney naik 2,9 %. Produsen energi rally terkait pemangkasan penurunan harga minyak mentah mencapai 6,8 %. Saham Morgan Stanley sedikit berubah setelah berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian karena pengurangan biaya yang dapat membantu perusahaan yang melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,7 % ke level 2,094.35 pada pukul 16:00 sore waktu New York, yang merupakan level tertinggi sejak 1 Desember lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Investor Menuju Raihan Laba, Saham AS Menguat Pada Sesi Break

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/4) - Saham AS menguat, dengan Dow Jones Industrial Average memuncaki level 18.000 untuk pertama kalinya sejak Juli, karena investor berhasil menangkal penurunan minyak terkait gagalnya pembicaraan mengenai produksi dan mengawasi kelompok tersebut minggu ini dari pendapatan perusahaan.
Hasbro Inc melonjak 5,4 persen menuju rekor, sentimen buoying setelah hasilnya mengalahkan ekspektasi sebagian berkat permintaan untuk "Star Wars" mainan berlisensi  Walt Disney Co tersebut. Disney menguat 2,6 persen. produsen energi naik ke level tertingginya dalam seminggu terkait minyak mentah yang memangkas penurunan nya. Morgan Stanley berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian setelah pemangkasan biaya membantu perusahaan untuk meraih laporan laba yang lebih baik dari perkiraan.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,6 persen menjadi 2,092.18 pada 12:43 siang di New York, ke level tertinggi sejak 4 Desember lalu. Indeks Dow naik 102,25 poin, atau 0,6 persen, ke 17,99.71, di jalur untuk sembilan bulan tertingginya, sementara Indeks Nasdaq Composite menguat 0,3 persen. Perdagangan saham di S & P 500 adalah 11 persen di bawah rata-rata 30-harinya untuk hari ini.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Gold Market Update - 18apr2016 Midday