BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Selasa
(Rabu pagi waktu Jakarta) dengan indeks S&P 500 naik mendekati rekor
tertinggi. Indeks terangkat kenaikan saham energi dan laporan kuartalan
Johnson & Johnson yang meningkat.
Melansir laman Reuters, setelah sempat masuk ke wilayah
negatif dan kemudian pulih, indeks S&P 500 berakhir naik kurang dari
2 persen, mendekati rekor penutupan tertinggi pada Mei, dengan investor
tengah fokus pada perkembangan laporan kuartalan perusahaan.
Pada penutupan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,27 persen
menjadi 18.053,6 poin dan indeks S&P 500 naik 0,31 persen menjadi
2.100,8 poin.
Sementara indeks Nasdaq Composite turun 0,4 persen
menjadi 4.940,33 poin. Penurunan terpicu saham Illumina yang susut
sebesar 23,16 persen setelah muncul hasil laporan kinerja awal yang jauh
dari harapan.
Saham Chevron dan perusahaan energi lainnya mendapat tumpangan dari laju
harga minyak mentah, setelah adanya pemogokan pekerja minyak di Kuwait
membuat output negara OPEC berkurang.
Rebound harga minyak dan
tanda-tanda ekonomi AS yang membaik, secara perlahan mendorong bursa
saham dan membantu menjaganya dari aksi jual tajam di awal tahun ini,
yang mendorong indeks S&P 500 turun sebanyak 10,5 persen.
Laba
perusahaan yang masuk dalam indeks S&P 500, rata-rata jatuh 7,6
persen dan pendapatan turun 1,3 persen, yang dipimpin sektor energi,
menurut Thomson Reuters I / B / E / S.
"Investor sangat fokus
pada pendapatan. Setelah semua biaya pemotongan selama lima tahun
terakhir, sekarang kita harus mulai melihat pertumbuhan pendapatan,"
jelas Chuck Shelf, Chief Investment Officer iSectors di Appleton,
Wisconsin.
Perusahaan teknologi IBM membukukan penurunan 5,59
persen setelah melaporkan pendapatan terburuk secara kuartalan dalam 14
tahun, dan ini merupakan penggerak terbesar di Dow dan S& P 500.
Saham Netflix turun 12,97 persen setelah perkiraan pelanggan layanan video streaming ini meleset dari perkiraan.
Setelah
bel, Yahoo membukukan hasil kuartal pertama dan kenaikan saham sebesar 1
persen. Saham Intel turun 2,4 persen usai mengumumkan rencana untuk
mengurangi tenaga kerja global sebesar 11 persen.
Selama sesi,
delapan dari 10 besar sektor S&P naik, dipimpin kenaikan di sektor
material sebesar 2,13 persen. Sedangkan saham energi naik 1,88 persen.
Saham
Johnson & Johnson naik 1,57 persen setelah melaporkan pertumbuhan
marjinal penjualan kuartalan. Saham itu memberikan pengaruh positif
terbesar pada S&P 500. Saham Goldman Sachs menambahkan 2,28 persen
setelah melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.
Sekitar
7,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas 6,7 miliar
rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data
Thomson Reuters.(Nrm/Gdn)
Sumber : Liputan6