BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/3) - Harga minyak mentah pada pekan lalu
bukukan hasil negatif.Baik harga minyak mentah berjangka AS, maupun
harga minyak mentah berjangka patokan internasional Brent, keduanya
untuk kontrak Mei 2016, bukukan hasil negatif.
Minyak mentah berjangka AS pekan lalu
anjlok sekitar 4 persen. Pada awal perdagangan awal pekan Senin lalu
sempat bukukan hasil positif 1 persen terdorong persediaan minyak mentah AS di titik pengiriman Cushing, Oklahoma untuk
minyak berjangka AS turun untuk pertama kalinya sejak Januari. Namun
hari berikutnya pada Selasa turun 0,1 persen tertekan kekuatiran
serangan teoris di Brussels Belgia. Pada hari Rabu lalu bahkan anjlok
hingga persen akibat persediaan mingguan di AS naik tinggi, bahkan
sekitar 3 kali dari perkiraan analis. Dan sentimen tersebut terus
menekan hingga akhir perdagangan menutup minggu sebelum libur Good
Friday dan Paskah, turun 0,8 persen.
Sedangkan minyak mentah berjangka Brent,
turun hampir 2 persen, atau tepatnya sekitar 1,8 persen. Tren minyak
mentah Brent sama dengan minyak mentah WTI AS. Hanya saat serangan
teroris Brussels, Brent justru naik sekitar 26 sen atau 0,6 persen. Saat
Senin naik positif 0,83 persen. Saat hari Rabu, saat persediaan
mingguan AS naik tinggi, harga Brent juga anjlok 3,16 persen. Dan
sebelum libur Good Friday, turun tipis 0,07 persen.
Pekan lalu, terlihat sentimen
kekenyangan global masih menjadi kekuatiran besar di perdagangan pasar
minyak mentah. Meningkatnya persediaan mingguan minyak mentah AS,
sekitar tiga kali perkiraan analis, membuat harga minyak mentah anjlok.
Sementara beberapa sentimen yang mendukung kenaikan minyak mentah
rencana oleh OPEC dan produsen utama lainnya untuk membekukan produksi
pada tingkat tinggi bulan Januari, masih perlu dicermati dan masih
adanya berbagai kendala.
Qatar telah mengundang semua 13 anggota OPEC untuk pertemuan di Doha
pada 17 April untuk putaran pembicaraan untuk memperluas kesepakatan
pembekuan produksi di tingkat Januari.
Namun Libya dan Iran telah menolak inisiatif, dengan alasan bahwa
mereka akan perlu untuk meningkatkan produksi minyak mereka lebih jauh
menuju target pemulihan minyak mereka sebelum mempertimbangkan bergabung
dalam pembekuan produksi.
Untuk pekan ini, diperkirakan data
persediaan mingguan minyak mentah AS, yang biasanya dirilis API pada
Selasa, dan EIA pada Rabu, akan menjadi perhatian penting para investor.
Dimana jika terjadi hasil yang meningkat, dapat menekan kembali harga
minyak mentah.
Sentimen penekan harga minyak mentah
juga yang perlu diperhatikan adalah penguatan dollar AS. Pekan lalu
beberapa pejabat Fed terus menyuarakan hawkish untuk segera menaikkan
suku bunga AS, dan sentimen tersebut membuat mata uang dollar AS terus
menguat. Diperkirakan faktor ini juga bisa menjadi penekan harga minyak
mentah AS pekan ini.
Pada
akhir pekan lalu, sebelum libur Good Friday, harga minyak mentah
berjangka AS turun 33 sen, atau 0,8 persen, pada $ 39,46 per barel.
Sedangkan marga minyak mentah berjangka Brent turun 2 sen menjadi $ 40,45 per barel.
Sumber : Vibiznews