BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/3) - Minyak
turun untuk hari kedua seiring Iran didukung ekspor minyak mentah dan
Rusia mengisyaratkan negara Teluk Persia tidak akan bergabung dengan
produsen utama karena membekukan output untuk mengurangi kelebihan
pasokan global.
Kontrak berjangka
turun 2,3 % di New York memperpanjang penurunan dari kemarin menjadi 3,4
%. Iran memiliki "argumen yang masuk akal" untuk tidak bergabung dengan
aliansi untuk output berskala kecil, kata Menteri Energi Rusia
Alexander Novak setelah pertemuan dengan rekannya dari Iran. Produksi
Iran meningkat pada bulan lalu yang terbesar dalam hampir dua dekade
terakhir setelah berakhirnya sanksi, OPEC mengatakan pada hari Senin.
Persediaan minyak AS kemungkinan naik pada pekan lalu, menjaga stok
berada di level tertinggi sejak tahun 1930.
Harga minyak telah
kembali pulih setelah merosot ke level 12-tahun terendah pada tahun ini
terkait spekulasi menguatnya permintaan dan penurunan output AS akan
memudahkan surplus. Pembicaraan tentang pembekuan kemungkinan terjadi di
ibukota Qatar, Doha pada bulan depan, menurut Teluk Organisasi delegasi
Negara Pengekspor Minyak.
Minyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April turun 84 sen menjadi
ditutup pada level $ 36,34 per barel di New York Mercantile Exchange.
Ini adalah penutupan terendah sejak 4 Maret.
Brent untuk pengiriman
Mei merosot 79 sen atau 2 %, ke level $ 38,74 per barel di ICE Futures
Europe exchange yang berbasis di London. Indeks acuan global ditutup
dengan premi 66 sen dibandingkan minyak mentah WTI untuk pengiriman
bulan Mei. (knc)
Sumber : Bloomberg