BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/3) - Minyak
naik di atas level $ 40 per barel di New York untuk pertama kalinya
sejak Desember lalu karena bank sentral dari AS ke Norwegia
mengisyaratkan mereka akan terus memberikan stimulus ekonomi untuk
mendukung permintaan.
Indeks Spot Dollar
Bloomberg turun untuk hari kedua setelah Federal Reserve menurunkan
harapan untuk laju kenaikan suku bunga. Pelemahan dolar dapat
meningkatkan permintaan investor untuk komoditas dalam mata uang.
Produksi minyak mentah AS merosot ke level terendah sejak November 2014
dan persediaan minyak diperluas 1,32 juta barel, kenaikan terkecil dalam
lima minggu terakhir, menurut laporan Information Administration
Energy, Rabu.
Minyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) telah melonjak 54 % dari level 12-tahun
terendah pada bulan lalu dipicu spekulasi bahwa surplus global akan
mereda. Output Amerika jatuh dan beberapa produsen terbesar dunia
termasuk Arab Saudi dan Rusia berjanji untuk tidak menaikkan produksi
mereka.
WTI untuk pengiriman
April naik $ 1,74 atau 4,5 %, untuk menetap di level $ 40,20 per barel
di New York Mercantile Exchange. Ini adalah penutupan tertinggi sejak 3
Desember lalu. Jumlah volume yang diperdagangkan adalah 19 % di atas
rata-rata 100-hari pada pukul 02:44 siang waktu setempat.
Brent untuk pengiriman
Mei menguat $ 1,21 atau 3 %, ke level $ 41,54 per barel di ICE Futures
Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak mengakhiri sesi di
level tertinggi sejak 4 Desember. Minyak mentah acuan global ditutup
dengan potongan 12 sen dibandingkan minyak mentah WTi untuk pengiriman
Mei. (knc)
Sumber : Bloomberg