Peluang itu dibaca oleh salah satu perusahaan pialang berjangka, PT Bestprofit Futures (BPF) Malang. Saat ini potensi nasabah di Malang sekitar 85 persen.
Sedangkan dari luar Jawa Timur ada sekitar 15 persen. “Meski kota kecil, Malang memiliki nasabah potensial yang lumayan banyak,” ujar Pimpinan Cabang BPF Malang Andri, Rabu (10/4). best profit
Menurutnya, hal itu ditopang oleh masyarakat yang sebagian besar berlatarbelakang pengusaha dan pedagang. Sehingga dari sisi skala ekonomi, mereka merupakan target potensial untuk perusahaan pialang berjangka.
Berdasarkan data capaian, BPF Malang mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang 2018 lalu. Total volume transaksinya mencapai 53.507 lot atau meningkat 71,03 persen dari tahun sebelumnya. “Sementara untuk nasabah baru mengalami pertumbuhan mencapai 28,18 persen, yakni sebanyak 141 nasabah,” kata dia. best profit
Menurut Andri, pertumbuhan jumlah nasabah itu salah satunya karena tingkat kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi untuk berinvestasi. “Yang membuat percaya itu karena penjelasan, pelayanan, dan edukasi nasabah secara berkala dan berkelanjutan. Sampai nasabah memahami cara bertransaksi, mengambil posisi, dan keuntungan dari bisnis perdagangan berjangka,” paparnya.
Sementara itu, tahun ini pihaknya menargetkan bisa mengalami pertumbuhan nasabah baru sebesar 20 persen. Andri optimistis bisa mencapai target tersebut. “Kantor Malang tahun sebelumnya 53 ribu lot, kalau tambah 20 persen berarti diatas 60 ribu lot untuk 2019,” terangnya. best profit
Untuk mencapai angka tersebut, pihaknya bakal menyasar investor dari kalangan mahasiswa. Salah satunya melalui program Futures Trading Learning Centre (FTLC). “Kami menyasar mahasiswa, salah satu program yang dikembangkan adalah FTLC. Kami kerja sama dengan bursa berjangka dan universitas yang ada di Malang. Saat ini masih proses pengajuan,” terangnya.
Dari 20 persen target pertumbuhan, kontribusi dari mahasiswa ditargetkan mencapai 20 persen. “Karena mahasiswa juga ada kesempatan bekerja dengan kami,” pungkasnya. best profit
Sumber : Jawapos