Best Profit (19/4) - PT Bestprofit Futures (BPF) berhasil membukukan
volume transaksi sebesar 832,336 lot sepanjang tahun 2018 atau meningkat
51,90% dibandingkan tahun 2017 sebesar 547,933 lot. Pencapaian tersebut
didorong oleh pertumbuhan volume transaksi bilateral (SPA/Sistim
Perdagangan Alternatif) sebesar 53,53%, menjadi 757,036 lot, sementara
hasil volume transaksi multilateral (komoditi) naik 37,29% dari tahun
sebelumnya sebesar 75,300 lot.
Pertumbuhan yang positif ini tak
lepas dari dukungan kestabilan pasar dan harga komoditas terutama pada
emas, kakao dan olein. Meski diselimuti tahun politik yang menghangat,
namun tidak menyurutkan nasabah untuk berinvestasi di instrumen
perdagangan berjangka. best profit
Saat ini BPF menempati
urutan teratas nomor dua dari lima perusahaan pialang berjangka
terbesar nasional, berdasarkan data Bursa Berjangka Jakarta. Total
pangsa pasar BPF mencapai 10,46%. Catatan prestasi ini tidak akan
berhenti hingga menjadi nomor satu di industri Perdagangan Berjangka
Komoditi Indonesia.
Dari laporan Perseroan tercatat total nasabah
baru BPF mencapai 2.311 nasabah hingga akhir tahun 2018. Hal ini
mengalami peningkatan sebesar 28,18% dibandingkan tahun 2017 sebanyak
1.803 nasabah baru. best profit
Direktur Utama PT
Bestprofit Futures, M Khusyen Azhari mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah
nasabah baru terjadi seiring kepercayaan masyarakat yang meningkat
terhadap jasa investasi berjangka dan sebagai hasil upaya Perseroan
memberikan layanan yang lebih baik dari waktu ke waktu.
“Nasabah
adalah mitra terdekat selama ini. Sehingga, fokus strategi kami
senantiasa melihat kebutuhan nasabah yang dinamis sehingga dapat menjadi
mitra investasi terbaik untuk mereka,” katanya, Rabu, (10/4/2019).
Sementara
itu, terkait rapor positif pada volume transaksi BPF, Khusyen
mengatakan bahwa kinerja BPF dari tahun ke tahun selalu bergerak tumbuh
secara konsisten. Selain dukungan nasabah dan self regulatory
organization (SRO), pencapaian ini terutama berkat hasil kerja keras tim
marketing, dan seluruh karyawan BPF dalam mengejar target yang telah
ditetapkan. best profit
Melalui 10 kantor cabang, BPF
terus melebarkan ekspansi layanan investasi berjangka di seluruh
Indonesia yang kini tersebar di Jakarta (2 kantor), Malang, Bandung,
Surabaya, Medan, Pekanbaru, Jambi, Pontianak, dan Banjarmasin.
BPF
telah memfasilitasi sistem transaksi perdagangan berjangka dengan SITNA
atau Sistem Informasi Transaksi Nasabah yang telah disediakan oleh
Kliring Berjangka Indonesia dan Bursa Berjangka Jakarta. Dengan adanya
SITNA, setiap transaksi kontrak berjangka yang tercatat di bursa
berjangka dapat dipantau oleh nasabah kapan pun dan di mana pun.
Di
samping SITNA, saat ini BPF juga menyediakan fasilitas registrasi
online dan aplikasi transaksi berbasis aplikasi di IOS maupun android.
Sistem ini memungkinkan nasabah melakukan transaksi secara real time. best profit
Berbicara
peluang di tahun 2019, Khusyen memaparkan bahwa BPF menargetkan total
volume transaksi dan jumlah nasabah baru masing-maisng tumbuh sebesar
20%. Angka ini dinilai realistis karena situasi ekonomi global yang
mulai membaik. Mengenai, dampak dari tahun politik, Ia menambahkan bahwa
industri perdagangan berjangka tidak akan terlalu dipengaruhi.
“Yang
berpengaruh, mungkin hanya pada keputusan investasi para nasabah yang
menahan untuk sementara waktu. Setelahnya kami yakin, mereka akan
kembali bergairah untuk berinvestasi” paparnya. best profit
Mengenai
strategi, Khusyen menjelaskan bahwa ada dua hal yang akan menjadi fokus
di tahun ini, yaitu peningkatan infrastruktur layanan dan edukasi.
Kegiatan edukasi akan menyasar para jurnalis, calon nasabah, dan
mahasiswa.
“Dengan semakin luas edukasi, diharapkan kian banyak
orang yang memahami dan meyakini pilihan berinvestasi di Perdagangan
Berjangka Komoditi dan mendorong para perusahaan pialang berjangka untuk
lebih inovatif merancang aneka produk investasi yang memenuhi kebutuhan
nasabah dan pasar,” tandasnya. best profit
Sumber : beritajatim
best profit