Best Profit (26/11) - Harga Emas turun pada hari Senin, mencapai
level terendah dalam dua minggu terakhir. Hal ini terjadi karena selera
investor untuk aset berisiko meningkat akibat optimisme baru bahwa
resolusi untuk konflik perdagangan AS-Tiongkok yang berlarut-larut akan
segera tercapai.
Harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi
USD 1,455.87 per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak 12
November di USD 1,453.40. Emas berjangka AS 0,5 persen lebih rendah dan
berasa pada USD 1,456,90 per ounce.
"Ada beberapa sentimen baru di
pasar berdasarkan berita dari kesepakatan perdagangan. Kita telah
melihat perdagangan obligasi sedikit lebih lemah, perdagangan yen lebih
lembut juga dan emas bergerak ke level lebih rendah," kata Saxo Bank
ahli strategi komoditas Ole Hansen. best profit
Hansen
menambahkan bahwa pasar saham diperdagangkan dengan asumsi bahwa
kesepakatan perdagangan akan tercapai. Saham dunia melakukan reli
terbatas, sementara yen safe-haven Jepang jatuh ke level terendah satu
minggu terhadap dolar AS.
Beijing dan Washington sangat dekat
dengan perjanjian perdagangan awal. Surat kabar China Global Times
melaporkan, mengutip para ahli telah dekat dengan perundingan. best profit
Menambah
suasana positif adalah pengumuman akhir pekan bahwa China akan berusaha
untuk meningkatkan perlindungan untuk hak kekayaan intelektual.
Perlindungan hak kekayaan intelektual adalah elemen kunci yang AS.
inginkan agar Tiongkok direformasi untuk mencapai kesepakatan
perdagangan.
"Bisa jadi bahwa pendekatan garis keras AS pada
kesepakatan perdagangan dengan China memberi tekanan pada China untuk
segera menyelesaikan transaksi,” analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff
mengatakan dalam sebuah catatan. best profit
Namun,
investor tetap berhati-hati dengan para pejabat. Anggota parlemen dan
pakar perdagangan dari kedua belah pihak mengatakan kesepakatan
perdagangan "tahap dua" yang ambisius tampak lebih kecil kemungkinannya.
"Tidak
ada penjualan besar di pasar emas, yang mungkin menunjukkan bahwa orang
masih skeptis tentang perkembangan ini," kata analis Julius Baer,
Carsten Menke. "Mereka melihat mereka sebagai semacam bantuan
sementara, bukan solusi jangka panjang yang nyata," tambahnya. best profit
Sumber : Liputan6