Best Profit (20/5) - Harga emas turun dari level tertinggi selama
lebih dari tujuh tahun pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi
waktu Jakarta). Pendorong pelemahan harga emas ini karena optimisme
seputar uji coba vaksin virus Corona.
Mengutip CNBC, Selasa
(19/5/2020), harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD
1.728,72 per ounce. Pada sesi sebelumnya harga emas sempat menyentuh
level tertinggi sejak Oktober 2012 di USD 1.764,55 per ounce.
Sedangkan untuk harga emas berjangka AS melemah 1,3 persen menjadi USD 1.734,40 per ounce.
Kepala
Perdagangan U.S. Global Investors Michael Matousek menjelaskan, salah
satu alasan harga emas mengalami tekanan karena investor mulai masuk ke
instrumen yang berisiko dan meninggalkan safe haven. best profit
"Orang-orang mulai masuk ke pasar saham," kata dia.
Wall
Street melonjak dan harga minyak mencapai level tertinggi dua bulan
setelah perusahaan pembuat obat Moderna mengumumkan bahwa eksperimen
vaksin menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji coba tahap awal.
Selain itu, investor juga mengandalkan lebih banyak stimulus untuk menyelamatkan ekonomi AS dari kemerosotan. best profit
Gubernur
Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell
mengatakan bahwa mereka akan menyuntikkan kebutuhan untuk tiga hingga
enam bulan lagi bantuan keuangan dari pemerintah untuk perusahaan dan
keluarga.
Harga emas cenderung menguat jika suku bunga acuan lebih
rendah. Bank sentral AS telah meluncurkan gelombang penurunan suku
bunga dan stimulus lainnya untuk membatasi kerusakan ekonomi akibat
pandemi Corona.
Harga emas kembali dalam mode reli pada Jumat
pekan lalu, naik di atas USD 1.750 per ounce, dengan analis yang mencari
keuntungan lebih banyak pada pekan ini karena meningkatnya ketegangan
perdagangan AS-China, serta data ekonomi memburuk. best profit
Melansir
dari laman Kitco, Senin (18/5/2020), ketegangan perdagangan AS-China
memasuki babak baru pada akhir pekan setelah Presiden AS Donald Trump
mengatakan pada hari Kamis, bahwa ia tidak tertarik untuk berbicara
dengan Presiden Cina Xi Jinping sambil menambahkan bahwa ia berpotensi
dapat memutuskan hubungan sepenuhnya dengan China.
Ketegangan
meningkat lebih lanjut pada hari Jumat pekan lalu, ketika pemerintahan
Trump mengumumkan bahwa mereka akan memblokir pengiriman semi-konduktor
ke Huawei Technologies dari pembuat chip global.
Sebagai
tanggapan, China mengatakan siap untuk menempatkan perusahaan-perusahaan
AS pada "daftar entitas yang tidak dapat diandalkan," yang dapat
mencakup Apple, Cisco Systems, dan Qualcomm. China juga mengatakan bisa
menangguhkan pembelian pesawat Boeing Co. best profit
"Saya
tidak melihat ketegangan itu membaik. Jika ada, semakin lama kita
memiliki masalah dengan coronavirus, semakin akan meningkatkan retorika
antara AS dan China," kata pakar logam mulia Gainesville Coins, Everett
Millman.
Sementara itu, analis pasar FXTM Han Tan mengatakn, untuk
harga emas, langkah selanjutnya adalah mencapai level USD 1.800 per
ounce, yang sekarang hanya masalah waktu.
"Bulan-bulan mendatang
tetap dengan risiko penurunan dan ancaman dinginnya hubungan AS-China di
tengah pandemi global ini hanya akan semakin menghambat selera risiko
global," kata Tan.
"Jalur resistensi emas yang paling rendah tetap ke sisi atas, jadi mencapai pegangan USD 1.800 hanya masalah waktu," imbuhnya. best profit
Sumber : Liputan6