BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/1) - Bursa Saham Jepang menguat, Indeks Topix
menuju gain mingguan pertamanya sepanjang tahun 2015 ini pasca Presiden
European Central Bank Mario Draghi memperpanjang stimulus.
Indeks
Topix menguat 1% ke level 1,403.88 pukul 9:01 pagi ini waktu Tokyo,
menuju kenaikan mingguan sebesar 2.9% seiring 32 dari 33 grup industri
menguat. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1.1% ke level
17,516.43 dengan laju kenaikan pekan ini sebesar 3.8%. Sedangkan yen
tergelincir 0.2% ke level 118.71 per dolar.
ECB berkomitmen untuk
membeli obligasi pemerintah sebagai bagian dari program pembelian aset
senilai 1.1 triliun euro ($1.2 triliun). Sebagai tambahan pembelian
bulanan, otoritas moneter juga mengurangi bunga pinjaman jangka panjang
di perbankan.
Draghi mengumumkan program penambahan pembelian
aset, meliputi sekuritas sektor swasta dan public dengan naik sebesar 60
miliar euro per bulan. Pembelian tersebut akan dilanjutkan hingga
September 2016 mendatang. Pengumuman tersebut muncul setelah ECB
mempertahankan acuan suku bunga pada rekor terendahnya. (bgs)
Sumber: Bloomberg
Thursday, 22 January 2015
S&P 500 Hapus Penurunan Tahunan Terkait Program Stimulus ECB
BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/1) - Saham
AS reli untuk hari keempat, menghapus penurunan tahunan pada Standard
& Poor 500, karena ECB mengumumkan rencana stimulus yang diperluas
dan perbankan serta perusahaan transportasi melonjak ditengah laba yang
lebih baik dari perkiraan.
KeyCorp
memimpin kenaikan di antara bank-bank setelah hasil kuartal keempat
melampaui perkiraan analis. Southwest Airlines Co melonjak 8,4% karena
laba naik 71% terkait rendahnya harga bahan bakar jet. Union Pacific
Corp naik 4,8% karena penguatan ekonomi AS dan pasar konstruksi
mendorong laju pertumbuhan di kuartal keempat. EBay Inc naik 7,1%
setelah memasuki persetujuan yang sempat terhenti dengan aktivis
investor Carl Icahn.
Indeks
S&P 500 naik 1,5% menjadi 2,063.31 pada 16:00 sore di New York,
yang tertinggi sejak 30 Desember. Indeks tersebut naik di atas harga
rata-rata selama 50 hari terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average
naik 264,36 poin, atau 1,5%, ke level 17,818.64. Indeks Russell 2000
naik 2,1%. Perdagangan saham di perusahaan S&P 500 adalah 24%di atas
rata-rata 30-hari.
Indeks
Volatilitas Chicago Board Exchange, yang dikenal sebagai VIX, turun13%,
merupakan yang tertjama sejak Desember, menjadi 16,45.(yds)
Sumber: Bloomberg
Wednesday, 21 January 2015
Irak Dorong Produksi, Minyak Mentah Kembali Anjlok
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/1) - Minyak turun menyusul Irak menyatakan akan
mendorong output minyak mentah dan ekspor guna mengkompensasi akan
penurunan harga minyak mentah, sehingga memperbesar pasokan minyak
mentah global.
Kontrak berjangka minyak mentah turun sebesar 1% di New York. Rowsch Nuri Shaways selaku deputi perdana menteri Irak saat di Davos, Swiss menyatakan bahwa Irak telah kehilangan sekitar 50% dari pendapatannya akibat penurunan harga minyak mentah. Pada pekan kedua bulan ini hingga 16 Januari lalu pasokan minyak mentah AS diperkirakan naik, hal itu menurut survey Bloomberg News menejlang rilis laporan dari Energy Information Administration pada Kamis ini.
Tahun lalu minyak mentah telah mengalami penurunan hampir 50% akibat AS memproduksi minyak mentah pada laju tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir dan OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menolak untuk memangkas output minyak mentah. Harga diperkirakan akan rebound saat telah menyentuh level $20 per barel, menurut Abdalla El-Badri selaku secretary-general OPEC.
WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman bulan Maret turun sebesar 47 sen ke level $47.31 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $47.39 pukul 10:46 pagi ini waktu Sydney. Kontrak WTI catat gain sebesar $1.31 di level $47.78 pada Rabu lalu.
Brent untuk penyelesaian bulan Maret naik $1.04 atau 2.2% ke level $49.03 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London pada 21 Januari lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $1.25 dibanding WTI. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Kontrak berjangka minyak mentah turun sebesar 1% di New York. Rowsch Nuri Shaways selaku deputi perdana menteri Irak saat di Davos, Swiss menyatakan bahwa Irak telah kehilangan sekitar 50% dari pendapatannya akibat penurunan harga minyak mentah. Pada pekan kedua bulan ini hingga 16 Januari lalu pasokan minyak mentah AS diperkirakan naik, hal itu menurut survey Bloomberg News menejlang rilis laporan dari Energy Information Administration pada Kamis ini.
Tahun lalu minyak mentah telah mengalami penurunan hampir 50% akibat AS memproduksi minyak mentah pada laju tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir dan OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menolak untuk memangkas output minyak mentah. Harga diperkirakan akan rebound saat telah menyentuh level $20 per barel, menurut Abdalla El-Badri selaku secretary-general OPEC.
WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman bulan Maret turun sebesar 47 sen ke level $47.31 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $47.39 pukul 10:46 pagi ini waktu Sydney. Kontrak WTI catat gain sebesar $1.31 di level $47.78 pada Rabu lalu.
Brent untuk penyelesaian bulan Maret naik $1.04 atau 2.2% ke level $49.03 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London pada 21 Januari lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $1.25 dibanding WTI. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Emas Turun Dibawah Level $ 1.300 Seiring Langkah Stimulus ECB
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/1) - Emas
kehilangan beberapa momentum awal untuk bersiap menghentikan penurunan
beruntun dalam 7 hari terakhir pada hari Rabu, bertahan pada penurunan
pertama di atas level $ 1.300 per ons sejak Agustus lalu.
Emas
untuk pengiriman bulan Februari menghentikan level tertinggi sebelumnya
turun sebesar 50 sen untuk menetap di level $ 1,293.70 per ons setelah
menetap pada level tertingginya dalam 5 bulan terakhir.
Meskipun pada hari Rabu mengalami penurunan, logam mulia masih naik sebesar 9 % sampai saat ini.
Sementara
itu, perak berjangka untuk pengiriman bulan Maret menguat 24 sen, atau
1,3 %, ke level $ 18,19 per ons di perdagangan elektronik.
Rally
emas saat ini dipicu oleh para investor yang mencari tempat berlindung
di tengah masalah yang sedang berlangsung di Ukraina, ketidakpastian
politik di Yunani, kekacauan yang dipicu oleh Swiss National Bank, dan
beberapa bargain hunting pada harga emas yang menurun pada akhir 2014 lalu. (knc)
Sumber : MarketWatch
Bursa Saham Jepang Dibuka Berfluktuatif
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/1) - Bursa Saham Jepang berayun diantara gain dan loss menyusul saham perusahaan ansuransi melemah dan saham perusahaan komunikasi menguat ditengah spekulasi bahwa ECB (European Central Bank) akan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembelian aset.
Indeks Topix melemah 0.1% ke level 1,388.76 pukul 9:07 pagi ini waktu Tokyo setelah sempat sedikit menguat 0.1%. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat 0.2% ke level 17,312.
Hari ini ECB akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya. Sebuah pengajuan dari Dewan Eksekutif melihat jika pembelian aset sebesar $1.3 triliun hingga akhir tahun 2016 mendatang, hal itu menurut dua anggota Bank Sentral Eropa yang telah melihat adanya dokumen tersebut.
Kemarin Bank of Japan mempertahankan targetnya mengenai basis moneter setelah bank sentral tersebut mendorong program pembelian obligasi pada Oktober tahun lalu. Bank Sentral Jepang memangkas perkiraan inflasi pada tahun fiskal 2015 ini menjadi 1% dari sebelumnya 1.7% ditengah anjloknya harga minyak mentah. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks Topix melemah 0.1% ke level 1,388.76 pukul 9:07 pagi ini waktu Tokyo setelah sempat sedikit menguat 0.1%. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat 0.2% ke level 17,312.
Hari ini ECB akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya. Sebuah pengajuan dari Dewan Eksekutif melihat jika pembelian aset sebesar $1.3 triliun hingga akhir tahun 2016 mendatang, hal itu menurut dua anggota Bank Sentral Eropa yang telah melihat adanya dokumen tersebut.
Kemarin Bank of Japan mempertahankan targetnya mengenai basis moneter setelah bank sentral tersebut mendorong program pembelian obligasi pada Oktober tahun lalu. Bank Sentral Jepang memangkas perkiraan inflasi pada tahun fiskal 2015 ini menjadi 1% dari sebelumnya 1.7% ditengah anjloknya harga minyak mentah. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Bursa Asia Melemah Jelang Keputusan Stimulus Bank Sentral Eropa
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/1) - Saham Asia catat penurunan bahkan di tengah spekulasi Bank Sentral Eropa yang akan meningkatkan stimulus melalui program pembelian obligasi pemerintah dalam strategi pelonggaran kuantitatif.
Indeks
MSCI Asia Pacific turun 0,1 % ke level 134,46 pukul 09:05 pagi di Tokyo
jelang bursa buka di China dan Hong Kong. Sebuah usulan Dewan Eksekutif
ECB menyerukan pembelian aset hingga akhir 2016 sebesar $ 1,3 triliun,
menurut dua pejabat bank sentral zona euro. Sementara Indeks Standard
& Poor 500 naik 0,5 % dan Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,6 % untuk
memperpanjang kenaikan sejak kemarin ke level tujuh tahun tertinggi.
Indeks
Topix Jepang turun 0,1 %. Sementara Indeks Australia S&P/ASX 200
naik 0,5 % dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4 %. Sedangkan Indeks
NZX 50 Selandia Baru naik 0,2 % pasca kemarin ditutup pada rekor
tingginya.
Usulan
dari ECB masih bisa berubah secara signifikan, para anggota mengatakan,
meminta untuk tidak diidentifikasi karena ini bersifat rahasia.
Pembelian tidak akan dimulai sebelum 1 Maret, menurut salah satu dari
anggota tersebut. Bank sentral akan mengumumkan keputusan kebijakan hari
ini. (vck)
Sumber: Bloomberg
Saham AS Ditutup Menguat Hari Ketiga Ditengah Laba Perusahaan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/1) - Saham
AS ditutup naik untuk hari ketiga karena menguatnya saham saham energi
dan spekulasi bahwa ECB akan memberikan stimulus lebih lanjut.
Saham
Netflix Inc melonjak 17% karena mencatat pertumbuhan pelanggan yang
mengalahkan proyeksi dan mengatakan akan menyelesaikan ekspansi global
dalam dua tahun. Perusahaan energi naik 1,8% untuk gain hari ketiga.
International Business Machines Corp tergelincir 3,1% setelah perkiraan
pendapatannya membuntuti beberapa perkiraan.
Indeks
Standard & Poor 500 naik 0,5% menjadi 2,032.31 pada 16:00 sore di
New York. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 39,11 poin,
atau 0,2%, ke level 17,554.34. Indeks Russell 2000 turun 0,3%.
Perdagangan di perusahaan S&P 500 adalah 6,9% di atas rata-rata
30-hari.
Dua
pejabat bank sentral zona euro mengatakan Dewan Eksekutif ECB telah
mengusulkan pelonggaran kuantitatif sebesar 50 miliar euro ($ 58 miliar)
sebulan sampai akhir 2016.(yds)
Sumber: Bloomberg
Tuesday, 20 January 2015
Dolar Dekati Level 10-Thn Tertinggi Seiring Kebijakan Divergen
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/1) - Acuan
mata uang dolar mendekati level tertinggi dalam 10-tahun terakhir
karena spekulasi AS yang akan menaikkan suku bunga terkait pembuat
kebijakan di Eropa dan Jepang yang akan melakukan pertemuan untuk
membahas langkah-langkah lebih lanjut dalam meningkatkan perekonomian
stagnan mereka.
Dolar
Selandia Baru diperdagangkan mendekati level terendah dalam lebih dari
dua tahun terakhir pasca turunnya harga konsumen. Dolar AS mengadakan
kenaikan dalam tiga hari terakhir terhadap yen terkait Bank of Japan
(BOJ) mempertimbangkan untuk memperluas pelonggaran moneter pada
pertemuan kebijakan yang berakhir hari ini. Sementara mata uang euro
mendekati level terendah dalam 11 tahun terakhir sebelum Bank Sentral
Eropa memutuskan apakah akan membeli obligasi negara di bawah
pelonggaran kuantitatif besok. Sedangkan mata uang Swiss franc menguat.
Indeks
Dollar Spot Bloomberg, yang memantau mata uang AS terhadap 10 mata uang
utama lainnya, stagnan pada level 1,146.08 pukul 09:13 pagi di Tokyo,
pasca naik 0,5 % kemarin. Ditutup pada level 1,147.54 pada 8 Januari
kemarin, merupakan level tertinggi sejak 2004 lalu.
Dolar
menguat 0,1 % ke level 118,72 yen pasca naik sebesar 1,1 % di New York.
Dolar stagnan pada level $ 1,1545 per euro setelah naik ke level $
1,1460 pada 16 Januari lalu, merupakan level tertinggi sejak November
2003 silam. Sementara mata uang euro turun 0,1 % ke level 137,10 yen.
(vck)
Sumber: Bloomberg
IMF Turunkan Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/1) - Dana
Moneter Internasional (IMF) telah memangkas ramalan ekonomi globalnya
untuk tahun 2015 dan kepala ekonom IMF menyatakan dunia menghadapi œarus
silang yang kuat dan rumit.
IMF masih memprediksi pertumbuhan 3,5
persen tahun ini dan 3,7 persen tahun depan, tetapi kedua angka tersebut
lebih rendah 0,3 persen daripada proyeksi IMF pada Oktober lalu.
Kepala ekonom IMF Olivier Blanchard
mengatakan kepada wartawan di Beijing hari Selasa, ekonomi dunia
diperkirakan akan bertumbuh sedikitlebih cepat pada tahun 2015
dibandingkan dengan tahun 2014, meskipun pertumbuhan di banyak wilayah
dunia diperkirakan lebih lemah.
IMF menyatakan ekonomi yang maju akan
tumbuh 2,4 persen, dan pertumbuhan 4,3 persen di negara-negara yang
ekonominya baru mencuat serta di negara berkembang.
IMF menyatakan Amerika, ekonomi terbesar
di dunia, akan mengalami pertumbuhan 3,6 persen tahun ini, setengah
persen lebih tinggi dibandingkan dengan yang diprediksi pada Oktober
lalu.
IMF yang berbasis di Washington itu
menyatakan China, ekonomi terbesar kedua di dunia, akan bertumbuh 6,8
persen pada tahun 2015, sedangkan blok 18 negara pengguna mata uang Euro
dan Jepang, hampir tidak mengalami pertumbuhan.
IMF menyatakan ekonomi di Rusia serta di Eropa Tengah dan Timur akan menyusut.
Blanchard mengatakan kemerosotan tajam
harga minyak membantu ekonomi-ekonomi besar yang mengimpor minyak,
tetapi merugikan ekonomi negara-negara pengekspor minyak seperti Rusia
dan Nigeria. Harga minyak merosot dari sekitar 100 dolar per barel pada
Juni lalu menjadi di bawah 50 dolar sekarang ini.
Harga-harga komoditas yang lebih rendah
juga menyebabkan pertumbuhan diperkirakan melemah di Afrika Selatan,
Amerika Latin dan Karibia.
Blanchard mengatakan perekonomian Jepang
dan Eropa yang lesu dapat meraih keuntungan dari fluktuasi nilai tukar
mata uang. Ia mengatakan kenaikan 7 persen nilai dolar sejak Agustus
lalu mungkin membatasi kemajuan ekonomi di Amerika Serikat, tetapi dapat
memperkuat nilai mata uang Jepang dan Eropa.
Sumber: VOA
Bursa Jepang Dibuka Melemah, Dipimpin Oleh Saham Perusahaan Listrik
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/1) - Saham
Jepang turun untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir, dipimpin
oleh produsen listrik dan gas, jelang rilis keputusan kebijakan oleh
Bank of Japan (BOJ).
Indeks
Topix turun 0,4 % ke level 1,392.34 pukul 09:09 pagi di Tokyo, dengan
delapan saham dari 33 kelompok industri yang turun. Sementara Indeks
Nikkei 225 Stock Average turun 0,4 % ke level 17,313.54. Sedangkan mata
uang yen diperdagangkan pada level 118,75 per dolar pasca turun selama
tiga hari.
Semua
33 ekonom yang disurvei Bloomberg News memperkirakan otoritas moneter
Jepang tidak ada perubahan kebijakan hari ini setelah meningkatkan
program pembelian obligasi yang telah terjadi sebelumnya pada bulan
Oktober lalu. Namun, penurunan harga minyak bisa memaksa BOJ untuk
mengurangi perkiraan inflasi, sehingga menambah tekanan bagi Gubernur
Haruhiko Kuroda untuk menambah stimulus.
Bank
Sentral Eropa (ECB) yang diperkirakan oleh para ekonom untuk
mengumumkan program pembelian obligasi sebesar € 550 miliar ($ 640
miliar) pada 22 Januari. (vck)
Sumber: Bloomberg
Bursa Saham Asia Dibuka Melemah 0.2% Jelang Keputusan BOJ
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/1) - Bursa Saham Asia melemah, kenaikan
dipimpin oleh saham-saham perusahaan barang konsumen dan menjelang
pernyataan kebijakan moneter dari Bank of Japan.
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0.2% ke level 138.29 pukul 9:03 pagi ini waktu Tokyo. Semua hasil survei dari 33 ekonom oleh Bloomberg memperkirakan bahwa tidak ada perubahan terkait pembelian obligasi oleh BOJ setelah bank sentral tersebut menambah program stimulusnya pada Oktober tahun lalu. Sementara itu, Bursa Saham Jepang melemah di Tokyo.
Indeks Topix Jepang melemah 0.4%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.1%. Indeks S&P/ASX 200 Australia melonjak 1.2%. Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0.4%.
Kemarin Indeks Shanghai Composite menguat 1.8%, rebound dari penurunan tertajamnya sejak 6 tahun terakhir menyusul rilis data yang menunjukkan bahwa perekonomian negaranya tumbuh lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.
Kemarin IMF (International Monetary Fund) memangkas outlook pertumbuhan ekonomi global selama 3 tahun kedepan, dengan pemangkasan pekiraan hampir disetiap negara kecuali AS yang diperkirakan naik ditengah penurunan harga minyak mentah. Proyeksi ekonomi untuk zona Eropa, Jepang, China dan Amerika Latin dipangkas.
ECB (European Central Bank) besok akan menetapkan kebijakan moneter setelah spekulasi yang menyatakan bahwa Bank Sentral Eropa akan menambah pembelian aset. Presiden Mario Draghi diperkirakan akan mengumumkan program stimulus sebesar 550 miliar euro ($635 miliar), hal itu diutarakan oleh para ekonom pada survey Bloomberg. (bgs)
Sumber: Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0.2% ke level 138.29 pukul 9:03 pagi ini waktu Tokyo. Semua hasil survei dari 33 ekonom oleh Bloomberg memperkirakan bahwa tidak ada perubahan terkait pembelian obligasi oleh BOJ setelah bank sentral tersebut menambah program stimulusnya pada Oktober tahun lalu. Sementara itu, Bursa Saham Jepang melemah di Tokyo.
Indeks Topix Jepang melemah 0.4%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.1%. Indeks S&P/ASX 200 Australia melonjak 1.2%. Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0.4%.
Kemarin Indeks Shanghai Composite menguat 1.8%, rebound dari penurunan tertajamnya sejak 6 tahun terakhir menyusul rilis data yang menunjukkan bahwa perekonomian negaranya tumbuh lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.
Kemarin IMF (International Monetary Fund) memangkas outlook pertumbuhan ekonomi global selama 3 tahun kedepan, dengan pemangkasan pekiraan hampir disetiap negara kecuali AS yang diperkirakan naik ditengah penurunan harga minyak mentah. Proyeksi ekonomi untuk zona Eropa, Jepang, China dan Amerika Latin dipangkas.
ECB (European Central Bank) besok akan menetapkan kebijakan moneter setelah spekulasi yang menyatakan bahwa Bank Sentral Eropa akan menambah pembelian aset. Presiden Mario Draghi diperkirakan akan mengumumkan program stimulus sebesar 550 miliar euro ($635 miliar), hal itu diutarakan oleh para ekonom pada survey Bloomberg. (bgs)
Sumber: Bloomberg
Reli Saham Teknologi Angkat Bursa AS Di Penutupan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/1) - Saham
AS ditutup menguat, dengan indeks Nasdaq 100 mencatat reli seiring laba
dari Apple Inc sampai Netflix Inc membantu mengimbangi kekhawatiran
akan melambatnya pertumbuhan global.
Yahoo!
Inc, Micron Technology Inc dan Apple melonjak lebih dari 2,3% untuk
memimpin saham teknologi. Netflix melonjak 3,4% jelang laporan laba.
Delta Air Lines Inc naik 7,3% pasca laba mengalahkan proyeksi. Johnson
& Johnson jatuh 2,6% setelah memperkirakan pendapatan yang lebih
rendah pada tahun 2015. Indeks homebuilders turun 3%, setelah jatuh
hampir 7% pekan lalu.
Indeks
Standard & Poor 500 naik 0,2% menjadi 2,022.53 pada 16:00 sore di
New York, setelah penurunan sebelumnya sebesar 0,7%. Indeks Dow Jones
Industrial Average menambahkan 4,5 poin, atau kurang dari 0,1%, ke level
17,516.07. Indeks Nasdaq 100 naik 0,7%. Perdagangan saham di perusahaan
S&P 500 adalah 19% di atas rata-rata 30-hari. Bursa AS ditutup
kemarin untuk Martin Luther King Day.
Indeks
S&P 500 tergelincir 1,2% pekan lalu, bahkan dengan reli 1,3% pada
hari Jumat lalu, seiring pelemahan minyak, menurunkan estimasi laba
serta kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan global akan merugikan
ekonomi AS. Indeks turun 1,8%untuk tahun ini.(yds)
Sumber: Bloomberg
Monday, 19 January 2015
Ini Dia Negara dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/1) - Bern Biaya hidup yang terlalu tinggi kadang membuat sejumlah orang merasa frustasi tinggal di satu negara. Jadi hati-hati jika Anda berkunjung ke Swiss yang baru saja dinobatkan sebagai negara dengan biaya hidup paling mahal di dunia.
Mengutip laman Daily Mail, Selasa (20/1/2015), sebuah situs penyedia informasi bagi orang asing di Inggris, Movehub baru-baru ini melakukan survei terhadap 119 negara untuk mengetahui biaya hidup di masing-masing negara tersebut.
Hasilnya, Anda harus berpikir dua kali jika ingin menjalani hidup di Swiss, Norwegia, Venezuela, Islandia dan Denmark. Masing-masing negara tersebut menduduki peringkat satu hingga lima sebagai negara dengan biaya hidup paling tinggi di dunia.
Survei tersebut membandingkan berbagai jenis biaya hidup termasuk belanja, trasnportasi, restoran, listrik, internet, air dan perlengkapan rumah tangga.
Pihak Movehub menjelaskan, biaya keperluan sehari-hari termasuk harga daging, roti, nasi, telur, buah, sayur hingga alkohol. Sementara biaya transportasi sudah termasuk tiket bus, tarif taksi, dan harga bensin.
Biaya hidup di seluruh negara akan dibandingkan dengan standar di New York. Mungkin mengejutkan, jika Venezuela yang tengah dilanda krisis. Harga di sana naik signifikan sementara gaji para penduduknya cenderung rendah. (Sis/Nrm)
Sumber : Liputan6
Mengutip laman Daily Mail, Selasa (20/1/2015), sebuah situs penyedia informasi bagi orang asing di Inggris, Movehub baru-baru ini melakukan survei terhadap 119 negara untuk mengetahui biaya hidup di masing-masing negara tersebut.
Hasilnya, Anda harus berpikir dua kali jika ingin menjalani hidup di Swiss, Norwegia, Venezuela, Islandia dan Denmark. Masing-masing negara tersebut menduduki peringkat satu hingga lima sebagai negara dengan biaya hidup paling tinggi di dunia.
Survei tersebut membandingkan berbagai jenis biaya hidup termasuk belanja, trasnportasi, restoran, listrik, internet, air dan perlengkapan rumah tangga.
Pihak Movehub menjelaskan, biaya keperluan sehari-hari termasuk harga daging, roti, nasi, telur, buah, sayur hingga alkohol. Sementara biaya transportasi sudah termasuk tiket bus, tarif taksi, dan harga bensin.
Biaya hidup di seluruh negara akan dibandingkan dengan standar di New York. Mungkin mengejutkan, jika Venezuela yang tengah dilanda krisis. Harga di sana naik signifikan sementara gaji para penduduknya cenderung rendah. (Sis/Nrm)
Sumber : Liputan6
Harga Semen Turun Jadi Penekan Laju IHSG
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/1) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Sentimen harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi turun belum menjadi katalis positif pasar saham.
"Harga BBM bersubsidi, belum terlalu banyak sentimennya," kata Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Dia mengatakan, saat ini pelaku pasar masih terpaku kebijakan pemerintah yang menurunkan harga semen sebanyak Rp 3.000 per sak.
Ia menambahkan, kebijakan itu direspons pasar sebagai sentimen negatif karena pemerintah dianggap campur tangan dalam persaingan usaha.
"Soalnya penurunan harga semen yang diproduksi BUMN. Pasar berpikir apakah Pak Jokowi mengatur harga pasar," lanjutnya.
Sementara itu, Kiswoyo juga mengatakan saat ini para pemodal juga sedang mengantisipasi kebijakan Bank Sentral Amerika untuk menaikan suku bunga acuan. "Kenaikan suku bunga The Fed yang ditakutin sama pasar," imbuhnya.
Pada perdagangan saham kali ini, dia mengatakan IHSG berada pada rentan support 5.100. Sedangkan resistance pada level 5.200.
Sementara itu, Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, laju IHSG sempat berada di area resistance (5.155-5.206) meski belum cukup kuat mendekati target resistance berikutnya. IHSG juga sempat masuk di area target support 5.130-5.138.
"Jika melhat dari pembentukan pola seharusnya mengindikasikan ada potensi kenaikan kembali namun belum cukup kuatnya sentimen yang ada dapat membuat laju IHSG kembali variatif yang disertai pelemahan sesaat kembali," kata Reza.
Reza menuturkan, kondisi global diharapkan tidak terlalu negatif sehingga dapat memberi sentimen penguatan pada IHSG. "IHSG diperkirakan di rentang support 5.128-5.147 dan resistance 5.168-5.186," ujar Reza.
Untuk akumulasi saham, Kiswoyo merekomendasikan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). (Amd/Ahm)
Sumber : Liputan6
"Harga BBM bersubsidi, belum terlalu banyak sentimennya," kata Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Dia mengatakan, saat ini pelaku pasar masih terpaku kebijakan pemerintah yang menurunkan harga semen sebanyak Rp 3.000 per sak.
Ia menambahkan, kebijakan itu direspons pasar sebagai sentimen negatif karena pemerintah dianggap campur tangan dalam persaingan usaha.
"Soalnya penurunan harga semen yang diproduksi BUMN. Pasar berpikir apakah Pak Jokowi mengatur harga pasar," lanjutnya.
Sementara itu, Kiswoyo juga mengatakan saat ini para pemodal juga sedang mengantisipasi kebijakan Bank Sentral Amerika untuk menaikan suku bunga acuan. "Kenaikan suku bunga The Fed yang ditakutin sama pasar," imbuhnya.
Pada perdagangan saham kali ini, dia mengatakan IHSG berada pada rentan support 5.100. Sedangkan resistance pada level 5.200.
Sementara itu, Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, laju IHSG sempat berada di area resistance (5.155-5.206) meski belum cukup kuat mendekati target resistance berikutnya. IHSG juga sempat masuk di area target support 5.130-5.138.
"Jika melhat dari pembentukan pola seharusnya mengindikasikan ada potensi kenaikan kembali namun belum cukup kuatnya sentimen yang ada dapat membuat laju IHSG kembali variatif yang disertai pelemahan sesaat kembali," kata Reza.
Reza menuturkan, kondisi global diharapkan tidak terlalu negatif sehingga dapat memberi sentimen penguatan pada IHSG. "IHSG diperkirakan di rentang support 5.128-5.147 dan resistance 5.168-5.186," ujar Reza.
Untuk akumulasi saham, Kiswoyo merekomendasikan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). (Amd/Ahm)
Sumber : Liputan6
Pengamat: Harga BBM Jangan Turun Lagi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/1) - Pengamat Ekonomi, Umar Juoro menyarankan agar pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tak menurunkan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) Premium dan Solar di akhir Februari 2015 meski merespons harga minyak dunia merosot.
Dalam kurun waktu hampir dua bulan tercatat sudah dua kali penyusutan harga Premium dan Solar. Pada awal Januari 2015, pemerintah memberlakukan harga baru BBM Premium sebesar Rp 7.500 per liter dan Rp 7.250 per liter untuk Solar.
Harga jual itu turun dari sebelumnya saat pemerintah menaikkan harga Premium dan Solar menjadi Rp 8.500 per liter dan Rp 7.500 per liter.
Lalu pemerintah kembali menurunkan harga BBM Premium menjadi Rp 6.500 per liter dan Solar Rp 6.400 per liter pada pertengahan Februari ini.
"Kalau nanti harga minyak dunia turun terus, mending jangan diturunkan lagi di bawah Rp 6.500 per liter," ujar dia saat Rapat Dengar Pendapat antara Pakar Ekonomi dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (19/1/2015).
Lebih jauh dijelaskan Umar, pemerintah lebih baik mengenakan pajak BBM kendaraan bermotor secara fleksibel. Dengan demikian, akan ada pemasukan atau penerimaan dari pajak BBM.
"Jadi yang fluktuatif jangan harga BBM-nya tapi pajak BBM. Misalnya harga BBM Premium tetap Rp 6.500 per liter, yang Rp 300-nya buat pajak. Coba saja pajaknya dikalikan konsumsi BBM Rp 50 juta Kl, bisa dapat puluhan triliun rupiah," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pengamat Ekonomi, Imam Sugema menyebut, pemerintah sudah mencabut subsidi BBM jenis Premium. Sebagai perbandingan, harga BBM RON 95 atau di atas Pertamax di Malaysia dibanderol Rp 6.600 per liter, dan Rp 6.700 per liter di AS. Itu harga eceran termasuk pajak 15 persen.
"Di Indonesia nggak ada lagi subsidi Premium. Harusnya harganya bisa sama dengan Malaysia. Daripada diumumkan tiap bulan, lebih baik harga dilepas tanpa subsidi supaya mendidik masyarakat, realitasnya begini lho," ucap dia. (Fik/Ahm)
Sumber : Liputan6
Dalam kurun waktu hampir dua bulan tercatat sudah dua kali penyusutan harga Premium dan Solar. Pada awal Januari 2015, pemerintah memberlakukan harga baru BBM Premium sebesar Rp 7.500 per liter dan Rp 7.250 per liter untuk Solar.
Harga jual itu turun dari sebelumnya saat pemerintah menaikkan harga Premium dan Solar menjadi Rp 8.500 per liter dan Rp 7.500 per liter.
Lalu pemerintah kembali menurunkan harga BBM Premium menjadi Rp 6.500 per liter dan Solar Rp 6.400 per liter pada pertengahan Februari ini.
"Kalau nanti harga minyak dunia turun terus, mending jangan diturunkan lagi di bawah Rp 6.500 per liter," ujar dia saat Rapat Dengar Pendapat antara Pakar Ekonomi dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (19/1/2015).
Lebih jauh dijelaskan Umar, pemerintah lebih baik mengenakan pajak BBM kendaraan bermotor secara fleksibel. Dengan demikian, akan ada pemasukan atau penerimaan dari pajak BBM.
"Jadi yang fluktuatif jangan harga BBM-nya tapi pajak BBM. Misalnya harga BBM Premium tetap Rp 6.500 per liter, yang Rp 300-nya buat pajak. Coba saja pajaknya dikalikan konsumsi BBM Rp 50 juta Kl, bisa dapat puluhan triliun rupiah," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pengamat Ekonomi, Imam Sugema menyebut, pemerintah sudah mencabut subsidi BBM jenis Premium. Sebagai perbandingan, harga BBM RON 95 atau di atas Pertamax di Malaysia dibanderol Rp 6.600 per liter, dan Rp 6.700 per liter di AS. Itu harga eceran termasuk pajak 15 persen.
"Di Indonesia nggak ada lagi subsidi Premium. Harusnya harganya bisa sama dengan Malaysia. Daripada diumumkan tiap bulan, lebih baik harga dilepas tanpa subsidi supaya mendidik masyarakat, realitasnya begini lho," ucap dia. (Fik/Ahm)
Sumber : Liputan6
Saham Eropa Ditutup Naik Hari Ke 3 Ditengah Stimulus ECB
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/1) - Saham
Eropa menguat untuk hari ke-3, memperpanjang level tertingginya sejak
2008 silam, di tengah ekspektasi investor Bank Sentral Eropa yang akan
mengumumkan rencana untuk pelonggaran kuantitatif pekan ini.
Indeks
Stoxx Europe 600 naik 0,2 % ke level 353,18 pada penutupan perdagangan.
Indeks saham pangkas kenaikan di jam terakhir perdagangan setelah
sebelumnya menguat sebesar 0,7 %. Saham naik ke level 7 tahun tertinggi
pada hari Jumat kemarin seiring meningkatnya produsen minyak sebanding
dengan anjloknya saham Swiss. Indeks Swiss SMI rebound 3,2 % pada hari
ini setelah catat pekan terburuknya sejak 2008 menyusul langkah
mengejutkan Swiss National Bank (SNB) untuk mengakhiri cap pada franc.
(knc)
Sumber : Bloomberg
Emas Turun Dari Level Tertinggi Empat Bulan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/1) - Emas
turun dari level tertinggi empat bulan pada hari Senin karena investor
mencairkan beberapa keuntungan yang lumayan pekan lalu, meskipun harga
masih didukung oleh volatilitas pasar yang lebih luas yang mendorong
daya tarik logam sebagai nilai lindung dari resiko.
Gejolak
di bursa pasca Swiss tiba-tiba meninggalkan franc pekan lalu memicu
tawaran yang kuat untuk emas, sering dianggap sebagai alternatif untuk
aset berisiko, mengirimkan harga ke tertinggi sejak September di level $
1,281.50.
Spot
emas turun 0,4% pada level $ 1,274.61 per ons pada 16.52, sementara
emas berjangka AS untuk pengiriman Februari turun $ 1,50 per ons pada $
1,275.40. Spot emas naik hampir 8% tahun ini.
Holdings
di bursa emas ETF, SPDR Gold Trust, naik 13,7 ton menjadi 730,89 ton
pada hari Jumat, inflow terbesar satu hari dalam hampir 3-1 / 2 tahun.
Spekulasi
mengangkat posisi net long di emas untuk tiga pekan beruntun, yang
berakhir pada 13 Januari, data AS Commodity Futures Trading Commission
menunjukkan pada Jumat.
Perak
turun 0,3% pada level $ 17,68 per ons, sementara platinum flat di level
$ 1,263.25 dan paladium naik 0,4% pada level $ 754,22. Palladium turun
lebih dari 6%.(yds)
Sumber: Reuters
Sunday, 18 January 2015
Produksi Minyak di Irak Catat Rekor, Minyak Mentah Kembali Tumbang
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/1) - Minyak turun setelah produksi minyak
mentah di Irak mencatat rekor dengan anggota terbesar ke-2 di OPEC
tersebut berencana akan mendorong ekspor minyak di tahun ini.
Kontrak berjangka minyak turun sebesar 0.7% di New York dan 0.65 di London. Rata-rata output minyak Irak sebesar 4 juta barel per hari, hal itu diutarakan oleh Menteri Perminyakan Adel Abdul Mahdi ketiak konfernesi pers setelah mengadakan pertemuan dengan koleganya Taner Yildiz dari Turki di Baghdad. Jumlah produsen minyak di AS berada pada rekor jumlah sumur pengeboran dalam kurun waktu 6 pekan terakhir ini, menurut rilis data dari Baker Hughes Inc.
Tahun lalu minyak mentah mengalami penurunan hampir 50% akibat produksi minyak di AS berada pada laju tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir sementara OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menolak untuk memangkas pasokannya. Para produsen minyak diluar OPEC di tahun ini akan mendorong jumlah output pada laju terendahnya dari perkiraan sebelumnya, menurut rilis bulanan dari International Energy Agency.
WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman Februari yang akan berakhir 20 Januari mendatang turun sebesar 32 sen ke level $48.37 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $48.63 pukul 11:14 pagi ini waktu Sydney. Tanggal 16 Januari lalu kontrak berjangka WTI catat gain $2.44 ke level $48.69. Volume semua kontrak berjangka diperdagangakn sebesar 75% dibawah 100 hari rata-rata. Pekan lalu WTI catat gain 0.7%.
Brent untuk penyelesaian Maret turun sebesar 31 sen ke level $49.86 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Tanggal 16 Januari lalu Brent catat gain sebesar 3.9% ke level $50.17 per barel. Acuan minyak mentah Eropa tersebut lebih tinggi sebesar $1.01 dibanding WTI untuk bulan yang sama. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Kontrak berjangka minyak turun sebesar 0.7% di New York dan 0.65 di London. Rata-rata output minyak Irak sebesar 4 juta barel per hari, hal itu diutarakan oleh Menteri Perminyakan Adel Abdul Mahdi ketiak konfernesi pers setelah mengadakan pertemuan dengan koleganya Taner Yildiz dari Turki di Baghdad. Jumlah produsen minyak di AS berada pada rekor jumlah sumur pengeboran dalam kurun waktu 6 pekan terakhir ini, menurut rilis data dari Baker Hughes Inc.
Tahun lalu minyak mentah mengalami penurunan hampir 50% akibat produksi minyak di AS berada pada laju tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir sementara OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menolak untuk memangkas pasokannya. Para produsen minyak diluar OPEC di tahun ini akan mendorong jumlah output pada laju terendahnya dari perkiraan sebelumnya, menurut rilis bulanan dari International Energy Agency.
WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman Februari yang akan berakhir 20 Januari mendatang turun sebesar 32 sen ke level $48.37 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $48.63 pukul 11:14 pagi ini waktu Sydney. Tanggal 16 Januari lalu kontrak berjangka WTI catat gain $2.44 ke level $48.69. Volume semua kontrak berjangka diperdagangakn sebesar 75% dibawah 100 hari rata-rata. Pekan lalu WTI catat gain 0.7%.
Brent untuk penyelesaian Maret turun sebesar 31 sen ke level $49.86 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Tanggal 16 Januari lalu Brent catat gain sebesar 3.9% ke level $50.17 per barel. Acuan minyak mentah Eropa tersebut lebih tinggi sebesar $1.01 dibanding WTI untuk bulan yang sama. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Bursa Jepang Catat Kenaikan, Dipimpin Oleh Saham Eksplorasi Energi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/1) - Saham
Jepang catat kenaikan, dipimpin oleh saham eksplorasi energi, setelah
mata uang yen melemah pada akhir pekan lalu karena minyak menguat dan
kepercayaan konsumen AS mencapai level tertinggi dalam 11-tahun
terakhir.
Indeks
Topix naik 0,7 % ke level 1,373.49 pukul 09:01 pagi di Tokyo, dengan
semua kecuali satu dari 33 kelompok industri yang naik. Indeks Nikkei
225 Stock Average naik 0,8 % ke level 17,005.36. Kedua Indeks acuan
tersebut turun dalam tiga pekan terakhir. Sementara mata uang yen
diperdagangkan pada level 117,53 per dolar setelah melemah 1,2 % pada 16
Januari lalu, merupakan penurunan terbesar dalam sebulan terakhir.
Kontrak
pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 %, bersamaan dengan bursa
ditutup Senin ini untuk memperingati Martin Luther King Day. Sementara
saham AS reli pada akhir pekan lalu, dengan S&P 500 naik 1,3 %
karena saham energi menguat setelah minyak mentah naik ke level
tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Bank
of Japan akan melakukan pertemuan selama dua hari mendatang, dengan
semua 33 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News memperkirakan tidak
akan ada perubahan kebijakan moneter setelah meningkatkan program
pembelian obligasi yang sudah belum pernah terjadi sebelumnya pada bulan
Oktober lalu. Bank Sentral Eropa juga akan melakukan pertemuan pekan
ini, terkait spekulasi yang akan mengumumkan langkah-langkah stimulus
tambahan pada 22 Januari mendatang. (vck)
Sumber: Bloomberg
Bursa Saham Asia Dibuka Menguat Pasca Naiknya Minyak & Kepercayaan Konsumen AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/1) - Bursa Saham Asian menguat, kenaikan
dipimpin oleh saham-saham perusahaan produsen bahan bangunan, hal
tersebut juga setelah minyak rebound dan kepercayaan konsumen AS
melonjak ke level 11 tahun tertingginya.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.6% ke level 138.20 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo menjelang pembukaan Bursa Saham China dan Hong Kong. Sementara Kontrak Berjangka di Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 0.1% setelah Jumat lalu Indeks menguat 1.3% akibat saham perusahaan energi reli dengan minyak mentah acuan Brent melonjak tajam dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini. Bursa Saham AS hari senin ini libur untuk memperingati hari libur nasional.
Indeks MSCI Asia Pacific diperdagangkan sebesar 13.4 kali dari estimasi laba perusahaan konstituen yang ada pada indeks tersebut saat penutupan Jumat kemarin, ketiak indeks acuan Asia tersebut mencatat pelemahan pada pekan ke-2. Angka itu dibandingkan dengan 16.6 kali pada Indeks S&P 500.
Indeks Topix Jepang catat gain 0.6%. Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 1%. Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0.3%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.7%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.6% ke level 138.20 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo menjelang pembukaan Bursa Saham China dan Hong Kong. Sementara Kontrak Berjangka di Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 0.1% setelah Jumat lalu Indeks menguat 1.3% akibat saham perusahaan energi reli dengan minyak mentah acuan Brent melonjak tajam dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini. Bursa Saham AS hari senin ini libur untuk memperingati hari libur nasional.
Indeks MSCI Asia Pacific diperdagangkan sebesar 13.4 kali dari estimasi laba perusahaan konstituen yang ada pada indeks tersebut saat penutupan Jumat kemarin, ketiak indeks acuan Asia tersebut mencatat pelemahan pada pekan ke-2. Angka itu dibandingkan dengan 16.6 kali pada Indeks S&P 500.
Indeks Topix Jepang catat gain 0.6%. Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 1%. Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0.3%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.7%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Subscribe to:
Posts (Atom)