BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/6) - Emas
kembali meredum ditransaksikan mendekati level terendahnya dalam
11-pekan terakhir pasca rilis data payrolls AS yang lebih baik dari
estimasi mendukung keinginan the Fed untuk segera meningkatkan biaya
pinjaman AS, penguatan dolar dan meredupnya daya pikat bullion ini.
Platinum mendekat level terendah dalam enam tahun terakhir.
Bullion
untuk pengiriman segera turun sebanyak 0,2 persen menjadi $1,169.29 per
ons, dan ditransaksikan di level $1,170.39 pukul 7:42 di Singapura,
menurut harga generik Bloomberg. Emas turun pada hari Jumat pekan lallu
ke level $1,162.88, level terendah sejak 19 Maret lalu dan mencatat
penurunan sebesar 1,6 persen pekan lalu pasca rilis data pekerjaan Mei.
Emas
turun sebesar 10 persen dari level penutupan tertingginya tahun ini
pada bulan Januari lalu terkait prospek kenaikan suku bunga pertama
sejak 2006. Kesempatan bagi Federal Reserve untuk memperketat kebijakan
moneternya pada bulan September mendatang naik menjadi 33 persen pasca
rilis data pekerjaan AS yang menunjukan kinerja terbaik dalam lima bulan
terakhir, dari 27 persen sebelum angka dirilis pada hari Jumat.
Kenaikan gaji menyarankan bank sentral membuat kemajuan menuju tujuannya
kerja maksimal, menurut William C. Dudley, Presiden Fed Bank of New
York.
Pengusaha
menambahkan sebanyak 280.000 pekerja bulan lalu, mengalahkan perkiraan
ekonom dalam survei Bloomberg, menurut data yang dirilis dari Departemen
Tenaga Kerja. Pejabat The Fed akan melakukan pertemuan untuk membahas
kebijakan pada tanggal 16-17 mendatang, dengan pertemuan berikutnya
ditetapkan untuk bulan Juli dan September.
Bullion
untuk pengiriman Agustus naik sebesar 0,2 persen ke level $1,170.10 di
Comex di New York. Indeks Bloomberg Dollar Spot berada di level 1,192.92
pasca melonjak sebesar 0,8 persen pada hari Jumat lalu. Indeks telah
meningkat 5,5 persen tahun ini pasca naik 11 persen pada tahun 2014
lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg