BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/6) - Korban
tewas akibat gelombang panas di Provinsi Sindh, Pakistan, terus
berjatuhan dan hingga hari Rabu (24/06) jumlah mencapai 800 orang.
Menurut
BBC Urdu, korban tewas di Karachi tercatat 780 orang, sementara 30
orang dilaporkan tewas di kawasan lain di provinsi tersebut.
Salah satu organisasi sosial setempat mengatakan kamar mayat menerima ratusan korban dan kapasitasnya sekarang sudah penuh.
Para pejabat dikecam karena dianggap tidak berbuat maksimal untuk menangani krisis ini.
Hari
Rabu ditetapkan sebagai hari libur oleh pemerintah provinsi dengan
harapan sebagian besar warga lebih memilih tinggal di rumah.
Pada
hari Selasa suhu udara mencapai 45 derajat Celsius dan Perdana Menteri
Nawaz Sharif memerintahkan para pejabat pemerintah untuk mengambil
langkah darurat.
Pemerintah juga mengerahkan anggota militer mendirikan berbagai pos kesehatan untuk membantu para korban.
Temperatur
di Karachi sudah turun menjadi 34 derajat Celsius berkat hembusan angin
yang berasal dari laut, namun ini tidak menyurutkan kemarahan warga
kepada pemerintah yang membatasi penggunaan kipas angin.
Lonjakan pemakaian pendingin ruangan dan kipas angin membuat aliran listris tidak lancar dalam beberapa hari terakhir.
Sumber: BBC Indonesia