BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/6) - Minyak turun pada hari ke-3 setelah
meningkatnya output Libya menambah spekulasi bahwa produksi OPEC yang
tidak mengalami pengurangan akan memperpanjang pasokan minyak global.
Kontrak
berjangka minyak turun sebesar 0.5% di New York. Libya sebagai anggota
OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) tengah memproduksi
minyak sebesar 500,000 barel per hari, hal tersebut menurut Libya News
Agency yang dikutip dari National Oil Corp. Perusahaan pengeboran
minyak di AS telah mengurangi jumlah bor yang aktif untuk pekan ke-27
secara beruntun, menurut data dari Baker Hughes Inc pada Jumat kemarin.
Rebound
minyak dari level 6 tahun terendah telah mendekati level $60 per barel
ditengah spekulasi bahwa pasokan global akan bertahan seiring kenaikan
harga memicu pemulihan pada angka produksi. OPEC mempertahankan kuota
kolektifnya sebesar 30 juta barel per hari saat pertemuan tanggal 5 Juni
kemarin yang sejalan dengan upaya mempertahankan pangsa pasar.
WTI
(West Texas Intermediate) untuk pengiriman bulan Juli turun sebesar 29
sen ke level $59.67 per barel pada perdagangan elektronik di New York
Mercantile Exchange dan berada di level $59.76 pukul 9:50 pagi ini waktu
Sydney. Kontrak berjangka WTI turun 81 sen ke level $59.96 pada hari
Jumat kemarin. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 32%
dibawah 100 hari rata-rata. Sepanjang tahun ini harga WTI telah
mengalami kenaikan sebesar 12%.
Sementara Brent untuk
penyelesaian bulan Juli yang akan berakhir Senin ini turun sebesar 55
sen atau 0.9% ke level $63.32 per barel di Bursa ICE Futures Europe,
London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut lebih tinggi sebesar $3.65
dibanding WTI. Brent untuk bulan Agustus turun 32 sen ke level $64.32.
(bgs)
Sumber : Bloomberg