Best Profit (16/1) - Dolar AS menunjukkan kekuatan sangat lemah
terhadap banyak rival utamanya setelah Presiden Donald Trump
menandatangani perjanjian fase satu dengan Wakil Perdana Menteri China
Liu He dalam sebuah upacara di Gedung Putih-Washington Kamis
(16/01/2020).
Dolar AS terpukul setelah dalam kesepakatan tersebut
AS mengatakan tarif 25% untuk barang-barang Cina senilai $ 250 miliar
yang diimpor ke AS akan tetap berlaku hingga melewati pemilihan tahun
2020 di AS.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap
enam mata uang utama anjlok ke 97,20 atau turun 0,17% setelah sempat
naik ke posisi 97.45. Demikian indeks dolar berjangka turun 0,15% ke
posisi 96,94. best profit
Terhadap Euro, dolar melemah
menjadi $ 1,1150, dari $ 1,1128 Selasa malam. Produksi industri zona
euro tumbuh untuk pertama kalinya dalam tiga bulan pada bulan November,
menurut data dari Eurostat. Produksi industri tumbuh 0,2% dalam sebulan,
berbeda dengan penurunan 0,9% pada Oktober. Meskipun demikian, ini
lebih lambat dari perkiraan kenaikan 0,3% yang diperkirakan oleh para
ekonom.
Pound Sterling menguat sekitar 0,13% terhadap dolar pada $
1,3034. Poundsterling melemah karena seorang pembuat kebijakan Bank of
England Michael Saunders bergabung dengan rekan-rekannya dalam mendukung
potensi penurunan suku bunga dan karena inflasi menurun ke level
terendah sejak November 2016 menjelang pertemuan penetapan suku bunga
bulan ini. best profit
Data dari Kantor Statistik
Nasional menunjukkan bahwa inflasi harga konsumen Inggris turun ke level
terendah tiga tahun 1,3% pada bulan Desember, dari 1,5% sebulan
sebelumnya.
Terhadap Yen mata uang Jepang, dolar turun tipis di
109,90 yen, dibandingkan dengan 109,99 dolar AS pada Selasa. Dolar
sedikit melemah terhadap Aussie. Pasangan Aussie-Dolar terakhir
terlihat pada 0,6904. Dolar melemah terhadap loonie dan franc Swiss
juga, masing-masing di 1,3045 dan 0,9641. best profit
Dalam
berita ekonomi AS, data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS
menunjukkan kenaikan moderat dalam harga produsen AS di bulan Desember.
PPI naik 0,1 persen pada Desember setelah masuk tidak berubah pada
November. Ekonom mengharapkan harga naik 0,2 persen. Untuk Core PPI
masih merangkak naik 0,1 persen di Desember setelah turun 0,2 persen di
November.
Sementara itu, sebuah laporan dari Federal Reserve Bank
of New York menunjukkan percepatan moderat dalam laju pertumbuhan dalam
aktivitas manufaktur regional di bulan Januari. best profit
Sumber : Vibiznews