Best Profit (30/4) - Bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve)
mengumumkan kebijakan moneternya yang terbaru dengan mempertahankan
target suku bunga antara 0 persen dan 0,25 persen. Kemudian Federal
Reserve juga berjanji akan melanjutkan dengan sikap kebijakan agresif
sampai nyaman hingga ekonomi AS kembali pada jalurnya.
Komite
Pasar Terbuka Federal Reserve (FOMC) mengatakan dalam pernyataan
pasca-pertemuannya bahwa krisis kesehatan masyarakat yang sedang
berlangsung akan sangat membebani aktivitas ekonomi, lapangan kerja,
dan inflasi dalam waktu dekat.
Sehingga menimbulkan risiko yang cukup
besar terhadap prospek ekonomi dalam jangka menengah.
Komite
mengungkapkan akan terus mempertahankan kisaran target suku bunga di
posisi sekarang sampai yakin bahwa ekonomi telah melewati
peristiwa-peristiwa pandemik covid-19 ini dan berada di jalur yang tepat
untuk mencapai lapangan kerja yang maksimum dan tingkat inflasi yang
stabil. best profit
The Fed mengatakan wabah coronavirus
menyebabkan kesulitan manusia dan ekonomi yang luar biasa di seluruh
Amerika Serikat dan juga di seluruh dunia. Keputusan untuk lockdown
juga mendorong penurunan tajam dalam kegiatan ekonomi dan lonjakan
kehilangan pekerjaan.
Gangguan terhadap aktivitas ekonomi di AS
dan di luar negeri telah secara signifikan mempengaruhi kondisi keuangan
dan telah mengganggu aliran kredit ke rumah tangga dan bisnis AS. best profit
Dalam
konferensi pers pasca-pertemuannya, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan
risiko jangka menengah berarti selama sekitar satu tahun ke depan,
terutama lamanya waktu untuk mengendalikan virus. Risiko juga melibatkan
potensi kerusakan ekonomi dan juga kesulitan lapangan pekerjaan.
Powell
juga mengatakan bahwa dimensi global juga menimbulkan risiko yang dapat
membebani kinerja AS dari waktu ke waktu dan mengatakan kegiatan
ekonomi akan mulai meningkat ketika pembukaan ekonomi kembali dimulai
tetapi akan membutuhkan waktu untuk kembali ke tingkat pengangguran yang
lebih normal. best profit
Sumber : Vibiznews