Best Profit (16/4) - Harga emas turun pada perdagangan Rabu, sehari
setelah mencapai rekor tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Hal ini
karena dolar menguat dan investor membukukan keuntungan, meskipun
kekhawatiran resesi global membuatnya berada di bawah harga dasar.
Dikutip
dari CNBC, Kamis (16/4/2020), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen
menjadi USD 1.711,40 per ons. Pada hari Selasa, harga telah melonjak
sebanyak 1,9 persen ke level tertinggi sejak November 2012 di level USD
1.746,50.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,5 persen menjadi USD 1.742,80. best profit
“Emas
telah mengikuti pasar ekuitas, dan ekuitas menjual. Itu menyebabkan
volatilitas dan seiring dengan dolar AS yang menguat. Itu membuat orang
menyesuaikan portofolio mereka," kata Bart Melek, Kepala Strategi
Komoditas di TD Securities.
Saham global turun karena harga minyak
turun dan adanya peringatan resesi global terburuk sejak 1930-an
menggarisbawahi kerusakan ekonomi yang dilakukan oleh virus corona baru.
best profit
Sementara itu, dolar menguat di tengah
meningkatnya kekhawatiran bahwa kerusakan ekonomi global dari wabah
virus corona yang diprediksi akan berlarut-larut. Penjualan ritel AS
mengalami penurunan pada bulan Maret.
Terlepas dari penurunan
harga pada Rabu ini, Analis Commerzbank Carsten Fritsch, optimis harga
emas dapat menembus USD 1.800 per ons pada akhir tahun. best profit
"Dampak
parah dari penguncian global terhadap ekonomi dan pasar keuangan,
membanjirnya uang yang dikeluarkan oleh bank sentral dan pemerintah
serta membengkaknya titik utang pemerintah terhadap permintaan emas yang
terus-menerus meningkat sebagai tempat yang aman dan jalur penyelamatan
terakhir," kata dia.
Di tempat lain, harga perak turun 2,5 persen
pada USD 15,42. Sementara platinum naik 0,6 persen menjadi USD 779,41.
Sedangkan palladium turun 1,5 persen menjadi USD 2.184,97 per ons.
"Kami
terus memperkirakan pasar paladium akan kekurangan pasokan tahun ini
dan tahun depan, meskipun harapan industri terbaru untuk penjualan mobil
anjlok setidaknya 14 persen," ungkap Analis Standard Chartered Bank
dalam sebuah catatan. best profit
Sumber : Liputan6