Best Profit (8/6) - Harga emas diperkirakan akan mengalami tekanan
pada pekan ini melanjutkan pelemahan yang terjadi pada Jumat lalu. Angka
pengangguran di Amerika Serikat (AS) yang turun membuat investor
melakukan aksi jual emas.
Mengutip Kitco, Senin (8/6/2020),
sebanyak delapan analis dari 17 analis Wall Street, atau 47 persen
memperkirakan harga emas melemah pada minggu ini. Sedangkan enam analis
atau 35 persen memperkirakan harga bakal melambung. Susanya atau tiga
analis atau 18 memilih untuk netral.
Sedangkan sebanyak 1.367
suara diberikan dalam jajak pendapat online. Dari jumlah tersebut, 842
responden atau 62 persen mengatakan bahwa harga emas akan naik di minggu
ini. best profit
Sebanyak 282 responden atau 21 persen
mengatakan harga emas akan lebih rendah. Sementara 243 responden atau 18
persen memilih netral.
Pasa survei sebelumnya atau pada survei
pekan lalu, pelaku pasar maupun analis memperkirakan harga emas akan
mengalami lonjakan besar. PAda kenyataannya pada perdagangan Jumat lalu,
harga emas Comex untuk pengiriman Agustus turun 4 persen dan bertengger
di USD 1.682,40 per ounce.
Analis LaSalle Futures Group, Charlie
Nedoss, mengatakan bahwa ada potensi penurunan lebih dalam pada harga
emas dalam waktu dekat ini. best profit
Dalam analisis
teknikal yang ia lakukan, harga emas telah jatuh di bawah rata-rata
harga dalam 50 hari terakhir. Hal tersebut akan mendorong investor
melakukan aksi jual. "Akan banyak uang keluar. Bagi saya, tren sudah
berubah," kata dia.
aalis senior Kitco Jim Wyckoff menambahkan,
harga emas akan stabil dengan kecenderungan melemah setelah adanya
peningkatan akan selera risiko pada pekan lalu. best profit
Bursa
saham terus melanjutkan pemulihan tanpa henti, dengan Dow Jones
Industrial Average telah naik lebih dari 1.000 poin hingga pada Jumat.
"Risiko
besar dalam perdagangan emas minggu ini adalah the Federal Reserve
menyoroti bahwa ekonomi belum seburuk yang dikhawatirkan," tambah analis
ForexLive, Adam Button. best profit
Sumber : Liputan6