Best Profit (1/7) - Harga emas hanya berubah sedikit pada penutupan
perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Namun harga emas tetap
mampu bertahan mendekati puncak tertinggi dalam 8 tahun.
Cepatnya penyebaran virus Corona menjadi ancaman gagalnya harapan akan pemulihan ekonomi di seluruh dunia.
Mengutip
CNBC, Selasa (30/6/2020), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen
menjadi USD 1.769,52 per ounce, tetapi hanya USD 9,54 di bawah level
tertinggi sejak Oktober 2012 yang dicapai Rabu lalu. best profit
Harga
emas juga berada di jalur untuk kenaikan bulanan ketiga berturut-turut
dan kenaikan kuartalan terbesar dalam lebih dari empat tahun.
Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,1 persen ke level USD 1.781,20 per ounce.
"Peningkatan
kasus virus Corona di sebagian besar Amerika Serikat telah membuat
pasar gelisah. hal ini mendukung harga emas," jelas analis senior RJO
Futures Bob Haberkorn.
"Harga emas sudah mulai beranjak naik sejak
minggu lalu. Tapi saat ini, para pedagang sedang menunggu untuk melihat
bagaimana kinerja pasar saham dan jika ekuitas turun emas akan bergerak
lebih tinggi," lanjut dia. best profit
Membebani harga
emas, adalah dolar AS yang stabil dan kenaikan di Wall Street karena
harapan investor pada lebih banyak stimulus bahkan ketika kasus virus
corona global terus meningkat.
Sebelumnya, analis melihat harga
emas akan lebih fluktuatif di perdagangan pada pekan ini dengan upaya
untuk menembus level USD 1.800 per ons.
Harga emas berjangka naik
pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu berada di atas USD 1.770 dengan
perdagangan Comex untuk pengiriman Agustus yang naik 0,54 persen, dan
ditutup pada USD 1.780,10 per ons, setelah sebelumnya sempat mengalami
konsolidasi. best profit
Sentimen risk-off di pasar telah
membantu emas mempertahankan momentum bullish, tetapi dolar AS yang
lebih tinggi telah mencuri perhatian safe-haven dari emas.
"Dolar
AS kembali, yang mempengaruhi harga komoditas," kata Pakar Emas
Gainesville, Everett Millman dilansir dari laman Kitco, Senin
(29/6/2020).
Naiknya harga emas ini seiring dengan lonjakan angka
kasus Covid-19 baru di Amerika Serikat yang naik setidaknya 39.818 pada
Kamis (25/6) lalu, dan menjadi kenaikan satu hari tertinggi di AS hingga
saat ini. best profit
Kekhawatiran tentang bagaimana ini
akan berdampak pada pemulihan ekonomi AS, telah menyebabkan aksi jual
di pasar saham utama lainnya pada hari Jumat, menyeret Dow turun 500
poin setelah Gubernur Texas, Greg Abbott menarik kembali beberapa
kebijakan pelonggaran pembatasan sosial.
"Pada saat ini, jelas
bahwa peningkatan kasus sebagian besar didorong oleh jenis kegiatan
tertentu, termasuk warga Texas yang berkumpul di bar," kata Abbott.
Sementara
itu, kepala strategi global TD Securities, Bart Melek menjelaskan bahwa
entimen risk-off baik untuk emas, tetapi eskalasi yang signifikan dalam
kasus baru Covid-19 berpotensi menghambat reli emas, karena pada
akhirnya semuanya kembali ke ekspektasi inflasi.
"Upaya harga emas
untuk menembus ke USD 1.800-an terganggu oleh kekhawatiran virus baru,
yang telah menghentikan kenaikan ekspektasi inflasi jangka panjang yang
telah kita lihat selama beberapa sesi perdagangan terakhir," kata Malek.
best profit
Sumber : Liputan6