Best Profit (23/6) - Harga emas terus memguat selama pandemi Corona
ini. Bahkan analis Goldman Sachs memperkirakan harga emas akan terus
melanjutkan reli dipicu karena pelemahan dolar AS.
Mengutip CNBC,
Senin (21/6/2020), harga emas diperdagangkan di atas USD 1.736 per ounce
pada Jumat lalu di bursa Eropa. Angka tersebut naik sekitar0,8 persen
dalam perdagangan sepanjang hati itu.
Harga emas memang cukup
stabil dalam 2 bulan terakhir karena langkah langkah-langkah penanganan
virus Corona telah membuahkan hasil. Hal tersebut menghentikan reli yang
terjadi pada Maret di saat pertama kali dunia terkejut dengan
penyebaran virus yang berasal di China tersebut. best profit
Namun,
dalam catatan Goldman Sachs terbaru, analis mereka memperkirakan harga
emas akan terus merangkak naik dalam tiga, enam dan 12 bulan ke depan.
Tak
tanggung-tanggung, perkirakan tersebut terus mendaki menjadi USD 1.800
per ounce, 1.900 per ounce dan 2.000 per ounce. Sedangkan perkiraan
sebelumnya tercatat USD 1.600 per ounce, USD 1.700 per ounce dan USD
1.800 per ounce. best profit
Analis Goldman memperkirakan
kenaikan tersebut aan didorong oleh permintaan akan instrumen lindung
nilai yang tinggi karena keragu-raguan pelaku pasar akan pertumbuhan
ekonomi dunia.
Kombinasi peningkatan sentimen risiko di pasar
negara-negara maju karena negara-negara besar mengangkat langkah-langkah
penguncian, dan pasar negara berkembang yang kemungkinan membutuhkan
waktu lebih lama untuk pulih, dapat menyebabkan ekspektasi koreksi harga
emas.
"Namun, seperti yang telah kami nyatakan di masa lalu,
permintaan investasi emas cenderung tumbuh ke tahap awal pemulihan
ekonomi, didorong oleh kekhawatiran penurunan nilai dan tingkat riil
yang lebih rendah," kata catatan itu. best profit
Sebelumnya,
harga emas naik pada perdagangan hari Jumat karena kenaikan kasus virus
corona yang menyebabkan kekhawatiran gelombang kedua pandemi yang dapat
memaksa pemerintah untuk menerapkan lockdown baru.
Dilansir dari
CNBC, Sabtu (20/6/2020), harga emas di pasar spot naik 1,1 persen
menjadi USD 1,740,79 per ounce. Sementara emas berjangka AS ditutup 1,3
persen di USD 1,753 per ounce.Harga spot mencapai level tertinggi sejak
2012 bulan lalu di USD 1,764.55. best profit
“Ada
peningkatan berkelanjutan dalam COVID-19 di seluruh Selatan dan Barat
Daya AS dengan jumlah pasien rawat inap meningkat. Itu telah menyebabkan
sedikit kekhawatiran pasar, yang menguntungkan emas,” kata Jeffrey
Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.
Lebih dari
8,38 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus corona baru.
Awal pekan ini sekitar 400 pekerja di sebuah rumah pemotongan hewan di
Jerman utara melakukan tes untuk virus tersebut, dan Cina pada hari
Jumat melaporkan 32 kasus baru virus.
"Tidak peduli apa
konsekuensi jangka panjangnya, seperti inflasi, akan ada stimulus
lanjutan di seluruh dunia dan itu akan menjaga harga emas tetap tren
naik dalam jangka panjang," kata Sica. best profit
Sumber : Liputan6