Best Profit (24/6) - Harga emas naik 1 persen pada penutupan
perdagangan Senin (Selasa lagi waktu Jakarta) dan mencetak rekor
tertinggi dalam lebih dari 1 bulan.
Pendorong kenaikan harga emas
karena investor mencari instrumen lindung nilai setelah kenaikan kasus
virus Corona yang menghambat pemulihan ekonomi.
Mengutip CNBC,
Selasa (23/6/2020), harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi USD
1.760,55 per ounce. Harga tertinggi dalam perdagangan Senin adalah USD
1.762,84 per ounce, tertinggi sejak 18 Mei.
Sedangkan harga emas berjangka AS juga naik 1,3 persen ke level USD 1.776 per ounce. best profit
"Ada beberapa sentimen yang membuat harga emas melambung," kata Bob Haberkorn, analis senior RJO Futures.
“Kenaikan
kasus virus Corona secara global telah menyebabkan harga emas menembus
level USD 1.750 per ounce. Jika kita tutup di atas USD 1.765 per ounce
hari ini, level USD 1.800 tidak terlalu jauh," jelas dia.
Emas
merupakan instrumen yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi. Harga
emas mendapat dorongan setelah WHO pada Minggu melaporkan rekor kenaikan
tertinggi, dengan peningkatan terbesar di Amerika Utara dan Selatan. best profit
Dua
pejabat Bank Sentral AS pada Jumat memperingatkan tingkat pengangguran
bisa naik lagi jika virus Corona tidak bisa dikendalikan. Bank sentral
di seluruh dunia telah mengambil langkah-langkah stimulus agresif dan
mempertahankan suku bunga rendah selama pandemi.
"Tampaknya ada
beberapa peningkatan dalam ekspektasi inflasi yang mendorong suku bunga
riil lebih rendah dan memberikan dukungan pada harga emas," kata analis
UBS Giovanni Staunovo.
Sebelumnya, harga emas terus memguat selama
pandemi Corona ini. Bahkan analis Goldman Sachs memperkirakan harga
emas akan terus melanjutkan reli dipicu karena pelemahan dolar AS. best profit
Mengutip
CNBC, Senin (21/6/2020), harga emas diperdagangkan di atas USD 1.736
per ounce pada Jumat lalu di bursa Eropa. Angka tersebut naik sekitar0,8
persen dalam perdagangan sepanjang hati itu.
Harga emas memang
cukup stabil dalam 2 bulan terakhir karena langkah langkah-langkah
penanganan virus Corona telah membuahkan hasil. Hal tersebut
menghentikan reli yang terjadi pada Maret di saat pertama kali dunia
terkejut dengan penyebaran virus yang berasal di China tersebut.
Namun,
dalam catatan Goldman Sachs terbaru, analis mereka memperkirakan harga
emas akan terus merangkak naik dalam tiga, enam dan 12 bulan ke depan. best profit
Tak
tanggung-tanggung, perkirakan tersebut terus mendaki menjadi USD 1.800
per ounce, 1.900 per ounce dan 2.000 per ounce. Sedangkan perkiraan
sebelumnya tercatat USD 1.600 per ounce, USD 1.700 per ounce dan USD
1.800 per ounce.
Analis Goldman memperkirakan kenaikan tersebut
aan didorong oleh permintaan akan instrumen lindung nilai yang tinggi
karena keragu-raguan pelaku pasar akan pertumbuhan ekonomi dunia.
Kombinasi
peningkatan sentimen risiko di pasar negara-negara maju karena
negara-negara besar mengangkat langkah-langkah penguncian, dan pasar
negara berkembang yang kemungkinan membutuhkan waktu lebih lama untuk
pulih, dapat menyebabkan ekspektasi koreksi harga emas.
"Namun,
seperti yang telah kami nyatakan di masa lalu, permintaan investasi emas
cenderung tumbuh ke tahap awal pemulihan ekonomi, didorong oleh
kekhawatiran penurunan nilai dan tingkat riil yang lebih rendah," kata
catatan itu. best profit
Sumber : Liputan6