Best Profit (2/6) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin, 1
Juni 2020 mengatakan bahwa pihaknya ingin tetap bekerja dengan Amerika
Serikat meskipun Presiden Donald Trump memutuskan dengan badan tersebut.
Kepala
WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, keterlibatan AS dengan
organisasi telah membuat "perbedaan besar" selama beberapa dekade dan
"itu adalah harapan WHO untuk kolaborasi ini untuk berlanjut", demikian
dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (2/6/2020).
Trump
mengatakan kemarin ia memutuskan hubungan AS dengan WHO, yang katanya
gagal memerangi penyebaran awal Virus Corona baru (COVID-19). best profit
Trump
pertama kali menangguhkan dana ke WHO sebulan lalu, ia menyebut badan
itu gagal mengelola penanganan pandemi COVID-19 global.
Dia menuduh organisasi yang berbasis di Jenewa itu menjadi "boneka" bagi pemerintah Tiongkok.
"Kami
telah menerima pertanyaan tentang pengumuman hari Jumat oleh presiden
Amerika Serikat," kata Tedros dalam konferensi pers virtual. best profit
"Dunia telah lama mendapat manfaat dari keterlibatan kolaboratif yang kuat dengan pemerintah dan rakyat Amerika Serikat."
"Pemerintah
AS dan kontribusi masyarakat serta kemurahan hati terhadap kesehatan
global selama beberapa dekade sangat besar, dan telah membuat perbedaan
dalam kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
"Adalah harapan WHO untuk kolaborasi ini terus berlanjut." best profit
Tedros mengatakan "satu-satunya komunikasi" yang dimiliki WHO adalah pernyataan yang disampaikan pada Jumat dari Trump.
Presiden
Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyetop anggaran kontribusi terhadap
World Health Organization (WHO). Alasannya adalah WHO dianggap
melakukan kesalahan dalam mengantisipasi Virus Corona (COVID-19).
Selain itu, Presiden Trump berkata WHO menutup-nutupi terkait virus ini.
"Hari
ini saya menginstruksikan pemerintahan saya untuk menahan pendanaan WHO
selagi meninjau peran WHO dalam buruknya mismanajemen dan menutupi
penyebaran Virus Corona COVID-19. Semua orang tahu apa yang terjadi di
sana," ujar Donald Trump pada konferensi pers di Gedung Putih seperti
dikutip Selasa (15/4/2020). best profit
Presiden Trump
sempat menyebut WHO lebih China-sentris, sehingga merugikan dunia, dan
notabene AS yang merupakan kontributor terbesar. Ia berkata anggaran ke
WHO dari pajak AS tiap tahun bisa sebesar US$ 400 juta hingga US$ 500
juta (Rp 6,2 triliun - Rp 7,8 triliun).
Sementara, sumbangan China tak sampai US$ 40 juta (Rp 625 miliar).
Jika
melihat data dari situs resmi WHO, kontribusi keuangan China ke WHO
memang tinggi, yakni US$ 37,8 juta untuk periode 2018-2019. Nominal itu
lebih besar dari gabungan kontribusi Inggris, Australia, dan India
kepada WHO pada periode. best profit
Kontribusi China
masih kalah dari Amerika Serikat yang mencapai US$ 118,4 juta. Namun,
kontribusi tersebut adalah assessed contribution yang bersifat wajib dan
belum termasuk sumbangan sukarela ke WHO.
China memang kerap
memakai pernyataan WHO ketika melobi negara lain supaya tidak melarang
perjalanan dari China akibat Virus Corona. Presiden Trump mengaku sempat
mengeluh mendapat tekanan dari China agar tak melarang penerbangan,
namun ia memilih tetap melakukannya. best profit
Sumber : Liputan6