Best Profit (14/7) - Harga emas diprediksi akan terus berada di level
USD 1.800 per ounce dan menuju rekor tertinggi pada pekan ini. Hal ini
dibayangi oleh terus meningkatnya jumlah kasus virus corona.
Dikutip
dari Kitco, Senin (13/7/2020), harga emas bertahan di atas USD 1.800
per ons dengan perdagangan emas berjangka Comex Agustus di USD 1.808,30,
naik 0,25 persen pada pekan lalu.
Investor tampaknya terpecah
antara harapan pemulihan ekonomi dan meningkatnya jumlah kasus virus
corona yang mengkhawatirkan di AS, yang dapat memperlambat pemulihan
ekonomi kembali. best profit
AS melaporkan 60 ribu kasus
baru pada Kamis pekan lalu dan menjadi rekor tertinggi harian baru.
Meskipun tren ada bullish dalam emas, ekuitas naik lebih tinggi pada
Jumat pekan lalu di mana sebagian besar mengabaikan kekhawatiran
COVID-19.
"Pembukaan kembali ekonomi mungkin tidak secepat yang
dipikirkan orang. Bisa melihat lebih banyak penutupan di negara-negara
bagian seperti Florida dan Texas. Selain itu, negara-negara lain bisa
lebih berhati-hati ketika membuka kembali kegiatan ekonomi. Kita bisa
melihat ekonomi menderita," kata Kepala Strategi Global TD Securities
Bart Melek.
Menurut Pakar Logam Mulia Gainesville, Everett
Millman, harga emas bertahan di atas USD 1.800 per ounce pada pekan lalu
menjadi tren yang sangat bullish. best profit
"Kami belum melihat level ini (harga emas) dalam 9 tahun," kata Millman.
Harga
emas diprediksi akan bergerak lebih tinggi di atas USD 1.800 pada pekan
ini. "Sepertinya kita sedang dalam perjalanan untuk menuju level
tertinggi sepanjang masa di sekitar USD 1.900," kata Millman.
"Semua
faktor yang mendukung emas setahun lalu semuanya masih ada. Tidak ada
yang membaik atau berubah. Saya berharap emas akan lebih tinggi ke depan
di paruh kedua tahun 2020," tambahnya. best profit
Senior
ABN Amro FX dan Ahli Strategi Logam Mulia Georgette Boele menyatakan,
rekor tertinggi emas berada di level USD 1.921 pada September 2011 dan
sekarang sudah di depan mata.
"Terhadap dolar, emas tertinggi
sepanjang masa sebesar USD 1.921 kini dalam jangkauan. Pelonggaran
kebijakan moneter yang agresif, suku bunga ultra-rendah, hasil riil AS
yang negatif, stimulus fiskal dan prospek teknis semua mendukung harga
emas, "kata Boele minggu ini. best profit
Sumber : Liputan6