Best Profit (3/7) - Harga emas turun dari level tertinggi dalam
delapan tahun terakhir pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Hal
ini karena ekuitas naik didukung oleh data ekonomi AS dan meningkatnya
harapan akan perkembangan vaksin virus corona yang potensial.
Dikutip
dari CNBC, Kamis (2/7/2020), harga emas di pasar spot turun 0,6 persen
menjadi USD 1,770.57 per ounce, setelah sebelumnya mencapai puncaknya
sejak Oktober 2012 di level USD 1.788,96.
Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup turun 1,1 persen menjadi USD 1,779,90. best profit
“Perasaan
optimisme yang diperbarui terhadap ekonomi AS yang pulih lebih cepat
dari yang diharapkan dapat memicu suasana risk-on, pada akhirnya
mengurangi selera untuk aset safe haven termasuk emas,” kata analis FXTM
Lukman Otunuga.
Aktivitas manufaktur AS juga mulai bangkit pada
Juni, mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu tahun terakhir,
memperkuat pasar saham bersama dengan harapan vaksin yang dikembangkan
oleh BioNTech dan Pfizer yang telah menunjukkan potensi dalam uji coba
tahap awal.
"Harga emas tetap dalam tren naik pada grafik harian tetapi momentum bisa kehabisan tenaga," kata Otunuga. best profit
Harga
emas naik lebih dari 13 persen di kuartal sebelumnya karena
kekhawatiran gelombang kedua infeksi dan karena bank sentral global
telah meningkatkan langkah-langkah stimulus serta mempertahankan suku
bunga rendah guna memudahkan pukulan ekonomi dari pandemi.
"Perbedaan
dalam bagaimana pemerintah negara bagian menangani penutupan ekonomi
mereka di Amerika Serikat dan kemungkinan kuat bahwa akan ada lebih
banyak stimulus akan mendukung kenaikan harga emas," kata Jeffrey Sica,
Pendiri Circle Squared Alternative Investments. best profit
Sementara
untuk Logam mulia lainnya juga turun, di mana perak jatuh 1,1 persen
menjadi USD 17,93. Sebelumnya, logam ini mencapai tertinggi sejak akhir
Februari.
Palladium turun 1,1 persen menjadi USD 1,908.68 per ons dan platinum turun 0,4 persen menjadi USD 813,15 per ons. best profit
Sumber : Liputan6