Best Profit (2/7) - Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam
hampir 8 tahun pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu
Jakarta). Pendorong kenaikan harga emas adalah meningkatnya kekhawatiran
akan timbulnya gelombang kedua lonjakan virus Corona.
Para
investor banyak memindahkan portofolio investasi mereka ke aset-aet safe
haven seperti emas. Hal ini membuat logam mulia tersebut masuk ke jalur
kenaikan kuartalan terbesar sejak Maret 2016.
Mengutip CNBC, Rabu
(1/7/2020), harga emas di pasar spot melonjak 0,5 persen menjadi USD
1.779,44 per ounce. Sesi tertinggi pada perdagangan Selasa mencapai USD
1.785,46 per ounce, tertinggi sejak Oktober 2012. best profit
Sedangkan untuk harga emas berjangka AS naik 1,1 persen ke level USD 1.800,5 per ounce.
Kepala
perdagangan derivatif logam mulia BMO Tai Wong mengatakan, berdasrkan
hitungan dari para analis, harga emas bisa mencapai level tertinggi di
USD 1.780 per ounce.
Harga emas terus menunjukkan penguatan dan pasar terus mendorongnya menuju ke level USD 1.800 per ounce dalam waktu singkat. best profit
Emas,
dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai
mata uang. Sejauh ini harga emas telah menuju kenaikan bulan ketiga,
didorong oleh pengucuran stimulus untuk mendukung ekonomi yang telah
dihancurkan oleh pandemi Corona.
"Secara fundamental emas akan
tetap bullish karena covis-19 mendorong permintaan instrumen safe-haven.
Stimulus bank sentral juga menjadi mendorong harga emas hingga bisa
mencetak rekor," jelas analis senior Kitco Jim Wyckoff.
Beberapa
negara bagian AS mempertimbangkan untuk menutup kembali perekonomian
setelah terjadi lonjakan penderita virus Corona Covid-19. best profit
Ketua
Federal Reserve AS Jerome Powell pada hari Senin mengatakan prospek
ekonomi di Amerika Serikat (AS) sangat tidak pasti sehingga mendorong
pelaku pasar untuk memborong logam mulia sehingga harga emas naik.
Sebelumnya,
analis melihat harga emas akan lebih fluktuatif di perdagangan pada
pekan ini dengan upaya untuk menembus level USD 1.800 per ons.
Harga
emas berjangka naik pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu berada di
atas USD 1.770 dengan perdagangan Comex untuk pengiriman Agustus yang
naik 0,54 persen, dan ditutup pada USD 1.780,10 per ons, setelah
sebelumnya sempat mengalami konsolidasi.
Sentimen risk-off di
pasar telah membantu emas mempertahankan momentum bullish, tetapi dolar
AS yang lebih tinggi telah mencuri perhatian safe-haven dari emas. best profit
"Dolar
AS kembali, yang mempengaruhi harga komoditas," kata Pakar Emas
Gainesville, Everett Millman dilansir dari laman Kitco, Senin
(29/6/2020).
Naiknya harga emas ini seiring dengan lonjakan angka
kasus Covid-19 baru di Amerika Serikat yang naik setidaknya 39.818 pada
Kamis (25/6) lalu, dan menjadi kenaikan satu hari tertinggi di AS hingga
saat ini.
Kekhawatiran tentang bagaimana ini akan berdampak pada
pemulihan ekonomi AS, telah menyebabkan aksi jual di pasar saham utama
lainnya pada hari Jumat, menyeret Dow turun 500 poin setelah Gubernur
Texas, Greg Abbott menarik kembali beberapa kebijakan pelonggaran
pembatasan sosial. best profit
"Pada saat ini, jelas
bahwa peningkatan kasus sebagian besar didorong oleh jenis kegiatan
tertentu, termasuk warga Texas yang berkumpul di bar," kata Abbott.
Sementara
itu, kepala strategi global TD Securities, Bart Melek menjelaskan bahwa
entimen risk-off baik untuk emas, tetapi eskalasi yang signifikan dalam
kasus baru Covid-19 berpotensi menghambat reli emas, karena pada
akhirnya semuanya kembali ke ekspektasi inflasi.
"Upaya harga emas
untuk menembus ke USD 1.800-an terganggu oleh kekhawatiran virus baru,
yang telah menghentikan kenaikan ekspektasi inflasi jangka panjang yang
telah kita lihat selama beberapa sesi perdagangan terakhir," kata Malek.
best profit
Sumber : Liputan6