Wednesday, 26 November 2014

Investor Timbang Data Ekonomi AS, Saham Jepang Jatuh untuk Hari Kedua

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/11) - Saham Jepang jatuh untuk hari kedua karena yen menguat dan investor menimbang data ekonomi AS. Saham perusahaan eksplorasi minyak pimpin kerugian dan perusahaan pengirim meningkat seiring minyak mentah memperpanjang penurunannya dari level empat tahun terendah.
Indeks Topix tergelincir sebesar 0,3 persen ke level 1,402.03 pukul 09:05 pagi di Tokyo, 28 saham dari 33 saham sub industri melemah. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 0,4 persen ke level 17,317.47. Yen menguat sebesar 0,1 persen ke level 117,67 per dolar, penguatan untuk hari ketiga.
Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,3 persen ke rekor kemarin di tengah optimisme ekonomi AS yang menunjukkan kekuatan yang cukup menahan perlambatan ekonomi global. Kontrak pada indeks S&P 500 bergerak mendatar hari ini.
Tingkat Kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi lebih dari tujuh tahun terakhir pada bulan November dan belanja konsumen naik pada bulan Oktober pada kecepatan yang sama dengan pendapatan, menunjukkan sektor rumah tangga tetap pada batas kemampuan mereka seiring dimulainya musim liburan-belanja.
Pesanan untuk peralatan bisnis AS seiring mesin dan peralatan listrik tiba-tiba menurun pada bulan Oktober, sementara klaim pengangguran meningkat pada pekan yang berakhir 22 November lalu ke level tertinggi sejak awal September lalu. Penjualan Rumah baru di AS melambat dari perkiraan bulan lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Mayoritas Saham Asia Turun Terkait Pelemahan Jepang, Minyak Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/11) - Mayoritas saham Asia jatuh karena saham Jepang melemah terkait penguatan yen serta penurunan minyak yang membebani perusahaan energi.
Sekitar tiga saham turun untuk setiap dua saham yang menguat di Indeks MSCI Asia Pacific, dimana mengalami stagnansi di level 141,34 pada 09:03 pagi di Tokyo. Indeks Standard & Poor 500 naik 0,3% menuju rekor terbarunya kemarin menjelang libur Thanksgiving karena para investor mengkaji data ekonomi.
Indeks Topix Jepang turun 0,3 persen karena yen menguat untuk hari ketiga diperdagangkan pada 117,64 per dolar. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,5 persen. Australia S & P / ASX 200 Index naik 0,2 persen, sementara NZX 50 Index Selandia Baru tergelincir 0,1 persen. Pasar di Hong Kong dan China belum membuka.
Indeks Asia-Pacific rebound 5,7% dari level terendah pada 17 Oktober sampai kemarin karena Bank of Japan yang meningkatkan stimulus, China memangkas suku bunga acuan serta tumbuhnya spekulasi bahwa BOE akan mengambil langkah-langkah stimulus.
Sementara tingkat keyakinan konsumen AS naik ke lebih dari tujuh tahun terakhir pada November sebagai pandangan Amerika 'keuangan mereka ditingkatkan dengan baik menuju ke musim belanja liburan. Sebuah laporan terpisah menunjukkan bahwa belanja konsumen naik pada bulan Oktober pada laju yang sama dengan pendapatan, menunjukkan pengeluaran rumah tangga tinggal dalam batas kemampuan mereka sebagai musim liburan-belanja dimulai.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Menguat 0.3% Ditengah Optimisme Ekonomi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/11) - Bursa Saham AS menguat, indeks acuan tersebut ditutup pada level tertingginya sepanjang sejarah, ditengah optimisme perekonomian yang sedang menunjukkan kenaikan guna meredam pelambatan pertumbuhan ekonomi global.

Saham perusahaan telephone pimpin gain, sementara saham-saham teknologi menguat seiring Hewlett-Packard Co. mencuat ke level tertingginya sejak Mei 2011 silam meski setelah pendapatannya tidak sesuai dengan perkiraan para analis sebelumnya. Saham perusahaan penghasil energi melemah akibat Seadrill Ltd. menunda pembagian dividen ditengah menurunnya harga minyak dunia dalam lebih dari 4 tahun terakhir.

Indeks Standard & Poor 500 menguat 0.3% ke level 2,072.79 pukul 4 sore waktu New York, memperpanjang gain di akhir 15 menit perdagangan saham. Sementara Dow Jones Industrial Average naik 12.81 poin atau 0.1% ke level 17,827.75. Kedua indeks acuan saham tersebut ditutup pada rekornya. Indeks Nasdaq 100 menguat 0.7% yang memperpanjang level 14 tahun tertingginya. Besok Bursa Saham AS akan tutup untuk memperingati hari libur Thanksgiving.

Kepercayaan konsumen AS bulan November naik ke level lebih dari 7 tahun tertingginya akibat para warga Amerika melihat membaiknya financial mereka menjelang liburan pada musim belanja. Rilis data terpisah menunjukkan belanja konsumen AS bulan Oktober naik pada laju yang sama akibat pendapatan, yang menunjukkan sektor rumah tangga berada pada momentumnya seiring musim liburan untuk belanja tiba. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Tuesday, 25 November 2014

Minyak Mentah Perpanjang Kemerosotan Jelang Rapat OPEC

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/11) - Minyak mentah turun hari ketiga, memperpanjang penurunan dari level terendah empat tahun ditengah kekhawatiran anggota OPEC mungkin gagal untuk menyepakati penurunan produksi ketika mereka bertemu di Austria pekan ini. Saham Jepang turun karena mata uang Asia, termasuk yen, menguat terhadap dolar.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tergelincir 0,3% menjadi $ 73,87 per barel pada 09:28 pagi di Tokyo, setelah jatuh 2,2 % di sesi terakhir untuk harga terendah sejak September 2010. Indeks Topix Jepang turun 0,1% dari level tertinggi enam tahun, seiring Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% ditengah rebound dalam ekuitas Australia. Yen menguat hari kedua, sedangkan won Korea dan ringgit Malaysia menambahkan setidaknya 0,2%. Indeks berjangka Standard & Poor 500 stagnan setelah Indeks tersebut jatuh dari rekornya setelah gain tiga harinya.
Semetara OPEC akan melakukan pertemuandi Wina besok, setelah pembicaraan antara Venezuela, Arab Saudi, Meksiko dan Rusia gagal menghasilkan kesepakatan mengenai pemangkasan pasokan ditengah turunya harga minyak. Jepang melaporkan terkait kepercayaan bisnis kecil saat ini, dan data terbaru Inggris pada GDP. Barang tahan lama AS membukukan penurunan tak terduga dalam kepercayaan konsumen mengimbangi data yang menunjukkan ekonomi mencatat enam bulan terkuat dalam satu dekade pada kuartal terakhir.(yds)
Sumber: Bloomberg

Dolar AS Melemah Antarkan Emas Berjangka Catat Kenaikan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/11) - Emas berjangka mencatat kenaikan untuk kedua kalinya dalam tiga sesi karena mata uang dolar yang  melemah dari level tertinggi dalam lima tahun terakhir, sehingga mendorong permintaan terhadap logam sebagai alat alternatif investasi.
Dolar turun sebanyak 0,2 terhadap sekumpulan10 mata uang utama pasca menyentuh level tertinggi sejak Maret 2009 silam. Sebelumnya bullion mencatatkan penurunan pasca sebuah laporan pemerintah menunjukkan perekonomian AS berkembang lebih dari yang diharapkan, sehingga meredam permintaan terhadap logam sebagai alat penyimpan nilai.
Emas turun dali level tertingginya sebesar 14 persen pada tahun ini, dan kepemilikan logam global dalam produk yang diperdagangkan di bursa pekan lalu turun ke level terendah sejak Mei 2009 silam, di tengah penguatan mata uang dolar karena membaiknya perekonomian AS. Sementara pertumbuhan perekonomian di laju yang lebih cepat mendukung keputusan Federal Reserve bulan lalu untuk menghentikan pembelian utang karena para pembuat kebijakan memantau kemajuan perekonomian saat ini sehingga dapat memutuskan kapan harus menaikkan tingkat suku bunga untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 0,1 persen ke level $ 1,197.80 per ounce pukul 01:40 siang di Comex  New York. Sementara sebelumnya logam turun sebesar 0,6 persen. Sedangkan bullion membukukan dua keuntungan mingguan pada 21 November lalu di tengah tindakan bank sentral dari China ke Jepang sampai Eropa untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya.
Produk domestik bruto(GDP) AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,9 persen pada kuartal ketiga, membatasi kenaikan enam bulan tertinggi dalam satu dekade terakhir dan melampaui perkiraan sebesar 3,3 persen dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom, menurut laporan pemerintah menunjukkan hari ini. (vck)
Sumber: Bloomberg

Penguatan Saham Material Dorong Saham Asia Naik untuk Hari Keempat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/11) - Saham Asia naik mengirim indeks saham acuan regional menuju penguatan hari keempat ditopang oleh penguatan saham material dan perawatan kesehatan, indeks topix Jepang melemah ditengah penguatan yen.
Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,1 persen ke level 140,90 pukul 09:03 pagi di Tokyo pascas naik sebesar 1,1 persen dalam tiga hari terakhir perdagangan. Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,3 persen karena yen menguat 0,1 persen ke level 117,81 per dolar setelah melonjak sebesar 0,3 persen kemarin. Saham AS tergelincir dari rekor tertingginya seiring turunnya tingkat kepercayaan konsumen mengimbangi ekspansi ekonomi yang lebih cepat.
Indeks Kospi Korea Selatan naik sebesar 0,1 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia melonjak sebesar 0,9 persen, sementara indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,3 persen.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 stagnan hari ini. Indeks turun sebesar 0,1 persen kemarin. Tingkat kepercayaan konsumen di AS turun ke level terendah dalam lima bulan terakhir pada bulan November, perkiraan terendah dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom. Produk domestik bruto (GDP) naik sebesar 3,9 persen pada tingkat tahunan di kuartal ketiga, naik dari perkiraan awal sebesar 3,5 persen.
Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) mencapai level terendahnya dalam lebih dari empat tahun terakhir pasca sepertiga negara-negara memasok minyak dunia gagal untuk menjaminkan penurunan produksi sebelum pertemuan OPEC besok.
Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong dan indeks Hang Seng Hong Kong China Enterprises masing-masing terkoreksi 0,1 persen pada awal sesi perdagangan. (izr)
Sumber: Bloomberg

Topix Jepang Turun Dari Level Tertinggi 6 Thn; Yen Masih Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/11) - Saham Jepang jatuh, dengan indeks Topix turun dari level tertingginya dalam enam tahun terakhir, karena yen menahan gain terhadap dolar. Sementara Pabrik kertas memimpin penurunan dan perusahaan obat meningkat.
Topix turun 0,2%  menjadi 1,406.23 pada 09:02 pagi di Tokyo, dengan delapan saham jatuh untuk setiap enam saham yang naik, setelah kemarin ditutup pada level tertinggnya sejak Juni 2008. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3% menjadi 17,360.21 hari ini. Yen diperdagangkan pada level 117,81 per dolar, setelah menguat sebanyak 0,5% kemarin.
Indeks Topix naik lima hari perdagangan terakhir seiring Perdana Menteri Shinzo Abe menyebut pemilu Desember menggagalkan rencana kenaikan pajak penjualan Jepang yang kedua setelah data menunjukkan ekonomi terbesar kedua di Asia tersebut berada dalam resesi. Bank of Japan pekan lalu berjanji untuk memperluas basis moneter pada laju tahunan sebesar 80 triliun yen ($ 676 miliar).
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Melemah 0.1% Ditengah Rilis Data GDP & Kepercayaan Konsumen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/11) - Indeks Standard & Poor 500 melemah setelah kemarin ditutup pada rekornya, setelah kepercayaan konsumen secara mengejutkan turun yang mengimbangi rilis data GDP yang menunjukkan kenaikan..

Indeks S&P 500 melemah 0.1% ke level 2,067.48 pukul 4 sore waktu New York, mengikuti gain 3 hari terahir. Dow Jones Industrial Average naik 6.13 poin atau kurang dari 0.1% ke level tertingginya sepanjang sejarah 17,848.21. Indeks Russell 2000 melemah 0.1%, sementara Indeks Nasdaq 100 perpanjang level 14 tahun tertingginya.

GDP (Gross domestic product) tumbuh 3.9%, naik dari perkiraan awal sebesar 3.5%, menurut rilis data dari Departemen Perdagangan AS hari ini di Washington. Perkiraan rata-rata dari 81 survei ekonom oleh Bloomberg menyatakan naik 3.3%. Setelah kenaikan 4.6% pada kuartal kedua, angka tersebut menandai kenaikan pertama sejak akhir 2003 silam.

Indeks kepercayaan konsumen dari Conference Board bulan Novemebr turun 88.7 dari 94.1 di bulan sebelumnya, menurut rilis data dari grup peneliti swasta yang berbasis di New York pada hari ini. Perkiraan rata-rata pada survei Bloomberg menyatakan naik 96. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Monday, 24 November 2014

Yen Mendekati Level Tujuh Tahun Terendah Jelang Pidato Kuroda

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/11) - Yen mendekati level tujuh tahun terendah terhadap dolar jelang pidato Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda hari ini, seiring kebijakan yang menyimpang dari Federal Reserve.
Euro mempertahankan keuntungan dari kemarin terhadap mata uang utama pasca anggota Dewan Pemerintahan Bank Sentral Eropa Jens Weidmann mengatakan akan memperluas pembelian obligasi hingga surat hutang pemerintah akan menghadapi "rintangan hukum." Dolar Selandia Baru melemah untuk pertama dalam tiga hari terakhir sebelum survei triwulanan ekspektasi inflasi Reserve Bank. BOJ hari ini akan merilis risalah pertemuan pada 31 Oktober lalu, ketika itu BOJ secara mengejutkan pasar dengan memperluas stimulus dua hari setelah The Fed mengakhiri program pembelian obligasinya.
Yen tergelincir sebesar 0,1 persen ke level 118,43 per dolar pukul 08:47 pagi di Tokyo dari kemarin, ketika itu yen jatuh sebesar 0,4 persen. Yen menembus level 118,98 pada 20 November lalu, level terendah sejak Agustus 2007 lalu. Yen bergerak mendatar pada level 147,26 per euro, pasca merosot sebesar 0,8 persen kemarin. Euro ditransaksikan pada level $1,2434 dari level $1,2442.
BOJ bulan lalu mengangkat target tahunan untuk memperbesar basis moneter hingga mencapai 80 triliun yen ($675 miliar), dari 60 triliun yen hingga 70 triliun yen. Dewan kebijakan melakukan voting untuk mempertahankan rencana pada akhir pertemuan selama dua hari pada 19 November lalu. Kuroda dijadwalkan akan berpidato pada pukul 10:00 di Nagoya pagi ini.
The Fed mulai bergerak untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006 lalu pasca mengakhiri kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE). Pedagang Futures memprediksi ada kemungkinan 50 persen suku bunga akan naik pada bulan September untuk pertama kalinya sejak tahun 2006.
Dolar Selandia Baru stagnan pada level 78,60 sen AS, pasca melemah 0,3 persen kemarin. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Ditutup Turun Seiring Pemangkasan Suku Bunga China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/11) - Emas ditutup turun pada hari Senin ini setelah pembelian yang mendorong bullion ke level 3  pekan tertingginya pada hai Jumat lalu berkurang seiring pemotongan suku bunga yang mengejutkan di China yang menaikkan spekulasi bahwa permintaan emas dari konsumen terbesar di dunia tersebut akan meningkat.

Pukul 3:28 sore waktu AS (20:28 GMT), spot emas turun 0.2% di level $1,199.65 per ounce setelah Jumat lalu sempat mencapai level 3 pekan tertingginya $1,207.70. Emas berjangka AS ditutup pada level $1,195.70 per ounce atau turun $2.

Perdagangan emas menurun  menjelang hari libur peringatan Thanksgiving di AS pada hari Kamis depan dan para investor menunggu berita dari pertemuan OPEC pada pekan ini dan referendum Swiss pada hari Minggu lalu terkait terkait  bagaimana negara tersebut mengatur kepemilikan emasnya.

Harga emas telah melakukan beberapa pemangkasan penurunan setelah rilis data swasta terkait sektor jasa AS bulan November sedikit turun dari perkiraan sebelumnya, sehingga memberikan sedikit tekanan terhadap dollar.

Dollar sedikit melemah, akan tetapi masih berada pada kisaran level 4 tahun tertingginya.

Sementara itu, di pasar emas fisik China harga diperdagangkan lebih tinggi sebesar $1-$2 per ounce di Senin ini, tidak berubah dari sesi sebelumnya. Para trader berharap pemangkasan suku bunga China akan memulihkan daya tarik emas perhiasan, batangan dan koin.

Permintaan emas turun lebih dari lima kali dalam 9 bulan terakhir, menurut China Gold Association, setelah rekor pembelian tahun lalu, penurunan tersebut akibat para konsumen khawatir akan penurunan harga emas.

Sementara itu logam mulai lainnya, platinum turun 1% ke level $1,208.5 per ounce, palladium naik 0.06% ke level 791.5 per ounce. Silver naik 0.2% ke level $16.51. (bgs)

Sumber : Reuters

Bursa Saham Jepang Dibuka Kembali Angkat Saham Asia Menguat Menuju Hari Ketiga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/11) - Saham Asia menguat mengirim indeks acuan regional menuju penguatan untuk hari ketiga, seiring saham konsumen dan saham industri naik karena saham Jepang menguat pasca liburan.
Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,1 persen ke level 140,62 pukul 09:03 pagi di Tokyo. Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,7 persen pasca yen turun 0,4 persen terhadap dolar AS kemarin.
Indeks Kospi Korea Selatan stagnan. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun sebesar 0,8 persen, sedangkan indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,6 persen.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 stagnan. Indeks saham acuan naik sebesar 0,3 persen kemarin, memperpanjang rekor baru tertingginya pasca Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi berjanji untuk meningkatkan laju inflasi secepat mungkin dan China secara tak terduga menurunkan suku bunga pekan lalu. Laporan yang akan dirilis hari ini mungkin menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat lebih lambat pada kuartal ketiga dari perkirakan pertama, sedangkan tingkat kepercayaan konsumen kemungkinan naik pada bulan November.
Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong mendatar di sesi perdagangan terbaru mereka. Pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal ketiga naik pada laju tahunan sebesar 3,1 persen, mengalahkan perkiraan untuk peningkatan laju tahunan sebesar1,5 persen, sebelum perdagangan saham dibuka di Hong Kong.
Sementara itu, Bank Rakyat China (PBOC) pada 22 November lalu secara mengejutkan menurunkan tingkat suku bunga pinjaman satu tahun sebesar 40 basis poin menjadi 5,6 persen dan satu tahun tingkat tabungan 25 basis poin menjadi 2,75 persen, dan meningkatkan batas bunga deposito. Satu tahun suku bunga pinjaman akan menjadi 5,35 persen pada kuartal kedua 2015 dan suku bunga deposito satu tahun akan menjadi 2,5 persen, menurut perkiraan median ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. (izr)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Jepang Catat Gain Diikuti Dolar AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/11) - Dolar menguat terhadap mayoritas rekanan utama sementara saham Jepang meningkat pasca rekor di New York ditengah upaya bank sentral global untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Minyak turun diikuti mata uang krone Norwegia.
Indeks Topix Jepang naik 0,7% pada 09:11 pagi di Tokyo, karena yen melemah 0,1% menjadi 118,37. Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2%, sementara penurunan 1,9 %BHP Billiton Ltd menyeret Indeks Australia S&P / ASX 200 ke level lebih rendah. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 stagnan setelah Indeks AS dan Dow Jones Industrial Average ditutup pada rekornya. Mata uang Norwegia melemah 0,3% sementara harga minyak di New York turun 0,2%.
Pasar saham Jepang melanjutkan pasca hari libur selama bank sentral China memangkas suku bunga acuan.Sementara pertumbuhan GDP dalam tiga bulan sampai 30 September kemungkinan akan direvisi ke level lebih rendah. Angka pembacaan akhir pada kuartal ketiga ekspansi ekonomi Jerman disebabkan kenaikan tak terduga dalam kepercayaan bisnis ditengah upaya Presiden ECB Mario Draghi untuk memenangkan dukungan untuk langkah-langkah lebih lanjut.
Indeks S&P 500 telah kembali pulih 11% dari level terendah selama enam bulan bulan lalu. Indeks tersebut telah jatuh sebanyak 7,4% terkait kekhawatiran ekonomi Eropa yang memimpin perlambatan pertumbuhan global. Ditutup di atas lima hari moving avarage untuk 27 sesi perdagangan secara beruntun, merupakan yang terpanjang ]dalam sejarah, menurut Jonathan Krinsky, teknisi pasar saham  utama di MKM Holdings LLC.(yds)
Sumber: Bloomberg

Spekulasi Stimulus ECB Akibatkan Saham AS Perpanjang Rekornya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/11) - Saham AS memperpanjang kenaikan ke level tertinggi sepanjang masa dan obligasi Eropa mencatatkan kenaikan di tengah spekulasi Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan membeli obligasi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Eropa. Sementara saham gas alam yang memimpin pelemahan sektor komoditas dan minyak melemah.
Indeks Standard & Poor 500 mencatatkan kenaikan ke level tertinggi sepanjang masa sebesar 0,3 persen pukul 4 sore di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average naik kurang dari 0,1 persen untuk memperpanjang rekornya, sedangkan saham perusahaan sekala kecil pada Indeks Russell 2000 reli sebesar 1,2 persen ke level tertinggi Juli lalu. Sementara Indeks Stoxx Europe 600 ditutup stagnan terkait keuntungan bank yang mengimbangi penurunan pada produsen sumber daya alam. Imbal hasil obligasi Spanyol dengan tenor 10-tahun turun empat basis poin ke rekornya sebesar 1,97 persen. Gas alam turun tajam sejak Februari lalu, dan minyak mentah melemah jelang pertemuan OPEC.
Pekan lalu Indeks S&P 500 mengalami kenaikan 1.2 persen pasca rilis data memberikan sinyal bahwa perekonomian AS sedang pulih, Presiden ECB Mario Draghi berkomitmen untuk menaikkan inflasi secepat mungkin dan China secara mengejutkan memangkas acuan suku bunga. Indeks kepercayaan bisnis Jerman secara mengejutkan naik untuk pertama kalinya dalam 7 bulan terakhir, menurut rilis data hari ini. Rilis data awal dari Markit Economic menunjukkan sektor industri jasa AS bulan ini tumbuh pada laju terendahnya dari yang diperkirakan sebelumnya. Sementara OPEC akan melakukan pertemuan pekan ini untuk menentukan tingkat produksi minyak. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sunday, 23 November 2014

AUDUSD Tampak Cerah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/11) - AUDUSD pada timeframe 30 menit tampak bergerak bullish melanjutkan pergerakan sebelumnya dan mencetak high di 0.8694, low di 0.8666, close di 0.8689, open di 0.8677. Pergerakan bullish ini tampak menuju level resistant di 0.8694 yang merupakan target terdekat.
AUDUSD mencoba untuk bergerak bullish dengan mengincar target resistant selanjutnya di 0.8712 dan tidak ada data yang mempengaruhi. Tampak disini pergerakan candlestick chart bergerak naik menuju upper band, indikator MA (100) bergerak naik beriringan MA (200), indikator stoch (5,3,3) bergerak turun dan indikator RSI bergerak sideway.

Sumber : Financeroll

Melongok Tol Laut Jokowi, Modal RI Jadi Poros Maritim Dunia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/11) - Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas merinci secara detail pembangunan tol laut selama lima tahun ke depan dalam mendukung poros maritim dunia. Kebutuhan investasi dari proyek tersebut mencapai hampir Rp 700 triliun.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna menyebut, pemerintah telah menyiapkan sejumlah proyek yang akan menyokong ambisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia lewat konsep tol laut.

Dalam catatannya yang diterima Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Senin (24/11/2014), proyek-proyek tersebut, dijelaskan dia, antara lain, pertama, pembangunan dan pengembangan 24 pelabuhan strategis termasuk pengerukan, pengembangan terminal kontainer serta lahannya. Nilai investasi program ini sebesar Rp 243,69 triliun.

Adapun 24 pelabuhan itu, yakni Pelabuhan Banda Aceh, Belawan, Kuala Tanjung, Dumai, Batam, Padang, Pangkal Pinang, Pelabuhan Panjang.

Ada pula, Pelabuhan Tanjung Priok, Cilacap, Tanjung Perak, Lombok, Kupang, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Maloy, Makassar, Bitung, Halmahera, Ambon, Sorong, Merauke dan Jayapura.

Proyek kedua, short sea shipping seperti pengadaan kapal, pelabuhan sumur, Bojanegara, Kenal, Pacitan dan Cirebon dengan kebutuhan anggaran Rp 7,50 triliun. Proyek ketiga, fasilitas kargo umum dan bulk sebagai rencana induk pelabuhan nasional. Anggaran yang diperlukan sebesar Rp 40,61 triliun.

Dedy menambahkan, proyek keempat, pengembangan pelabuhan non komersial sebanyak 1.481 pelabuhan dengan total nilai investasi Rp 198,10 triliun. Proyek kelima, pengembangan pelabuhan komersial lainnya sebanyak 83 pelabuhan senilai Rp 41,50 triliun.

Proyek keenam, transportasi multimoda untuk mencapai pelabuhan dengan membangun akses jalan, kereta pelabuhan, kereta pesisir senilai Rp 50 triliun. Proyek ketujuh, revitalisasi industri galangan kapal. Ada 12 galangan kapal secara menyeluruh dengan investasi sebesar Rp 10,80 triliun.

Dedy pun mengaku, proyek kedelapan, pengadaan kapal untuk lima tahun ke depan seperti kapal kontainer, barang perintis, bulk carrier, tug & barge, tanker dan kapal rakyat. Kebutuhan anggarannya mencapai Rp 101,74 triliun. Serta pengadaan kapal patroli dari kelas IA sampai dengan kelas V senilai Rp 6,04 triliun sebagai proyek kesembilan.

"Jadi total investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 699,99 triliun. Angka ini masih kecil dari hitung-hitungan Presiden yang sebesar Rp 780 triliun ," ujar Dedy.


Sumber : Liputan6

Emas Pertahankan Penguatan, Meningkat di atas level $1.200 Terkait suku bunga China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/11) - Emas ditransaksikan atas level $1.200 per ons pada hari Senin, mempertahankan keuntungan dari sesi sebelumnya di tengah harapan bahwa pemangkasan suku bunga di China akan meningkatkan permintaan konsumen atas terhadap emas batangan.
Spot emas stabil di level level $1,202.20 per ons pukul 07:28 di Singapura, pasca naik sebesar 0,6 persen pada hari Jumat.
Emas mendapat dorongan dari short-covering pasca China tiba-tiba memangkas suku bunganya pada hari Jumat, meningkatkan upaya untuk mendukung perekonomian terbesar kedua di dunia karena ekonomi mengarah ke arah ekspansi paling lambat dalam hampir seperempat abad, dibebani oleh besarnya beban hutang.
Pemimpin China dan bank sentral bersiap untuk menurunkan suku bunga lagi dan juga melonggarkan pembatasan pinjaman, khawatir bahwa penurunan harga bisa memicu lonjakan default utang, kegagalan bisnis dan kehilangan pekerjaan, kata sumber-sumber yang terlibat dalam pembuatan kebijakan.
Bullion juga mendapat dukungan dari komentar dari Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi yang membuka pintu untuk langkah-langkah lebih drastis untuk mencegah zona euro tergelincir ke dalam deflasi.
Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan perlambatan ekonomi. (izr)
Reuters: Reuters

Euro Mendekati Level Dua Tahun Terendah Jelang Rilis Data Jerman

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/11) - Euro mendekati level terendah dalam dua tahun terakhir terhadap dolar jelang rilis data Jerman yang diperkirakan akan menunjukkan tingkat kepercayaan bisnis turun untuk bulan ketujuh.
Euro jatuh terhadap mata uang utama pada jumat lalu pasca Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan para pejabat "akan melakukan apa yang harus dilakukan" untuk menaikkan inflasi. Yen Jepang naik 1 persen dari level terendah dalam tujuh tahun terakhir terhadap dolar seiring jejak pendapat menunjukkan Partai Perdana Menteri Shinzo Abe memiliki dukungan terkuat pasca ia mengumumkan akan mempercepat pemilu. Aussie naik untuk hari ketiga setelah pemotongan suku bunga China pada akhir pekan lalu.
Euro jatuh sebesar 0,2 persen ke level $1,2373 pukul 07:51 di Singapura dari level pada jumat lalu yang turun sebesar 1,2 persen ke level $1,2358 pada 7 November, terendah sejak Agustus 2012 lalu. Euro melemah sebesar 0,2 persen ke level 145,68 yen.
Yen stagnan pada level 117,74 per dolar. Yen mencapai level 118,98, level terlemah sejak Agustus 2007 lalu pada 20 November kemarin,
Pasar financial Jepang ditutup untuk libur publik.
Indeks iklim bisnis lembaga Ifo Jerman, berdasarkan survei terhadap 7.000 eksekutif, turun ke level 103,0 dari level 103,2 pada bulan Oktober, menurut estimasi ekonom dalam survei Bloomberg News. (izr)
Sumber: Bloomberg

China Pangkas Suku Bunga, Bursa Saham Asia Naik Hari Kedua

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/11) - Saham Asia naik untuk hari kedua pasca indeks AS mencapai rekor yang tak terduga seiring China memangkas suku bunga acuan sehingga memicu optimisme dalam perekonomian global.
Indeks MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang naik 0,5% menjadi 475,75 pada 09:02 pagi di Seoul. China menurunkan suku bunga pekan lalu, bergabung dengan Bank Sentral Eropa dan Bank of Japan dalam mengumumkan stimulus baru.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 1%. Indeks Australia S&P/ASX 200 naik 1,4%. Indeks NZX 50 Selandia Baru stagnan. Sementara itu pasar saham Jepang ditutup untuk hari libur. Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 2,1% pada sesi perdagangan terbarunya, dengan pasar tunai belum dibuka untuk hari ini. Kontrak pada indeks Hang Seng China Enterprises naik 3,2%.
China memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak Juli 2012 dikarenakan pemerintah meningkatkan dukungan bagi perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut. Satu tahun suku bunga pinjaman berkurang 0,4% menjadi 5,6%, sedangkan suku bunga deposito satu tahun diturunkan oleh 0,25 persentase poin menjadi 2,75%, dikatakan oleh People™s Bank of China (PBOC) di situsnya pada 21 November.(yds)
Sumber: Bloomberg

Thursday, 20 November 2014

Yen Ditetapkan untuk Penurunan Mingguan Ke-5 Terkait Pemilu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/11) - Yen ditetapkan untuk penurunan mingguan kelima terhadap dolar sebelum Jepang mengadakan pemilihan majelis rendah bulan depan setelah Perdana Menteri Shinzo Abe mengupayakan mandat baru untuk stimulus ekonomi.
Mata uang Jepang telah turun terhadap semua 31 mata uang utama sejak 14 November sebelum data minggu depan diperkirakan akan menunjukkan ekspansi dalam ekonomi AS. Data kemarin menunjukkan inflasi AS lebih cepat dari perkiraan. Euro menuju kenaikan mingguan kedua sebelum Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi berbicara pada Kongres Perbankan Eropa pada hari ini. Indeks volatilitas valuta asing mencapai level tertinggi sembilan bulan.
Yen sedikit berubah di 118,18 per dolar pada pukul 9:05 pagi di Tokyo dari kemarin, saat menyentuh level 118,98, yang merupakan level terendah sejak Agustus 2007. Untuk minggu ini, yen telah turun 1,6%. Mata uang Jepang diperdagangkan di 148,27 per euro dari 148,24 di New York, siap untuk penurunan mingguan sebesar 1,8%.
Mata uang 18 negara berada di $ 1,2546 setelah mencapai level $ 1,2358 pada tanggal 7 November yang lalu, terendah sejak Agustus 2012. Mata uang bersama tersebut telah naik 0,7 % dalam dua minggu terakhir.
Indeks volatilitas valuta asing global oleh JPMorgan Chase & Co. mencapai 8.92% kemarin, tertinggi sejak 4 Februari.
Parlemen akan dibubarkan hari ini untuk dilakukan pemilihan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Emas Turun Untuk Hari Kedua Ditengah Spekulasi The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/11) - Emas berjangka catat penurunan untuk hari kedua secara berturut-turut di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan tingkat suku bunga sebagai momentum kenaikan perekonomian AS, sehingga memangkas permintaan untuk logam sebagai investasi alternatif.
Global holdings yang diperdagangkan di bursa pada produk emas telah memperpanjang penurunan ke level terendah dalam lima tahun terakhir, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Sementara kemarin, sebuah jajak pendapat menunjukkan para pemilih di Swiss akan menolak sebuah inisiatif yang akan mengharuskan bank sentral negara tersebut untuk menahan setidaknya 20 persen dari aset pada logam.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun sebesar 0,3 persen ke level $ 1,190.90 per ounce pukul 1:37 siang di Comex New York. Sementara keseluruhan perdagangan sebesar 49 persen di atas RSI 100-hari untuk saat ini, menurut data Bloomberg. Kemarin, sedangkan logam mencatat penurunan sebesar 0,3 persen.
Biaya hidup di AS stagnan pada bulan lalu, dan klaim pengangguran catat penurunan sebesar 2.000 dalam pekan yang berakhir pada 15 November lalu, menurut laporan pemerintah hari ini. (vck)
Sumber: Bloomberg