Wednesday, 12 August 2015

Minyak Pertahankan Keuntungan Seiring Penjualan Yuan Diluar China Naik

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/8) - Minyak mentah dan logam pertahankan keuntungan di tengah melemahnya dolar, sementara yuan menguat dalam perdagangan luar negeri setelah Å“selloff selama dua hari. Indeks berjangka Asia bervariasi.
Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,4 persen ke level $ 43,45 per barel pada pukul 08:48 pagi waktu Tokyo, memperpanjang kenaikan 0,5 persen kemarin. Emas hampir mendekati kenaikan tertinggi dalam empat pekan, sementara tembaga berjangka berada dei level $ 2,3530 per pon setelah menguat 0,8 persen pada sesi terakhir. Dolar masih mendekati evel terlemahnya bulan ini terhadap yen, seiring kenaikan 1 persen yuan di Hong Kong. Indeks saham berjangka Jepang jatuh, sementara kontrak pada indeks saham Australia naik 0,4 persen.
Saham AS membalikkan kerugian sebanyak 1,5 persen pada Rabu terkait turunnya greenback yang memicu rebound di beberapa komoditas dan indeks Standard & Poor 500 kembali naik di atas harga rata-rata selama 200 hari terakhir. Kekhawatiran devaluasi yuan akan member dampak terhadap inflasi global menenggelamkan nilai dolar, melemparkan pertanyaan akan prospek kenaikan suku bunga AS.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Emas Melonjak Seiring Devaluasi Yuan Mendorong Meningkatnya Permintaan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/8) - Investor kembali beralih ke emas sebagai aset safe haven.
Pasca penurunan bulanan terbesar dalam dua tahun terakhir, emas meningkat hampir setiap hari pada bulan Agustus ini. Devaluasi nilai tukar yuan oleh pemerintah China telah memicu permintaan safe haven dan menambah kekhawatiran bahwa akan lebih banyak negara yang menurunkan nilai tukar mata uang mereka. Emas berjangka di New York naik untuk hari kelima, peningkatan terpanjang sejak Mei lalu, tertinggi dalam tiga pekan terakhir.
Keputusan pemerintah China pada Selasa kemarin untuk mendevaluasi yuan memicu kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara Asia, ekonomi terbesar kedua di dunia terus mengalami kemerosotan. Vietnam melebarkan kisaran harga mata uangnya pada Rabu, menggarisbawahi risiko devaluasi yang menyeret turun nilai tukar mata uang emerging market dari Brasil hingga Korea Selatan.
Bullion sering digunakan sebagai aset lindung, dan cenderung naik ketika mata uang melemah.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 1,4 persen untuk menetap di level $1,123.60 per ons pukul 1:41 di Comex di New York, pasca mencapai level $1,125.50, tertinggi sejak 20 Juli lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Turun Seiring Kekhawatiran atas Pertumbuhan Ekonomi China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/8) - Saham AS turun, dengan Indeks Standard & Poor 500 menghapus gain secara singkat pada tahun 2015, di tengah kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi China akan membebani pertumbuhan global.
Perusahaan dengan penjualan yang cukup besar di China memperpanjang penurunan setelah kemarin melakukan aksi jual. Saham Yum! Brands Inc dan Wynn Resorts Ltd melemah setidaknya 2,9 %. Saham Citigroup Inc dan Bank of America Corp merosot lebih dari 2 %. Saham Alibaba Group Holding Ltd anjlok sebesar 6 % untuk semua waktu terendah, dan saham Yahoo! Inc turun 5,3 %.
Indeks S&P 500 turun 0,8 % ke level 2,068.44 pada pukul 12:43 siang waktu New York, di bawah harga rata-rata selama 200 hari terakhir, setelah sebelumnya jatuh sebanyak 1,5 %. Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average berada pada level 6 bulan terendah, turun 138,19 poin atau 0,8 % ke level 17,264.65. Sedangkan Indeks Nasdaq Composite turun 0,9 % ke level satu bulan terendah.
Indeks S&P 500 kemarin merosot tajam dalam lebih dari dua minggu terakhir seiring mendevaluasi mata uang China, memicu kekhawatiran bahwa perekonomian terbesar di dunia kedua menurun. Indeks saham AS membalikkan gain terbesarnya sejak aksi jual pada bulan Oktober silam, memangkas kenaikna pada hari Senini sebesar tiga perempat dan sebelumnya menghapus penurunan minggu sebelumnya. (knc)
Sumber : Bloomberg

IHSG Koreksi Tajam, Saham Kapitalisasi Besar Jadi Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/8) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi masih melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu seiring belum ada sentimen positif yang dapat mengangkat IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG terus menembus level support dengan menguji level 4.424. IHSG berpotensi menguat secara teknikal akan tetapi harus menyentuh level level 4.649 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

"Target resistance yang perlu digapai berada di level 4.649 agar dapat mengembalikan kekuatan naik IHSG," kata William.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menilai aksi jual pelaku pasar akibat nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS dan aksi devaluasi Yuan mulai terlihat berlebihan sehingga IHSG masuk ke jenuh jual.

"IHSG akan bergerak di level support 4.445-4.370-4.290 dan resistance 4.705-4.775-4.825-4.925 pada perdagangan saham Kamis pekan ini," kata Yuganur.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan IHSG memiliki utang gap di level 4.216-4.292 yang belum tertutup di awal Januari 2014 sehingga dapat menganggu peluang pembalikan arah naik IHSG. IHSG akan bergerak di level support 4.435-4.465.

Rekomendasi Saham

Dengan kondisi IHSG masuk jenuh jual, Yuganur merekomendasikan akumulasi di beberapa saham berkapitalisasi besar penggerak indeks untuk melanjutkan kenaikan berikutnya. Saham-saham pilihan itu antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Sedangkan Reza memilih saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Bank Mandiri Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Ia menilai, koreksi cukup tajam di emiten bank BUMN ini akibat pelemahan rupiah dan efek regional dapat digunakan untuk kesempatan akumulasi antisipasi kenaikan kembali ke level harga Rp 9.250.

Yuganur merekomendasikan masuk di level pertama Rp 8.750, level kedua Rp 8.650, dan cut loss point Rp 8.450. "Rekomendasi beli dengan trading target Rp 9.250," kata Yuganur. (Ahm/Ndw)


Sumber : Liputan6

Reward Best Performance 2nd Semester 2014

















Tuesday, 11 August 2015

Devaluasi Yuan Tekan Bursa Jepang dan Pasar Saham Global

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Bursa saham Jepang dibuka turun, menyusul penurunan ekuitas global, setelah China mendevaluasi mata uangnya yang meningkat kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia serta meredam prospek bagi eksportir.
Indeks Topix turun 0,3% ke level 1,682.55 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua tapi delapan dari 33 kelompok industri yang turun. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3% ke level 20,650.18. Yen menguat 0,3% ke level 19,54 per yuan dalam perdagangan di luar negeri setelah kemarin mengalami penguatan terbesar sejak bulan Desember setelah yuan mengalami devaluasi terbesar dalam dua dekade terakhir. Langkah ini memicu kekhawatiran perang mata uang baru dan memicu sell-off di bursa saham global.
Perubahan kebijakan China menyusul laporan ekonomi bulan ini yang menunjukkan penurunan dalam pengiriman ke luar negeri, data manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan serta melambatnya pertumbuhan kredit. Langkah untuk mendukung eksportir dan meredam perlambatan ekonomi yang lebih dalam sejak tahun 1990 mempertinggi risiko devaluasi mata uang yang kompetitif setelah permintaan global berkurang.
China akan melaporkan penjualan ritel dan output pabrik pada hari Rabu, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut terkait tingkat perlambatan. Risalah dari pertemuan terbaru Bank of Japan juga akan di rilis pada hari Rabu.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,2% setelah indeks yang mendasari merosot 1% pada hari Selasa di New York. Produsen otomotif dan barang-barang mewah tergelincir, dengan penurunan tertajam yuan dalam setidaknya 20 tahun terakhir dipandang sebagai pengikisan daya beli konsumen China. Indeks Eropa Stoxx 600 turun 1,6%. Saham-saham emerging-market memasuki bear market.(frk)
Sumber: Bloomberg

Penurunan Saham Global Seret Saham AS Akibat Devaluasi Yuan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Saham AS terkoreksi, menyusul kenaikan terbesar ekuitas acuan sejak Mei lalu seiring China mendevaluasi nilai tukar mata uangnya memicu kekhawatiran di pasar global bahwa pertumbuhan ekonomi China terus melambat.
Indeks S&P 500 turun 0.9 persen ke level 2,084.35 puku 16:00 waktu New York, dengan indeks bertahan di atas harga rata-rata selama 200 hari terakhir.
China mendevaluasi yuan sebesar 1,9 persen, terbesar dalam dua dekade terakhirr, pasca data bulan ini menunjukkan kinerja ekspor turun tajam, pertumbuhan sektor manufaktur lebih lemah dari perkiraan dan pertumbuhan kredit melambat. Langkah tersebut memberikan sentimen negative pada pasar global, memicu aksi jual dalam mata uang emerging-market, komoditas, saham produsen kendaraan dan saham barang mewah dengan eksposur ke Cina.
Sebuah reli komoditas dari minyak hingga tembaga membantu indeks S&P 500 melompat sebesar 1,3 persen pada hari Senin. Transaksi mereka sebagian besar berbalik pada hari ini terkait kekhawatiran permintaan dari China, konsumen terbesar energi dan logam dunia, akan memperlambat dan pelemahan yuan akan mengikis daya beli konsumen China. Kekhawatiran yang sama tentang pertumbuhan ekonomi China mengirim indeks turun sebanyak 4 persen bulan lalu dari rekor tertingginya pada bulan Mei lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Meningkat Seiring Penurunan Komoditas Menghidupkan Kecemasan Deflasi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Emas menyerah sebagian besar keuntungan sebelumnya seiring krisis di pasar komoditas menghidupkan kembali kekhawatiran deflasi, memotong daya tarik logam mulia sebagai penyimpan nilai.
Indeks Bloomberg Komoditi dari 22 komponen mengalami penurunan intraday terbesar dalam satu bulan terakhir, dipimpin oleh penurunan dalam gandum dan minyak. Investor membuang bahan baku pasca China secara mengejutkan pasar dengan mendevaluasi mata uangnya, membuat impor biji-bijian, energi dan logam lebih mahal. Emas sebelumnya naik seiring langkah China yang mendorong permintaan untuk aset haven, namun seiring komoditas memperdalam kerugiannya, emas kupas penguatannya.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,3 persen untuk menetap di level $1,107.70 per ons pukul 13:42 di Comex di New York, pasca menyentuh level $1,119.10, tertinggi sejak 20 Juli lalu. Volume transaksi 30 persen lebih tinggi dari moving average 100-hari untuk hari ini, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Harga emas telah anjlok sebesar 6,5 persen pada Juli lalu, mencapai level terendahnya dalam lima tahun terakhir. Petunjuk dari Federal Reserve bahwa pembuat kebijakan segera mungkin akan menaikkan suku bunga tahun ini telah meredam permintaan emas karena tidak membayar bunga, tidak seperti aset bersaing. Logam ini menuju kerugian ketiga berturut-turut di tengah laju inflasi tahunan yang rendah, penguatan dolar dan ekuitas AS.
Juga di Comex, perak berjangka untuk pengiriman September turun 0,1 persen menjadi $15,284 per ons. Di New York Mercantile Exchange, paladium juga turun, sementara platinum naik. (izr)
Sumber: Bloomberg

Harga Emas Terangkat Devaluasi Yuan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Langkah devaluasi mata uang China, Yuan membawa berkah bagi harga emas. Harga logam mulia ini diperdagangkan naik dan membukukan keuntungan untuk sesi keempat berturut-turut usai terimbas keputusan mengejutkan China yang menurunkan nilai mata uangnya.

Emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup naik US$ 3,60 (3,2 persen) menjadi US$ 1.107,70 per ounce.

Cina adalah salah satu importir logam dan komoditas terbesar di dunia dan kebijakan soal mata uang meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi negara ini. Saat ini, China menyumbang hampir sepertiga dari permintaan emas global.

Harga terangkat karena pedagang emas memilih membeli emas yang bertujuan untuk mengimbangi nilai tukar Yuan yang lebih rendah, sebagai salah satu alasan logam mulia diperdagangkan lebih tinggi.

"Devaluasi Yuan bisa berarti bahwa investor China yang telah rugi di pasar saham dan sekarang takut akan kelanjutan Yuan akan memilih untuk membeli emas," tulis Richard Perry, Analis Pasar Hantec Markets, dalam sebuah catatan melansir laman Marketwatch, Rabu (12/8/2015).

Untuk beberapa saat, pergerakan mata uang China ikut memunculkan keraguan tentang waktu yang dipilih Federal Reserve menaikkan suku bunganya, meski pasar telah mengantisipasi itu terjadi pada September.

Kenaikan suku bunga menjadi anugerah bagi pergerakan mata uang, sementara penundaan kenaikan suku bunga akan dapat melemahkan dolar, dan meningkatkan daya tarik komoditas denominasi dolar seperti emas. (Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

IHSG Koreksi Tajam, Cermati Delapan Saham

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Mata uang China Yuan mengalami devaluasi dapat menjadi peluang bagi pelaku pasar untuk mengincar sektor saham yang dapat menahan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan sentimen negatif dari devaluasi Yuan yaitu pelemahan rupiah sudah cukup terdiskon dalam harga pasar. Hal ini menjadi sentimen untuk mencari saham yang dapat menahan penurunan IHSG lebih lanjut.

"IHSG akan bergerak di level support 4.620-4.590 dan resistance 4.775-4.825-4.925 pada perdagangan saham Rabu pekan ini," ujar Yuganur dalam ulasannya, Rabu (12/8/2015).

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menilai IHSG penuh dengan tekanan. Hal itu ditunjukkan dari level support 4.720 telah berhasil dijebol. IHSG pun mencoba menguji support selanjutnya di kisaran 4.616.

"Target resistance terdapat pada level 4.772. Hari ini IHSG jika terjadi pelemahan maka sifatnya sudah cukup terbatas," ujar William.

Dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan, IHSG akan melemah di kisaran 4.592-4.652 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham kemarin, IHSG melemah tajam 126,35 poin (2,66 persen) ke level 4.622,59. Indeks saham LQ45 turun 3,32 persen ke level 781,11. Seluruh indeks saham acuan tertekan pada perdagangan hari ini. Level tersebut merupakan level terendah dalam 18 bulan terakhir. Tercatat, IHSG sempat berada di level 4.620 pada 28 Februari 2014 lalu.

Rekomendasi Saham

Yuganur menuturkan, kondisi pelemahan rupiah sudah cukup terdiskon dalam harga pasar sehingga rekomendasi untuk mengakumulasi saham yang dapat menahan penurunan IHSG lebih lanjut.

"Rekomendasi mengambil posisi terutama di sektor konstruksi dan properti yang cenderung menguat dahulu," kata Yuganur.

Saham-saham pilihannya pun antara lain saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Sedangkan William memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur mengatakan, pihaknya melihat gerak saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ada proses secara teknikal kembali pulih dalam pembentukan minor uptren baru tersebut. Saham PT Waskita Karya Tbk dinilai berpotensi untuk naik hingga menguji level psikologis resistance atas di Rp 1.900.Yuganur merekomendasikan masuk di level pertama Rp 1.775, level kedua Rp 1.745, dan cut loss point Rp 1.725.

"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 1.850-Rp 1.900 untuk saham PT Waskita Karya Tbk," kata Yuganur. (Ahm/Ndw)


Sumber : Liputan6

Monday, 10 August 2015

Penguatan Ekuitas AS Angkat Bursa Asia, Minyak Mengalami Rebound

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/8) - Bursa saham Asia dibuka naik untuk hari ketiga setelah ekuitas AS mengalami lonjakan terbesar sejak Mei lalu serta sektor komoditas mempertahankan pemulihan mereka dari level terendah dalam 13 tahun terakhir.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% ke level 141,99 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo. Penguatan dalam minyak mentah pada Senin kemarin membantu mengangkat Indeks Bloomberg Commodity dari level terendah sejak tahun 2002, sedangkan gangguan yang terjadi dalam pertambangan meningkatkan harga tembaga dan hujan yang berlebihan menaikkan prospek untuk harga hasil panen. Rebound dalam minyak mentah mewarnai spekulasi atas inflasi, dengan Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan melambatnya pertumbuhan harga di AS tidak akan bertahan lama.
Indeks Topix Jepang menguat 0,5% setelah naik ke posisi tertinggi delapan tahun pada hari Senin. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3%. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,1%. Pasar saham di Hong Kong dan China belum dibuka.
Indeks Shanghai Composite melonjak 4,9% pada Senin kemarin, yang terbesar dalam sebulan, di tengah spekulasi bahwa pemerintah akan mempercepat merger antara perusahaan milik negara. Presiden Xi Jinping menyebutkan reformasi perusahaan milik negara pada beberapa kesempatan baru-baru ini, yang mungkin mengindikasikan rancangan dari ide-ide teratas untuk reformasi BUMN telah terbentuk, analis dari China International Capital Corp yang dipimpin oleh Hanfeng Wang menulis dalam sebuah laporan.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah. Indeks yang mendasari naik 1,3% pada hari Senin setelah Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc. setuju untuk membeli Precision Castparts Corp. serta reli dalam saham-saham komoditas yang terkait.(frk)
Sumber: Bloomberg

Jepang Nikkei 225 Menuju Ke Level Tertinggi Dalam Dua Dekade

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/8) - Ekuitas Jepang naik, dengan Nikkei 225 Stock Average berada di jalur untuk penutupan tertingginya dalam hampir dua dekade, seiring saham global yang menguat di tengah rebound harga komoditas.
Indeks Nikkei 225 menguat 0,5 persen ke level 20,912.43 pada 09:01 pagi waktu setempat, menuju level penutupan tertinggi sejak Desember 1996. Indeks Topix naik 0,6 persen ke level 1,700.66, yang mana berada di jalur untuk penutupan tertinggi sejak Juli 2007, setelah hampir semua industri kecuali empat industri dari 33 kelompok industri alami kenaikan. Indeks Bloomberg Komoditi melonjak ke level terbesar sejak Februari US seiring menguatnya harga minyak sebanyak 2,5 persen dan tembaga menguat 2,6 persen, mengirim saham AS ke level tertinggi sejak Mei.
Pada hari Senin, Minyak mentah alami kenaikan dari harga tetap terendahnya selama hampir lima bulan terkait dengan naiknya impor minyak China ke rekor pada bulan Juli. Pembelian luar negeri oleh China meningkat menjadi 30.710.000 metrik ton pada bulan Juli, lebih tinggi dari tingkat Desember sebanyak 30,4 juta ton, rekor bulanan sebelumnya.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah dasar ukuran melonjak 1,3 persen pada hari Senin di New York. Saham material mengalami kenaikan tertinggi tahun ini setelah tembaga alami reli dari level terendah dalam enam tahun. Logam ini kehilangan 16 persen tahun ini dalam prospek untuk menaikan output global dan melambatnya permintaan di China, yang merupakan pengguna terbesar. Stoxx Europe 600 Index menguat 0,7 persen.(sdm)
sumber: Bloomberg

Reli Saham Komoditas Dongkrak Saham AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/8) - Saham AS menguat mengirim indeks acuan melonjak tajam dalam tiga bulan terakhir pasca Warren Buffett™s Berkshire setuju untuk mengakuisisi Precision Castparts Corp dan reli saham komoditas terkait.
Indeks S&P 500 naik sebesar 1.3 persen ke level 2,104.13 pukul 4 sore di New York, penguatan terbesar sejak Mai lalu.
Saham China membukukan kenaikan terbesar dalam satu bulan terakhir di tengah spekulasi pemerintah Beijing akan mempercepat merger perusahaan milik negara (BUMN) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Investor juga berspekulasi China akan bertindak untuk menopang pertumbuhan ekonomi menyusul penurunan ekspor melebihi dari perkiraan.
Indeks S&P 500 turun sebesar 1,3 persen pekan lalu sementara indeks Dow membukukan penurunan terpanjang dalam empat tahun terakhir, di tengah kemerosotan saham media dan bioteknologi dan Apple Inc jatuh ke fase koreksi. Koreksi tajam indeks S&P 500 diikuti sebagian besar indeks pasar berkembang tahun ini, sementara nafsu makan spekulan untuk volatilitas pasar saham telah mencapai level tertingginya dalam sembilan tahun terakhir. Indeks menutup perdagangan hari ini 1,3 persen di bawah rekor tertinggi bulan Mei lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Orang Ini Lebih Kaya dari Warren Buffet dan Bill Gates

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/8) - Kekayaan miliarder Warren Buffett dan Bill Gates tidak ada artinya dibanding seorang pemodal asal Jerman pada era Renaissance (sekitar abad 14 sampai 17), Jacob Fugger.

Di puncak kariernya, pada abad ke-16, Fugger menjadi bankir para raja, meyakinkan Paus kala itu untuk melegalkan peminjaman uang yang berujung pada pasar surat utang saat ini. Fuger juga berhasil mengakumulasikan kekayaannya di tengah perekonomian Eropa dan memonopoli bisnis perak.

Seperti mengutip Reuters, Selasa (11/8/2015), sebuah buku soal Fugger berjudul "The Richest Man Who Ever Lived" bisa memberikan pelajaran berharga untuk para investor.

Penulisnya, Greg Steinmetz, mengatakan, Fugger berhasil mengubah persepsi umat Kristen. Kala itu, mereka tidak diperbolehkan menarik bunga atas uang yang dipinjamkan. Umat Kristen yang menarik fee atas uang pinjaman bakal terkena pinalti gereja. Hal ini menjadi celah bagi orang Yahudi untuk menjadi peminjam uang.

Fugger lalu mendekati Vatikan supaya peraturan ini berubah. Sampai akhirnya Paus mengatakan, kalau peminjam uang harus mendapat risiko, maka adil jika menarik bunga juga.

Investor, menurut Steinmentz, bisa belajar banyak dari Fugger. "Dia punya keberanian seperti baja. Nalurinya sangat besar karena didukung informasi yang unggul," katanya.

Fugger juga memakai akuntasi modern karena memiliki pemahaman kuat tentang angka. Dia bisa memiliki visi lebih baik dari pesaingnya. Di saat investor lain tidak melihat angka, hanya catatan pendapatan dan laba perusahaan, Fugger justru bisa melihat kesalahannya.

Tapi di balik kesuksesannya, ada pula kegagalan. Beberapa pengiriman barangnya tidak berhasil. Investasinya yang memakai kapal besar tidak pernah kembali.

Fugger juga punya kemampuan untuk meyakinkan para pemodal. Investasi terbesar pertamanya tidak hanya berasal dari uang pribadi dan keluarga, tapi juga teman-temannya.

Seperti Buffet, Fugger menyukai pekerjaannya. Ia menjadi pemodal, investor, dan banker hingga meninggal pada usia 66 tahun pada 1525.

Reporter: Elsa Analet

(Elsa/Gdn)


Sumber : Liputan6

Pernyataan The Fed Topang Penguatan Harga Emas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/8) - Harga emas berjangka ditutup menguat di awal pekan dengan menembus angka di atas US$ 1.100 per ounce. Pernyataan wakil ketua pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) Stanley Fischer kalau bank sentral AS mungkin tidak menaikkan suku bunga AS pada September 2015 pengaruhi harga emas.

Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,9 persen atau US$ 10 menjadi US$ 1.104,10 per ounce. Sementara itu, harga perak untuk pengiriman September 2015 menguat 3,2 persen menjadi US$ 15,29 per ounce.

Pernyataan Fischer kepada Bloomberg TV telah mengangkat harga emas. Kemungkinan bank sentral AS belum akan menaikkan suku bunga pada September. Padahal para pelaku pasar telah mengansitipasi kenaikan suku bunga pada September.

Ada pun kenaikan suku bunga AS dapat menekan harga emas, dan kehilangan daya tariknya  untuk aset berimbal hasil lebih tinggi.Komentar Fischer juga telah membuat dolar AS tertekan. Dengan dolar AS melemah juga menambah sentimen positif untuk emas.

"Saya pikir tidak ada perubahan mendasar di pasar, tetapi saya melihat memang ada sentimen positif untuk angkat harga emas dalam jangka pendek," ujar Peter Hug, Direktur Perdagangan Kitco Metals Inc, seperti dikutip dari Marketwatch, Selasa (11/8/2015).

Hug menuturkan, pihaknya perlu melihat harga emas dapat sentuh level US$ 1.110 sehingga sentuh level itu ada kemungkinan harga emas kembali naik. (Ahm/Gdn)


Sumber : Liputan6

Sunday, 9 August 2015

Saham Jepang Berfluktuasi Seiring Investor Menimbang Laba. Data China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/8) - Saham Jepang berayun di antara keuntungan dan kerugian seiring investor menimbang hasil earning positif dengan data ekonomi China yang lebih lemah dari perkiraan.
Nissin Food Holdings Co melonjak 4,4 persen setelah laba bersihmereka naik 35 persen.Sektor tekstil memeroleh gainsetelah broker Nomura Holdings Inc meningkatkanprospek pada Toray Industries Inc Mabuchi Motor Co, podusen motor elektronik yang mendapat 62 persen dari pendapatan dari Asia, anjlok  11 persen yang membuat mereka memimpin penurunan di antara perusahaan-perusahaan yang besandar pada China untuk penjualan . Tokyo Electric Power Co jatuh 7,8 persen setelah ditinggalkan oleh Indeks Nikkei 400 JPX-.
Topix naik 0,1 persen ke level 1,680.78 pada pukul 12:44 siangwaktu Tokyo, membalikkan kerugian 0,5 persen. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat kurang dari 0,1 persen ke level 20,733.48, berayun dari penurunan 0,5 persen. China pada akhir pekan melaporkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan ekspor dan kemerosotan tajam dalam harga produsen sejak 2009.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Saham China Naik Seiring Spekulasi Merger Imbangi Data Ekonomi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/8) - Saham China naik untuk hari kedua seiring spekulasi pemerintah yang akan mempercepat merger antara perusahaan milik negara membayangi data ekonomi yang lebih buruk dari yang diharapkan.
Indeks Shanghai Composite naik 1,8 persen ke level 3,812.02 pada pukul 10:13 waktu setempat. China sedang mempertimbangkan menggabungkan China Shipping Group dan Cosco Group, dua perusahaan pengiriman terbesar, menurut para pakar dalam masalah ini. Harga produsen turun di bulan Juli ke level terendah sejak 2009 sedangkan ekspor turun lebih dari yang diharapkan, data selama akhir pekan menunjukkan. Indeks Hang Seng China Enterprises dari saham China daratan yang diperdagangkan di Hong Kong turun 0,7 persen.
Indeks CSI 300 naik 2 persen. Indeks Hang Seng tergelincir 0,7 persen. Volume perdagangan di Shanghai Composite 15 persen lebih rendah dari rata-rata 30-hari untuk hari ini.
Indeks Shanghai telah kembali pulih 8,7 persen sejak menvapai titik terendah pada bulan Juli seiring langkah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pihak otoritas untuk menopang pasar termasuk melarang pelepasan saham oleh pemegang saham utama, menangguhkan penawaran umum perdana dan mendorong lembaga-lembaga yang dikelola negara untuk mendukung pasar dengan pembelian ekuitas.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Berjangka China Naik

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/8) - Indeks saham berjangka China naik dalam prospek untuk merger di industri pelayaran dan seiring dengan data ekonomi yang lemah didukung oleh spekulasi pemerintah yang akan menambah stimulus.
Kontra berjangka pada indeks CSI 300 berakhir pada bulan Agustus naik 1,3 persen ke level 3.903 pada pukul 9:17 waktu setempat. China sedang mempertimbangkan penggabungan China Shipping Group dan COSCO Group, yang merupakan dua perusahaan pengiriman terbesar, menurut pakar yang akrab dengan masalah ini. Harga produsen turun di bulan Juli ke level terendah sejak 2009 sedangkan ekspor turun lebih dari yang diharapkan, menurut data ekonomi yang dirilis akhir pekan lalu.
Indeks Shanghai Composite naik 2,3 persen ke level 3,744.21 pada hari Jumat. Indeks CSI 300 menguat 2 persen. Indeks Hong Kong Hang Seng China Enterprises bertambah 1,2 persen. Indeks Hang Seng menguat 0,7 persen. Indeks Bloomberg China-US Equity melemah 0,6 persen di New York.
Indeks Shanghai kembali pulih 6,8 persen sejak mencapai rekor terendah pada bulan Juli setelah otoritas mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menopang pasar termasuk melarang pelepasan saham oleh pemegang saham utama, menangguhkan penawaran umum perdana dan mendorong lembaga-lembaga yang dikelola negara untuk mendukung pasar dengan pembelian ekuitas.
Indeks harga produsen turun 5,4 persen dari tahun ke tahun pada bulan lalu, menurut Biro Statistik Nasional. Penurunan itu yang melebihi estimasi rata-rata untuk penurunan 5 persen, mempepanjang penurunan selama 41 bulan berturut-turut. Indeks harga konsumen naik 1,6 persen, setelah lonjakan harga daging babi mengimbangi lambannya pertumbuhan dalam biaya item non-makanan.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Indeks Topix Jepang Merosot di Tengah Lemahnya Data Ekonomi China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/8) - Saham Jepang di buka turun, dengan indeks Topix menuju penurunan pertama dalam sembilan hari, setelah data ekonomi China yang lebih lemah dari perkiraan membebani permintaan investor untuk perusahaan-perusahaan yang bergantung pada penjualan di China.
Indeks Topix turun 0,3% ke level 1,673.44 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, jatuh untuk pertama kalinya sejak 28 Juli, setelah lima dari 33 kelompok industri yang terdaftar di indeks mengalami penurunan. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,5% ke level 20,624.01. Pada akhir pekan yang lalu, China melaporkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan untuk ekspor dan penurunan tajam dalam harga produsen sejak tahun 2009.
Pengiriman dari China menyusut 8,3% pada Juli, lebih dari lima kali penurunan yang diproyeksikan oleh analis, memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan di ekonomi terbesar di Asia. Impor China turun 8,1%, dibandingkan dengan ekspektasi untuk penurunan 8%. Indeks harga produsen turun 5,4%, terbesar sejak Oktober 2009.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 menambahkan kurang dari 0,1% setelah indeks yang mendasari turun 0,3% pada hari Jumat.
Para pengusaha AS menambahkan 215.000 pekerja di bulan lalu, sedikit di bawah perkiraan ekonom untuk kenaikan sebesar 225.000, menurut laporan pemerintah hari Jumat. Penghasilan rata-rata per jam naik kurang dari perkiraan sebesar 2,1% dari tahun sebelumnya, menunjukkan momentum yang lamban dalam pertumbuhan upah dan lemahnya prospek untuk inflasi.
Data Jepang pada hari Senin menunjukkan surplus transaksi berjalan negara pada bulan Juni adalah  558.6 miliar yen dibandingkan dengan defisit tahun lalu sebesar 363.9 miliar yen. Para ekonom telah memperkirakan surplus sebesar 785.9 miliar yen.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Asia Melemah Terhadap Data China dan Spekulasi Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/8) - Bursa saham Asia jatuh setelah China melaporkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan ekspor dan harga produsen serta data pekerjaan AS meningkatkan ekspektasi pedagang untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve di bulan depan.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% ke level 140,89 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo. Indeks tersebut telah merosot dalam tiga minggu terakhir di tengah upaya pemerintah China untuk membendung penurunan pasar ekuitas dan karena investor menganalisis data ekonomi AS sebagai petunjuk terkait waktu kenaikan suku bunga AS untuk pertama kali sejak tahun 2006. Pedagang di suku bunga berjangka  yang memprediksi probabilitas dari kenaikan di bulan depan sebesar 54%.
Indeks Topix Jepang turun 0,4%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,1% dan Indeks NZX 50 Selandia Baru sedikit berubah. Pasar saham di Singapura ditutup untuk liburan.
Data pada hari Jumat menunjukkan pengusaha AS menambahkan 215.000 pekerjaan pada bulan Juli sementara tingkat pengangguran bertahan di level terendah tujuh tahun sebesar 5,3%. Gain dalam gaji mengikuti kenaikan 231.000 pada bulan Juni yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Sementara laporan tersebut juga menunjukkan kenaikan dalam jam kerja, penghasilan rata-rata per jam naik kurang dari perkiraan sebesar 2,1% dari tahun sebelumnya.
Pengiriman dari China pada Juli menyusut 8,3%, lebih dari lima kali penurunan yang diproyeksikan oleh analis, memicu kekhawatiran atas ekonomi terbesar di Asia, yang diperkirakan tumbuh pada kecepatan paling lambat dalam tahun ini sejak tahun 1990. Harga produsen mencatatkan penurunan tajam sejak 2009, menurut data pada hari Minggu.
Kontrak pada indeks Hang Seng dan Indeks Hong Kong Hang Seng China Enterprises turun setidaknya 0,5% pada Jumat lalu. Berjangka di Indeks FTSE China A50 kehilangan 0,2%, sedangkan pada Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 menambahkan 2,6% di sebagian besar perdagangan terakhir.(frk)
Sumber: Bloomberg