BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/8) - Bursa
saham Asia dibuka naik untuk hari ketiga setelah ekuitas AS mengalami
lonjakan terbesar sejak Mei lalu serta sektor komoditas mempertahankan
pemulihan mereka dari level terendah dalam 13 tahun terakhir.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% ke
level 141,99 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo. Penguatan dalam minyak
mentah pada Senin kemarin membantu mengangkat Indeks Bloomberg Commodity
dari level terendah sejak tahun 2002, sedangkan gangguan yang terjadi
dalam pertambangan meningkatkan harga tembaga dan hujan yang berlebihan
menaikkan prospek untuk harga hasil panen. Rebound dalam minyak mentah
mewarnai spekulasi atas inflasi, dengan Wakil Ketua Federal Reserve
Stanley Fischer mengatakan melambatnya pertumbuhan harga di AS tidak
akan bertahan lama.
Indeks Topix Jepang menguat 0,5% setelah
naik ke posisi tertinggi delapan tahun pada hari Senin. Indeks Kospi
Korea Selatan naik 0,8%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3%.
Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,1%. Pasar saham di Hong Kong dan
China belum dibuka.
Indeks Shanghai Composite melonjak 4,9%
pada Senin kemarin, yang terbesar dalam sebulan, di tengah spekulasi
bahwa pemerintah akan mempercepat merger antara perusahaan milik negara.
Presiden Xi Jinping menyebutkan reformasi perusahaan milik negara pada
beberapa kesempatan baru-baru ini, yang mungkin mengindikasikan
rancangan dari ide-ide teratas untuk reformasi BUMN telah terbentuk,
analis dari China International Capital Corp yang dipimpin oleh Hanfeng
Wang menulis dalam sebuah laporan.
Kontrak pada indeks Standard & Poor
500 sedikit berubah. Indeks yang mendasari naik 1,3% pada hari Senin
setelah Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc. setuju untuk membeli
Precision Castparts Corp. serta reli dalam saham-saham komoditas yang
terkait.(frk)
Sumber: Bloomberg