BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Saham
AS terkoreksi, menyusul kenaikan terbesar ekuitas acuan sejak Mei lalu
seiring China mendevaluasi nilai tukar mata uangnya memicu kekhawatiran
di pasar global bahwa pertumbuhan ekonomi China terus melambat.
Indeks
S&P 500 turun 0.9 persen ke level 2,084.35 puku 16:00 waktu New
York, dengan indeks bertahan di atas harga rata-rata selama 200 hari
terakhir.
China
mendevaluasi yuan sebesar 1,9 persen, terbesar dalam dua dekade
terakhirr, pasca data bulan ini menunjukkan kinerja ekspor turun tajam,
pertumbuhan sektor manufaktur lebih lemah dari perkiraan dan pertumbuhan
kredit melambat. Langkah tersebut memberikan sentimen negative pada
pasar global, memicu aksi jual dalam mata uang emerging-market,
komoditas, saham produsen kendaraan dan saham barang mewah dengan
eksposur ke Cina.
Sebuah
reli komoditas dari minyak hingga tembaga membantu indeks S&P 500
melompat sebesar 1,3 persen pada hari Senin. Transaksi mereka sebagian
besar berbalik pada hari ini terkait kekhawatiran permintaan dari China,
konsumen terbesar energi dan logam dunia, akan memperlambat dan
pelemahan yuan akan mengikis daya beli konsumen China. Kekhawatiran yang
sama tentang pertumbuhan ekonomi China mengirim indeks turun sebanyak 4
persen bulan lalu dari rekor tertingginya pada bulan Mei lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg