Best Profit (19/6) - Harga minyak naik lebih dari USD 1 per barel
pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Kenaikan
tersebut terjadi setelah tersebarnya berita bahwa Amerika Serikat (AS)
dan China akan kembali melanjutkan pembicaraan perdagangan menjelang
pertemuan di KTT G20 akhir bulan ini.
Ketegangan yang meningkat di
Timur Tengah setelah serangan ke kapal tanker pada pekan lalu dan
kemudian AS berencana untuk mengirimkan lebih banyak pasukan di Timur
Tengah juga memberikan dukungan ke harga minyak. best profit
Mengutip
Reuters, Rabu (19/6/2019), harga minyak berjangka West Texas
Intermediate AS naik USD 1,97 atau 3,8 persen dan menetap di USD 53,90
per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik USD 1,20,
atau 2 persen, menjadi USD 62,14 per barel.
Dalam akun twitter,
Presiden AS Donald Trump menulis bahwa dirinya telah melakukan
percakapan di telepon dengan Presiden China Xi Jinping. Keduanya akan
mengadakan pertemuan pada pekan depan bertepatan dengan ajang G20 di
Jepang. best profit
Sebelum mereka bertemu, tim dari masing-masing negara akan mengadakan pertemuan pendahuluan terlebih dahulu.
Dari pihak China, yang sebelumnya menolak mengatakan apakah kedua pemimpin akan bertemu, mengkonfirmasi pertemuan itu. best profit
"Pembicaraan
ini sebenarnya bagaikan mati di dalam air. Kerusakan terhadap ekonomi
global telah tumbuh setiap hari," kata John Kilduff, seorang analis dari
Again Capital LLC di New York.
Kekhawatiran akan konfrontasi
antara Iran dan Amerika Serikat telah meningkat sejak serangan kapal
tanker minyak Kamis lalu. Pihak Washington atau AS menusuh bahwa
serangan tersebut dilakukan oleh pihak terhadap Teheran. Namun, Iran
membantah terlibat dalam serangan. best profit
Presiden
AS Trump mengatakan bahwa dia siap mengambil tindakan militer untuk
menghentikan Teheran memiliki bom nuklir. Dirinya juga tak segan-segan
untuk menggunakan kekuatan militer.
Iran akan melanggar batas cadangan uranium yang ditetapkan oleh perjanjian nuklir Tehran dengan dunia dalam 10 hari ke depan.
Meski
demikian, badan tenaga atom Iran mengatakan "masih ada waktu bagi
negara-negara Eropa untuk bertindak melindungi Iran dari sanksi Amerika
Serikat yang kembali diberlakukan". best profit
Sumber : Liputan6