Best Profit (3/6) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street
anjlok dengan indeks saham S&P 500 bukukan penurunan terbesar sejak
2010.
Hal ini dipicu Presiden AS Donald Trump secara mengejutkan mengenakan tarif impor barang Meksiko.
Ini mendorong kekhawatiran perang dagang terjadi di berbagai bidang sehingga dapat menyebabkan resesi. best profit
Pada
penutupan perdagangan saham Jumat (Sabtu pagi WIB), indeks saham Dow
Jones merosot 354,84 poin atau 1,41 persen ke posisi 24.815,04.
Indeks
saham S&P 500 turun 36,8 poin atau 1,32 persen ke posisi 2.752,06.
Indeks saham Nasdaq tergelincir 114,57 poin atau 1,51 persen ke posisi
7.453,15.
Baik indeks saham S&P 500 dan Nasdaq ditutup di
bawah rata-rata 200 harian untuk pertama kali sejak 8 Maret. Selama
sepekan, indeks saham Dow Jones susut 3,01 persen, indeks saham S&P
500 melemah 2,62 persen, dan indeks saham Nasdaq tersungkur2,41 persen. best profit
Penurunan
indeks saham selama sepekan ini merupakan penurunan mingguan terpanjang
sejak 2011. Sedangkan selama sebulan, indeks saham Dow Jones merosot
6,69 persen, indeks saham S&P 500 melemah 6,58 persen, dan indeks
saham Nasdaq susut 7,93 persen.
Sentimen perang dagang membayangi
laju wall street. Kali ini bukan ketegangan negosiasi perang dagang
antara China dan AS. Akan tetapi, secara mengejutkan, pemerintah AS akan
kenaikan tarif impor produk Meksiko sebesar lima persen sejak 10 Juni.
Kenaikan
tarif ini dilakukan bertahap hingga menjadi 25 persen. Pengenaan tarif
dilakukan hingga imigrasi ilegal di perbatasan selatan dapat dihentikan.
Rencana penerapan tarif tersebut diumumkan oleh Trump lewat akun media
sosial twitter pada Kamis waktu setempat. best profit
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menanggapi hal tersebut untuk mendesak Trump mundurkan ancamannya.
"Ini
menerapkan tarif perdagangan untuk masalah keamanan nasional dan itu
berbeda. Masalahnya dan sekarang negara mana yang tidak rentan terhadap
tarif atau masalah keamanan politik, diplomatik atau nasional yang
sekarang tidak termasuk ancaman tarif untuk diselesaikan. Jadi, jika
Anda seorang investor, ini adalah dunia yang sangat berbeda," ujar Head
of Barings Invesment Institute, Christopher Smart, seperti dikutip dari
laman Reuters, Sabtu (1/6/2019).
Investor semakin khawatir tentang
memburuknya negosiasi perdagangan antara AS dan China, serta mencari
tempat aman dalam obligasi pemerintah.
Adapun sektor saham
teknologi dan energi telah menjadi sektor paling terpukul di wall street
sejak 3 Mei ketika Trump meningkatkan ancaman tarif dengan pemerintahan
China. best profit
Imbal hasil obligasi AS jatuh ke
posisi terendah. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun
turun menjadi 2,128 persen, terendah sejak September 2017.
Kurva
imbal hasil, yang diukur dalam kesenjangan antara imbal hasil obligasi
tiga bulan dan 10 tahun tetap sangat terbalik. Sejumlah investor melihat
ini sebagai tanda resesi kemungkinan dalam satu hingga dua tahun.
Dari
11 sektor saham di indeks saham S&P, hanya sektor saham utilitas,
properti yang berada di zona positif. Sedangkan delapan sektor saham
lainnya turun lebih dari satu persen.
Saham produsen mobil AS juga
tertekan. Saham General Motors Co turun 4,25 persen dan Ford Motor
susut 2,26 persen sehingga mendorong sektor saham consumer discretionary
melemah 1,44 persen. best profit
Menambah sentimen
negatif, Pemerintahan China juga memperingatkan pihaknya akan mengungkap
daftar sasaran perusahaan asing "tidak dapat diandalkan" yang belum
pernah terjadi sebelumnya. Ini bagian rentetan pembalasan tarif atas
barang-barang impor AS.
Selain itu, data menunjukkan harga konsumen AS meningkat pada April, dan termasuk tertinggi dalam 15 bulan.
Di
antara saham lainnya, saham GAP Inc anjlok 9,32 persen karena alami
kinerja terburuk di indeks saham S&P 500 setelah memangkas perkiraan
laba pada 2019. Saham Constellation Brand melemah 5,79 persen.
Volume
perdagangan saham tercatat 7,75 miliar saham di wall street. Angka ini
lebih tinggi dibandingkan rata-rata selama 20 hari perdagangan di
kisaran 7,01 miliar saham. best profit
Sumber : Liputan6
best profit